Anda di halaman 1dari 29

KONSEP KEPERAWATAN

KELUARGA

NENENG KURWIYAH
Pengertian Keperawatan Keluarga

Keperawatan Keluarga merupakan salah satu


area spesialisasi dalam spesialisasi keperawatan

Keperawatan Keluarga adalahproses


pemberian pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan
keluarga dalam lingkup praktik keperawatan
 Pelayanan keperawatan keluarga salah satu area pelayanan
keperawatan yang dapat dilaksanakan di masyarakat

 Pelayanan keperawatan keluarga pelayanan holistik yang


menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan
melibatkan anggota keluarga dalam tahapan nursing proses dengan
memobilisasi sumber-sumber pelayanan kesehatan yang tersedia di
keluarga dan sumber-sumber dari profesi lain termasuk pemberi
pelayanan kesehatan dan sektor lain di komunitas
 Praktik keperawatan keluarga pemberian asuhan
keperawatan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam
keadaan sehat dan sakit

 Keperawatan keluarga perawat berperan melakukan


tindakan mandiri secara profesional atau melalui kerjasama
yang bersifat kolaboratif dengan klien dan tim kesehatan
lain.
 Upaya pelayanan kesehatan mencakup upaya
pelayanan pencegahan primer, pencegahan sekunder dan
pencegahan tersier
 Keluarga bertanggung jawab terhadap pemenuhan,
antara lain kebutuhan kesehatan keluarga
 Keluarga sebagai unit terkecil atau unit dasar dari suatu
masyarakat, sangat mempengaruhi terhadap derajat
kesehatan masyarakat
Keluarga sebagai central interaksi
 Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat
mempunyai kekuatan yang mempengaruhi kekuatan
eksternal
 Norma social yang berlaku di masyarakat berpengaruh
kepada norma yang berlaku di keluarga demikian juga
sebaliknya
 Upaya kesehatan yang dilakukan keluarga dapat
mengurangi resiko permasalahan kesehatan
dimasyarakat
Tingkatan praktik Keperawatan keluarga
 Level 1, keluarga sebagai latar belakang individu dan focus pelayanan
adalah individu yang akan dikaji dan diintervensi
 Level 2, keluarga merupakan penjumlahan dari anggota nya dan masalah
kesehatan yang sama dari masing-masing anggota akan diiintervensi
bersamaan, masing-masing anggota dilihat sebagai unit terpisah
 Level 3, focus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub system
dalam keluarga, anggota keluarga dipandang sebagai unit yang berinteraksi,
focus intervensi adalah hubungan ibu dengan anak, hubungan perkawinan
dan lain-lain
 Level 4, keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi
focus utama dari pengkajian dan perawatan. Keluarga
menjadi focus dan individu sebagai latar belakang
 Level 5, keluarga dipandang sebagai bagian dari
masyarakat. Keluarga menjadi sub system dari masyarakat
Langkah keperawatan Keluarga diberikan pada
individu
 Penemuan suspek/kasus kontak serumah
 Penyuluhan/Pendidikan kesehatan pada individu dan
keluarganya
 Pemantauan keteraturan berobat sesuai program
pengobatan
 Kunjungan rumah sesuai rencana
 Pelayanan keperawatan dasar langsung maupun tidak
langsung
Langkah keperawatan diberikan pada keluarga

 Identifikasi keluarga rawan kesehatan/keluarga dengan


masalah kesehatan di masyarakat
 Penemuan dini suspek/kasus kontak serumah
 Pendidikan/penyuluhan kesehatan terhadap keluarga
(lingkup keluarga)
 Kunjungan rumah (home visit/home health nursing)
sesuai rencana
 Pelayanan keperawatan dasar langsung maupun tidak
langsung
 Pelayanan kesehatan sesuai rencana, memantau
keteraturan berobat pasien dengan pengobatan jangka
Panjang
 Pemberian nasihat (konseling) kesehatan/keperawatan
dirumah
 Dokumentasi keperawatan
Tingkat kemandirian keluarga
 Kriteria 1 : keluarga menerima perawat
 Kriteria 2 : keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana
keperawatan keluarga
 Kriteria 3 : keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya
secara benar
 Kriteria 4 : keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai
anjuran
 Kriteria 5 : keluarga melakukan tindakan keperawatan sederhana yang
sesuai anjuran
 Kriteria 6 : keluarga melakukan tindakan pencegahan secara aktif
 Kriteria 7 : keluarga melakukan tindakan promotive secara aktif
Tingkat Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Kriteria 5 Kriteria 6 Kriteria 7
kemandirian

Tingkat I V V

Tingkat II V V V V V

Tingkat III V V V V V V

Tingkat IV V V V V V V V
Fokus pengkajian pemberian Akep Keluarga
 Komponen struktur keluarga komposisi anggota keluarga,
system nilai yang dianut keluarga, pola komunikasi keluarga,
struktur peran dalam keluarga dan struktur kekuatan dalam
keluarga.
 Komponen fungsional keluarga fungsi afektif, fungsi perawatan
kesehatan, fungsi ekonomi, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi
dan fungsi koping keluarga
 Intervensi keluarga berdasarkan kebutuhan dan tahapan
perkembangan keluarga dengan memperhatikan tingkatan keluarga
sebagai sasaran asuhan, baik keluarga sebagai klien atau keluarga
sebagai sistem
Prinsip Perawatan Keluarga

 Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan


 Sehat merupakan tujuan utama dalam memberikan asuhan
keperawatan keluarga
 Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai
peningkatan kesehatan keluarga
 Perawat melibatkan peran serta aktif seluruh anggota keluarga dalam
merumuskan masalah dan kebutuhan keluarga untuk mengatasi
masalah kesehatannya
 Mengutamakan kegiatan yang bersifat promotive dan preventif
dan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif
 Memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk
kepentingan kesehatan keluarga
 Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga secara
keseluruhan diutamakan keluarga yang beresiko tinggi
 Kegiatan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga
dilakukan dengan pendekatan proses keperawatan yang diberikan
dirumah
Karakteristik keperawatan keluarga
 Pelayanan diberikan pada anggota keluarga pada kondisi sehat
maupun sakit
 Pemberian layanan, melibatkan peran serta angota keluarga
 Mempertimbangkan hubungan antar anggota keluarga dan
menyadari bahwa kesehatan setiap anggota keluarga tidak selalu
dicapai secara bersamaan
 Gejala pada individu yang mempunyai masalah dapat berubah
sepanjang waktu
 Peningkatan interaksi dengan seluruh komponen keluarga
maupun antar anggota keluarga
 Perawat mempertimbangkan bahwa komunitas sebagai sumber
yang dapat berkontribusi dan mendukung kesehatan keluarga
 Fokus pelayanan keperawatan keluarga pada kekuatan dan
pertumbuhan seluruh individu anggota keluarga
 Perawat bersama keluarga menetapkan tulang punggung keluarga
untuk mendapatkan energi terapeutik
Tujuan Keperawatan Keluarga
 Membantu keluarga untuk membantu diri nya sendiri mencapai
tingkat fungsi atau kesejahteraan keluarga yang lebih tinggi dalam
konteks tujuan, aspirasi, dan kemampuan keluarga tertentu dan
melibatkan anggota keluarga dalam tahap pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi tindakan keperawatan dengan
memobilisasi sumber-sumber pelayanan kesehatan yang tersedia di
keluarga dan sumber-sumber dari profesi lain termasuk pemberi
pelayanan kesehatan dan sektor lain di komunitas melalui upaya
promotive dan preventif
Tingkat Pencegahan/ Upaya pencegahan
 Tujuan keperawatan keluarga  tingkat pencegahan:
1. Pencegahan primer : pemeliharaan kesehatan untuk menjaga
individu bebas dari penyakit atau cidera melalui upaya promosi
kesehatan dan tindakan pencegahan spesifik
2. Pencegahan sekunder : terdiri atas deteksi dini, diagnosis dan terapi
3. Pencegahan tersier : mencakup tahap pemulihan dan rehabilitasi,
dirancang untuk meminimalkan disabilitas klien dan
memaksimalkan tingkat fungsi dirinya
Faktor penyebab peningkatan minat dalam pencegahan primer

 1. Kebutuhan akan adanya perubahan fokus : sumber kesehatan


dialokasikan pada peratawan akut, peningkatan pendanaan
menghasilkan perbaikan minimal, pertumbuhan upaya Nasional
untuk memfasilitasi promkes dan pencegahan penyakit, dan
pemahaman yang makin meningkat
 2. Konsumerisme dan tuntutan umum terhadap peningkatan
kendali diri
 3. Gerakan kesejahteraan
 4. Pertumbuhan penerimaan modalitas kesehatan alternatif oleh
profesional kesehatan dan masyarakat
 5. Kurangnya akses ke layanan kesehatan
 6. Pertumbuhan perhatian kesehatan pada praktik keperawatan
tingkat lanjut
 7. Pertumbuhan pengelolaan perawatan, termasuk didalamnya
organisasi pemelihara kesehatan yang menekankan pada
penyediaan perawatan bermutu dengan cara yang efisien dan efektif
dalam biaya
Pendekatan Teoritikal dalam Keperawatan Keluarga

Teori keperawatan model konseptual: Teori-teori Ilmu sosial


 Model Sistem Newman Keluarga :
 Model Self Care Orem  Teori Perkembangan
 Model Adaptasi Roy  Teori Sistem
 Model Interaksi Sistem King  Teori Struktural-fungsional
 Orientasi Sistem Dan Perkembangan  Teori Komunikasi / Interaksi
 Model Proses Kehidupan Roger  Teori Stres Keluarga
 Nightingale  Teori Berubah
 Friedman teori  Teori Konflik
 Teori Pertukaran Sosial
 Teori Terapi Struktural Keluarga
 Teori Terapi Sistem Keluarga
 Teori Terapi Interaksional/ Komunikasi Keluarga
 Teori Terapi Psikodinamik
 Teori Terapi Eksperimental
 Teori Terapi Strategik
 Teori Terapi Penyelesaian Masalah
 Tepri Terapi Narasi
TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN
 Imogene King mengembangkan kerangka konseptual sistem interaksi yang
menyertakan konteks keluarga sebagai pendekatan
 Sister Callista Roy mengembangkan teori adaptasi, menjelaskan bahwa
keluarga seperti halnya individu, kelompok, organisasi sosial dan komunitas
dapat menjadi inti analisis dan fokus praktik keperawatan
 Betty Neuman mengembangkan model sistem pelayanan kesehatan yang
memuat keluarga sebagai klien dari praktik keperawatan
 Dorothea Orem mengembangkan model “self care”, menjelaskan keluarga
sebagai unit dasar kondisional dimana individu mempelajari budaya, peran dan
tanggung jawab.
Terapi Sosial Keluarga
Asumsi dasar dari perkembangan keluarga adalah:
 Perilaku keluarga adalah sejumlah pengalaman-pengalaman
sebelumnya dari anggota keluarga sebagai penggabungan pada
masa sekarang dan harapan mereka untuk masa depan.
 Keluarga berkembang dan berubah dari waktu ke waktu dengan
cara yang sama dan konsisten
 Keluarga dan anggota melaksanakan tugas-tugas tertentu yang
ditetapkan oleh mereka sendiri dan dalam konteks sosial dan
budaya.
Teori terapi Keluarga
1. Pendekatan Struktural Fungsional
Pendekatan ini memandang keluarga sebagai sistem sosial yang
terbuka dan bertindak sebagai sub sistem di dalam masyarakat.
2. Kerangka Pikir Interaksional
Kerangka pikir ini membantu perawat keluarga melihat pada
situasi-situasi berdasarkan sudut pandang anggota-anggota
keluarga.
3. Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem menjelaskan beberapa hal/ benda saling
berhubungan. Pendekatan ini menekankan bahwa gangguan
yang terjadi pada satu bagian dapat mempengaruhi
keseluruhan unit dan sebaliknya gangguan yang terjadi pada
unit dapat mempengaruhi bagian-bagian didalamnya.
4. Pendekatan Perkembangan
Pendekatan ini menjelaskan perubahan yang terjadi dalam
kurun waktu tertentu, yang meliputi perubahan dalam
interaksi dan hubungan antar anggota keluarga.
 Tidak ada satu pun teori/kerangka konseptual dari keperawatan, ilmu social
keluarga, atau terapi keluarga yang sempurna menggambarkan hubungan dan
dinamika kehidupan keluarga serta keperawatan keluarga
 Satu perspektif teori tidak memberikan pengetahuan yang cukup luas bagi
perawat untuk mengkaji dan mengintervensi keluarga
 Perawat harus banyak mengambil teori agar dapat bekerja secara efektif dengan
keluarga
 Dibutuhkan pendekatan terpadu dalam teori, praktik, penelitian dan Pendidikan
keperawatan keluarga

Anda mungkin juga menyukai