Anda di halaman 1dari 37

ALAT UKUR LISTRIK

Besaran listrik seperti arus, tegangan, daya, dan sebagainya tidak dapat dideteksi panca
indera secara langsung. Agar dapat mengukur besaran tsb maka harus ditransformasikan
ke dalam besaran mekanis atau besaran lain yg dapat ditangkap oleh panca indera.
Salah satu contoh transformasinya adalah perubahan dari arus menjadi suatu komponen
yg bergerak rotasi pada sumbunya (misalkan penunjukkan jarum yg bergerak dari kiri
ke kanan). Besar sudut rotasi tsb berhubungan langsung dengan besaran arus listrik yg
diamati, shg besar sudut sama dg besar arus.
Alat ukur adalah alat yang dapat digunakan untuk mendapatkan / mengetahui hasil
perbandingan antara suatu besaran / ukuran yang ingin diketahui dengan standar yang
dipakai.
Fungsi penting dari alat ukur baik alat ukur listrik maupun mekanik adalah untuk mengetahui
nilai yang telah ditentukan sebagai batasan baik atau tidaknya peralatan / jaringan akan
dioperasikan.
Jadi dalam sistem pengukuran listrik, ada elemen yg mendeteksi besaran yang akan
diukur dan menghasilkan sinyal yg kemudian diproses dalam komponen prosesor dan
akhirnya hasil pengukuran ditampilkan oleh indikator.
Kumpulan peralatan dalam sistem pengukuran listrik yang mentransformasikan besaran
listrik disebut alat ukur listrik.
Alat-alat ukur listrik adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur besaran-
besaran listrik, misalnya arus, tegangan, daya, dan lain-lain.
Pada umumnya alat ukur dibagi menjadi 2:
1.Absolute instrument, instrumen yang digunakan sebagai
acuan dasar pengukuran dengan tingkat ketelitian sangat
tinggi dan biasanya digunakan pada laboratorium sebagai
alat ukur standar
2.Secondary instrument, dapat mengukur besaran listrik bila
telah dikalibrasi lebih dahulu dengan membandingkan
dengan absolute instrumen
Berdasarkan prinsip kerjanya alat ukur listrik dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :

-   Alat ukur penunjuk (Indicating Instruments)

-   Alat ukur pencatat (Recording Instruments)

-   Alat ukur penjumlah (Integrating Instruments)


Alat Ukur Penunjuk (Indicating Instruments)

Alat ukur penunjuk adalah alat ukur yang langsung menunjukkan besaran yang diukur, biasanya
menggunakan jarum penunjuk. Tetapi sekarang ada pula yang tidak menggunakan jarum penunjuk
yaitu alat ukur digital. Banyak alat ukur yang termasuk kategori ini, misalnya Voltmeter,
Amperemeter.
Alat Ukur Pencatat (Recording Instruments)

Alat Ukur Pencatat adalah alat ukur yang mencatat secara terus menerus besaran yang diukur
selama periode waktu yang ditentukan. Pada alat ini terdapat pena dan gulungan kertas yang
berputar. Pena tersebut akan bergerak sebanding dengan besaran listrik yang diukur sehingga
perubahannya tercatat secara kontinyu. Sebagai contoh adalah recording voltmeter yang
terdapat pada gardu induk yang mencatat fluktuasi tegangan yang terjadi.
Alat Ukur Penjumlah (Integrating Instruments)

Alat ukur penjumlah adalah alat ukur yang mengukur jumlah total energi listrik yang
dikonsumsi oleh suatu rangkaian dalam periode waktu tertentu. Energi yang diukur ini
sebenarnya merupakan perkalian antara daya aktif dengan waktu. Kilo Watt Hour meter
(kWh meter) merupakan contoh dari alat ukur jenis ini.
Alat ukur listrik berdasarkan macam arus

Menurut macam arus :


-        Arus searah
-        Arus bolak balik
-        Arus searah dan arus bolak balik
Syarat-Syarat Alat ukur Listrik 
1. Alat ukur tidak boleh membebani / mempengaruhi yang diukur
2. Mempunyai keseksamaan yang tinggi, yaitu alat harus mempunyai ketepatan dan ketelitian yang
tinggi.
3. Mempunyai kepekaan (sensitifitas) yang tinggi, yaitu batas input signal yang sekecil-kecilnya sehingga
mampu membedakan gejala-gejala yang kecil.
4. Mempunyai stabilitas yang tinggi sehingga menolong dalam pembacaan dan tidak terganggu karena
keadaan yang tidak dikehendaki.
5. Kemampuan baca (readibilitas) yang baik, hal ini banyak tergantung dari skala dan alat penunjuknya
serta piranti untuk menghindari kesalahan paralatan.
6. Kemantapan (reliabilitas) alat yang tinggi, yaitu alat yang dapat dipercaya kebenarannya untuk jangka
waktu yang lama.
Tanda-tanda pada alat ukur
Simbol alat ukur menurut sumber tegangan
Simbol alat ukur menurut tegangan pengujinya
Posisi pengoperasian
Posisi pengoperasian
Posisi pengoperasian
Prinsip kerja alat ukur listrik

Prinsip kerja yang paling banyak dari alat – alat ukur tersebut adalah :
•                      Kwh dan kvarh meter : sistem induksi
•                      Kw / kva maksimum meter : sistem elektrodinamis
•                      Volt meter : sistem elektromagnet, kumparan putar, besi putar
•                      Amper meter : sistem elektromagnet, kumparan putar
Prinsip kerja besi putar

Alat ukur dengan prinsip kerja besi putar atau disebut juga sistem elektromagnet adalah sesuatu alat
ukur yang mempunyai kumparan tetap dan besi yang berputar. Bila sebuah kumparan dan didalamnya
terdapat besi, maka besi tersebut akan menjadi magnet. Jika di dalam kumparan tersebut diletakkan
dua batang besi maka kedua-duanya akan menjadi magnet sehingga kedua batang besi tersebut akan
saling tolak menolak, karena ujung-ujung kedua batang besi tersebut mempunyai kutub yang sejenis.
Prinsip kerja besi putar

    Arus yang diukur melalui kumparan yang tetap dan menyebabkan terjadinya medan magnet. Alat ukur
dengan tipe besi putar ini adalah sederhana dan kuat dalam konstruksi, murah dan dengan demikian
mendapatkan penggunaan-penggunaan yang sangat besar, sebagai alat pengukur untuk arus dan tegangan
pada frekuensi-frekuensi. Suatu keuntungan lain bahwa alat pengukur ini dapat pula dibuat sebagai alat
pengukur yang mempunyai sudut yang sangat besar.
Prinsip kerja besi putar

Alat ukur jenis besi putar mempunyai karakteristik :


a.Dapat digunakan untuk pengukuran arus searah maupun bolak
balik.
b. Mempunyai ketelitian yang rendah.
c. Untuk mengukur arus yang sedang dan besar.
d. Sederhana dan kuat dalam konstruksi
e. Mempunyai kerugian histerisis
Prinsip kerja kumparan putar

Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur yang bekerja atas dasar adanya suatu kumparan
listrik, yang ditempatkan pada medan magnet, yang berasal dari suatu magnet pemanen. Alat
ukur jenis ini tidak terpengaruh magnet luar, karena telah memiliki medan magnet yang kuat
terbuat dari logam alnico yang berbentuk U. Arus yang dialirkan melalui kumparan akan
menyebabakan kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur yang
dipakai untuk arus searah.
Prinsip kerja sistem induksi

Induksi adalah suatu keadaan listrik hasil akibat adanya medan magnet yang bangkit
disekitar kumparan berarus listrik. Bila suatu konduktor ditempatkan dalam medan magnet dari
arus bolakbalik, maka arus-arus putar akan dibangkitkan didalam konduktor tersebut. Medan-
medan magnit dari arus-arus putar ini dan dari arus bolak-balik yang menyebabkannya, akan
memberikaninteraksi yang menimbulkan momen gerak pada konduktor; dan prinsip ini akan
mendasari kerja daripada alat-alat ukur induksi. Alat ukur induksi hanya dipergunakan pada
pengukuran listrik bolak-balik serta dapat digunakan sebagai Ampermeter, Voltmeter ataupun
Wattmeter serta Energi meter (Kwh-meter). Torsi penyimpang pada alat ukur induksi
dihasilkan oleh reaksi antara fluks magnet bolak-balik.
Prinsip kerja sistem induksi

  Alat ukur dengan sistem induksi atau dikenal dengan system Ferraris ini mempunyai prinsip kerja sebagai
berikut :
       Bila didalam medan magnet dengan garis gaya magnet dengan arah yang berputar, dipasang sebuah
tromol yang berbentuk silinder, tromol tersebut akan turut berputar menurut arah putaran garis-garis gaya
magnet tadi, medan magnet ini dinamakan alat ukur medan putar atau alat ukur induksi, bisa juga disebut
alat ukur Ferraris.
Prinsip kerja sistem elektrodinamis

Alat ukur elektrodinamis adalah alat ukur yang mempunyai kumparan tetap dan kumparan putar. Sistem
kerjanya sama dengan sistem kumparan berputar tetapi magnet tetap diganti dengan magnet listrik.
Berdasarkan kaidah tangan kanan pada gambar–a jarum akan menyimpang kekanan, bila arus dibalik
arahnya pada gambar–b maka jarum akan tetap menyimpang kekanan. Baik arah arus berganti-ganti arah
jarum tetap menyimpang ke satu arah
Prinsip kerja sistem elektrodinamis

Alat ukur tipe elektrodinamis ini, dapat dipergunakan untuk arus bolak-balik, atau arus searah. Akan tetapi
pemakaian daya sendirinya tinggi, sedangkan alat ukur prinsip yang lain telah dapat pula dibuat dengan persisi
tinggi, maka pada saat ini alat ukur elektrodinamis kurang sekali dipergunakan sebagai alat ukut ampere
maupun volt, akan tetapi penggunaannya masih sangat luas sebgai alat pengukur daya atau lazim disebut
pengukur watt.
Prinsip kerja kawat panas

Jika sepotong kawat logam dialiri arus listrik yang cukup besar, kawat tersebut akan menjadi panas, oleh sebab itu
akan memuai (menjadi lebih panjang). Pemuaian tersebut digunakan untuk mengerakkan jarum petunjuk. Pada
gambar berikut terlihat sepotong kawat logam campuran dari logam platina dan iridium yang direntangkan pada
A-B, pada waktu tidak ada arus ( i = 0 ) jarum petunjuk tepat di angka 0. Jika kita alirkan arus searah dari A ke B
sehingga kawat A – B menjadi memuai dan lebih panjang, ternyata jarum tidak menunjuk 0, tetapi menyimpang
kearah kanan. Hal ini disebabkan karena kawat A – B menjadi lebih panjang dan ditarik oleh pegas sehingga
memutar poros jarum. Baik arus searah tersebut mengalir dari A – B maupun dari B ke A jarum tetap menyimpang
kearah kanan.
Prinsip ini dapat dipakai untuk searah dan bolak-balik.
Prinsip kerja kawat panas
Alat yang menggunakan elemen putar (penunjukan jarum)
memerlukan gaya / torsi untuk dapat membaca besaran
yang diukur. Gaya / torsi terdiri atas 3 yaitu:
1.Torsi penyimpangan
2.Torsi kontrol
3.Torsi redam
Torsi Penyimpangan
Torsi peyimpangan / torsi kerja adalah gaya / torsi yang
menyebabkan elemen putar (moving system) bekerja
menggerakkan jarum penunjuk pada posisi nol (saat alat
ukur tidak digunakan) ke posisi simpangannya. Torsi
tersebut dihasilkan oleh gaya-gaya elektromekanik,
elektrostatok, elektrodinamik dan induksi.
Torsi Kontrol
Torsi kontrol adalah gaya/torsi yang arahnya berlawanan
dengan torsi kerja sehingga jarum akan menunjuk pada
besaran yang diukur. Torsi ini juga berfungsi untuk
mengendalikan kedudukan jarum ke posisi semula
Torsi Redam
Torsi redam adalah torsi / gaya yang digunakan untuk
meredam osilasi dari moving system (jarum penunjuk) agar
jarum segera menunjuk pada besaran yang diukur.

Anda mungkin juga menyukai