Pondasi Tiang2-1
Pondasi Tiang2-1
Untuk menentukan apakah tiang telah mencapai daya dukung yang memadai pada
kedalaman yang telah ditentukan.
Rumus yang terbaru : Rumus Engineering News Record (ENR) � berdasarkan teori
energi-kerja .
Energi / pukulan = hambatan tiang x penetrasi/pukulan:
WR h
Qu 1
SC
dimana : Wr = berat ram (tergantung jenis hammer)
Untuk hammer Single- & double-acting, suku Wr.h dapat diganti dengan E.HE ( E =
efisiensi dan HE = tingkat energi hammer ). Jadi
EH
Qu E
2
SC
EW R h WR n 2WP
Qu . 3
S C WR WP
68
Efisiensi berbagai jenis hammer :
Pile material n
Cast iron hammer & concrete pile 0,4 – 0,5
Wood cushion on steel piles 0,3 – 0,4
Wooden piles 0,25 – 0,3
C = 0,1
SF = 6
S dalam inci.
Danish Formula :
Qu EH E 5
EHE .L
S
2 AP EP
E = efisiensi hammer
HE = tingkat energi hammer
EP = modulus Young bahan tiang
L = panjang tiang
AP = luas penampang (tidak
termasuk tanah
SF =
menunpang)
direkomendir 3 sampai 6
69
Persaman Pacific Coast Uniform Building Code (1982)
nW
EH W E
R
P
W W
Qu R P
. 6
QL
S u
AE
n = 0,25 untuk tiang baja dan 0,1 untuk tiang lainnya.
SF = 4 direkomendasikan.
EH
Qu E
7
KuS
dimana : K C 1 1 C
u d
d
= (EHE.L / APEPS2 )
SF = disarankan 4 – 5
Pada proyek-proyek besar, sejumlah uji beban harus dilakukan pada tiang. Hal ini
terutama dilakukan karena ketidak andalan metode prediksi. Kapasitas dukung beban
vertikal dan lateral tiang diuji di lapangan. Pada contoh gambar di bawah, pengaturan
pengujian tersebut untuk menguji kompresi axial. Beban diaplikasikan pada tiang melalui
hidraulic jack. Langkah-langkah pembebanan diberikan pada tiang pada setiap waktu
yang telah ditentukan sehingga tingkat penurunan dengan nilai yang kecil dapat
tercapai.
Besarnya penurunan dapat terbaca pada dial gauges. Banyaknya beban yang diberikan
pada setiap langkah pembebanan tergantung pada local building codes. Kebanyakan
building codes mensyaratkan bahwa setiap tahap pembebanan sebesar seperempat ( ¼ )
dari beban kerja yang direncanakan dan harus dilakukan pembebanan total sebesar 2 kali
70
beban rencana. Setelah mencapai beban tiang yang diinginkan, tiang dikurangi bebannya
secara bertahap.
Beam
Hydraulic
Jack
Dial Gauge
Anchor e
Pil
Reference Beam
Test Pile
(a)
Ql Q2 Load, Q
Load, Q
s t(l)
s t(2)
Qu
Loading
Qu
s e(l)
s e(2)
l 2
Unloading
(b) (c)
Gambar 2.20 (a)Diagram skematik pengaturan uji beban tiang ; (b) plot beban terhadap
penurunan total; (c) plot beban terhadap penurunan netto.
71
Uji beban pada tiang pada tanah pasir dapat dilaksanakan segera setelah tiang dipancang.
Akan tetapi kehati-hatian dalam menentukan waktu antara saat pemancangan dan saat
memulai uji beban jika tiang dipancang pada tanah lempung. Jarak waktu dapat berkisar
antara 30-60 hari atau lebih karena tanah memerlukan waktu untuk mencapai kekuatan
thixotropic. Gambar 2.20 (b) menunjukkan diagram beban penurunan untuk
dan pengurangan beban yang diperoleh dari lapangan. Untuk setiap beban
pembebanan Q yang
diterapkan, penurunan tiang netto dapat dihitung sebagai berikut : (jika Q = Ql)
Jika Q = Q2 ;
dengan :
st = penurunan total
Nilai Q diplotkan pada grafik terhadap penurunan netto yang bersesuaian. Pada gambar
2.20(c) beban ultimit tiang dapat ditentukan dari gambar. Penurunan tiang dapat
bertambah dengan bertambahnya beban sampai titik tertentu dimana kurva beban-
penurunan menjadi vertikal. Beban yang bersesuaian dengan titik dimana kurva Q-snet
menjadi vertikal adalah beban ultimit (Qu) untuk tiang, dapat dilihat pada kurva l pada
gambar 2.20 (c). Pada banyak kasus, bagian-bagian terakhir kurva beban-penurunan
hampir linear, menunjukkan penurunan yang besar pada penambahan beban yang kecil.
Hal ini dapat terlihat pada kurva 2.
Prosedur uji beban menggambarkan aplikasi pembebanan yang diperlukan pada tiang
dan pengukuran penurunan. Ini adalah uji load-controlled. Teknik lain yang digunakan
pada uji beban tiang adalah constant rate of penetration test. Pada tipe ini beban yang
diterapkan pada tiang ditambahkan secara kontinyu untuk menjaga rate of
penetration
yang konstan yang dapat bervariasi pada kisaran 0,25 – 2,5 mm/menit (0,0l – 0,l
72
in/menit). Dengan tes ini plot beban-penurunan serupa dengan yang diperoleh dari uji
pada fondasi tiang tunggal, dapat digunakan dua metode, yaitu metode semi-empiris
dan metode empiris.
s1
Q wp
Q ws
L Ap E p
73