Anda di halaman 1dari 20

PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN ANAK USIA 33-42


BULAN DI PANTI ASUHAN BAYI SEHAT
MUHAMMADIYAH KOTA
Kelompok 3 BANDUNG
Asep Agung Gumelar
Dian Anisa Ilma
Dwi Anggraeni
Fahmi Miftahudin
Nur Ranti Luthfiani

Program Studi Profesi Ners


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Bandung
Latar Belakang

Setiap manusia memiliki pertumbuhan dan perkembangan,


keduanya merupakan sesuatu yang berkaitan erat sebagaimana
telah dijelaskan dalam Firman Allah Q.S Al-Mu’Minun 13-14
“Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami
jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang
(berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik”.
Pertumb Perkemba
uhan ngan
Pertumbuhan (growth) ialah bertambahnya ukuran Perkembangan lebih menitikberatkan
dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti pada aspek perubahan bentuk atau
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
dalam arti sebagian atau keseluruhan. Bersifat
fungsi pematangan organ ataupun
kuantitatif sehingga dapat diukur dengan individu, termasuk pula perubahan
mempergunakan satuan panjang dan berat. pada aspek sosial atau emosional
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan akibat pengaruh lingkungan.
dalam ukuran baik besar, jumlah, atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu.
Jenis Tumbuh
Kembang anak
Tumbuh Kembang fisis Tumbuh Kembang intelektual
Tumbuh kembang fisis meliputi perubahan dalam Berkaitan dengan kepandaian
ukuaran besar dan fungsi organisme atau individu. berkomunikasi dan kemampuan
Perubahan fungsi ini bervariasi dari fungsi tingkat menangani materi yang bersifat abstrak
molekular yang sederhana seperti aktivasi enzim dan simbolik, seperti berbicara, bermain,
terhadap diferensiasi sel, sampai kepada psoses berhitung atau membaca.
metabolisme yang kompleks dan perubahan
bentuk fisis pada masa pubertas dan remaja.

Tumbuh Kembang Emosional


Proses tumbuh kembang emosional bergantung kepada
kemampuan bayi untuk membentuk ikatan batin,
kemampuan untuk bercinta dan berkasih sayang,
kemampuan untuk menangani kegelisahan akibat suatu
frustasi dan kemampuan untuk rangsangan agersif.
Aspek yang
harus dipantau
Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan
otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.

Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan
koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis,
dan sebagainya.

Kemampuan bicara, Bahasa, Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan
sebagainya. Selain itu Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah
dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan
sebagainya.
Tahap perkembangan anak usia 33-42
bulan
Gangguan tumbuh
1.kembang
Gangguan bicara dan bahasa
2. Cerebral palsy
3. Down syndrome
4. Perawakan pendek
5. Autisme
6. Retardasi mental
7. Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas (GPPH)
Terapi bermain
Terapi bermain adalah usaha mengubah tingkah laku bermasalah, dengan
menempatkan anak dalam situasi bermain. Bermain merupakan cerminan
kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial. Bermain merupakan
media yang baik untuk belajar karena dengan bermain, anak akan berkata-kata
(berkomunikasi), belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan
apa yang dapat dilakukannya, dan mengenal waktu, jarak serta suara (Adriana,
2011).
Fungsi & tujuan terapi
bermain
Fungsi bermain adalah merangsang
perkembangan sensorik-motorik, Tujuan:
perkembangan intelektual, sosial,
a. Perkembangan kekuatan organ
kreatifitas, kesadaran diri, moral dan tubuh, peningkatan otot-otot dan
bermain sebagai terapi. Juga organ tubuh, pencegahan dan
perbaikan sikap tubuh yang
merangsang perkembangan sensorik-
kurang baik.
motorik, inteletual, social, kreatifitas b. Kemampuan berkomunikasi,
anak, pengembangan kesadaran diri, menghitung angka dalam suatu
permaian sehingga dapat
moral dan dapat mengurangi rasa sakit
dikatakan menang/kalah.
jika anak sedang mengalami sakit atau
nyeri
Klasifikasi terapi
Menurut isi bermain
permainan nya:
Social affective play Skill Play
Anak belajar memberi respon Memberikan kesempatan bagi anak
terhadap respon yang diberikan untuk memperoleh ketrampilan
oleh lingkungan dalam bentuk tertentu dan anak akan melakukan
permainan, secara berulang-ulang misalnya
mengendarai sepeda.

Sense of pleasure play Dramantika play role play


Anak memproleh kesenangan
dari satu obyek yang ada Anak berfantasi menjalankan
disekitarnya dengan bermain peran tertentu misalnya
dapat merangsang perabaan menjadi ayah atau ibu
alat, misalnya bermain air atau
pasir.
Menurut
karakteristik sosial:
Solitary
play
Jenis permainan dimana anak
Asosiatif play
bermain sendiri walaupun ada Permainan dimana anak bermain dalam
beberapa orang lain yang bermai keluarga dengan aktifitas yangsma tetapi belum
disekitarnya. Biasa dilakukan oleh terorganisasi dengan baik,belum ada pembagian
anak balita Todler. tugas,anak bermain sesukanya.

Paralel play Kooperatif play


Permainan sejenis dilakukan oleh suatu Anak bermain bersama dengan sejenisnya
kelompok anak masing-masing mempunyai permainan yang terorganisasi dan terencana dan
mainan yang sama tetapi yang satu dengan yang ada aturan tertentu. Bissanya dilakukanoleh anak
lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling usia sekolah Adolesen.
tergantung, biasanya dilakukan oleh anak
preschool
Tahap perkembangan
bermain
Tahap Merupkan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
Eksplorasi

Tahap Setelah tahu cara bermain,anak mulai masuk dalam tahap perminan
Permainan

Tahap Bermain
Sungguhan Anak sudah ikut dalam perminan

Tahap Melamun Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan berikutnya.


Finger printing

Finger Painting adalah teknik melukis dengan mengoleskan cat pada kertas basah dengan jari
atau dengan telapak tangan (Harsismanto, 2020). Finger painting merupakan kegiatan
bermain yang melibatkan kemampuan otot kecil pergelangan tangan, lengan dan jari jemari
melalui koordinasi mata dan otak, menuju system motoric tubuh, selain itu finger painting
merupakan salah satu bentuk terapi seni. Anak belajar kesabaran dan berhati-hati ketika
mewarnai menggunakan jari-jemari mereka, gerakan halus jari-jari tangan mewarnai objek
yang disukai anak melatih kemampuan pergerakan motoric halus anak (Adriana, 2011).
Tujuan finger
printing
Tujuan dari menggunakan teknik melukis dengan jari (finger painting) ini adalah:

1. Mengembangkan kebebasan dalam bereksplorasi


2. Mengembangkan kreativitas
3. Meningkatkankan koordinasi motorik halus
4. Mengembangkan kemandirian dan keyakinan diri
5. Apabila pendekatan seni digunakan secara baik dan benar, dapat menjadi suatu
pendekatan yang sangat berguna untuk membantu anak mengatasi masalahnya
sehingga dapat memperbaiki perilaku anak
6. membantu atau membuat anak duduk diam dalam waktu lima menit atau lebih.
Sop terapi bermain finger
printing
Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan kontrak waktu
2. Mengecek kesiapan anak (tidak ngantuk,
tidak rewel, keadaan umum baik)
3. Menyiapkan alat
4. Mencuci tangan

Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada anak dan menyapa nama
anak
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksana
4. Menanyakan persetujan dan kesiapan anak sebelum
dilakukan kegiatan
5. Menjelaskan cara bermain kepada anak dan pengasuh
Lanjuta
n...
Tahap Kerja
1. Ambil cat dan tambahkan sedikit air
2. Lindungi pakaian sikecil dengan T-Shirt beka atau
celemek sebelum melatih sikecil melukis dengan jari-
jarinya.
3. Selanjutnya sikecil memainkan jari-jarinya di kertas
yang berisi cat.
4. Selanjutnya tempel jari-jari si kecil ke atas kanvas.

Alat dan Bahan


Cat untuk finger Tahap Terminasi
painting 1. Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan
Sabun cair 2. Berpamitan dengan pasien
Kanvas 3. Membereskan dan kembalikan alat-alat ketempat
semula.
Tisue 4. Mencuci tangan
5. Mencatat jenis permainan dan respon pasien dalam
lembar catatan
6. Berpamitan dan kontrak dengan kegiatan selanjutnya
jurnal

Permainan Finger Painting Untuk Pengembangan Kegiatan Finger Painting dalam Mengembangkan
Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Motorik Halus Anak Usia Dini

(Evivani & Oktaria, 2020) (Sari et al., 2020)

Kegiatan finger painting memberikan kebebasan


Manfaat dari bermain finger painting diungkapkan
pada anak untuk berkreasi dengan adonan
oleh Montalalu yaitu: Mengembangkan fantasi,
warna. Melatih kemampuan panca indera anak,
imajinasi, dan kreasi; Mengembangkan ekspresi
seperti sentuhan, penglihatan. Anak belajar
melalui media lukis dengan gerakan tangan;
mengenal warna dan bisa mencampurnya
Melatih otot-otot tangan/jari, koordinasi otot dan
menjadi warna baru. Anak akan belajar kosakata
mata; Melatih kecakapan dan mengkombinasikan
baru dalam kegiatan ini misalnya lengket, nama
warna; Memupuk perasaan terhadap gerakan
warna, konsep kasar dan halus.
tangan; dan Memupuk perasaan keindahan
jurnal
Pengaruh Finger Painting Terhadap
Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah di Penerapan Metode Bermain Melalui Kegiatan
TK At-Taqwa Finger Painting Untuk Meningkatkan Kemampuan
Motorik Halus
(Nurjanah et al., 2017)
(Astria et al., 2015)
Perkembangan anak, yaitu melatih kemampuan Finger painting yang dapat dilakukan sambil
motorik halus anak karena jari-jari anak akan bermain mampu untuk mengembangkan
bergerak dan bergesekan dengan cat dan media kemampuan motorik halus anak. Melalui kegiatan
lukisnya, mengembangkan dan mengenalkan finger painting anak dapat mengekspresikan diri
berbagai warna dan bentuk, meningkatkan daya dalam berkreatifitas seni selain itu kegiatan finger
imajinasi dan kreativitas anak, meningkatkan painting dapat melatih anak untuk melenturkan
koordinasi mata dan tangan, melatih konsentrasi, jari jemari anak dan mengontrol koordinasi mata
serta dapat dijadikan sebagai media dan tangan.
mengekspresikan emosi
jurnal
Pengaruh Kegiatan Finger Painting Berbasis Teori Lokomosi Terhadap Keterampilan Motorik
Halus Anak

(Suciati et al., 2016)

Manfaat dari finger painting adalah dapat melatih motorik halus dimana anak dapat melatih
koordinasi mata dan tangannya. Selain itu anak juga dapat mengenal konsep warna, dapat
mencurahkan perasaan saat anak bermain denga warna-warna yang ada. Dapat melatih
kreatifitas dan mengembangkan kemampuan dalam mengungkapkan nilai-nilai estetika dengan
menggambar karya-karya kreatif.
Manfaat lainnya adalah
Finger painting digunakan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
Finger painting digunakan untuk meningkatkan koordinasi jari-jari tangan dan mata.
Finger painting digunakan sebagai alat untuk melatih emosi anak
Terimakasih

wassalamulai

Anda mungkin juga menyukai