Anda di halaman 1dari 11

Pert.

2
Pengertian, Konsep dan Prinsip HAM
Hk Nasional & Hk Internasional

Dr. Lisa Mery,S.H.,M.H


Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia di Indonesia tertulis dalam UU No. 39 Tahun 1999 yang berbunyi HAM adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Konsep Hak Asasi Manusia

Postulat pemikiran Locke bahwa :

1. semua individu dikaruniai oleh alam hak yang melekat atas hidup, kebebasan dan kepemilikan, yang
merupakan milik mereka sendiri dan tidak dapat dicabut atau dipreteli oleh negara,
2. melalui suatu kontrak sosial, perlindungan atas hak yang tidak dapat dicabut ini diserahkan kepada negara,
3. tetapi...apabila penguasa negara mengabaikan kontrak sosial itu dengan melanggar hak-hak kodrati individu,
maka rakyat di negara itu bebas menurunkan sang penguasa dan menggantikannya dengan suatu
pemerintah yang bersedia menghormati hak-hak tersebut.

(Teori hak-hak kodrati)

“Eksistensi hak-hak individu yang pra-positif mendapat pengakuan kuat”


Jeremy Bentham (filsuf utilitarian, Inggris)

Memberikan kritik keras terhadap teori Locke, bahwa :

● teori tersebut (teori hak-hak kodrati) itu tidak bisa dikonfirmasi dan diverifikasi kebenaraannya,
● bagaimana mungkin mengetahui dari mana asal hak-hak kodrati itu,
● apa sajakah hak itu, dan
● apa isinya?

menurut Bentham, hak sebagai kata benda (berlawanan dengan kata sifat), adalah anak kandung hukum: dari
hukum riil lahir pula hak-hak riil; namun dari hukum imajiner (hukum kodrati) yang dikhayal dan direka para
penyair, ahli-ahli pidato dan saudagar dalam rupa racun moral & intelektual lahirlah hak-hak rekaan...
Pada masa akhir Perang Dunia II, setelah kebiadaban luar biasa terjadi menjelang dan
selama Perang Dunia II, gerakan untuk menghidupkan kembali hak kodrati
menghasilkan dirancangnya instrumen internasional yang utama mengenai HAM,
berdirinya PBB momentum masyarakat internasional tidak ingin mengulang
terjadinya kembali holocoust di masa depan, “menegaskan kembali kepercayaan
terhadap hak asasi manusia, terhadap martabat dan kemuliaan manusia, terhadap
kesetaraan hak-hak laki-laki dan perempuan, dan kesetaraan negara besar dan kecil.
Masyarakat Internasional bersepakat
menjadikan hak asasi manusia sebagai
“suatu tolok ukur pencapaian bersama
bagi semua rakyat dan semua bangsa”
“a commond standard of achievement for
all peoples and all nations”
Tonggak-tonggak penting Hukum Hak Asasi
Manusia Internasional :
1. Perlindungan negara terhadap orang asing
2. Intervensi kemanusiaan
3. Hak asasi manusia dan hukum internasional tradisional
4. Penghapusan perbudakan
5. Palang Merah Internasional
6. Piagam PBB
7. The International Bill of Human Rights
Prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia

1. Prinsip Kesetaraan
2. Prinsip Diskriminasi
3. Kewajiban Positif untuk Melindungi Hak-hak Tertentu
Walaupun negara telah
meratifikasi perjanjian
internasional yang relevan,
ada banyak cara begi suatu
negara untuk menghindari
pertanggungjawaban hukum
hak asasi manusia.
Sifat Mengikatnya Instrumen Hak Asasi Manusia

1) Derogasi
2) Reservasi
3) Deklarasi
4) Hak-hak Terbatas
5) Hak yang Tidak Dapat Diderogasi
6) Hierarki Hak
Silahkan bertanya apabila yang
kurang dipahami

Anda mungkin juga menyukai