Anda di halaman 1dari 31

PERUBAHAN FISIK,

PSIKOLOGIK, DAN
SOSIAL PADA ELDERLY
Oleh Nazliansyah
a. Toleransi glukosa terganggu ( BSN
meningkat 1 mg/dl, BSPP meningkat 10
mg/dl.
b. Penurunan testosteron bebas maupun yang
bioavailable.
c. Penurunan hormon T3.
d. Peningkatan hormon PTH
e. Penurunan produksi vitamin D oleh kulit.
f. Ovarian failure dan penurunan ovarium
hormon

1. SISTEM ENDOKRIN
a. Tidak ada perubahan frekwensi jantung
saat istirahat.
b. Berkurangnya pengisian ventrikel kiri.
c. Berkurangnya sel pacu jantung
(pacemaker) di nodus SA.
d. Hipertropi atrium kiri.
e. Menurunnya curah jantung maksimal.
f. Kontraksi dan relaksasi ventrikel kiri
bertambah lama.

2. KARDIOVASKULAR
a. Peningkatan tekanan darah sistolik,
tekanan darah diastolik tidak berubah.
b. Berkurangnya vasodilatasi yang
dimediasi oleh beta andregenik
c. Terganggunya perfusi autoregulasi ke
otak

3. TEKANAN DARAH
a. Meningkatnya volume residual.
b. Berkurangnya efektivitas batuk.
c. Peningkatan diameter trakhea dan
saluran nafas utama.
d. Berkurangnya kekuatan otot otot
pernafasan
e. Kekakuan dinding dada
f. Berkurangnya respon ventilasi akibat
hiperkapnia

4. PARU PARU
a. Berkurangnya cadangan sumsum tulang
akibat kebutuhan yang meningkat.
b. Retikulosis terhadap pemberian
eritropoetin.

5. HEMATOLOGIK
a. Menurunnya creatinin clearance dan laju
filtrasi glomerulus.
b. Menurunnya eksresi dan konservasi
natrium, kalium.
c. Berkurangnya sekresi akibat
pembebanan asam.
d. Berkurangnya produksi nitrit oksida
e. Menurunnya aktivitas vitamin D.

6. GINJAL
a. Perpanjangan waktu refrakter untuk
ereksi pada pria.
b. Berkurangnya intensitas orgasme pada
pria maupun wanita.
c. Pengosongan kandung kemih yang tidak
sempurna.
d. Berkurangnya sekresi prostat di urin.

7.SALURAN KEMIH DAN


KELAMIN
a. Massa otot berkurang secara bermakna
akrena berkurangnya serat otot.
b. Efek penuaan paling kecil pada otot
diafragma, lebih pada otot tungkai
dibandingkan lengan.
c. Berkurangnya inervasi, meningkatnya
jumlah miofibril per unit otot.
d. Infiltrasi lemak ke berkas otot.

8. OTOT
a. Melambatnya penyembuhan fraktur.
b. Berkurangnya massa tulang pada pria
dan wanita, baik pada tulang trabekular
maupun kortikal.
c. Berkurangnya formasi osteoblast tulang.

11. TULANG
a. Terganggunya matriks kartilago.
b. Modifikasi proteoglikan.

12. SENDI
a. Hilangnya neuron motor spinal.
b. Berkurangnya sensasi getar terutama
dikaki.
c. Berkurangnya sensitivitas termal.
d. Berkurangnya amplitudo aksi potensial
syaraf sensorik.

13. SISTEM SYARAF PERIFER


a. Berkurangnya ukuran dan aliran darah
hati.
b. Terganggunga clearance obat oleh hati
sehingga membutuhkan metabolisme fase
1 yang lebih ekstensif.
c. Terganggunya respon terhadap cidera
pada mukosa lambung.
d. Berkurangnya massa pankreas dan
cadangan enzimatik
e. Berkurangnya kontraksi kolon yang efektif.

14. GASTROINTESTINAL
a. Terganggunya adaptasi gelap.
b. Pengeruhan pada lensa.
c. Ketidak mampuan untuk fokus pada
benda benda jarak dekat.
d. Berkurangnya sensitivitas pada kontras.
e. Berkurangnya lakrimasi.

15. PENGLIHATAN
a. Deteksi penciuman berkurang 50%.
b. Berkurangnya rasa haus.
c. Hilangnya nada berfrekwensi tinggi
secara bilateral.
d. Kesulitan membedakan sumber bunyi.
e. Terganggunya kemampuan
membedakan target dan noise.

16. SELF-RESPON
a. Berkurangnya imunitas yang dimediasis
sel.
b. Meningkatnya autoantibodi.
c. Banyaknya non respon terhadap
vaksinasi
d. Berkurangnya sel B oleh sumsum tulang.

17. SISTEM IMUN


a. Kemampuan meningkatkan fungsi
intelektual berkurang.
b. Berkurangnya transmisi syaraf di otak,
berakibat proses informasi melambat.
c. Berkurangnya kemampuan mengakumulasi
informasi baru dan mengambil informasi
dari memori.
d. Kemampuan mengingat masa lalu lebih
baik daripada mengingat kejadian yang
baru saja terjadi.

18. KOGNITIF
Gangguan psikologik pada pasien geriatri
adalah masalah besar yang memiliki
konsekwensi medis, sosial, ekonomi.

Gangguan psikologik pada geriatri sulit


diidentifikasi sehingga terlambat atau
tidak ditangani sama sekali.

PERUBAHAN /GANGGUAN
PSIKOLOGIK PADA ELDERLY
Gangguan psikologik pada geriatri sering
tidak diakui oleh klien dan overlapping
dengan keluhan fisik lain, sering
komorbiditas dengan penyakit lain
sehingga lebih menonjolkan gejala
somatik daripada gangguan psikologik.
Pathway psycological constrain in elderly.do
c
Secara epidemiologi, prevalensi terbesar
gangguan psikologik pada geriatri adalah
depresi.
Prevalensi depresi pada usia lanjut
dipelayanan kesehatan primer adalah 5-
17%, sementara prevalensi depresi pada
usia lanjut yang mendapat asuhan
keperawatan dirumah (homecare) adalah
13,5%.
Tingkat depresi geriatri lebih tinggi
diruang perawatan daripada di
masyarakat.
1.Polifarmasi
a. analgetik; kodein
b. anti hipertensi;klonidin, propanolol,
captopril
c. sedative; penobarbital,triazolam
d. lain lain seperti ranitidin, deksametason

Faktor pencetus depresi dan


gangguan psikologik pada
elderly
2. Kondisi medik umum; tumor otak pada
lobus frontalis, CVD hemisfer dextra,
alzheimer, parkinson, demensia vaskular,
SLE, deficiency vitamin B12
3. Teori neurobiologi, yang menyebutkan
faktor genetik berperan dalam kejadian
depresi. “depresi pada monozigot gemelli
(60-80%), depresi pada heterozigot
gemelli (25-35%).
4. Psikointerjeksi
proses berkabung atas kehilangan objek
abstrak (cinta, status sosial,penampilan
peran;konsep diri) dapat terinterojeksikan
kedalam individu sehingga menyatu dan
menjadi bagian individu tersebut (Freud
dan Abraham, 1970)
5. Psikodinamika
perkembangan kepribadian melalui
tahapan psikososial (konflik).
Penyelesaian tahapan psikososial
tergantung dari :maturitas, pengalaman,
tekanan hidup, dukungan sosial.
Integrity versus despair (Erikson, 1980)
COPE
UP +
I C MATURITY

EXPERIEN
MATURITY

C CE

PRESSUR
EXPERIEN

C E
CE

PRESSUR

SOCIO
C SUPPOR
E

T
SUPPOR
SOCIO

COPE
T

DOWN
_
a. Perasaan depresi
b. Hilangnya minat atau rasa senang
hampir tiap hari
c. Berat badan menurun atau bertambah
yang bermakna
d. Insomnia atau hipersomnia hampir tiap
hari
e. Agitasi atau retardasi psikomotor hampir
tiap hari
MANIFESTASI KEPERAWATAN
PADA MASALAH PSIKOLOGIK
GERIATRI
f. Kelelahan (rasa lelah atau hilang energi)
hampir tiap hari
g. Rasa bersalah atau tidak berharga
hampir tiap hari.
h. Sulit konsentrasi.
i. Pikiran berulang tentang kematian.
 Sudoyo,W., B. Setiyohadi., I. ALwi and S. Ssetiati. 2014. A
Study on Geriatry Practice. Depertemen Ilmu Penyakit
Dalam. Universitas Indonesia 3(3): 1345-1360.

references
6 soal

Anda mungkin juga menyukai