MANAJEMEN CORPORATE
LABA GOVERNANC
E
TEORI
KEAGENAN
TEORI KEAGENAN
Anthony dan Govindrajan
(2003)
Sinyal
Pengelola Pemilik
Perusahaan Perusahaan
Agency Theory
Santi (2018) mengimplikasikan
dalam judul “Pengaruhadanya asimetri
Asimetri informasi
Informasi Dan
antaraUkuran
manajer sebagai agen
Perusahaan dan Praktik
Terhadap pemilikManajemen
(dalam halLaba
ini adalah
Pada
pemegang saham) Perusahaan
sebagai principal yang Di
Manufaktur muncul
BEI”. ketika manajer
lebih mengetahui
Dengan informasi
menggunakan datainternal
laporan dan prospek
keungan perusahaan
perusahaan yang di
masa yang akan
digunakan dalamdatang dibandingkan
perusahaan manufakturpemegang
yang sudahsaham dan
go publik
stakeholder.
dan terdaftar di BEI selama periode 2013-2017. Hasil
Rahmawati bahwa
penelitiannya (2006)asimetri
menyatakan bahwa
informasi asimetriterhadap
berpengaruh informasi
dapat memicu
praktik timbulnya
manajemen manajemen laba.
laba.
Ketika asimetri informasi tinggi, stakeholder
tidak memiliki sumber daya yang cukup, insentif,
atau akses atas informasi yang relevan maka agent
dapat mempengaruhi angka-angka akuntansi yang
disajikan dalam laporan keuangan dengan cara
melakukan manajemen laba.
Menurut Scott (2000), terdapat dua macam asimetri
informasi:
01 Adverse selection
02 Moral hazard
Manajemen Laba
Definisi Manajemen Laba Mengandung
Beberapa Aspek
Pertama Kedua
Intervensi manajemen laba terhadap pelaporan Tujuan manajemen laba untuk menyesatkan
keuangan dapat dilakukan dengan penggunaan stakeholders mengenai kinerja ekonomi
judgment, misalnya judgment yang dibutuhkan perusahaan. Hal ini muncul ketika manajemen
dalam mengestimasi sejumlah peristiwa memiliki akses terhadap informasi yang tidak
ekonomi di masa depan untuk ditunjukan dalam dapat diakses oleh pihak luar.
laporan keuangan, seperti perkiraan umur
ekonomis dan nilai residu aktiva tetap,
tanggungjawab untuk pensiun, pajak yang
ditangguhkan, kerugian piutang dan penurunan
nilai asset.
Berbagai Motivasi yang Mendorong Dilakukannya
Manajemen Laba
Teori akuntansi positif (Positif Accounting Theory)
mengusulkan tiga hipotesis motivasi manajemen laba,
yaitu:
Hipotesis program bonus (the
01 bonus plan hypotesis)
Transparansi Responsibilitas
(transparency) (responsibility)
Akuntabilitas Keadilan
(accountability) (fairness)