Anda di halaman 1dari 24

SUKU BETAWI

1. Mazaya Ergy Syandana (19052010014)


2. Ela Reza Adinda (19052010015)
3. Berliana Nanda P. (19052010042)
4. Aulia Devi R. (19052010043)
5. Salsabiila Millenia N.H. (19052010058)
SEJARAH SUKU BETAWI
Suku Betawi merupakan suku Negara Indonesia yang
berketurunan penduduk yang bermukim di Batavia (nama kolonial dari
Jakarta) dari sejak abad ke-17.

Suku Betawi berasal dari hasil perkawinan campuran antar etnis


dan bangsa di masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku
sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka
suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke
Batavia.
Kebudayaan Suku Betawi
1. NYOROG
Adalah tradisi Betawi yang masih lestari untuk menyambut Ramadan yaitu 
nyorog. Nyorog merupakan tradisi orang Betawi dengan membawa makanan
dan bingkisan kepada sanak saudara serta tokoh tetua yang ada dalam
keluarga ataupun di kampungnya.

Nyorog bisa diartikan juga sebagai pengikat tali silaturahmi ataupun


sogokan. Lazimnya, sorogan diberikan dari keluarga laki-laki untuk mengikat
sang perempuan yang akan dinikahkan.
ASPEK-ASPEK KEBUDAYAAN NYOROG

• Mentifak
Nyorog dilakukan saat sebelum bulan Ramadhan, dengan falsafah
utamanya untuk memelihara tali silahturahmi, untuk saling hormat
menghormati terhadap orang tua dan kerabat, saling memaafkan.
• Sosiofak
Nyorog dilakukan dengan datang ke keluarga atau kerabat yang lebih
tua membawa makanan dan bingkisan sebagai pemberian, berkumpul
keluarga dan saling bermaafan.
• Artefak
Aneka makanan dan bingkisan sembako.
2. LENONG
Adalah kesenian teater tradisional atau sandiwara rakyat 
Betawi yang dibawakan dalam dialek Betawi.

Teater ini diiringi musik gambang kromong dengan


alat-alat music seperti gambang, kromong, gong, 
kendang, kempor, suling, dan kecrekan, serta alat music
unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang,
dan sukong.
ASPEK ASPEK KEBUDAYAAN LENONG
• Mentifak
Lenong merupakan teater tradisional Betawi yang memuat unsur moral pada setiap cerita yaitu
menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela yang dibawakan dengan
jenaka
• Sosiofak
Para lakon memainkan peran masing-masing dengan diiringi dengan berbagai alat musik selama
semalam suntuk atau sekarang hanya 3 jam saja. Para lakon berinteraksi dan menghibur
penonton dengan alur cerita jenaka yang acak. Awalnya Lenong dipakai untuk mengamen oeh
pegiatnya, tetapi seiring waktu, Lenong menjadi pertunjukan panggung yang biasa sipanggil oleh
warga untuk memeriahkan acara.
• Artefak
Lakon, Kostum, panggung, bahasa Betawi (formal/ informal) alat musik pemain alat music
gamban, kromong, gong, kendang, kempor,suling, dan kecreng, serta alat musik unsur 
Tionghoa seperti tehyan, kongahyang, dan sukong, penonton, dekorasi panggung
3. ONDEL-ONDEL

Ondel-ondel merupakan ikon DKI Jakarta yang tentunya memiliki sejarah


panjang. Diketahui, ondel-ondel sudah ada sejak abad 16. Sejak itu,
ondel-ondel mulai dikenal sebagai boneka raksasa yang diarak warga dari
kampung untuk mengusir roh jahat dan harus menjalani proses ritual
menyambangi makam kramat.  Tampaknya ondel-ondel memerankan leluhur
atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk
suatu desa.
ASPEK ASPEK KEBUDAYAAN ONDEL ONDEL
• Mentifak
Ondel –odel awalnya merupakan boneka raksasa yang sakral, digunakan untuk mengusir roh
jahat, dan harus melalui proses ritual yang panjang. Sekarang ondel-ondel dipakai sebagai
tontonan atau ntuk mengringi acara lainnya
• Sosiofak
Orang-orang melakukan upacara sakral, membawa ondel ondel mengelilingi desa dan
tempat-tempat sakral
• Artefak
Ondel ondel laki-laki dan perempuan, orang pembawa ondel-ondel
4. TANJIDOR
Adalah salah satu grup musik tradisional Betawi yang sangat terkenal. Seni
musik yang dimainkan secara berkelompok ini sangat banyak dipengaruhi
oleh musik Eropa. Musik Tanjidor dikembangkan oleh masyarakat Betawi
yang banyak tinggal di daerah Bekasi dan Karawang.
Tanjidor merupakan ensambel musik yang namanya lahir pada masa
penjajahan Hindia Belanda. Kata "tanjidor" berasal dari bahasa Portugis yaitu
“tangedor” yang berarti "alat-alat musik berdawai".
ASPEK ASPEK KEBUDAYAAN TANJIDOR
• Mentifak
Tanjidor banyak dipengaruhi oleh musik Eropa yang merupakan ensambel musik yang Namanya
lahir pada masa penjajahan Hindia Belanda. Kata "tanjidor" berasal dari bahasa Portugis yaitu
“tangedor” yang berarti "alat-alat musik berdawai". dari pada zaman dulu dimainkan untuk
mengamen setelah musim panen. Sebagai sarana hiburan tradisional rakyat
• Sosiofak
Tanjidor melibatkan interaksi pemain alat musik dengan penonton, dulu mereka menggunakan
tanjidor untuk mengamen, tetapi sekarang menjadi pertunjukan musik tradisional untuk
mengarak pengantin atau tamu agung
• Artefak
Pemain alat musik, alat musik klarinet (tiup), piston (tiup), trombon (tiup), saksofon tenor (tiup),
saksofon bas (tiup), drum (membranofon), simbal (perkusi), dan tambur. Grup musik Tanjidor bi-
asanya terdiri dari 7-10 orang yang memainkan repertoar lagu diatonik maupun lagu-lagu yang
bertangga nada pelog bahkan slendro.
5. UPACARA PERNIKAHAN

1. Ngedelengin
Istilah yang dikenal dalam masa perkenalan sebelum pernikahan dalam adat
Betawi adalah ngedelengin.
Ngedelengin bisa dilakukan siapa saja termasuk si jejaka sendiri.
Pada sebuah keriaan atau pesta perkawinan biasanya ada malem mangkat.
Keriaan seperti ini melibatkan partisipasi pemuda. Di sinilah ajang tempat
bertemu dan saling kenalan antara pemuda dan pemudi. Ngedelengin juga
bisa dilakukan oleh orangtua walaupun hanya pada tahap awalnya saja.
ASPEK ASPEK BUDAYA NGEDELEGIN
• Mentifak
Ngedelengin merupakan masa pria berkenalan dengan wanita sebelum ke jenjang pernikahan
melalui perantara (Mak Coblang) seperti paman atau bibi, melalui restu orang tua agar berkah
dan sesuai dengan ajaran hukum islam.
• Sosiofak
Pria awalnya mencari calon yang sesuai,mak comblang menggantungkan sepasang ikan bandeng
di depan rumah seorang gadis bila si gadis ada yang naksir.kemudian Mak Comblang
mengunjungi rumah si gadis. Setelah melalui obrolan dengan orangtua si gadis, kemudian Mak
Comblang memberikan uang sembe (angpaw) kepada si gadis. Kemudian setelah ada kecocokan,
sampailah pada penentuan ngelamar.
• Artefak
Calon pengantin, orang tua, mak comblang, uang sembe (angpaw), ikan bandeng
2. NGLAMAR
Bagi orang Betawi, ngelamar adalah pernyataan dan permintaan resmi dari
pihak keluarga laki-laki (calon tuan mantu) untuk melamar wanita
(calon none mantu) kepada pihak keluarga wanita. Ketika itu juga keluarga
pihak laki-laki mendapat jawaban persetujuan atau penolakan atas maksud
tersebut.
Yang harus dipersiapkan dalam ngelamar ini adalah:
• Sirih lamaran
• Pisang raja
• Roti buaya
• Hadiah Pelengkap
Para utusan yang tediri atas: Mak Comblang, Dua pasang wakil orang tua
dari calon tuan mantu terdiri dari sepasang wakil keluarga ibu dan bapak.

Upacara
Pernikahan
ASPEK ASPEK BUDAYA NGLAMAR

• Mentifak
Nglamar merupakan acara pernyataan dan permintaan resmi dari pihak keluarga laki-laki
(calon tuan mantu) untuk melamar wanita. Di sanalah akan disampaikan persetujuan atau peno-
lakan atas permintaan tersebut.
• Sosiofak
Pria mendatangi rumah keluarga dari si wanita untuk meminta persetujuan atas permintaannya.
serta hadir pula utusan yaitu Mak Comblang, Dua pasang wakil orang tua dari calon tuan mantu
terdiri dari sepasang wakil keluarga ibu dan bapak sebagai saksi acara Nglamar
• Artefak
Sirih lamaran, Pisang raja, Roti buaya, Hadiah Pelengkap pihak pria dan wanita, utusan.
3. Bawa tande putus

Tanda putus bisa berupa apa saja. Tetapi biasanya pelamar dalam adat
betawi memberikan bentuk cincin belah rotan sebagai tanda putus. Tande
putus artinya bahwa none calon mantu telah terikat dan tidak lagi dapat
diganggu gugat oleh pihak lain walaupun pelaksanaan tande putus
dilakukan jauh sebelum pelaksanaan acara akad nikah.

Upacara
Pernikahan
ASPEK ASPEK BUDAYA BAWA TANDE PUTUS
• Mentifak
Tande putus artinya bahwa none calon mantu telah terikat dan tidak lagi dapat diganggu gugat
oleh pihak lain walaupun pelaksanaan tande putus dilakukan jauh sebelum pelaksanaan acara
akad nikah.
• Sosiofak
Pelamar dalam adat betawi memberikan bentuk cincin belah rotan sebagai tanda putus.
Masyarakat Betawi biasanya melaksanakan acara ngelamar pada hari Rabu dan acara bawa tande
putus dilakukan hari yang sama seminggu sesudahnya. Pada acara ini utusan yang datang
menemui keluarga calon none mantu adalah orang-orang dari keluarga yang sudah ditunjuk dan
diberi kepercayaan dan membicarakan hal hal terkait berlangsungnya akad nikah ke depannya.
• Artefak
Cincin belah rotan, keluarga pihak pria dan wanita
4. Akad Nikah
Sebelum diadakan akad nikah secara adat, terlebih dahulu harus dilakukan
rangkaian pra-akad nikah yang terdiri dari:
1. Masa dipiare
2. Acara mandiin calon pengatin wanita
3. Acara tangas atau acara kum
4. Acara ngerik atau malem pacar

Masa dipiare Acara mandiin Acara tangas

Upacara
Pernikahan
Setelah rangkaian tersebut dilaksanakan, masuklah pada pelaksanaan akad nikah. Barang yang
dibawa pada akad nikah tersebut antara lain:
• sirih nanas lamaran
• sirih nanas hiasan
• mas kawin
• miniatur masjid yang berisi uang belanja
• sepasang roti buaya
• sie atau kotak berornamen Cina untuk tempat sayur dan telor asin
• jung atau perahu cina yang menggambarkan arungan bahtera rumah tangga
• hadiah pelengkap
• kue penganten
• kekudang artinya suatu barang atau makanan atau apa saja yang sangat disenangi oleh none
calon mantu sejak kecil sampai dewasa.
5. Acare Negor
Sehari setelah akad nikah, Tuan Penganten diperbolehkan nginep di rumah
None Penganten. Meskipun nginep, Tuan Penganten tidak diperbolehkan
untuk kumpul sebagaimana layaknya suami-istri. None penganten harus
mampu memperthankan kesuciannya selama mungkin. Bahkan untuk
melayani berbicara pun, None penganten harus menjaga gengsi dan jual
mahal. Untuk menghadapi sikap none penganten tersebut, tuan penganten
menggunakan strategi yaitu dengan mengungkapkan kata-kata yang indah
dan juga memberikan uang tegor.
ASPEK ASPEK KEBUDAYAAN ACARE NEGOR

• Mentifak
Tuan Penganten tidak diperbolehkan untuk kumpul sebagaimana layaknya suami-istri.
Dimaksudkan agar None penganten mampu memperthankan kesuciannya selama mungkin.
Bahkan untuk melayani berbicara pun, None penganten harus menjaga gengsi dan jual mahal.
Meski begitu,None penganten dilatih untuk melaksanakan kewajibannya sebagai istri dengan
baik
• Sosiofak
Sehari setelah akad nikah, Tuan Penganten diperbolehkan nginep di rumah None Penganten.
None penganten harus menjaga gengsi dan jual mahal. Meski begitu, kewajibannya sebagai istri
harus dijalankan dengan baik seperti melayani suami untuk makan, minum, dan menyiapkan
peralatan mandi.
• Artefak
Uang tegor, kata kata indah, taplak meja, tatakan gelas, barang keperluang Tuan penganten
6. Pulang Tige Ari

Acara ini berlangsung setelah tuan raje muda bermalam beberapa hari di
rumah none penganten. Di antara mereka telah terjalin komunikasi yang
harmonis.

Upacara
Pernikahan
ASPEK ASPEK KEBUDAYAAN PULANG TIGE ARI
• Mentifak
Sebagai tanda kegembiraan dari orangtua Tuan Raje Mude bahwa anaknya memperoleh seorang gadis
yang terpelihara kesuciannya.
• Sosiofak
Berlangsung setelah tuan raje muda bermalam beberapa hari di rumah none penganten. Keluarga tuan
raje mude akan mengirimkan bahan-bahan pembuat lakse penganten kepada keluarga none mantu.
• Artefak
Bahan-bahan pembuat lakse penganten.
KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah bahwa kita dapat mengetahui
seni dan budaya suku Betawi yang sangat beragam.
Nilai-nilai sosial dalam budaya suku Betawi yang
bersumber dari alam dan ajaran Islam pun terdapat
nilaI-nilai sosial yang menjadi acuan dalam kehidupan
bagi masyarakat suku Betawi untuk menjadi masyarakat
yang lebih baik lagi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai