1
Klasifikasi
• Gestational Hypertension
• Preeclampsia
• Eclampsia
• Preeclampsia superimposed pada hipertensi
kronis
• Hipertensi kronis
2
3
Hipertensi gestational
5
6
Waktu persalinan untuk hipertensi gestational
(NICE, 2011)
•Tekanan darah < 160/110 mmHg dengan atau
tanpa obat anti hipertensi tidak diperbolehkan
melakukan persalinan sebelum 37 minggu
kehamilan.
•Tekanan darah < 160/110 mmHg dengan atau
tanpa obat anti hipertensi setelah minggu ke-37
melakukan konsultasi mengenai hari persalinan.
•Persalinan dapat dilakukan setelah kartikosteroids
selesai.
7
Preeklamsia
• Merupakan penyulit kehamilan akut dan dapat
terjadi ante, intra dan postpartum.
• Hipertensi timbul pada umur kehamilan > 20
minggu dan disertai dengan proteinuria
• Preeklamsia dibagi menjadi 2 Pre eklampsia
ringan dan pre eklampsia berat
8
Preeklamsia Ringan
• suatu sindroma spesifik kehamilan dengan
menurunnya perfusi organ yang berakibat terjadinya
vasospasme pembuluh darah dan aktivasi endotel
• Diagnosis :
- umur kehamilan >20 minggu
- hipertensi : sistol/diastol ≥140/90 mmHg
- proteinuria ≥ 300 mg/24 jam atau ≥ 1+ dipstik
• Manajemen :
tujuan dari manajemen PER adalah :
a. Mencegah :kejang, predarahan intakranial
gangguan fungsi organ vital
b. Tirah baring total
9
Preeklamsia Berat
• preeklampsia dengan tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg
dan diastolik ≥ 110 mmHg disertai proteinuria lebih 5g/24
jam
10
Sindrom HELLP
• Rangkaian kejadian yang dapat mengancam
kehamilan.
• H (hemolisis), yaitu kerusakan atau hancurnya sel
darah merah, yang memiliki tugas untuk mengangkut
oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
• EL (elevated liver enzymes), atau meningkatnya kadar
enzim yang dihasilkan organ hati, akibat gangguan
fungsi hati.
• LP (low platelets count), atau rendahnya kadar
keping darah (trombosit). Trombosit berperan dalam
proses pembekuan darah.
11
Pembagian preeklampsia berat :
12
Pencegahan PEB
Primer
•Modifikasi gaya hidup olahraga / perbanyak
aktifitas
•Pengaturan makan dan nutrisi diet rendah
garam, pemberian suplemen Calsium 1 gr / hari,
dan antioksidan ( vitamin C dan E )
•Obat-obatan antiplatelet (aspirin dosis rendah
75 mg/hari pada wanita resiko tinggi)
Sekunder
•Pemberian obat antihipertensi methyldopa,
labetolol, atau ca channel blocker
13
Eklampsia
• merupakan kasus akut pada preeklampsia yang
disertai dengan kejang menyeluruh dan koma.
• Hal tersebut bisa terjadi sebelum, saat atau pasca
persalinan
Manajemen :
• Perawatan eklampsia : terapi suportif untuk
stabilisasi fungsi vital (ABC), mengatasi dan
mencegah kejang, mengatasi hipoksia dan
asidemia, mencegah trauma saat terjadi kejang,
mengendalikan tekanan darah, melahirkan janan
pada waktu yang tepat dan cara yang tepat.
14
Pengobatan medikamentosa :
•Obat anti kejang : MgSO4, jika kejang tidak
teratasi, dipilih thiopental (utk menurunkan TD,
mengatasi kejang).
•MgSO4 : pemberiannya pada dasarnya sama
seperti pemberian pada PEB
•Perawatan pd waktu koma : menjaga patensi jalan
napas. Pada pasien koma reflek muntah tidak ada,
kemungkinan terjadi aspirasi maka perlu dilakukan
suction
15
Preeclampsia superimposed pada
hipertensi kronis
• hipertensi kronis disertai dengan tanda- tanda
preeklampsia atau hipertensi kronik disertai
proteinuria
• Proteinuria 300 mg/24 jam pada wanita
hipertensi tetapi tidak ada proteinuria sebelum
kehamilan 20 minggu
• Peningkatan mendadak proteinuria atau tekanan
darah atau trombosit <100.000/UL pada wanita
denganhipertensi dan proteinuria sebelum
kehamilan 20 minggu
16
Hipertensi kronis
• Hipertensi kronis pada kehamilan apabila
tekanan darahnya ≥140/90 mmHg, terjadi
sebelum kehamilan atau ditemukan sebelum
20 minggu kehamilan
• Dapat juga didiagnosis sebelum minggu ke-20
kehamilan. Ataupun yang terdiagnosis untuk
pertama kalinya selama kehamilan dan
berlanjut ke periode post-partum
(Karthikeyan, 2015).
17
Patofisiologi
• Pre-eklampsia/eklampsia dapat terjadi karena faktor
genetik. Bila seseorang memiliki riwayat keluarga pre-
eklampsia/eklampsia maka dia mempunyai risiko lebih
besar mengalami pre-eklampsia/eklampsia saat
kehamilan (Ward and Lindheimer, 2009)
• Pre-eklampsia disebabkan oleh adanya plasenta atau
respons ibu terhadap plasenta. Plasenta yang buruk
adalah faktor predisposisi kuat yang mempengaruhi
ibu, terkait dengan sinyal inflamasi (tergantung pada
gen janin) dan juga sifat respons ibu (tergantung pada
gen ibu) (Karthikeyan, 2015).
18
• Pada kehamilan normal, arteri spiral uteri
invasiv ke dalam trofoblas, menyebabkan
peningkatan aliran darah dengan lancar untuk
kebutuhan oksigen dan nutrisi janin.
• Pada pre-eklampsia, terjadi gangguan
sehingga aliran darah tidak lancar dan terjadi
gangguan pada plasenta.
19
20