Anda di halaman 1dari 50

Sistem

bilangan
By : Rahmi
Mahdaliza
2

Sistem bilangan
 Desimal
 Biner
 Oktal
 Hexadesimal
3

15
12
1011001
Apa yang muncul dipikiran anda
ketika melihat angka ini ?
4

Bilangan-bilangan pada
slide 3 bisa mempunyai
banyak makna bergantung
kepada basis (Radix)
bilangan yang dipakai.
5


Radix atau basis (R) dari sistem bilangan
 Merupakan bilangan positif
 Digit dalam sistem bilangan:
[0 ... R-1]

Beberapa sistem bilangan pada sistem
digital:
 Basis 2 (biner): [0, 1]
 Basis 8 (octal): [0 ... 7]
 Basis 16 (hexadesimal)
[0 ... 9, A, B, C, D, E, F]
6

Sistem Bilangan

Posisi Notasi

D = [a4a3a2a1a0.a-1a-2a-3]R

D = Nilai bilangan
a i = ith posisi bilangan
R = radix atau basis bilangan
7

Sistem Bilangan

Deret power

D = an x Rn + an-1 x Rn-1 + … + a0 x R0
+ a-1 x R-1 + a-2 x R-2 + … a-m x R-m

D = Nilai Desimal
a i = ith posisi bilangan
R = radix atau basis bilangan
8

Sistem Bilangan
Base Position in Power Series Expansion
R 4 3 2 1 0 -1 -2 -3
Decimal 10 104 10 3 102 101 100 10-1 10-2 10-3
10 10000 1000 100 10 1 0.1000 0.0100 0.0010
Binary 2 24 23 22 21 20 2-1 2-2 2-3
2 16 8 4 2 1 0.5000 0.2500 0.1250
Octal 8 84 83 82 81 80 8-1 8-2 8-3
8 4096 512 64 8 1 0.1250 0.0156 0.0020
Hexadecimal 16 164 16 3 162 161 160 16-1 16-2 16-3
16 65536 4096 256 16 1 0.0625 0.0039 0.0002
9

Sistem Bilangan Desimal (Basis 10)


10 digit yang mungkin (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9)
Posisi paling kecil (least significant digit)

sebelah kanan
Posisi paling besar (most significant digit)
Sebelah kiri
Faktor pembobotan 10
10

Contoh
Pada empat digit bilangan desimal, posisi paling kecil
mempunyai faktor pembobotan 100, posisi paling besar
mempunyai faktor pembobotan 103.

Pada evaluasi bilangan empat digit 4623, digit dari setiap posisi
dikalikan dengan
Faktor pembobotan:
11

Sistem Bilangan Biner (basis 2)


Digit0 dan 1
Faktor pembobotan 2
Teknik konversi
- Perkalian dengan faktor pembobotan
- Pembagian berturut (successive division)
12

Table 1–1 Powers-of-2 Binary Weighting Factors


13

Contoh
Konversi bilangan biner 010101102 ke desimal (angka 2 mengindikasikan
basis, atau dapat menggunakan huruf kapital B mis. 01010110B).

Solusi : Kalikan setiap digit biner dengan faktor pembobotan dan


jumlahkan hasilnya
14

Konversi Desimal-ke-Biner

Kurangkan faktor pembobotan

Pembagian berturut (Successive


division)
15

Cara 1
16
17

Cara 2
18

Sistem Bilangan Octal (Basis 8)


 Digit yang mungkin
 0,1,2,3,4,5,6,7
 Bilangan setelah 7 adalah 10
 Faktor pembobotan 8
 Digunakan oleh komputer yang memanfaatkan kode 3-
bit untuk mengindikasikan instruksi atau operasi
19

Table 1–2 Octal Numbering System


20

Konversi Octal
 Biner ke Oktal
- Grupkan bilangan biner menjadi grup 3 digit
- Tuliskan bilangan ekivalen oktal
 Oktal ke Biner
- Balik prosesnya
 Oktal to Desimal
- Kalikan dengan faktor pembobotan
 Desimal to Oktal
- successive division
21
22
23

Untuk mengkonversi bilangan desimal ke oktal ikuti


langkah seperti konversi desimal ke biner dengan cara 2 :
Pembagian berturut (Successive division)
24

Sistem Bilangan Hexadesimal (Basis


16)
 Grup 4-bit
 Digit yang mungkin
- 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F
- Setelah bilangan F adalah 10
1 digit hex (4 bit) → nibble
 2 digit hex (8 bit) → byte
25
26

Konversi Hexadesimal
 Biner ke Hexadesimal
 Grupkan bilangan biner menjadi grup 4 digit
 Tuliskan bilangan ekivalen hex

 Hexadecimal to Binary
 Balik prosesnya
27
28

Konversi Hexadesimal
 Hexadesimal to Desimal
 Kalikan dengan faktor pembobotan

 Desimalto Hexadesimal
 successive division
29
30
31
32

Konversi bilangan Desimal Pecahan



Gunakan perkalian berulang untuk mengubah ke bilangan
biner dan octal
 N = 0.625 (decimal)
 Convert to binary (R = 2) and octal (R = 8)

0.625 * 8 = 5.000: a-1 = 5


0.625 * 2 = 1.250: a-1 = 1
0.62510 = 0.58
0.250 * 2 = 0.500: a-2 = 0
0.500 * 2 = 1.000: a-3 = 1
0.62510 = 0.1012
33

Konversi bilangan Desimal Pecahan



Pada beberapa kasus, hasil konversi merupakan
pengulangan pecahan
 Convert 0.710 to biner
0.7 * 2 = 1.4: a-1 = 1
0.4 * 2 = 0.8: a-2 = 0
0.8 * 2 = 1.6: a-3 = 1
0.6 * 2 = 1.2: a-4 = 1
0.2 * 2 = 0.4: a-5 = 0
0.4 * 2 = 0.8: a-6 = 0
0.710 = 0.1 0110 0110 0110 ...2
34

Binary-Coded-Decimal System (BCD)


 Untuk representasi 10 digit desimal sebagai 4-bit kode biner
 Proses konversi
 Desimal ke BCD:
Konversi setiap digit desimal menjadi 4-bit kode biner
 BCD ke Desimal:
balik prosesnya
35
36
37

Kode ASCII
American Standard Code for Information
Interchange
Representasi data alphanumeric (huruf, simbol,
angka)
7 bits
128 kode kombinasi yang berbeda
Lihat Table 1-5
 3-bit group adalah most significant
 4-bit group adalah least significant
38
39

Aritmatika Dasar
Bilangan Biner
40

Penjumlahan Biner

0 0 1 1
+ 0 + 1 + 0 + 1
0 1 1 10

Carry Sum
Sum
41

PeNjumlahan Biner

Contoh:

01011011 10110101 00111100


01110010 + 01101100 + 10101010
11001101
42

Pengurangan Biner
Borrow

0 10 1 1
- 0 - 1 - 0 - 1
0 1 1 0

Difference
43

Pengurangan Biner

Contoh:

01110101 10110001 00111100


- 00110010 - 01101100 - 10101100
01000011
44

Perkalian Biner
45

Perkalian Biner

0 0 1 1
x 0 x 1 x 0 x 1
0 0 0 1

Product

ECE 301 - Digital Electronics


46

Gray Codes
Pada saat perpindahan kode biner, jumlah bit yang berubah
dapat bervariasi.
 Bilangan 0 ke 1 yang berubah 1 bit
 Bilangan 1 ke 2 yang berubah 2 bit, yaitu transisi 1 ke 0 dan
transisi 0 ke 1
 Bilangan 7 ke 8 yang berubah 3 bit, yaitu perubahan bit ke 0
dan 1 bit berubah ke 1
Pada beberapa aplikasi perubahan beberapa bit akan
menyebabkan permasalahan yang signifikan.
47

3-bit Gray Code

Decimal

0
1
2
3
4
5
6
7
48

4-bit Gray Code


49

Gray Code
Contrast of bit changes

Val Bin Chg Gray Chg


0 000 000
1 001 1 001 1
2 010 2 011 1
3 011 1 010 1
4 100 3 110 1
5 101 1 111 1
6 110 2 101 1
7 111 1 100 1
0 000 3 000 1
50

Gray Code Encoder

Anda mungkin juga menyukai