Anda di halaman 1dari 61

ASSALAMMUALAIKUM

Wr.Wb
Dengan Anggota Kelompok
Kami Yaitu :
I. Kelompok 1
1. ADI MASDIANUR
2. AHMAD FANANI HIDAYAHTULLAH
3. BAGAS SATRIA PURNA
4. DANIYAR RUDIA HAFIZ MAGHRIZA
5. YANU FIRMANSYAH
Dengan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar
II
 Standar Kompetensi (SK) 2.
Menampilkan sikap positif terhadap
hukum dan peradilan nasional.
 Kompetensi Dasar (KD) 2.3
Menunjukkan sikap yang sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.
III
 TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan
dapat :

1. Menganalisis contoh sikap taat kepada hukum.


2. Menganalisis macam – macam perbuatan yang
bertentangan dengan hukum.
3. Mendiskripsikan macam – macam sanksi sesuai hukum
yang berlaku.
IV
 RINGKASAN MATERI
I. Pengertian Hukum
Hukum adalah peraturan atau tata tertib yang mempunyai sifat memaksa,
mengikat dan mengatur hubungan manusia dan manusia yang lainnya dlam
masyarakat dengan tujuan menjamin keadilan dalam pergaulan hidup dalam
masyarakat. Hukum yang berlaku di Indonesia disebut hukum nasional.

Definisi hukum yang dikemukakan oleh para sarjana hukum antara lain :
a. S.M. Amin, SH.
Hukum adalah kumpulan peraturan yang terdiri atas norma dan sanksi yang
bertujuan mengadakan ketertiban dalam pergaulan manusia, sehingga keamanan
dan ketertiban terpelihara.
b. MH. Tirtaamijaya, SH.
Hukum adalah sesuatu aturan (norma) yang harus ditaati dalam pergaulan hidup
dengan ancaman mengganti kerugian jika melanggar aturan itu akan membahayakan
diri sendiri atau harta, umpamanya orang akan kehilangan kemerdekaannya,
didenda dan sebaaginya.
c. Logeman
Hukum adalah suatu himpunan kaidah-kaidah yang himpunan yang terdiri atas
bermacaam-macam petunjuk hidup yang memaksa orang berkelakuan menurut taat
tertib yang ada di dalam masyarakat.
d. E. Utrech
Hukum merupakan himpunan petunjuk hidup (perintah-perintah dan larangan-
larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati
oleh nggota masyarakat yan gbersangkutan karena pelanggaran. Petunjuk hidup
tersebut dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah.
e. J.C.T. Simorangkir, SH
Hukum adalah peraturan – peraturan yang beraifat memaksa, yang
menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh
badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran terhadap peraturan- peraturan tadi
akan mengakibatkan diambilnya tindakan yaitu dengan hukuman terntentu.
Hukum Itu Meliputi Beberapa Unsur
Yaitu :
a. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat.
b. Peraturan yang dibuat oleh badan - badan resmi.
c. Peraturan yang bersifat memaksa.
d. Adanya sanksi yang tegas atas pelanggaran peraturan
tersebut.

Ciri – Ciri Hukum Yaitu :


e. Adanya larangan
f. Adanya larangan tersebut harus ditaati setiap orang
Tujuan,Tugas, dan Fungsi Hukum

Tujuan Fungsi
Hukum Hukum

Tugas
Hukum
Tujuan Hukum
 Menjamin keadilan,keamanan, dan ketertiban
masyarakat.
 Memberikan manfaat kepada masyarakat.
 Mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan bagi
rakyatnya.
 Mengatur pergaulan hidup manusia secara damai.
 Memberikan petunjuk bagi orang - orang dalam
pergaulan masyarakat.
Tugas Hukum
 Menjamin kepastian hukum.
 Menjamin keamanan, ketertiban, dan ketentraman,
keadilan dan kebenaran, serta kemakmuran dan
kebahagiaan.
Fungsi Hukum
 Hukum sebagai Pelindung
Hukum melindungi masyarakat dari ancaman
bahaya dan tindakan yang datang dari sesamanya
dan kelompok lain.
 Hukum sebagai Keadilan
Hukum sebagai penjaga, pelindung, dan pemberi keadila
bagi manusia.
 Hukum sebagai Pembangunan
Hukum digunakan secara acuhan, penentu arah tujuan,
pelaksanaan pembangunan, serta upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di segala bidang.
Penggolongan Hukum
a. Penggolongan Hukum Menurut Bentuknya
1) Hukum tertulis, yaitu hukum yang dicantumkan di dalam berbagai
peraturan negara.
2) Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dan
berkembang di masyarakat (adat istiadat).
b. Penggolongan Hukum Menurut Waktu Berlakunya
1) Ius constitutum yaitu hukum yang berlaku pada saat ini dalam suatu
negara tertentu. Dengan kata lain, hukum yang berlaku pada suatu waktu
dalam suatu negar tertentu (hukum positif).
2) Ius Constituendum yaitu hukum yang diahrapkan berlaku pada waktu
yang akan datang (yang dicita-citakan).
3) Hukum asasi yaitu hukum yang berlaku dimana-mana, dalam
segala waktu dan untuk semua bangsa di dunia. Hukum
tersebut tidak menegnal batas waktu, tetapi berlaku untuk
selama - lamanya (abadi) terhadap siapa pun juga di seluruh
tempat.
c. Penggolongan Hukum Menurut Wilayah Berlakunya
1) Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku dalam suatu
negara tertentu dan sekaligus merupakan produk dari negar
tersebut.
2) Hukum Internasional yaitu hukum yang mengatur hubungan
hukum di dunia internasional.
3) Hukum asing yaitu hukum yang berlaku di negara lain.
d. Penggolongan Hukum Menurut Cara Mempertahankannya
1) Hukum material yaitu hukum yang memuat peraturanperaturan yang
berisi perintah-perintah dan larangan-larangan. Hukum
material terdapat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH
Perdata), KUHP, dan KUHD.
2) Hukum formal yaitu keseluruhan peraturan yang berisi tata cara untuk
menyelesaikan suatu perbuatan yang melanggar hukum material. Dengan
kata lain, peraturan yang berisi tentang bagaimana hukum material itu dapat
dilaksanakan/dipertahankan. Contohnya: Hukum Acara Perdata dan Hukum
Acara Pidana. Dalam hal ini hukum formal disebut hukum acara.
e. Penggolongan Hukum Menurut Isinya
1) Hukum publik yaitu hukum yang mengatur hubungan antara
negara dan warga negara yang menyangkut kpentingan hukum
2) Hukum privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara
orang yang satu dan yang lain, yang menyangkut kepentingan
per seorangan.
f. Penggolongan Hukum Menurut Sifatnya
1) hukum yang memaksa yaitu hukum yang dalam keadaan
bagaimana juga harus dan mempunyai paksaan mutlak.
2) Hukum yang mengatur (hukum pelengkap) yaitu hukum yang
dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang bersangkutan
telah membuat sendiri dalam satu perjanjian.
g. Penggolongan Hukum Menurut Sumbernya
1) Hukum Undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam
peraturan perundangan.
2) Hukum kebiasaan (adat) yaitu hukum yang terletak di dalam
peraturan-peraturan kebiasaan (adat).
3) Hukum traktat, yaitu hukum yang terletak di dalam perjanjian antar
negara.
4) Hukum Jurisprudensi yaitu hukum yang terbentuk akrena keputusan hakim.
Sumber Hukum
Sumber hukum adlah segala apa saja yang menimbulkan
aturan-aturan yang memiliki kekuatan yang beraifat memaksa,
yang dapat berakibat munculnya sanksi. Sumber hukum terdiri
dari sumber hukum formil (tertulis) dan sumber hukum materiil
(tidak tertulis atau nilai-nilai yan ghidup dalam masyarakat).
Macam – Macam Sumber Hukum :
1. Konstitusi Negara.
2. Undang – Undang.
3. Traktat/Treaty.
4. Kebiasaan (Hak tidak tertulis)
5. Doktrin.
6. Yurisprudensi.
Contoh Sifat Taat Kepada Hukum
 Dalam Lingkungan Keluarga :
1. Patuh terhadap orang tua.
2. Menghormati anggota keluarga lainnya.
3. Menaati peraturan yang telah disepakati bersama oleh
seluruh anggota keluarga.
4. Melaksanakan ibadah tepat waktu.
Contoh Sifat Taat Kepada Hukum
 Dalam Lingkungan Sekolah :
1. Menghormai kepala sekolah, guru dan karyawan
lainnya.
2. Memakai pakaian seragam.
3. Datang dan pulang tepat waktu.
4. Belajar di kelas dengan tertib.
5. Memperhatikan ketika guru mengajar.
6. Mengerjakan semua tugas.
7. Mematuhi tata tertib yang berlaku.
Contoh Sifat Taat Kepada Hukum
 Dalam Lingkungan Masyarakat :
1. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat baik kerja bakti
maupun siskamling.
2. Menghormati tetangga dan sekitarnya.
3. Membayar iuran warga.
4. Tidak melakukan perbuatan yang meresahkan warga
seperti mabuk - mabukan.
Ronda Malam
Contoh Sifat Taat Kepada Hukum
 Dalam Kehidupan Berbangsa :
1. Memiliki KTP jika telah dewasa.
2. Memiliki SIM ketika mengendarai kendaraan bermotor
3. Ikut serta dalam pemilu.
4. Membayar pajak.
5. Menjaga kelestarian alam.
6. Menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang
sampah pada tempatnya.
Macam – Macam Perbuatan Yang
Bertentangan Dengan Hukum.
 Dalam Lingkungan Keluarga :
1. Mengabaikan perintah orang tua.
2. Tidak mau membantu orang tua.
3. Tidak menjalankan ibadah.
4. Nonton TV sampai larut malam.
5. Bangun kesiangan.
6. Tidak mau belajar.
Macam – Macam Perbuatan Yang
Bertentangan Dengan Hukum.
 Dalam Lingkungan Sekolah :
1. Menyontek ketika ulangan atau ujian.
2. Tidak mengikuti upacara bendera.
3. Bolos sekolah.
4. Berpakaian tidak rapi.
5. Tidak tertib dikelas.
6. Tidak mengurus rambut ( Gondrong).
Macam – Macam Perbuatan Yang
Bertentangan Dengan Hukum.
 Dalam Lingkungan Masyarakat :
1. Mengganggu ketertiban masyarakat.
2. Membuang sampah sembarangan.
3. Tidak berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat.
4. Berjudi dan mabuk-mabukan.
Macam – Macam Perbuatan Yang
Bertentangan Dengan Hukum.
 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara :
1. Tidak memiliki KTP.
2. Tidak memiliki SIM.
3. Tidak mematuhi rambu lalu lintas.
4. Terlibat aksi terorisme.
5. Merusak fasilitas umum dan negara.
6. Melakukan tindak pidana.
7. Menerusak kelestarian alam.
Macam – Macam Sanksi Sesuai Hukum
Yang Berlaku.
 Sanksi hukum menurut pasal 10 KUHP yaitu :
- Pidana pokok.
- Pidana mati.
- Pidana penjara, yang terdiri atas pidana seumur hidup dan
pidana sementara ( minimal satu tahun dan maksimal 20 tahun ).
- Pidana kurungan ( minimal satu hari dan maksimal satu tahun).
- Pidana denda.
- Pidana tambahan.
- Pencabutan hukum tertentu.
- Penyitaan barang – barang tertentu.
- Pengumuman putusan hakim.
Macam – Macam Sanksi Sesuai Hukum
Yang Berlaku.
 Macam – macam pelanggaran :
- Tindakan maker, yaitu tindakan menggulingkan pemerintah
(pasal 107 KUHP).
- Penghinaan terhadap Presiden dan Wakil Presiden (pasal 134
KUHP).
- Menyatakan permusuhan, kebencian dan penghinaan terhadap
suatu golongan rakyat di muka umum (pasal 156 KUHP).
- Menodai bendera kebangsaan Republik Indonesia (pasal 154 a
KUHP).
- Menyatakan permusuhan, kebencian dan penghinaan terhadap
suatu golongan rakyat di muka umum (pasal 156 KUHP).
- Mengetahui permufakatan jahat, tetapi tidak mencegah atau
melapor ( pasal 164).
- Melanggar kesusilaan ( pasal 281 KUHP ).
- Dengan sengaja menempas nyawa orang lain (pasal 338
KUHP).
- Mabuk di muka umum yang merintangi lalu lintas dan
ketertiban atau mengancam keselamatan orang lain ( pasal 492
KUHP ).
- Meninggalkan anak yang perlu dijaga sehingga membahayakan
anak tersebut ( pasal 491 KUHP ).
- Melakukan pesta atau keramaian tanpa izin dari polisi ( pasal
510 KUHP ).
- Menyanyikan di muka umum lagu – lagu yang melanggar
kesusilaan ( pasal 532 KUHP ).
- Melakukan pembelian, penjualan, atau penyimpanan barang
dari hasil curian (pasal 481 KUHP).
- Berbuat curang terhadap pembeli (pasal 383 KUHP ).
- Menggadaikan tanah milik orang lain.
WASALAMMUALAIKUM
WARAHMATULLAH
HIWABARAKATUH
S
I
A
P
A

B
E
R
T
A
N
Y
A

Anda mungkin juga menyukai