Anda di halaman 1dari 22

Asimetris Informasi Dalam

Konteks Teori Keagenan


GROUP MEMBER

Ida Bagus Kade Diva Jati


Darma Kusuma 01
(1907531110) Kadek Diah
02 Listiyani Putri
(1907531131)
I Gusti Ayu Putu Inten 03
Nanda Pramita
(1907531226) 04 Suluh Widyataruna
(1907531265)
SUB BAHASAN ASIMETRI
TEORI S
KEAGENA INFORMA
N SI

MANAJEMEN CORPORATE
LABA GOVERNANC
E
TEORI
KEAGENAN
TEORI KEAGENAN
Anthony dan Govindrajan
(2003)

01 Hubungan kontak antara


principal dan agent.

Principal memperkejakan agen


02 untuk melakukan tugas untuk
kepentingan principal.

Yang termasuk sebagai principal pada


03 perusahaan adalah pemegang saham
sementara CEO bertindak sebagai
agent mereka.
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PRINSIPAL
DAN AGEN
Kontrak kerja yang
Diatur dalam dimaksud adalah
kontrak kerja atas Dimana agent dan principal
penulisan kontrak kerja ingin memaksimumkan utility
persetujuan pemilik modal dengan
bersama masing – masing informasi
manajer perusahaan.
yang dimiliki.
Teori keagenan mengimplikasikan adanya asimetri informasi antara manajer
sebagai agen dan pemilik (dalam hal ini adalah pemegang saham) sebagai
principal.

Richardson (1998), Salah satu tolak ukur yang


Rahmawati dkk (2006) dan digunakan dalam penelitian
Santi (2008) kinerja perusahaan oleh pihak
internal dan pihak eksternal
Ada hubungan yang sistematis adalah laba
antara asimetri informasi dengan
tingkat manajemen laba
Surifah (1999) dalam penelitiannya
menemukan bahwa perusahaan
yang mengalami kerugian maupun
Adanya asimetri informasi memperoleh keuntungan sama –
mendorong manajer untuk sama melakukan manajemen laba
menyajikan informasi yang
tidak sebenarnya
Asimetris Informasi

Sinyal

Pengelola Pemilik
Perusahaan Perusahaan
Agency Theory
Santi (2018) mengimplikasikan
dalam judul “Pengaruhadanya asimetri
Asimetri informasi
Informasi Dan
antaraUkuran
manajer sebagai agen
Perusahaan dan Praktik
Terhadap pemilikManajemen
(dalam halLaba
ini adalah
Pada
pemegang saham) Perusahaan
sebagai principal yang Di
Manufaktur muncul
BEI”. ketika manajer
lebih mengetahui
Dengan informasi
menggunakan datainternal
laporan dan prospek
keungan perusahaan
perusahaan yang di
masa yang akan
digunakan dalamdatang dibandingkan
perusahaan manufakturpemegang
yang sudahsaham dan
go publik
stakeholder.
dan terdaftar di BEI selama periode 2013-2017. Hasil
Rahmawati bahwa
penelitiannya (2006)asimetri
menyatakan bahwa
informasi asimetriterhadap
berpengaruh informasi
dapat memicu
praktik timbulnya
manajemen manajemen laba.
laba.
Ketika asimetri informasi tinggi, stakeholder
tidak memiliki sumber daya yang cukup, insentif,
atau akses atas informasi yang relevan maka agent
dapat mempengaruhi angka-angka akuntansi yang
disajikan dalam laporan keuangan dengan cara
melakukan manajemen laba.
Menurut Scott (2000), terdapat dua macam asimetri
informasi:

01 Adverse selection

02 Moral hazard
Manajemen Laba
Definisi Manajemen Laba Mengandung
Beberapa Aspek
Pertama Kedua

Intervensi manajemen laba terhadap pelaporan Tujuan manajemen laba untuk menyesatkan
keuangan dapat dilakukan dengan penggunaan stakeholders mengenai kinerja ekonomi
judgment, misalnya judgment yang dibutuhkan perusahaan. Hal ini muncul ketika manajemen
dalam mengestimasi sejumlah peristiwa memiliki akses terhadap informasi yang tidak
ekonomi di masa depan untuk ditunjukan dalam dapat diakses oleh pihak luar.
laporan keuangan, seperti perkiraan umur
ekonomis dan nilai residu aktiva tetap,
tanggungjawab untuk pensiun, pajak yang
ditangguhkan, kerugian piutang dan penurunan
nilai asset.
Berbagai Motivasi yang Mendorong Dilakukannya
Manajemen Laba
Teori akuntansi positif (Positif Accounting Theory)
mengusulkan tiga hipotesis motivasi manajemen laba,
yaitu:
Hipotesis program bonus (the
01 bonus plan hypotesis)

Hipotesis perjanjian hutang (the


02 debt covenant hypotesis)

Hipotesis biaya politik(the


03 political cost hypotesis)
Motivasi kontrak muncul karena perjanjian antara manajer dan pemilik
perusahaan berbasis pada kompensasi manajerial dan perjanjian hutang
(debt covenant). Semakin tinggi rasio hutang/ekuitas suatu perusahaan, yang
ekuivalen dengan semakin dekatnya (yaitu semakin ketat) perusahaan
terhadap kendala-kendala dalam perjanjian hutang dan semakin besar
probabilitas pelanggaran perjanjian, semakin mungkin manajer untuk
menggunakan metode-metode akuntansi yang meningkatkan income.
Motivasi bonus merupakan dorongan manajer perusahaan dalam
melaporkan laba yang diperolehnya untuk memperoleh bonus yang dihitung
atas dasar laba tersebut. Penelitian Healy (1985) menggunakan pendekatan
program bonus manajemen, yaitu bahwa manajer akan memperoleh bonus
secara positif ketika laba berada di antara batas bawah dan batas atas .
Ketika laba berada di bawah manajer tidak mendapatkan bonus, dan ketika
laba berada diatas manajer hanya mendapatkan bonus tetap.
Motivasi regulasi politik merupakan motivasi manajemen dalam mensiasati
berbagai regulasi pemerintah. Perusahaan yang terbukti menjalankan praktik
pelanggaran terhadap regulasi anti trust dan anti monopoli, manajernya
melakukan manipulasi laba dengan menurunkan laba yang dilaporkan.
Selain itu Income taxation juga merupakan motivasi dalam manajemen laba.
Pemilihan metode akuntansi dalam pelaporan laba akan memberikan hasil
yang berbeda terhadap laba yang dipakai sebagai dasar perhitungan pajak.
Corporate
Governance
OECD,1999
Corporate governanace merupakan salah satu
elemen kunci dalam meningkatkan efesiensi
ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan
antara manajemen perusahaan, dewan direksi,
para pemegang saham dan stakeholders lainnya
Prinsip-prinsip pokok corporate governance

Transparansi Responsibilitas
(transparency) (responsibility)

Akuntabilitas Keadilan
(accountability) (fairness)

Dengan menerapkan corporate governance diharapkan dapat mengurangi dorongan untuk


melakukan tindakan manipulasi oleh manajer. Sehingga kinerja yang dilaporkan
merefleksikan keadaan ekonomi yang sebenarnya.
REFERENSI
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai