PENGERTIAN KURIKULUM
Mauritz Johnson (tujuan), Mac Donald, Beuchamp, dan
Taba (rencana). Jadi beberapa praktisi pendidikan di atas
memandang kurikulum sebagai tujuan dan rencana.
Sebagai tujuan, kurikulum dilihat dari rentetan hasil
belajar (tujuan pengajaran). Bila meninjau dari aspek
rencana, kurikulum dipandang sebagai rencana tertulis
(apa yang diundang-undangkan, atau diatur oleh
pemerintah) dan rencana fungsional (apa yang disusun
dan disampaikan guru dalam proses mengajar; nanti
kaitannya dalam administrasi kurikulum).
Dalam arti yang singkat, kurikulum adalah kumpulan
mata pelajaran. Namun, bila dilihat aspek yang lebih
luas di dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19
Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan,
dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum diartikan menurut PP di atas dimana
kurikulum merupakan pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Pedoman berarti adanya suatu sistimatik dalam
proses mengajar, kegiatan belajar juga berarti guru
menciptakan sebuah pengalaman belajar yang diterima
oleh siswa.
1. ADMINISTRASI KURIKULUM
Beberapa teknik yang digunakan dalam melakukan hubungan antara sekolah dengan
masyarakat a) teknik langsung (tatap muka kelompok (mis. rapat), tatap muka individu
(mis. berkunjung), melalui surat, dan melalui media massa. b) teknik tidak langsung
(hubungan dilakukan melalui kegiatan yang tidak sengaja dilakukan, memberikan nilai
postif terhadap husemes.)
Peranan guru dalam hubungan sekolah masyarakat
Peranan guru dalam kegiatan husemes, yaitu:
membantu sekolah dalam melaksanakan teknik-
teknik husemas.
membuat dirinya lebih baik lagi dalam
bermasyarakat.
guru melaksanakan kode etik dalam husemas,