Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

Hidrolisa Pati

Kelompok 37
01 02
Haura Rana Zhafirah Akbar Sigit Sucahyo
I0520046 I0520122
Tujuan

1. Mempelajari proses hidrolisa pati pada tekanan


atmosferis dengan katalisator asam klorida.
2. Mengetahui pengaruh waktu reaksi terhadap glukosa
yang dihasilkan pada konsentrasi asam klorida tetap,
suhu titik didih dan kadar suspensi tetap.
Dasar Teori
Pati dapat diperoleh dari berbagai jenis tumbuhan seperti umbi-umbian, padi, jagung, buah pisang dan lain-lain.
Ditinjau dari rumus kimianya pati adalah karbohidrat yang berbentuk polisakarida berupa polimer anhidro monosakarida
dengan rumus umum (C6H10O5)n. Komponen utama penyusun pati adalah amilosa dan amilopektin. Amilosa tersusun atas
satuan glukosa yang saling berkaitan dengan ikatan 1-4 glukosa, sedangkan amilopektin merupakan polisakarida yang tersusun
dari 1-4 α glukosida dan mempunyai rantai cabang 1-6 α glukosida (Kirk and Othmer, 1978).
Hidrolisis adalah suatu reaksi peruraian antara suatu senyawa dengan air agar senyawa tersebut pecah atau terurai
(Groggins, 1958). Pada hidrolisa, air akan menyerang pati pada ikatan 1-4 α glukosida menjadi dextrin, sirup atau glukosa,
tergantung derajat pemisahan rantai polisakarida di dalam pati. Jika perbandingan suspensi pati dan waktu reaksi tepat, maka
dextrin yang terbentuk akan terhidrolisis menjadi glukosa (Groggins, 1958).
Reaksi hidrolisis pati berlangsung menurut persamaan berikut :
(C6H10O5)n + nH2O → n(C6H12O6) ........................................................(V-1)
Faktor-faktor yang mepengaruhi hidrolisis pati, antara lain suhu reaksi, waktu reaksi, pengadukan, katalisator,
pencampuran reaksi, konsentrasi asam, dan kadar suspensi pati.
Dasar Teori
Persamaan Arrhenius:
K = A exp -ERT ..........................................................................(V-2)
dengan
K = Konstanta kecepatan reaksi
A = Faktor frekuensi
E = Tenaga pengaktif (J/mol K)
R = Tetapan gas umum (J/mol K)
T = Suhu absolut (K)
Dari persamaan Arrhenius ini dapat diketahui bahwa konstanta laju berbanding lurus dengan faktor frekuensinya.
Oleh karena itu, semakin banyak asam yang dipakai, maka makin cepat reaksi hidrolisis. Selain itu, Perbandingan antara
air dan pati yang tepat akan membuat reaksi hidrolisis berjalan lebih cepat. Penggunaan air yang berlebihan harus
diperhatikan terhadap penghematan biaya yang dikeluarkan untuk mengusir air pada pemekatan hasil. Sebaliknya bila
pati berlebihan, tumbukan antara pati air akan berkurang dan akan memperlambat jalannya reaksi.
Bahan
● Aquadest (H2O)
● Asam Klorida (HCl)
● Fehling A (CuSO4(aq))

● Fehling B (KNaC4H4O2.4H2O)

● Glukosa (C6H12O6)
● Natrium Hidroksida (NaOH)
● MOCAF (Modified Cassava Flour)
Alat
Rangkaian Alat Hidrolisis
Alat
Rangkaian Alat Titrasi
Data Percobaan
Volume Fehling A = 5 mL
Volume Fehling B = 5 mL

1. Titrasi Fehling A+B dengan Larutan Hasil Hidrolisis


Data Percobaan
2.) Titrasi Fehling A+B dengan Larutan Glukosa Standar
Berat glukosa standar = 0,5 gram
Volume aquadest = 250 mL
Kadar larutan gula standar = 0,002 gram/mL
Perhitungan
Perhitungan
Pembahasan
Katalis digunakan dalam percobaan ini karena pada dasarnya reaksi antara air dan pati
berjalan sangat lambat sehingga diperlukan katalis untuk memperbesar keaktifan air.
Katalis yang digunakan yaitu HCl.

Tepung MOCAF memiliki kadar pati sebesar 85-87 % (Yuswana, 2018).

Semakin besar kandungan pati dalam suatu bahan, semakin besar pula konversi yang
dihasilkan.

Pengadukan dilakukan untuk membantu penyebaran MOCAF.


Pembahasan
Fehling A dan Fehling B digunakan untuk menganalisis adanya glukosa secara
kualitatif.

Penambahan Methyl blue digunakan sebagai indikator jika bahan yang dititrasi sudah
mencapai titik ekuivalennya dengan melihat warnanya berubah menjadi cokelat.

Lamanya waktu reaksi menunjukkan bahwa pati akan terhidrolisis tersedia dalam
jumlah besar, sehingga nantinya dihasilkan glukosa dalam jumlah yang besar hingga
pada batas waktu tertentu saat semua pati sudah terkonversi menjadi glukosa.
Kesimpulan
Hidrolisis pati adalah reaksi pemecahan molekul-molekul pati yang merupakan polimer
menjadi glukosa dengan menggunakan air. Reaksi yang terjadi:

(C6H10O5)n + nH2O → n(C6H12O6)


PatiAir Glukosa

Dalam waktu 10-30 menit setelah mendidih, semakin lama waktu reaksi maka glukosa
yang terbentuk semakin banyak

Kadar glukosa yang dihasilkan proses hidrolisis pada percobaan ini:


a. 10 menit = 5,35 %
b. 20 menit = 6,96 %
c. 30 menit = 10,44 %
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai