Nama Kelompok :
Dimas Fernandayarin
Fakhir Musyaffa Rahman
Gusti Setiawan Lutfi
Selawati
Shella Aryanti
Dasar Demokrasi dalam Islam
Terdapat prinsip kesetaraan yang tidak membedakan orang atas dasar gender, etnik,
warna kulit, atau latar belakang sejarah, sosial atau ekonomi dan lain-lain
Keempat, kebebasan di definisikan sebagai kebebasan berfikir, berpendapat, pers,
beragama, kebebasan dari rasa takut, hak untuk hidup, mengadakan gerakan dll.
Contoh Praktek Demokrasi dalam Islam
Kita bisa mengambil contoh dari keterangan Muhammad Yusuf Faruqi (1996) . Pemilihan atas
dasar berpikir rasional, yang dalam Islam prosedurnya antara lain, analog atau qiyas. Dengan
prinsip berpikir ini, Abu Bakar dipilih karena analog sebagai imam (pemimpin) dalam shalat
jika rasul berhalangan. Di sini ada dua tahap “sumpah setia” (baiat), yakni tahap elit (baiat
khusus) dan tahap massa (baiat ‘ammah). “Pemikiran” yang menyertai hal ini adalah kritertia
bahwa kepala negara itu berasal dari klan yang reputasunya bagus dan terhormat demi
“integrasi bangsa dan negara”
Abu Bakar misalnya, ia dipilih karena berasal dari klan terhormat, Quraisy. Namun demikian,
hal itu hanyalah contoh kontekstual yang sesuai dengan zamannya. Karenanya, sangat
diherankan bila di kemudian hari masih mempertimbangkan bahwa khalifah harus dari
Quraisy. Padahal besaran kehidupan berdemokrasi dalam Islam sudah meliputi seluruh bumi.
Pertentangan antara Demokrasi dan Islam
Cara terbaik untuk menghadapi para penganut kepercayan lain adalah dengan menyatakan
bahwa seperti dinyatakan dalam Al Qur’an bahwa Bagimu agamamu dam bagiku agamaku
(QS 109:6). Namun, bagi kaum Muslim yang setuju terhadap dialog, perintah Tuhan
kepada Nabi Muhammad untuk mengajak Ahli Kitab sampai kepada doktrin yang umum
antara agamanya (Islam) dan agama mereka, merupakan suatu dorongan.
Dalam Al Qur’an dinyatakan:
Katakanlah:Hai Ahli Kitab marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang
tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan
tidak kita perseutukan Ia dengan sesuatu apa pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan
sebagian yang lain dengan tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling, maka katakanlah
kepada mereka; “Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada
Allah)” (QS 3:64).
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami simpulkan dari uraian pembahasan diatas adalah demokrasi tidak
sepenuhnya bertentangan dan tidak sepenuhnya sejalan dengan Islam. Agar demokrasi selaras
dengan pandangan islam dapat terwujud, langkah yang harus dilakukan adalah harus adanya
pemahaman yang benar tentang demokrasi dalam pandagan Islam paling tidak memahami
demokrasi dalam pandangan Islam seperti dalam tujuan yang termuat dalam tugas ini yaitu
mengetahui dasar demokrasi dalm Islam.