Anda di halaman 1dari 57

ENERGI, USAHA DAN

DAYA
Dr. Fakhriy Hario P, S.T, M.T.
Materi Inti
 Energi, Usaha, dan Daya
1. Pengertian energi
2. Bentuk-bentuk energi
3. Perubahan energi
4. Energi mekanik: energi potensial dan energi
kinetik
5. Pengertian usaha
6. Hubungan energi dengan usaha
7. Daya
Bagan Hubungan Energi dan
Usaha
1. Pengertian Energi
 Semua makhluk hidup membutuhkan energi untuk
kelangsungan hidup mereka.
 Apa yang dimaksud energi?
 Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau
usaha.
 Apa satuannya?
 Satuan energi dalam Sistem Internasional (SI) adalah Joule
(J). Satuan energi dalam sistem yang lain adalah kalori atau
kWh (kilo Watt hours).
 1 kalori = 4,2 Joule
atau
 1 Joule = 0,24 kalori
2. Bentuk-bentuk Energi
 Energi panas (kalor)
 Energi listrik
 Energi cahaya
 Energi kimia
 Energi mekanik
 Energi bunyi
 Energi nuklir
3. Perubahan Energi pada Peralatan Listrik

c d
a
b

e f g
4. Energi Mekanik (Em)
 Energi yang dimiliki suatu benda berkaitan dengan gerak.
 Terdiri atas?
 Energi potensial dan energi kinetik.
Em = Ep + Ek
dengan: Em = energi mekanik (Joule)
Ep = energi potensial (Joule)
Ek = energi kinetik (Joule)
 Energi potensial?
 Ialah energi yang disebabkan oleh posisi benda.
Ep = mgh
dengan: Ep = energi potensial (Joule)
m = massa benda (kg)
g = konstanta gravitasi (9,8 )
h = ketinggian (m)
Pelajari CONTOH SOAL halaman 169 Buku Paket
Hukum Kekekalan Energi
 Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan,
tapi energi dapat berubah dari satu bentuk ke
bentuk lain.
 Kita lihat animasi gerak rollercoaster berikut.

E E Em
k p

Ketinggian Kelajuan
Energi Mekanik, Kinetik, dan Potensial pada
Rollercoster

 Telah kamu ketahui bahwa energi mekanik merupakan


penjumlahan dari energi potensial dan energi kinetik.

 Apabila benda selama bergerak naik dan turun hanya


dipengaruhi oleh gaya gravitasi, besar energi mekanik
selalu tetap. Dengan kata lain, jumlah energi potensial
dan energi kinetik selalu tetap. Pernyataan itu disebut
Hukum Kekekalan Energi Mekanik.
 Pelajari CONTOH SOAL halaman 171 buku paket.
5. Usaha
 Usaha sangat dipengaruhi oleh dorongan atau tarikan (gaya).
Jika setelah didorong benda itu tidak berpindah, gayamu tidak
melakukan usaha. Dengan kata lain, usaha juga dipengaruhi
oleh perpindahan. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa usaha dihasilkan oleh gaya yang dikerjakan pada suatu
benda sehingga benda itu berpindah tempat.
 Bagaimanakah ketika kamu mendorong dinding kelasmu?
Apakah dinding berpindah tempat? Walaupun kamu telah
sekuat tenaga mendorongnya, tetapi dinding tetap
ditempatnya. Oleh sebab itu, menurut Fisika gayamu
dikatakan tidak melakukan usaha.
 Persoalan gerak yang melibatkan gaya konstan 
Dinamika

 Persoalan gerak yang melibatkan gaya yang tidak


tetap:
 F(x)  Usaha dan Energi
 F(t)  Momentum
Apakah kerja (usaha) itu?
• Orang memindahkan bangku dari satu tempat
ke tempat lain
• Mesin traktor memindahkan tanah
• Semut membawa makanan
• Orang, mesin traktor dan semut melakukan
usaha/kerja (mekanik)
• Dua komponen yang harus ada dalam
usaha/kerja:
– pelaku yang memberikan gaya pada benda
– dan perpindahan benda
Usaha
 Usaha adalah suatu z ds
besaran skalar yang
2
diakibatkan oleh gaya F
yang bekerja sepanjang 1

lintasan y
2  
  F (s)  d s
x
W1 2
1
2 2 2
  Fx ( s ) dx   Fy ( s ) dy   Fz ( s ) dz
1 1 1
USAHA OLEH GAYA KONSTAN
F F


F cos 

Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya didefinisikan


sebagai hasil kali komponen gaya pada arah pergeseran
dengan panjang pergeseran benda.

W  ( F cos ) s (5.1)

W  F s (5.2)
N
F


f

mg

Usaha oleh gaya F : W  Fs cos


Usaha oleh gaya gesek f :W f   fs cos(1800 )  1
Usaha oleh gaya normal N : WN  0
Mengapa ?
Usaha oleh gaya berat mg : Wmg  0

Usaha W  Fs cos  fs (5.3)


total :
Usaha oleh Gaya yang Berubah
Fx

Luas = A =Fxx

W = Fxx
Fx xf
W   Fx x
x xi
xi x xf
xf
Fx
W  lim  Fx x
x0 xi
xf
W   Fx dx (5.4)
xi

Usaha

x
xi xf
 Apabila gaya disimbolkan dengan
F dan perpindahan dengan s,
secara matematis usaha dituliskan
dalam persamaan berikut.
W=Fs
dengan:
 W = usaha (J)
 F = gaya (N)
 s = perpindahan (m)
 Persamaan ini berlaku untuk gaya Gambar 2.
yang arahnya sama dengan Arah gaya yang diberikan
perpindahan, seperti terlihat pada pada balok searah dengan
Gambar 2. perpindahannya.
6. Apa Hubungan antara Usaha dan Energi?

 Lakukan kegiatan ini!


1. Angkat bukumu sampai ketinggian sekira 0,5 meter. Pada saat
gayamu melakukan usaha mengangkat buku sampai setengah meter,
apakah terjadi perubahan energi? Jelaskan.
2. Doronglah sebuah buku sejauh setengah meter. Pada saat gayamu
melakukan usaha pada buku tersebut, apakah terjadi perubahan
energi? Jelaskan.
3. Dari kegiatan di atas, apakah hubungan antara usaha dan energi?
Berilah kesimpulan.
 Kamu sudah mengetahui bahwa energi adalah kemampuan
melakukan usaha. Definisi tersebut menunjukkan bahwa usaha
memiliki kaitan yang erat dengan energi.
Usaha untuk Gaya Vertikal
 Ketika kamu mengangkat sebuah buku, kamu akan
memberikan gaya dorong terhadap buku. Pada saat buku ke
atas, berlaku:

 Saat buku ke bawah:

 Usaha yang dilakukan sama dengan perubahan energi


potensial gravitasi karena gaya yang dilakukan secara
vertikal. Secara matematis ditulis sebagai berikut.

 dengan: W = usaha (Joule)


 ΔEp = perubahan energi potensial (Joule)
 Ep1 = energi potensial awal (Joule)
 Ep2 = energi potensial akhir (Joule) Gambar 3 .Benda diangkat dengan gaya
dorong Ftangan = mg.
Usaha untuk Gaya Horisontal
 Usaha yang dilakukan pada  Secara matematis besarnya usaha
sebuah benda yang ditulis sebagai berikut.
bergerak horisontal  W = Δ Ek
menyebabkan perubahan  W = Ek2 – Ek1
energi kinetik. Dengan
demikian, besarnya usaha
 dengan: W = usaha (Joule)
sama dengan perubahan  ΔEk = perubahan energi kinetik
energi kinetik benda. (Joule)
 Misalnya ketika gayamu  Ek1 = energi kinetik awal (Joule)
berusaha mendorong mobil  Ek2 = energi kinetik akhir (Joule)
sehingga bergerak.
7. Daya (Power)
 Daya?
 Energi yang dipakai setiap detik, satuannya Watt.
P=W
t
 P : Daya (Watt)
 W: Energi yang dipakai (Joule)
 t: Waktu (sekon)
BENTUK ENERGI LAIN
• Energi listrik: energi potensial elektromagnetik
dan energi kinetik elektron yang mengalir pada
penghantar dan pada peralatan listrik
• Energi kimia: energi potensial elektromagnetik
dan energi kinetik pada atom dan molekul
• Energi dalam gas ideal: energi kinetik partikel-
partikel gas ideal
• Energi nuklir: energi potensial inti (kuat dan
lemah) dalam bentuk energi ikat inti atau massa
(dari kesetaraan massa dengan energi)
Satuan Usaha dan Energi
Gaya  Jarak = Usaha

Newton  Meter = Joule


[M][L] / [T]2 [L] [M][L]2 / [T]2

mks cgs Lainnya

Dyne-cm (erg) BTU = 1054 J


N.m (Joule)
= 10-7 J calorie = 4.184 J
foot-lb = 1.356 J
eV = 1.6x10-19 J
Usaha dan Energi Kinetik
 Jika gaya F selalu tetap, maka percepatan a akan
tetap juga, sehingga untuk a yang tetap:
2  2  2 
 dv   ds
W1 2   F ( s)  d s   m  d s   mdv 
1 1
dt 1
dt
2 2
  2
  mv  d v   mvdv  1 mv  1 mv22  1 mv12
2
2 1 2 2
1 1
v1 v2 a
F
m
i

x
ENERGI POTENSIAL GRAVITASI BUMI
• Benda bermassa m dibawa ke atas oleh
gaya F melawan gaya gravitasi
sehingga benda tersebut selalu dalam
kesetimbangan.
• Kerja oleh gaya F :
– WF= F h = mgh
• Kerja oleh gaya gravitasi:
– Wg = - mgh F
• Energi Potensial Gravitasi bumi: h
– EP = mgh

Negatip dari kerja oleh gaya gravitasi bumi


menghasilkan perubahan energi potensial
gravitasi bumi
mg
Teorema Usaha – Energi kinetik

1 1
W net  K  K 2  K1 2
 mv2  mv1
2

2 2

Usaha yang dilakukan pada benda akan


mengakibatkan perubahan energi kinetik dari benda
tersebut
Jenis Gaya
 Gaya Konservatif
Contoh : Gaya Gravitasi, Gaya Pegas, dll

 Gaya non Konservatif


Contoh : Gaya Gesek, dll
Usaha yang dilakukan oleh Gaya
Konservatif
Tidak dibergantung kepada lintasan yang diambil
 
W2  1 W 1 1  W1  2  W 2  1   F ( s )  d s  0
2 Sehingga:
1 
W1  2 W1 2  W 2 1  Fk ( s )   W   PE
• Usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif sebanding dengan
negatif perubahan energi potensialnya
• Gaya konservatif adalah minus gradient dari energi potensialnya
Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi

 Wg = F ∆s = mg s cos 
m
= mgy
mg
s  j
Wg = mgy y

hanya bergantung pada y ! m


Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi

W = W1 + W2 + . . .+ Wn
= F r 1+ F r2 + . . . + F rn m
= F (r1 + r 2+ . . .+ rn) mg
r1
= F r r2
r
= F y y r3 j

Wg = mg y

rn
Bergantung hanya pada y,
bukan pada lintasan yang
diambil !
Usaha yang dilakukan pada Pegas

Pada pegas akan bekerja gaya sbb:

F(x)
F  kx x1 x2

Posisi awal
-kx

F = - k x1

F = - k x2
Pegas (lanjutan…)
x2
Ws   F ( x ) dx
x1

F(x) x1 x2 x2
  (  kx ) dx
x x1

Ws
1 2 x2
-kx   kx
2 x1

Energi 1
Potensial Ws   k x22  x12 
2
Pegas
BAGAIMANA MEKANISME
PERUBAHAN BENTUK ENERGI?
• KERJA OLEH GAYA-GAYA DAPAT MERUBAH
BENTUK ENERGI
• INTERAKSI DAPAT MERUBAH BENTUK ENERGI
• Contoh: PLTA
– Air sungai di tempat yang tinggi mempunyai energi potensial
yang besar
– Jika air sungai mendapati terjunan, maka gaya gravitasi
merubah energi potensial air terjun menjadi energi kinetik
– Ketika air terjun ini menumbuk turbin, maka kerja oleh gaya
tumbukan ini merubah enrgi kinetik air terjun menjadi energi
kinetik turbin
– Kerja oleh turbin yang membawa kumparan untuk berputar
merubah energi kinetik turbin menjadi energi listrik
Hukum Kekekalan Energi Mekanik

 Energiawal = Energiakhir .

• Berlaku pada sistem yang terisolasi


– Proses pengereman ada energi yang berubah
menjadi panas (hilang)
• Energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan
• Hanya bentuk energi yang berubah
– Contoh: Energi potensial  Energi Kinetik
(benda jatuh bebas)
Gerak Bandul Fisis
Pada kasus ini dapat
terlihat perubahan antara
energi kinetik (KE) dan
energi potensial (PE) pada m
bandul. h h2
1

KE2 + PE2 = KE1 + PE1


Jet Coaster

KE2 + PE2 = KE1 + PE1 N

v
v
R mg
Usaha oleh Gaya Non-Konservatif
Bergantung kepada lintasan yang diambil
B
Wlintasan 2 > Wlintasan 1.
Lintasan 1

Contoh:
Lintasan 2
Gaya gesek adalah
A
gaya non-konservatif

Wf = Ff • D = -kmgD.
Ff = -kmg

D
Gerak pada permukaan kasar

Hitunglah x!

d k

x
Hukum Kekekalan Energi Umum

WNC = KE + PE = E

Dimana WNC adalah usaha yang dilakukan oleh gaya


non konservatif

E TOT = KE + PE + Eint = 0


Dimana Eint adalah perubahan yang terjadi pada
energi internal benda ( perubahan energi panas)
dan Eint = -WNC
Diagram Energi Potensial
1 2 F
PE s  kx m
2 x
U

m m
x F x
x 0 x
U U
F = -dPE/dx
= - {slope}
0 x 0 x
Keseimbangan
Kita meletakan suatu U
unstabil
balok pada permukan
kurva energi potensial: netral
a. Jika posisi awal pada
titik stabil maka balok Stabil
tersebut akan
bergerak bolak-balik 0 x
pada posis awalnya c. Jika posisi awal pada
b. Jika posisi awal pada titik netral maka balok
titik unstabil maka tersebut akan
balok tidak akan bergerak jika ada gaya
pernah kembali yang bekerja padanya
keadaan semulanya
Daya
F
Daya adalah laju perubahan usaha
 r
yang dilakukan tiap detik
v
dW F .d s
Daya    F .v
dt dt Satuan SI dari daya
1 W = 1 J/s = 1 N.m/s1
 F v cos  1 W = 0.738 ft.lb/s
1 horsepower = 1 hp = 746 W
MOMENTUM
LINEAR
DAN
TUMBUKAN
Konsep Impuls-Momentum
• Dalam proses yang sebenarnya seringkali
didapatkan keadaan
– Gaya bekerja dalam waktu yang sangat singkat,
seperti dalam proses tumbukan atau peluruhan
– Melibatkan banyak massa sekaligus
• Konsep Impuls-Momentum memudahkan kita
untuk menyelesaikan persoalan seperti ini.
• Tujuan Instruksional: Setelah pertemuan ini
mahasiswa dapat menentukan besaran-besaran
mekanika dengan menggunakan konsep Impuls-
Momentum
Momentum Linear :
p x  mvx

(9-1) p  mv p y  mv y (9-2)

p z  mv z
Laju perubahan momentum
dp
Hukum Newton II : F (9-3)
dt
Bagaimanakah momentum benda yang terisolasi, yaitu tidak ada
gaya yang bekerja pada benda tersebut ?

(9-4) dp  Fdt
Impuls
tf
(9-5) p  p f  p i   Fdt
ti
Impuls :
tf Impuls suatu gaya F sama dengan
(9-6) I   Fdt  p perubahan momentum benda.
ti

Teorema Impuls-Momentum
F

Gaya rata-rata :

1 t
F   Fdt
f

(9-7)
t t
t
i

ti tf
I  p  Ft (9-8)

Untuk F konstan :

I  p  Ft (9-9)
IMPULS = PERUBAHAN MOMENTUM
• Gaya Impulsif: gaya yang sangat besar tetapi
berlansung dalam waktu yang sangat singkat.
• Jika pada suatu benda bekerja gaya impulsif maka gaya
lain dapat diabaikan
• Impuls :
I FΔt ma Δt mΔv Δp

• Contoh: Zinedine Zidane menendang bola mati sehingga


sesaat setelah ditendang, bola berkelajuan 20 m/s. Jika
massa bola 0,8 kg, dan waktu kontak antara kaki dan
bola adalah 0,02 sekon, tentukan gaya rata-rata yang
dilakukan Zidane pada bola! Bandingkan besar gaya
tersebut dengan berat bola! (Ingat:impuls dan
momentum merupakan besaran-besaran vektor)
KEKEKALAN MOMENTUM LINIER
UNTUK SISTEM DUA PARTIKEL
p1 = m1v1 Hukum Newton III
dp dp
F12  1 F21  2 F12   F21
dt dt
F12  F21  0
m1
dp1 dp 2 d
F12  0 ( p1  p 2 )  0
dt dt dt
F21
P  p1  p 2  konstan (9-10)

m2 Pix  Pfx Piy  Pfy Piz  Pfz


p2 = m2v2
Momentum partikel di dalam
p1 suatu sistem tertutup selalu tetap
P  p1  p 2
Hukum kekekalan momentum

p2 m1v1i  m2 v 2i  m1v1 f  m2 v 2 f (9-11)

p1i  p 2i  p1 f  p 2 f (9-12)
TUMBUKAN
Interaksi antar partikel yang berlangsung
dalam selang waktu yang sangat singkat
Gaya impulsiv

Diasumsikan jauh lebih besar


Kontak langsung dari gaya luar yang ada
F12 F21
m1 m2
Hukum Newton III dp
F (9-3)
F12 F12   F21
dt
p
+
Proses hamburan p1  tt12F12 dt
++ p1   p 2
p 2  tt12F21dt
He4 F21 p1  p 2  0
F  ( p1  p 2 )  0 P  p1  p 2  konstan

F12 Pada setiap tumbukan jumlah momentum sistem


sesaat sebelum tumbukan adalah sama dengan
t
jumlah momentumnya sesaat setelah tumbukan
F21
Hukum kekekalan momentum berlaku pada setiap tumbukan
Klasifikasi Tumbukan
Tumbukan Lenting Sempurna Berlaku hukum kekekalan momentum
dan kekekalan energi

Tumbukan Lenting Sebagian Energi mekanik berkurang


(tak berlaku hukum kekekalan energi mekanik)

Tumbukan Tak Lenting sama sekali Setelah tumbukan kedua partikel menyatu

Untuk tumbukan tak lenting sama sekali dalam satu dimensi

Sebelum tumbukan Setelah tumbukan

v2i v1i vf
m2 m1
m1 + m2

Hukum kekekalan momentum : m1v1i  m2 v2i  ( m1  m2 )v f (9-13)


m1v1i  m2 v2i
vf  (9-14)
m1  m2
Untuk tumbukan lenting sempurna dalam satu dimensi
Sebelum tumbukan Setelah tumbukan
v2i v1i
v2f v1f
m2 m1
m2 m1

Hukum kekekalan momentum :


 m  m2   2m2 
v1 f   1 v1i    (9-20)
m1v1i  m2 v2i  m1v1 f  m2 v2 f (9-15) m
 1  m2 m
 1  m2
1 m v2  12 m2 v22i  12 m1v12f  12 m2 v22 f
2 1 1i (9-16)  2m1   m  m1 
v2 f   v1i   2  (9-21)
m1 ( v12i  v12f )  m2 ( v22 f  v22i )  m1  m2   m1  m2 
m1 ( v1i  v1 f )(v1i  v1 f )  m2 ( v2 f  v2i )(v2 f  v2i ) (9-17)
m1 ( v1i  v1 f )  m2 ( v2 f  v2i ) (9-18)
v1i  v1 f  v2 f  v2i
v1i  v2i  ( v1 f  v2 f ) (9-19)
TUMBUKAN DALAM DUA DIMENSI
v1f sin 
v1f

Sebelum tumbukan Setelah tumbukan v1f cos 


m1

v1i 
m1 

m2 v2f cos 
m2

-v2f sin  v2f

Komponen ke arah x : m1v1i  m1v1 f cos  m2 v2 f cos (9-24a)


0  m1v1 f sin   m2 v2 f sin  (9-24b)

Jika tumbukan lenting sempurna : 12 m1v12i  12 m1v12f  12 m2 v22 f (9-24a)


Pusat Massa Sistem Partikel

PM x
Y

m
2 m1 y1  m2 y2
y2  yc 
m1  m2
m1
yc
y1
X

Bagaimana jika massanya lebih dari dua ?

n n
m1 y1  m2 y2      mn yn  mi yi  mi yi
yc   i 1n  i 1
m1  m2      mn M
 mi
i 1
Bagaimana jika massanya tersebar di dalam ruang ?
n
 mi yi
yc  i 1
M
n
 mi xi
xc  i 1 rc  xc ˆi  yc ˆj  zc kˆ
M
n  mi xi ˆi   mi yi ˆj   mi zi kˆ
 mi zi rc 
M
zc  i 1
M
 mi ( xi ˆi  yi ˆj  zi kˆ )
rc 
M
 mi ri ri  xi ˆi  yi ˆj  zi kˆ
rc 
M

Bagaimana untuk benda pejal (sistem partikel kontinyu) ?


Z

rc 
 ri mi
M
m  ri mi
 PM rc  lim
i mi 0 M
ri
rc 1
rc   rdm
X M

1
Y xc   xdm
M
1
yc   ydm
M
1
zc   zdm
M
Referensi
Teks dan Gambar:
Karim, S., et al. (2008). Belajar IPA Membuka
Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta: Pusat
Perbukuan.
Wasis dan Irianto, S. (2008). Ilmu Pengetahuan
Alam SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat
Perbukuan.
www.physicsclassroom.com

Anda mungkin juga menyukai