Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH HUKUM ACARA PIDANA DAN

TAHAP TAHAP HUKUM ACARA PIDANA


Oleh
Erna Yuliandari
Sejarah Hkm Ac Pid Di Indonesia
 Tdk terlepas dr perkembangan dr sejarah hkm Indonesia
 mulanya yg berlaku hkm adat ( tdk tertulis)
 Hkm tertulis yg berlaku di Ind  dipengaruhi oleh hkm
Bld  dipengaruhi hkm Perancis (Code Penal Napoleon) 
dipengaruhi hkm Romawi (Codex/Code Civilis Justiniani)
 Tgl 1 Mei 1848 memberlakukan asas concordantie
 Firman Raja Bld Tgl 16 Mei 1846 No. 1 dikeluarkan  awal
babak baru dlm sejarah hkm ac pid  krn membawa
ketertiban hukum di Indonesia (psl 4 Firman tsb
menetapkan adanya hkm acara pidana untuk Indonesia) 
Indlandsch Reglement (disingkat I.R. Indisch Reglement)
 thn 1941 (dgn Stbl 1941 No. 44) mengalami perubahan
 HIR (Herziene Inlandsch Reglement)
Hkm Ac Pid Sebelum KUHAP
 Het Herziene inslandsch Reglement (Reglement Indonesia yg
diperbarui (RIB) /staatsblad tahun 1941 No. 44)  berdsrkan Psl 6
ayat (1) UU No. 1 drt thn 1951: seberapa mungkin hrs diambil sbg
pedoman ttg ac perkara pidana sipil oleh semua pengadilan dan
kejaksaan negeri dlm wilayah RI kecuali atas beberapa perubahan dan
tambahannya).
 UU No. 1 Drt thn 1951 (tentang Tindakan Sementara utk
Menyelenggarakan Kesatuan Pengadilan-Pengadilan Sipil)
dimaksudkan utk mengadakan unifikasi hkm ac pid yg seblmnya
terdiri dari hkm ac pid bagi Landraad dan hkm ac pid bagi Rad van
Justitie > akibat perbedaan peradilan bagi gol penduduk Bumiputera
dan peradilan bagi gol bangsa Eropa di Jaman Hindia Bld.
 Dgn UU No. 1 Drt 1951 tsb ditetapkan bahwa hanya ada
satu hukum hkm ac pid yg berlaku utk seluruh Indonesia
yaitu RIB dgn perubahan dan penyesuaian secara parsial.
Mengapa HIR/RIB perlu dicabut ?
 Sbg produk legislatif jaman penjajahan mengandung ketentuan yg blm
memberikan jaminan dan perlindungan yg cukup thd HAM,
perlindungan thd harkat dan martabat manusia sebagaimana wajarnya
dimiliki oleh suatu negara hukum  misal tdk diatur ttg bantuan hkm
dan hak ganti kerugian dan rehabilitasi (merpkan hak fundamental).
 Demi pembangunan dlm bidang hkm dan mengingat tsb di atas maka
HIR dan beberapa pasal yg memuat acara pid dlm UU No. 1 Drt tahun
1951 serta semua perat pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan yg
diatur dlm perat peruundangan lainnya sepanjang hal itu mengenai
hkm ac pid  PERLU DICABUT  krn tdk sesuai dgn cita-cita hkm
nasional dan diganti dgn hkm ac pid yg baru yg berciri kodifikasi dan
unifikasi berdsrkan Pancasila dan UUD 1945
 Diganti dgn Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (UU No.8 thn
1981 tertanggal 31 Desember 1981)  Lebih menonjolkan
perlindungan HAM dlm keseimbangannya dgn kepentingan umum
Perbedaan Fundamental KUHAP Dengan HIR

KUHAP mengatur hal-hal:
 Hak-hak tersangka/terdakwa
 Bantuan hkm pd semua tingkatan pemeriksaan
 Dsr hkm bagi penangkapan/penahanan dan pembatasan
jangka waktu
 Ganti kerugian dan rehabilitasi
 Penggabungan perkara perdata pd perkara pid dlm hal ganti
rugi
 Upaya Hukum
 Koneksitas
 Pengawasan Pelaksanaan Putusan pengadilan
Hak-Hak Tersangka/Terdakwa  bersumber pada
asas praduga tidak bersalah

 Hak utk sgr mendptkan pemeriksaan dlm fase penyidikan
 Hak utk sgr mendptkan pemeriksaan oleh pengadilan dan mendptkan putusan yg
seadil-adilnya
 Hak utk diberitahu ttg apa yg disangkakan/didakwakan kpdnya dgn bhs yg dimengerti
olehnya.
 Hak utk menyiapkan pembelaaannya
 Hak utk mendpt juru bahasa
 Hak utk mendptkan bantuan hukum
 Hak utk mendapatkan kunjungan keluarga
 Hak utk tdk dibebani kewajiban pembuktian (non self incrimination)
Bantuan Hkm Pada Semua Tingkat
Pemeriksaan
 Mrpkan prinsip negara hukum (rule of law), due process
 Sejak taraf pemeriksaan pendahuluan tersangka berhak menunjuk,
menghubungi dan minta bantuan penasehat hukum  tujuannya utk
keperluan menyiapkan pembelaan.
 Berhak mengadakan hubungan dgn orang yg dpt memberikan bantuan
hukum
 Hubungan tsb bersifat bebas  artinya tersangka/terdakwa dpt
mengutarakan sgl sesuatu dlm rangka persiapan pembelaannya tanpa
diawasi dan didengar oleh petugas (without sight and hearing).
 Utk tindak pidana yg menyangkut keamanan negara  ada pembatasan
 pembicaraan tersangka/terdakwa dengan penasehat hukum didengar
oleh petugas
 Jika perkara sdh dilimpahkan ke pengeadilan mk tdk ada lagi pembatasan
hubungan tersangka/terdakwa dgn penasehat hukum
 Psl 56: Jika ancaman pidana: mati, 15 thn atau lebih negara wajib
menyediakan penasehat hukum.
KUHAP DAN HAM
 Pengertian Negara Hukum (rule of law)  mempunyai sendi yg
bersifat universal: pengakuan dan perlindungan thd HAM, legalitas
dari tindakan negara/pemerintah dlm arti tindakan aparatur neg yg
dpt dipertanggungjawabkan secara hukum dan terjaminnya peradilan
yang bebas
 Konsepsi rule of law membawa konsekuensi bhw sendi-sendi tsb hrs
tercermin dlm hukum pidana, khususnya hkm ac pidana
 Dlm hkm ac pid pencerminan sendi-sendi tsb  menimbulkan
penciptaan asas-asas yg merpkan dsr bagi hkm ac pid ybs terlepas
dari sistem hukum yg dianut (civil law or common law)
 Asas-asas tsb bersifat universal  dikaitkan dgn sendi utama >
jaminan dan perlindungan HAM
 Utk mengukur nilai Hkm ac Pid  bisa dgn melihat konvensi atau
deklarasi internasional (The universal Declaration of Human Rights
/disahkan PBB tgl 10 Desember 1948 and The international Convenant
On civil and Political Rights/disahkan PBB tgl 16 Desember 1966)
PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM HUKUM ACARA PIDANA

TERSANGKA LEMBAGA
KEJAKSAAN PENGADILAN PEMASYARAKATAN
KEPOLISIAN

PERADI
(ADVOKAT)
TAHAPAN PERADILAN PIDANA

PENYELIDIKAN
Oleh Polisi

PENYIDIKAN
Oleh Polisi

PENUNTUTAN
Oleh Kejaksaan

PEMERIKSAAN PENGADILAN
Oleh Hakim

PELAKSANAAN PUTUSAN
Oleh Kejaksaan

Anda mungkin juga menyukai