Cat : Distribusi tegangan tsb hanya dapat diperoleh secara empiris dengan
memantau gesekan selimut saat uji pembebanan tiang
f f
f
Gambar E.1. Berbagai tipe distribusi unit friction resistance sepanjang selimut tiang
2) Penentuan s2
q .D
s2 wp
1 I 2
s wp
Es
dengan :
qwp = beban per satuan luas pada ujung tiang, Qwp /Ap
s = Poisson ratio tanah (Tabel 3.6)
Ep = modulus Young tanah di bawah ujung tiang
Iwp = faktor pengaruh ( untuk keperluan praktis, =r ,dapat ditentukan dari grafik
pada teori penurunan pondasi telapak)
74
Q .C
s2 wp p
Dq p
3) Penentuan s3
Q
s3 D 1
ws
s
2
ws
pL Es
dengan :
I
p = perimeter (keliling) tiang
L = panjang tiang terbenam
L
Iws = faktor pengaruh = 2+0.35 (Vesic, 1977)
D
Q
ws
f =nilai rata-rata friksi sepanjang tiang
pL
Qws.C s
s3
Lq p
L
Cs = konstanta empiris = (0.93+0.16 )C p
D
Nilai Cp lihat tabel Cp yang disarankan Vesic sebelumnya di atas
75
b. Metode Empiris
D Q.L
S
100 Ap . E p
dengan :
Penurunan kelompok tiang umumnya lebih besar daripada fondasi tiang tunggal
karena pengaruh tegangan pada daerah yang lebih luas dan lebih dalam.
a. Metode Vesic (1977)
Bg
Sg S
D
dengan :
g
b. Metode
D Meyerhof (1976)
76
1. Berdasarkan hasil SPT
B I
g g
S 2q N
Dengan :
q = Qg/(Lg.Bg)
tiang
L = Panjang tiang yang tertanam
L
I 1 0,5
8
Bg
Untuk pasir kelanauan, nilai Sg untuk persamaan di atas harus dikalikan dua
Penurunan fondasi tiang pada tanah kohesif terdiri atas dua komponen yaitu :
77
Perkiraan penurunan kelompok fondasi tiang pada tanah lempung dapat
2. Beban kerja di atas kelompok tiang dialihkan pada kedalaman 2/3 dari
panjang
tiang (L) di bawah pile cap. Penurunan tanah di atas kedalaman tersebut amat
kecil dan dapat diabaikan.
3.
Beban kerja yang telah dipindahkan tersebut kemudian disebarkan ke bawah
pondasi tiang dengan mengambil asumsi pola penyebaran vertikal : horisontal =
1 : 2.
4.
Hitung pertambahan tegangan pada tengah-tengah setiap lapisan tanah akibat
beban Qg.
pi
(Bg ziQ
) (L
g
g zi )
dengan :
78
Lg
Bg
Qg
2/3 L
L
z
L2
2V : 1H 2V : 1H
Clay layer 3
L3
Clay layer 4
Rock
dengan :
79
Hi = ketebalan lapisan ke i (cat : dari gambar di atas dapat dilihat bahwa
cc . Hi p'o (i ) p(i )
S i log
1 eo p'o (i )
cr . Hi p'o (i ) p(i )
S i log
1 eo p'
o (i )
Dengan :
konstruksi
pc = tekanan prakonsolidasi
eo = angka pori awal lapisan lempung
Cc = indeks kompresi
Cr = Indeks swelling
Hi = ketebalan lapisan lempung
80
2.5. HAMBATAN TARIK (PULLOUT) TIANG
dengan :
Tun = L.p.’cu
Tun
dengan :
L
L = panjang tiang z
W
P = keliling penampang tiang
’ = koefisien adesi interface tiang- D
cu =
tanah kohesi undrained
p)dz
81
dengan :
fu = unit friksi selama uplift ( gambar 8.28a)
fu = Ku.’v tan
Ku= koefisien uplift sebagai fungsi gambar b di bawah ini
fu 4
Lcr
L Ku
z
(a) 0
20 50
o
1,6 16
(L/D)cr (b)
(L/D)cr
0 0
0 40 80 120
Dr
(c)
Gambar 2.22. (a) Variasi fu; (b) koefisien uplift Ku; (c) variasi / dan
(L/D)cr terhadap kerapatan relatif pasir
82
Prosedur perhitungan
L L
un 0 u 0 v u
un 0 u
1
2 pL Ku tan
2
Nilai Ku dan dari gbr 8.28b dan c
0
L
f u dz fu dz
Lcr
p 0
Lcr
v u tan dz
L
Lcr .K tan
v ( pada . z Lcr )
dz
u
'
'
.K
Pada pasir kering,:
Untuk estimasi kapasitas uplift izin, biasanya FS =2-3 sehingga :
Tu (all)= Tug / FS
83
2.6. BEBAN LATERAL PADA TIANG TEGAK
Mg
Qg x
P’
Z L z
(a) (b)
Perjanjian tanda:
x
+x +M +V +p’
+
(c)
Gambar 2.23. (a) Tiang dengan beban lateral; (b) tahanan tanah pada tiang akibat beban
lateral; (c) perjanjian tanda untuk displacement, slope, moment, geser, dan
reaksi tanah.
Menurut model Winkler, medan elastik (tanah) dapat diganti dgn satu seri pegas
elastik bebas sehingga :
p' (kN / m)
k k = modulus reaksi subgrade (1)
x(m)
84
p’ = tekanan pada tanah
x = defleksi
Untuk kedalaman z, untuk tanah berbutir :
kz = nh.z (2)
d x4
P’ = -kx (4)
Solusinya :
x z ( z) Ax g
B x
g
(6)
Ep I p EpI p
85
Kemiringan tiang pada setiap kedalaman :
QT 2
MT
z ( z)
g
B
g
(7)
A EpI p Ep I p
Momen tiang :
M z ( z) Am Qg T Bm Mg (8)
Mg
Vz ( z) Av Qg v
(9)
B T
Reaksi tanah :
Qg Mg
p' z ( z) Ap ' Bp ' (10)
T T 2
Ep I p
T 5 (11)
nh
Bila L/T > 5, tergolong tiang panjang:
Variasi nilai Ax, Bx, Am dan Bm untuk berbagai nilai L/T=Zmax pada gbr 8.30.
QR 3
M R 2
x z ( z) A'x g
B' x
g
(12)
EpI p EpI p
dimana :
Ep Ip
R 4
86
k untuk lempung dianggap konstan (Vesic, 1961) :
ED E 4
k 0,6512 . S S
(14)
E p I p 1 S
2
Es = modulus Young tanah =
D = lebar/diameter tiang
s = 0,3 s/d. 0,4 (rasio Poisson tanah)
3(1 S )
ES
mv
mv = koef. Kompressibilitas volume
mv e
p1 eav
Nilai koefisien A dan B diambila dari Gbr 8.31 dimana pada gambar tersebut :
87