Anda di halaman 1dari 25

RPS 2

ASIMETRI INFORMASI
DALAM KONTEKS
TEORI KEAGENAN
ANGGOTA KELOMPOK

1907531086 1907531097
PUTU KRISHNADEWI INDAH GITA ANAK AGUNG DWIAGITA ARI
CAHYANI PRIESTYALOKA

1907531095 1907531102

LUH PUTU SUWITRI SASTRADEWI ADELIA AURA AZ ZAHRA


01
TEORI
KEAGENAN
Jensen and Meckling (1976) Anthony dan Govindarajan
(1995)

Konsep agency theory adalah


hubungan atau kontrak yang
Hubungan keagenan sebagai terjadi antara principal dan
suatu kontrak antara manajer agent. Principal
selaku agent dengan pemilik mempekerjakan agent untuk
sebagai principal perusahaan. melakukan tugas untuk
Principal memberikan kepentingan principal,
kewenangan dan otoritas termasuk pendelegasian
kepada agent untuk otoritas pengambilan
menjalankan perusahaan demi keputusan dari principal
kepentingan principal. kepada agent.
Konflik Kepentingan
dapat terjadi dan memicu
Agency Cost. Teori keagenan menyatakan bahwa
praktik manajemen laba dipengaruhi
oleh konflik kepentingan antara
Agency theory memiliki asumsi bahwa manajemen (agent) dan pemilik
masing-masing individu semata-mata (principal) yang timbul ketika setiap
termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri pihak berusaha untuk mencapai dan
sehingga menimbulkan konflik kepentingan mempertahankan tingkat kemakmuran
antara principal dan agent yang dikehendakinya. Adanya
perbedaan kepentingan antara
manajemen dan pemilik tersebut dapat
dipengaruhi kebijakan yang diputuskan
manajemen.
Eisenhardt (1989) menyatakan bahwa Teori Agensi menggunakan
tiga asumsi sifat manusia

self interest bounded rationality risk averse


manusia pada umumnya manusia memiliki daya
manusia selalu
mementingkan diri pikir terbatas mengenai
sendiri persepsi masa mendatang menghindari resiko
ASIMETRI
02 INFORMASI
Asimetri informasi adalah suatu
keadaan di mana manajer memiliki
Laporan keuangan dibuat akses informasi atas prospek
untuk kepentingan berbagai perusahaan yang tidak dimiliki oleh
pihak pihak luar perusahaan. Kondisi ini
akan memberikan kesempatan
kepada agent menggunakan
Pengguna internal lebih informasi yang diketahuinya untuk
mengetahui peristiwa yang memanipulasi pelaporan keuangan
terjadi, dibandingkan sebagai usaha untuk
pengguna eksternal. memaksimalkan kemakmurannya.
Agency theory mengimplikasikan
adanya asimetri informasi antara
Kendala yang akan muncul
manajer (agent) dengan pemilik
antara agent dan principal
(principal)
adalah adanya asimetri
informasi
Menurut Scott (2000), terdapat dua macam
asimetri informasi

Adverse selection Moral hazard

kegiatan yang dilakukan oleh


Bahwa para manajer serta orang- seorang manajer tidak seluruhnya
orang dalam lainnya biasanya diketahui oleh investor sehingga
mengetahui lebih banyak tentang manajer dapat melakukan tindakan
keadaan dan prospek perusahaan diluar pengetahuan pemegang saham
dibandingkan pihak luar yang melanggar kontrak dan tidak
layak secara etika atau norma
Schift dan Lewin (1970) dalam Ujiyanto dan Bambang
(2007), menyatakan bahwa agent berada pada posisi yang
memiliki lebih banyak informasi mengenai kapasitas diri,
lingkungan kerja, dan perusahaan secara keseluruhan
dibandingkan dengan principal. Dengan adanya kondisi yang
asimetri, maka agent dapat mempengaruhi angka-angka
akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan dengan
cara melakukan manajemen laba.
03 Manajemen Laba
Manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk
meningkatkan (mengurangi) laba yang dilaporkan saat
ini atas suatu unit usaha di mana manajer bertanggung
jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan)
profitabilitas ekonomi jangka panjang unit tersebut.

—Sugiri (1998:1-18) dalam Ma’ruf


(2006)
Teknik dan pola manajemen laba
menurut Setiawati dan Na’im (2000)
Menurut Scoot (2000) Pola
dapat dilakukan dengan tiga teknik
manajemen laba dapat
yaitu:
dikelompokkan menjadi :
1. Memanfaatkan peluang untuk
1. Taking a bath.
membuat estimasi akuntansi.
2. Income minimization
2. Mengubah metode akuntansi.
3. Income maximization
3. Menggeser periode biaya atau
4. Income Smoothing
pendapatan.
Scott (2000) juga mengemukakan beberapa motivasi
terjadinya manajemen laba, yaitu :

The Debt Covenant


Bonus Purposes Political Motivations
Hypotesis

Taxation Initital Public


Pergantian CEO Offering
Motivations
REVIEW
04 ARTIKEL
JUDUL
Asimetri Informasi dalam Praktik
Manajemen Laba pada Emiten
Perbankan di Bursa Efek Indonesia

OLEH
Junaidi (2018)

MASALAH
Apakah asimetri informasi
berpengaruh secara signifikan
terhadap praktik manajemen laba
Menurut Anthony dan Govindarajan, konsep teori agensi merupakan hubungan atau kontak antara
principal dan agent. Pada perusahaan yang modalnya terdiri dari saham, pemegang saham
bertindak sebagai principal dan CEO (Chief Executive Officer) sebagai agent mereka yang bertinak
sesuai dengan kepentingan agent.

Laba merupakan selisih pengukuran pendapatan dengan biaya secara akrual. Manajemen laba
merupakan suatu proses pengambilan langkah yang disengaja dalam batas prinsip akuntansi yang
berterima umum baik di dalam maupun di luar batas General Accepted Accounting Principle
(GAAP). Unsur-unsur laporan keuangan yang dapat dijadikan sasaran manajemen laba yaitu
kebijakan akuntansi, pendapatan dan biaya.
Asimetri informasi adalah suatu keadaan di mana manajer
memiliki akses informasi atas prospek perusahaan yang
tidak dimiliki oleh pihak luar perusahaan. Agency theory
mengimplikasiskan adanya asimetri informasi antara
manajer (agent) dengan pemilik (principal). Dengan adanya
kondisi asimetri, maka agent dapat memengaruhi angka-
angka akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan
dengan cara melakukan manajemen laba .
Metode Riset
yang digunakan
“fenomena asimetri informasi dalam praktik
manajemen laba pada emiten perbankan di BEI”
Populasi dan Sampel
1
Perusahaan perbankan yang go public di
Indonesia pada tahun 2005 sampai 2007 yang populasi metode pengambilan sampel
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) non probability sampling dengan teknik
purposive sampling
Perusahaan perbankan dengan kriteria sebagai
berikut: Sugiyono (2002)
- Pengaruh Data laporan keuangan
“purposive sampling adalah teknik
perusahaan tersedia berturut-turut untuk
penentuan sampel dengan pertimbangan
saham pelaporan dari 2005-2007.
- Perusahaan sampel tersebut tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan
sampel sampel yang representatif sesuai dengan
mempublikasikan laporan keuangan auditor
kriteria yang ditentukan”
(yang sudah diaudit) dengan menggunakan
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember
- Data harga saham tersedia selama periode
estimasi dan pengamatan
Metode
2 3 Metode Analisis Data
Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang Dalam penelitian ini dilakukan analisis data dari laporan
digunakan adalah metode dokumentasi keuangan perusahaan perbankan go public yang
terdaftar di BEI, dengan metode analisis data yang
(Indriantoro dan Supomo, 2002:12) digunakan adalah:
Dokumentasi yaitu jenis data penelitian yang antara
lain berupa: faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif
rapat, memo atau dalam bentuk laporan program. 2. Uji Asumsi Klasik
3. Uji Normalitas

jenis dokumen yang digunakan dalam penelitian ini Metode Pengujian Hipotesis:
adalah dokumen resmi berupa laporan keuangan 1. Analisis Regresi Linier Sederhana
perusahaan perbankan yang go public di Indonesia
2. Uji t
pada tahun 2005 sampai 2007 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI)
3 Metode Analisis Data
2. Uji Asumsi Klasik
1. Analisis Statistik Deskriptif
Uji asumsi klasik
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau dimaksudkan untuk
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata memberikan kepastian bahwa
(mean), median, modus, standar deviasi, maksimum persamaan regresi yang diperoleh memiliki ketepatan
dan minimum. dalam estimasi, tidak bias, dan konsisten
Statistik deskriptif merupakan statistik yang
menggambarkan atau mendeskripsikan data menjadi Uji asumsi klasik yang digunakan terdiri dari:
sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk - Heteroskedastisitas
dipahami
- Multikolinearitas
statistik deskriptif atas data yang digunakan dalam penelitian - Autokorelasi
Didapatkan bahwa: pengujian regresi bebas
dari heteroskedastisitas, danmodel regresi
yang diajukan tidak terdapat gejala
Autokorelasi baik positif maupun negatif
Metode Pengujian Hipotesis:
1. Analisis Regresi Linier Sederhana
3. Uji Normalitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah
dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau
menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada
tidak secara signifikan
model regresi berdistribusi normal atau tidak

kriteria yang digunakan yaitu: Hasil pengolahan data dari penelitian ini didapatkan nilai
apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 (5%), thitung dari ADJSPREAD sebesar 2.329 dan sig sebesar
0.024, maka hal ini menunjukkan bahwa ADJSPREAD
distribusi adalah tidak normal, sedangkan apabila nilai
berpengaruh secara signifikan terhadap DDAC
signifikansi atau nilai probabilitasnya > 0,05 (5%), maka
(manajemen laba).
distribusi normal
2. Uji t
Didapatkan bahwa: model regresi yang digunakan untuk untuk melihat pengaruh seluruh variabel bebas secara
memprediksi semua variabel (ask, bid, price, trans, var, parsial terhadap variabel terikat dengan tingkat signifikan
depth, (EBEI) Earnings Before Extraordinary Item, 0,05 (α = 5%).
(OCF) Operating Cash Flows, Total Aktiva, Revenue Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai
(pendapatan), Receivable (piutang), harga beli tertinggi, thitung sebesar 2.329 dan sig sebesar 0.024 < α 0,05.
harga jual terendah, nilai aktiva tetap (PPE) memiliki Hal ini menunjukkan bahwa variabel (X) berpengaruh
distribusi normal positif secara signifikan terhadap DDAC (manajemen
laba) pada taraf 95%.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan terhadap sampel-
sampel tersebut didapat hasil bahwa DDAC (manajemen
laba) dipengaruhi oleh variabel ASINF (Asimetri
Informasi), dalam penelitian ini Ha diterima, dan terbukti
bahwa Asimetri Informasi berpengaruh signifikan
terhadap Manajemen Laba.

-HASIL
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai