ditemukan, namun istilah susu umumnya didefinisikan hanya merujuk pada susu sapi, diproduksi oleh hewan sehat dan tidak termasuk sekresi laktat antara lima belas hari sebelum dan lima hari setelah persalinan, atau sampai hampir sepenuhnya bebas dari kolostrum. Istilah susu tersebut tidak termasuk produk susu dari asal nabati seperti susu kedelai, susu kacang hijau, susu almond, dll. Produk susu nabati tersebut tergolong minuman sesuai dengan asalnya, sama seperti minuman sari kedelai. PENDAHULUAN
Komposisi kimiawi susu dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti spesies hewan dan genetika, kondisi lingkungan, tahap laktasi, dan status gizi hewan. Meskipun, susu sapi mungkin yang paling sering dikonsumsi, susu domba dan kambing juga bisa sering ditemukan. Ketika dibandingkan, susu domba memiliki kandungan protein dan lemaknya yang lebih tinggi sementara susu kambing memiliki jumlah vitamin A, B1 dan B12 yang lebih tinggi serta kandungan kalsium dan fosfor yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu sapi dan domba. PENDAHULUAN
Susu sering dianggap sebagai sumber protein penting
dalam makanan manusia, mengandung sekitar 32 g protein per liter. Fraksi proteinnya dapat dibagi menjadi protein larut dan tidak larut. Protein yang larut, dinamakan protein whey, 20% fraksi protein susu, sedangkan yang tidak larut yaitu kasein, 80% dari fraksi protein susu. Keduanya diklasifikasikan sebagai protein berkualitas tinggi dengan mempertimbangkan kebutuhan asam amino manusia, pencernaan dan daya serap / bioavailabilitas. PENDAHULUAN
Faktanya, protein susu sering dianggap sebagai sumber
protein terbaik yang memperhitungkan skor asam amino esensial dan skor protein digestibility corrected amino acid score (PDCAA). Selain itu peptida bioaktif yang dihasilkan dari hidrolisis enzimatiknya telah menunjukkan banyak peran biologis yang dapat sebagai tindakan perlindungan dalam kesehatan, antara lain peran antibakteri, antivirus, antijamur, antioksidan, antihipertensi, antimikroba, antitrombotik, opiod dan imunomodulator dalam meningkatkan penyerapan nutrisi lainnya. KANDUNGAN SUSU SAPI PER 100 ML • Energi 61 kkal • Zat besi 1,7 mg • Protein 3,2 g • Vitamin A 39 mcg • Lemak 3,5 g • Vitamin B kompleks 30 • Karbohidrat 4,3 g mcg • Kalsium 143 mg • Vitamin C 1 mg • Kalium • Vitamin D • Fosfor 60 mg • Air 88,3 g MANFAAT
• Membantu membangun dan menjaga kekuatan tulang
dan gigi • Membantu mengatur keseimbangan cairan tubuh • Membantu pertumbuhan dan perkembangan sistem syaraf • Berperan dalam pembekuan darah dan kontraksi otot • Berperan dalam metabolisme energi dalam tubuh • Membangun sistem imun/kekebalan tubuh REKOMENDASI KONSUMSI SUSU • Bayi baru lahir: ASI atau susu formula 150ml/kg BB. • Bayi usia 6-12 bulan: ASI atau Sufor 600-400 ml/hari didukung MPASI. • Usia 12-24 bulan: boleh diperkenalkan susu sapi dan dianjurkan melanjutkan ASI hingga 2 tahun 350-400 ml. Apabila mengalami lactose intolerance (alergi susu) diperbolehkan substitusi dengan produk nabati seperti sari kedelai, sari kacang hijau, dsb. • Usia lebih dari 2 tahun: ASI, susu sapi, susu fortifikasi alternatif 350-400 ml atau 3 porsi produk turunan susu (dairy product) • Berdasarkan Dietary Guidelines for Americans, orang dewasa direkomendasikan untuk mengonsumsi susu sebanyak 3 gelas atau setara dengan 732 mL/hari. SUMBER
• Daftar Komposisi Bahan Makanan oleh Kemenkes 2003
• Pereira, P. C. (2014). Milk nutritional composition and its role in human health. Nutrition, 30(6), 619-627. • U.S. Department of Health and Human Services and U.S. Department of Agriculture. 2015 – 2020 Dietary Guidelines for Americans. 8th Edition. • World Health Organization KKN-PPM UGM 2021 ARAMOANA TANJUNG BUNGA