1. T R I S I A W U L A N DA R I
2. A B D U L R A H M A N S I D I K
3. A N I TA D E W I
4. A R M I N TOYO N O
5. A N G G A R A I N I
6. Y U S R I
7. N O O H AYA N I
8. N A R M A L I A TA R U K A L L O
9. A N TO N I U S TA N G K E A L L O
A. Deinisi
engkajian
1.P
a.Anamnesis
b.Anamnesis dilakukan untuk mengetahui identitas.
c.Keluhan Utama
d.Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang nyeri klien, perawat dapat menggunakan
metode PQRST.
e.Riwayat Penyakit Sekarang
f.Riwayat Penyakit Dahulu
g.Riwayat Penyakit Keluarga
h.Riwayat Psikososial
i. Pola Aktivitas/Istirahat
j. Kardiovaskuler
k.Integritas Ego
l. Makanan/Cairan
m. Hygiene
n.Neurosensori
o.Nyeri/Kenyemanan
p.Keamanan
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada rheumatoid arthritis:
a. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis
infeksi/penyakit.
b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan enggan untuk
memulai gerakan, gangguan musculoskeletal; kerusakan sendi,
nyeri, penurunan ketahanan.
c. Resiko tinggi trauma berhubungan dengan ketidakmampuan
untuk menggerakkan tungkai bawah, penurunan kekuatan otot,
pasca-antroplati, dan ketidaktahuan cara mobilisasi yang adekuat.
d. Resiko tinggi infeksi berhubungandengan portdeentree lukapasca-
bedah.
e. Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan, kondisi sakit,
perubahan peran keluarga,kondisi status sosio
ekonomi(Muttaqin,2011).
3. Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan pada asuhan keperawatan pada pasien stroke
dengan masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik(Yasmara,2016).
Tabel Intervensi Keperawatan.
Diagnosa keperawatan Kriteria hasil(NOC) Intervensi(NIC)
Nyeri akut berhubungan Kontrol nyeri: Manajemen nyeri
dengan agens cedera 1) Melaporkan nyeri :Independen
biologis (rheumatoid meredaatauterkendali. 1) Selidiki laporan
arthritis). 2) Mengikuti regimen nyeri,dengan mencatat
farmakologis yang lokasidan intensitas
diresepkan. 2) Anjurkan klien
3) Memasukkan mengambil posisi yang
keterampilan relaksasi nyaman sementara
dan aktivitas pengalihan ditempat tidur atau
ke dalam program duduk di kursi.
kendali nyeri. Tingkatkan tirah baring
saat diindikasikan
3) Tempatkan dan pantau
pemakaian bantal.
4) Dorong perubahan
posisi sering.
5) Anjurkan bahwa klien
mandi siram atau mandi
pancur air hangat pada
saat bangun dan/atau
saat mau tidur.Beri
kompres hangat lembab
ke sendi yang sakit
beberapa kali sehari
6) Beri pijatan lembut.
7) Beri medikasi sebelum
aktivitas rencana dan
olahraga sesuai indikasi.
4. Implementasi:
Mandiri
a. Mengkaji keluhan nyeri, skala, serta catat lokasi dan intensitas,
faktor-faktor yang mempercepat dan respon rasa sakit nonverbal.
b. Memberikan matras/kasur keras, bantal kecil, tinggikan tempat
tidur sesuai kebutuhan.
c. Membiarkan pasien mengmbil posisi yang nyaman
d. Menganjurkan pasien untuk sering merubah posisi
e. Menganjurkan paisen untuk mandi dengan air hangat
f. Memberikanmasaseyanglembut.
g. Mendorong dan mengajar ipenggunaan teknik pengendalian stress
h. Melibatkan hiburan diaktivitas pasien.
Kolaborasi
i. Memberikan obat sesuai petunjuk: asetilsalisilat(aspirin),NSAID
(ibuprofen,dll),D-penisilamin(cuprimine),antasida,produk kodein.
j. Membantu pasien dengan terapifisik.
k. Memberikan kompres hangat.
5. Evaluasi