Anda di halaman 1dari 16

PENGAWASAN DAN

PENGENDALIAN

Kelompok 10
1. PUTRI RIZKHI LARAS SASTI (1802106007)
2. TIKA PUTRI LESTARI (1802106013)
A. DEFINISI PENGENDALIAN

Pengendalian managemen adalah usaha sistimatis untuk menetapkan


standart prestasi (performance standart) dengan perencanaan sasarannya
guna mendisain sistem informasi umpan balik, membandingkan prestasi
kerja tadi dengan standart yang telah ditetapkan lebih dahulu, menentukan
apakah ada penyimpangan (deviation) dan mencatat besar kecilnya
penyimpangan ini dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk
memastikan, bahwa semua sumber perusahaan dimanfaatkan secara
seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan.
B. LANGKAH-LANGKAH PROSES
PENGENDALIAN

1. LANGKAH PERTAMA

Menetapkan standar dan metode untuk mengukur prestasi. Agar


berfungsi secara efektif, standar tersebut harus diperinci dalam
istilah-istilah yang dapat dipahami dan diterima oleh individu yang
bersangkutan. Metode pengukuranyya harus dapat diterima juga
sebagai yang akurat.
2. LANGKAH KEDUA

Mengukur prestasi kerja. Seperti halnya dengan semua aspek


pengawasan, langkah ini merupakan proses yang bersinambungan,
repetitif (berulang-ulang) dalam mana frekuensinya tergantung
kepada jenis aktivitas yang sedang diukur.
3. LANGKAH KETIGA

Mengambil tindakan korektif, jika hasil-hasilyang dicapai tidak


memenuhi standart da analisi menunjukkan perlunya diambil tindakan.
Tindakan korektif ini dapatdapat berupa mengadakan perubahan terhadap
satu atau lebih banyak aktivitas dalam operasi organisasi, atau terhadap
standart yang telah ditetapkan semula.
C . P E N T I N G N YA P E N G E N D A L I A N
Faktor-faktor yang menyebutkan pengendalian penting bagi manager dan
organisasi:

1. Faktor-faktor organisasi yang mengharuskan dilaksanakannya


pengendalian
a. Perubahan

b. Sifat kompleks

c. Kesalahan

d. Pendelegasian
2. Menemukan tingkat pengendalian yang tepat

Pengendalian adalah perlu dalam organisasi. Namun metode pengendalian


organisasi dewasa ini telah menjadi lebih cermat dan tidak lagi mudah, hal mana
untuk sebagian diakibatkan oleh penggunaan pemrosesan data dengan komputer.

Cara untuk menangani kedua kebutuhan yang seolah-olah saling berlawanan


itu, ialah menyadari, bahwa pengendalian yang terlalu ketat akan merugikan,
baik bagi organisasi, maupun diri individu di dalam organisasi itu.

Dengan demikian, tugas manajer dalam menegakkan pengendalian, ialah


menemukan keseimbangan yang memadai antara pengedalian organisasi yang
cukup efektif dan kebebasan diri individu.
D. JENIS-JENIS METODE
PENGENDALIAN

1. Pengendalian Kemudi

Steering controls, atau “pengawasan umpan-maju” (feedforward


controls), di-disain untuk mendeteksi penyimpangan dari beberapa
standart atau tujuan dan membolehkan diambilnya tindakan koreksi
sebelumkenyataan dari rangkaian kegiatan selesai dilaksanakan.
Istilah “pengendalian kemudian” diambi dari kata pengemudian
mobil.
2. Pengendalian secara skrening atau pengendalian ya/tidak

Jenis pengendalian ini mengandung proses skrening, dalam mana aspek-aspek


khusus dari suatu prosedur harus disepakati lebih dulu, atau dipenuhi syarat-syarat
yang khusus, sebelum operasi boleh dilanjutkan. Jika Conacher diwajibkan untuk
mendapatkan persetujuan dari managemen puncak atas semua rabat yang meliputi
jumlah tertentu, maka persyaratan ini merupakan pengendalian ya/tidak.
Jarang sekali sempurna, sehingga pengendalian ya/tidak terutama bermaanfaat
sebagai metode untuk melakukan penelitian ganda. Dimana segi keamanan
merupakan faktor kunci seperti dalam mendesain pesawat terbang, atau dimana
diperlukan pengeluaran dalam jumlah besar, seperti dalam program pembangunan,
maka pengendalian ya/tidak memberikan pengamanan ekstra kepada manajer.
3. Pengendalian purna-karya (post action controls)

Seperti tercermin dari istilahnya, “pengendalian purna-karya” menilai


hasil-hasil yang dicapai setelah suatu pekerjaan selesai dilaksanakan.
Sebab musibah terjadinya penyimpangan dari rencana atau standar
ditetapkan dan penemuan-penemuannya diterapkan terhadap kegiatan
serupa di kemudian hari.
E . P E N T I N G N YA P E N G E N D A L I A N
KEMUDI
Disamping memberikan kemungkinan pada para manajer untuk
membetulkan kesalahan-kesalahan, pengendalian kemudi untuk memberikan
pula kemungkinan bagi para manajer untuk memanfaatkan kesempatan-
kesempatan yang tak terduga-duga. Bagaimanapun juga, penyimpangan dari
standar atau rencana dapat menjurus kearah yang positif dan dengan
mengetahui terjadinya penyimpangan itu sebelum terlambat. Manajer dapat
mengalihkan sumber daya organisasinya untuk kegiatan-kegiatan yang akan
menghasilkan manfaat paling besar bagi organisasinya
F. M E N D E S A I N P R O S E S
PENGENDALIAN
1. Proses Pengendalian

a) Tetapkan hasil-hasil yang diinginkan


b) Tetapkan paranormal hasil-hasil

Newman telah mengidentifikasikan beberapa indikator apakah tujuan yang


diinginkan akan dicapai atau tidak

1. Pengukuran imput (pemasukan)

2. Hasil langkah-langkah awal

3. Gejala-gejala

4. Perubahan dalam kondisi yang diasumsi


c) Tetapkan Standart untuk paranormal dan hasil-
hasil
d) Tetapkan jaringan informasi umpan balik
e) Evaluasi informasi dan ambil tindakan korektif
2. Pertimbangan inti untuk menegakkan sistem pengendalian

a. Jenis pengukuran

b. Jumlah pengukuran

c. Wewenang untuk menetapkan pengukuran dan srandart


d. Fleksibilitas dari standart

e. Frekuensi pengukuran

f. Arah umpan balik


G. AREA KUNCI PRESTASI
1. Titik-titik pengendalian yang strategis
2. Karakteristik sistem pengendalian yang efekti f

a. Akurat
b. Tepat waktu

c. Obyektif dan komprehensif


d. Dipusatkan terhadap titik pengendalian strategis
e. Dari segi ekonomi realistis

f. Realistis dari segi organisasi


g. Dikoordinasikan dengan arus pekerjaan organisasi
h. Fleksibel

i. Deskriptif dan operasional


J. Dapat diterim aoleh para organsasi

Anda mungkin juga menyukai