Anda di halaman 1dari 11

PENGENDALIAN PUSAT

PERTANGGUNGJAWABA
N: PUSAT LABA
Kelompok 4
Ikhyaul Ulum (071710161)
Nur Amalina (071710175)
Siti Fatimatuz Zahrah (071710185)
Vivi Novita Sari (071710191)
Zumrotus Sholihah (071710193)
 
Pusat Laba

Ketika kinerja finansial suatu pusat tanggung jawab di ukur dalam ruang lingkup laba
(yaitu selisih antara pendapatan dan beban), maka pusat ini disebut sebagai pusat laba
(profit center). Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan
manajemen senior untuk dapat menggunakan satu indikator yang komprehensif,
dibandingkan jika harus menggunakan beberapa indikator (beberapa diantarannya
menunjuk ke arah yang berbeda).
Pusat laba adalah suatu unit organisasi yang di dalamnya pendapatan dan beban diukur
secara moneter. Dalam menetapkan suatu pusat laba, suatu perusahaan mendelegasikan
wewenangnya dalam pengambilan keputusan ke tingkat lebih rendah yang memiliki
informasi yang relevan dalam membuat trade-off pengeluaran atau pendapatan.
Pertimbangan Umum
– Kondisi dalam Mendelegasikan Tanggung jawab Pusat Laba
Banyak keputusan manajemen melibatkan usulan untuk meningkatkan beban
dengan harapan bahwa hal itu akan menghasilkan peningkatan yang lebih besar
dalam pendapatan penjualan, maka ada dua kondisi yang harus dipenuhi antara lain:

1. Manajer harus memiliki akses ke informasi relevan yang dibutuhkan dalam


membuat keputusan serupa
2. Harus ada semacam cara untuk mengukur efektivitasnya suatu trade-off yang
dibuat oleh manajer.
Pertimbangan Umum
– Manfaat Pusat Laba
1. Meningkatnya kualitas keputusan
2. Meningkatnya kecepatan pengambilan keputusan
3. Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan harian sehingga dapat
berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih luas.
4. Memberikan ruang yang luas untuk para manajer menggunakan imajinasi dan
inisiatifnya
5. Menjadi tempat pelatihan bagi manajemen umum
6. Meningkatnya kesadaran laba
7. Mampu memberikan informasi siap pakai untuk pihak tertentu
8. Pusat laba responsive terhadap kinerja kompetitif.
Pertimbangan Umum
– Kesulitan Dengan Pusat Laba
 Hilangnya pengendalian keputusan untuk manajemen puncak
 Jika manajemen kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik
dari pada manajer pusat laba pada umumnya, maka kualitas keputusan yang
diambil pada tingkat unit akan berkurang.
 Perselisihan yang meningkat karena banyaknya perbedaan pendapat
 Unit organisasi yang pernah bekerja sama akan saling berkompetisi
 Divisionalisasi dapat mengakibatkan biaya tambahan karena adanya tambahan
manajemen, pegawai, pembukuan yang dibutuhkan dan mungkin mengakibatkan
duplikasi tugas di setiap pusat laba.
 Tidak ada sistem yang sangat memuaskan untuk memastikan bahwa optimalisasi
laba dari masing-masing pusat laba akan mengoptimalkan laba perusahaan secara
keseluruhan.
UNIT BISNIS SEBAGAI PUSAT LABA
– Batasan Atas Wewenang Unit Bisnis
1. Batasan dari unit bisnis lain
Salah satu masalah utama terjadi ketika suatu unit bisnis harus berurusan
dengan unit bisnis lain, sangatlah berguna untuk memikirkan pengelolaan suatu
pusat laba dalam hal pengendalian atas tiga jenis keputusan:
(1) keputusan produk (barang atau jasa apa saja yang harus dibuat dan
dijual).
(2) keputusan pemasaran (bagaimana, dimana dan berapa jumlah barang
atau jasa yang akan dijual.
(3) keputusan perolehan (procurement) atau sourcing (bagaimana
mendapatkan atau memproduksi barang atau jasa).
UNIT BISNIS SEBAGAI PUSAT LABA

2. Batasan dari Manajemen Korporat


Batasan-batasan yang dikenakan oleh manajemen korporat dikelompokkan
menjadi tiga bagian:
(1) batasan yang timbul dari pertimbangan-pertimbangan strategis,
(2) batasan yang timbul karena adanya keseragaman yang diperlukan; dan
(3) batasan yang timbul dari nilai ekonomis sentralisasi.
Pada umumnya, batasan korporat tidak menimbulkan permasalahan yang fatal
dalam suatu struktur yang terdesentralisasi, selama hal itu dikemukakan secara
eksplisit. Manajemen unit bisnis harus memahami kebutuhan penyelarasan masalah
dan harus menghadapinya dengan lapang dada. Masalah-masalah utama cenderung
timbul dalam aktivitas jasa yang dilakukan oleh korporat. Sering kali unit bisnis
mempercayai (terkadang benar) bahwa jasa yang sama dapat diperoleh dari luar
perusahaan dengan biaya yang lebih rendah.
PUSAT LABA LAINYA
– Unit-unit Fungsional
Perusahaan multibisnis biasanya terbagi ke dalam unit-unit bisnis, dimana setiap unit diperlakukan sebagai unit
penghasil laba yang independen. Tetapi, sub-unit yang ada dalam unit bisnis tersebut dapat saja terorganisasi secara
fungsional.
1. Pemasaran
Aktivitas pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba dengan membebankan biaya dari produk yang
terjual
2. Manufaktur
Aktivitas manufaktur biasanya merupakan pusat beban, di mana manjemen dinilai berdasarkan kinerja
versus biaya standard an anggaran overhead.
3. Unit pendukung dan pelayanan
Unit-unit pemeliharaan, teknologi informasi, transportasi, teknik, konsultan, layanan konsumen, dan
aktivitas pendukung sejenis dapat dijadikan sebagai pusat laba.
PUSAT LABA LAINYA

– Organisasi Lainnya
Suatu perusahaan dengan operasi cabang yang bertanggung
jawab atas pemasaran produk perusahaan di wilayah geografis
tertentu sering kali menjadi pusat laba secara alamiah. Meskipun para
manajer cabang tidak memiliki tanggung jawab manufaktur atau
pembelian, frofitabilitasnya sering kali merupakan satu-satunya
ukuran kinerja yang paling baik, lebih lanjut lagi, pengukuran laba
merupakan suatu alat motivasi yang sempurna.
PUSAT LABA LAINYA
– Jenis-jenis Ukuran Kinerja
Kinerja ekonomis suatu pusat laba selalu diukur dati laba bersih yaitu
(pendapatan yang tersisa setelah seluruh biaya, termasuk porsi yang pantas
untuk overhead korporat, dialokasikan kepusat laba). Kinerja manajerpusat
laba dapat dievaluasi berdasarkan lima ukuran profabilitas yaitu:
1. Margin Kontribusi
2. Laba Langsung
3. Laba yang dapat dikendalikan
4. Laba sebelum Pajak
5. Laba Bersih
Semoga Bermanfaat

dan

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai