• Pasal 39 berbunyi :
“dalam memberi bantuan hukum sebagaimana dimaksud dalam pasal 37, advokat wajib
membantu penyelesaian perkara dengan menjunjung tinggi hukum dan keadilan”
Ad. V. Hakim
Pengertian Hakim terdapat dalam Pasal 1 butir 8 KUHAP
yang menyebutkan bahwa : “Hakim adalah pejabat peradilan
negara yang diberi wewenang oleh Undang-Undang untuk
mengadili.”
Selain di dalam KUHAP, pengertian hakim juga terdapat
dalam Pasal 1 ayat (5) Undang-undang No. 48 Tahun 2009
Tentang Kekuasaan Kehakiman, dalam pasal tersebut
disebutkan bahwa : “Hakim adalah hakim pada Mahkamah
Agung dan hakim pada badan peradilan yang berada di
bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan
peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan
peradilan tata usaha negara, dan hakim pada pengadilan
khusus yang berada dalam lingkungan peradilan tersebut”.
Lanjutan ……
Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan yang merdeka, seperti
yang dinyatakan dalam penjelasan Pasal 24 dan Pasal 25 Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu bahwa :
“Kekuasaan Kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.
Syarat-syarat untuk menjadi dan untuk diberhentikan sebagai hakim
ditetapkan dengan undangundang”.
Hal ini berarti bahwa kedudukan para hakim harus dijamin oleh Undang-
Undang.
Salah satu ciri dari Negara hukum adalah terdapat suatu kemerdekaan
hakim yang bebas, tidak memihak dan tidak dipengaruhi oleh Kekuasaan
Legislatif dan Eksekutif. Kebebasan hakim tersebut tidak dapat diartikan
bahwa hakim dapat melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap
suatu perkara yang sedang ditanganinya, akan tetapi hakim tetap terikat
pada peraturan hukum yang ada.
Lanjutan
………..
Fungsi kekuasaan kehakiman diatur dalam Pasal 1 Undang-undang nomor 48
tahun 2009 yang berbunyi : “Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara
yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum
dan keadilan berdasarkan Pancasila, demi terselenggaranya negara Hukum
Republik Indonesia.” Hakim berbeda dengan pejabat-pejabat yang lain, ia
harus benar-2 menguasai hukum, bukan sekedar mengandalkan kejujuran dan
kemauan baiknya. Wirjono Prodjodikoro
“ Perbedaan antara pengadilan dan instansi-instansi lain ialah, bahwa
pengadilan dalam melakukan tugasnya sehari-hari selalu secara positif
dan aktif memperhatikan dan melaksanakan macam-macam peraturan
hukum yang berlaku dalam suatu Negara. Di bidang hukum pidana
hakim bertugas menerapkan apa in concreto ada oleh seorang
terdakwa dilakukan suatu perbuatan melanggar hukum pidana. Untuk
menetapkan ini oleh hakim harus dinyatakan secara tepat Hukum
Pidana yang mana telah dilanggar.”
Proses pemeriksaan pendahuluan
Penangkapan dapat dilakukan paling lama 1 (satu) hari. (Pasal 19 ayat (1) KUHAP),
terhadap tersangka pelaku pelanggaran tidak dilakukan penangkapan, kecuali dalam hal
dipanggil secara sah 2 (dua) kali berturut2 tidak memenuhi panggilan itu tanpa alasan
yang sah. (Pasal 19 ayat (2) KUHAP)
2. Ditangkap
Kewajiban petugas kepolisian dalam melakukan penangkapan berdasarkan Pasal
17 ayat (1) Perkapolri no.8 Tahun 2009. Yaitu :
1. Memberitahu/menunjukkan tanda identitasnya sebagai petugas Polri;
2. Menunjukkan surat perintah penangkapan kecuali dalam keadaan tertangkap
tangan;
3. Memberitahukan alasan penangkapan;
4. Menjelaskan tindak pidana yang dipersangkakan termasuk ancaman hukuman
kepada tersangka pada saat penangkapan;
5. Menghormati status hukum anak yang melakukan tindak pidana dan
memberitahu orang tua atau wali anak yang ditangkap segera setelah
penangkapan;
6. Senantiasa melindungi hak privasi tersangka yang ditangkap; dan
7. memberitahu hak-hak tersangka dan cara menggunakan hak-hak tersebut,
berupa hak untuk diam, mendapatkan bantuan hukum dan/atau didampingi
oleh penasihat hukum, serta hak-hak lainnya sesuai KUHAP.
Ad. 4. PENAHANAN