Anda di halaman 1dari 13

.

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’HAD ALY AL HIKAM MALANG


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
METODE PENYELIDIKAN DALAM PSIKOLOGI

A. METODE PENELITIAN DALAM PSIKOLOGI

 Dalam bahasa Indonesia metode adalah cara yang teratur dan terpikir dengan baik untuk memudahkan

pelaksanaan yang ditentukan.

 Metode dalam psikologi, berarti suatu cara untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan gejala-gejala

psikologi baik yang diperoleh melalui cara individual maupun kelompok. Di dalam penggunaan suatu metode
tertentu terkadang diperlukan teknik-teknik tertentu pula supaya pelaksanaan metode lebih tepat, lebih
terperinci, dan mendalam pada apa yang diharapkan.
B. JENIS-JEBIS METODE DALAM PSIKOLOGI

1. Metode Introspeksi
 Metode ini mengadakan penelitian terhadap diri sendiri yang dilakukan setelah individu yang
bersangkutan selesai bertingkah laku.
 William Stern, seorang psikolog Herman, mengemukakan beberapa kelemahan dari metode introspeksi ini, yang
pada pokoknya dapat disimpulkan :
 Seseorang sering tidak jujur dalam mengungkapkan hal-hal pertama yang dialaminya, terutama dalam
hal-hal yang bersifat negatif pada dirinya.
 Seseorang sering kali kekurangan perbendaharaan kata dalam melukiskan peristiwa-peristiwa jiwa
yang sudah dan sedang dialaminya.
 Kerap kali sugesti dari diri sendiri maupun diri orang lain menyebabkan hasil yang tidak obyektif.
 Tidak semua penghayatan jiwa itu dapat disadari, karena gejala-gejala kejiwaan di bawah kesadaran
tidak dapat dilahirkan.
 Metode ini tidak dapat digunakan oleh anak-anak dan orang yang abnormal.

 Di samping adanya kelemahan-kelemahan tersebut di atas, terdapat pula kebaikan-kebaikan dari metode .

introspeksi, yang dapat dikemukakan sebagai berikut :


 Metode ini merupakan metode yang khas, hanya terdapat pada manusia.

a) Kadang-kadang ada beberapa hal yang terdapat pada diri seseorang yang tidak dapat diselidiki dengan metode yang lain.

b) Dengan menggunakan metode ini seseorang dapat secara langsung menyelidiki peristiwa-peristiwa yang dialaminya,
dimana orang lain dapat menyelidikinya.
2. Metode Ekstrospeksi

.
Metode ini mempelajari gejala-gejala jiwa orang lain dengan sengaja dan teratur serta mencoba mengambil
kesimpulan dengan melihat gejala-gejala jiwa yang ditunjukkan dari mimik dan pantomimik orang lain.

 Diantara kelebihan metode ini adalah

 Lebih memenuhi syarat ilmiah, karena metode ini lebih bersifat obyektif.

 Dapat digunakan dalam menyelidiki anak-anak dan orang yang menyimpang keadaan jiwanya (abnormal).

 Adapun kelemahan-kelemahan metode ekstrospeksi yaitu :

 Metode ini hanya dapat menyelidiki gejala-gejala jiwa yang tampak saja, padahal tiap-tiap orang dalam
mengeluarkan buah pikiran dan perasaannya tidak sama, terutama pada orang dewasa yang dapat
mengekspresikan sikap-sikap yang tidak wajar atau yang bertentangan dengan keadaan jiwanya.

 Jika orang yang diselidiki tahu, terkadang ia memberikan kesan yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada,
sehingga apa yang disimpulkan dari hasil ekstrospeksi itu akan berbeda dengan apa yang semestinya.
3. Metode Eksperimen
 Metode penelitian psikologis eksperimen mula-mula dikemukakan oleh Wilhem Wundt tahun 1879 di Universitas
.
Leipzig, Jerman pada laboratoriumnya yang lengkap. Metode eksperimen adalah metode penyelidikan dengan
jalan mengadakan percobaan-percobaan untuk mengetahui kejiwaan seseorang

 Wilhem Wundt mengemukakan empat syarat yang harus dipenuhi dalam mengadakan eksperimen, sebagai

berikut :

a. Pemeriksa harus dapat menetapkan sendiri saat timbulnya keadaan atau kejadian yang hendak dipelajarinya.

b. Pemeriksa harus mengikuti jalannya itu seteliti-telitinya dengan memusatkan seluruh perhatian kepada prosesnya.

c. Tiap-tiap pemeriksa harus dapat diulangi secukupnya, yaitu dalam keadaan yang sama.

 Adapun kelemahan-kelemahan metode eksperimen, sebagai berikut :

a) Eksperimen biasanya dilaksanakan pada benda mati yang mempunyai hukum-hukum yang tetap, sedangkan jiwa
adalah sesuatu yang hidup.

b) Tidak semua gejala kejiwaan dapat diselidiki secara eksperimen.


a) Dalam laboratorium situasinya tidak wajar

b) Gejala-gejala kejiwaan sukar diukur secara eksak (pasti).


.

 Sementara menurut Hj. Zuhairini (1980:36). Kelebihan-kelebihan metode eksperimen, diantaranya :

a) Dengan eksperimen ada hal-hal yang dapat diselidiki dengan teliti dan berulang-ulang.

b) Tanpa menunggu timbulnya suatu peristiwa, orang dapat cepat secara teratur mengetahui sesuatu peristiwa yang
sengaja ditimbulkan.
.

 4. Metode Biografi

 Metode ini berarti mempelajari riwayat hidup seseorang yang datanya digunakan untuk mengambil
kesimpulan tentang suasana kehidupan psikis orang yang bersangkutan. Teknik-teknik dalam metode
biografi digunakan seperti dengan cara mempelajari karangan-karangannya, buku-bukunya, surat-suratnya,
buku harian, dan lain-lain.
.  5. Metode Penelitian Keturunan

 Metode ini berarti mempelajari gejala-gejala tingkah laku individu ditinjau dari perkembangan yang
berkelangsungan. Metode penelitian ini dapat digunakan dua jenis teknik, yaitu teknik horizontal dan teknik
vertikal.

 Teknik Horizontal (teknik cross sectional)

 Penelitiannya dilakukan dengan mengambil beberapa aspek psikologis terhadap beberapa atau sekelompok
individu yang usianya sebaya atau sama jenis kelaminnya.

 Teknik Vertikal (teknik longitudinal)

 Penelitiannya dilakukan dengan cara mengikuti perkembangan psikologi seseorang atau kelompok individu
yang berlangsung dari tahun ke tahun.
.

 6. Metode Studi Kasus


 Studi kasus merupakan kajian atau penelitian mendalam tentang subjek. Studi kasus juga bermakna analisis
mendalam tentang seseorang, kelompok, atau fenomena. Teknik-teknik yang digunakan dalam kerangka studi
kasus, antara lain : wawancara pribadi, tes psikometri, pengamatan langsung dan catatan arsip.
.

 7. Metode Diferensial

 Metode ini digunakan untuk meneliti perbedaan-perbedaan individual yang terdapat diantara anak didik
dengan menggunakan beberapa teknik diantaranya teknik pengukuran dan statistik untuk menganalisis data.

 8. Metode Klinis

 Metode yang digunakan untuk menyelidiki orang-orang yang menyimpang keadaan jiwanya (abnormal).
Metode ini kebanyakan digunakan oleh para psikiater. Selain itu metode klinis ini juga digunakan untuk
mengumpulkan informasi rinci tentang masalah perilaku kasus tidak dapat menyesuaikan diri atau menyimpang,
selanjutnya mereka disarankan untuk melakukan rehabilitasi dilingkungan mereka.
.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai