Pretest & Posttest 1. Mengapa suatu alat tes harus memiliki validitas yang baik? 2. Bagaimana teknik menganalisis validitas alat tes bentuk soal uraian? 3. Bagaimana teknik menganalisis validitas alat tes bentuk soal obyektif? Analisis Validitas Validitas instrumen adalah tingkat kemampaun suatu instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur, khususnya dalam proses pembelajaran Dari segi analisis validitas dibagi atas validitas rasional dan validitas empirik Validitas rasional terdiri atas validitas isi (content) dan validitas bangun (construct) Validitas empiris terdiri atas valditas ramalan (predictive) dan validitas bandingan (concurrent ) Validitas rasional dapat dianalisis secara rasio melalui panel, sedangkan valitas empirik dianalisis secara statistik Validitas butir secara statistik dianalisis berdasakan jenis data yang terkumpul. Data diskrit (misalnya hasil tes obyektif ) dihitung dengan korelasi point biserial sedangkan data kontinu (misalnya hasil tes uraian atau skala sikap) digunakan korelasi Pearson product – moment. Rumus korelasi Pearson product – moment Contoh persiapan perhitungan soal uraian/ interval: Butir Soal No. 1 Butir No. 2 Keterangan Makin tinggi koefisien korelasi yang dimiliki makin valid butir instrumen tersebut. Secara umum, jika koefisien korelasi sudah lebih besar dari 0,3 maka butir instrumen tersebut sudah dikategorikan valid (Weiresma and Jurs, 1990). Cara lain, dengan mencocokkan koefisien korelasi yang diperoleh dengan nilai tabel yang tersedia (terlampir) sesuai dengan jumlah siswa / responden yang mengerjakan instrumen yang dianalisis. Jika koefisien korelasi yang diperoleh ( rhitung ) lebih besar dari nilai tabel ( rtabel ) maka butir tersebut valid.