Anda di halaman 1dari 18

RHEUMATOID ARTRITIS

1. T R I S I A W U L A N DA R I
2. A B D U L R A H M A N S I D I K
3. A N I TA D E W I
4. A R M I N TOYO N O
5. A N G G A R A I N I
6. Y U S R I
7. N O O H AYA N I
8. N A R M A L I A TA R U K A L L O
9. A N TO N I U S TA N G K E A L L O
A. Deinisi

Apa itu Rheumatoid artritis ???

Singkatnya Rheumatoid Arthritis adalah kelompok


penyakit yang menyerang sendi dan jaringan
disekitarnya, antara lain di tulang, otot dan jaringan
ikat.
B. Klasifikasi
Untuk keperluan klasifikasi,seseorang dikatakan menderita rheumatoid arthritis
jika sekurang-kurangnya memenuhi empat dari tujuh kriteria di atas.Kriteria satu
sampai empat harus terdapat minimal selama 6 minggu
C. Etiologi

Menurut (NoorZ.,Buku Ajar Gangguan


Muskuloskeletal, 2016) penyebab rheumatoid
arthritis tidak diketahui. Faktor genetik,
lingkungan ,hormon, imunologi, dan faktor-faktor
infeksi mungkin memainkan peran penting.
Sementara itu, faktor sosial ekonomi, psikologis,dan
gaya hidup,dapat mempengaruhi proresivitas
penyakit.
D. Manifestasi Klinis

Menurut (Ningsih,2012) ada beberapa manifestasi klinis yang


lazim ditemukan pada klien rheumatoid arthritis. Manifestasi ini
tidak harus timbul sekaligus pada saat yang bersamaan. Oleh
karenanya penyakit ini memiliki manifestasi klinis yang sangat
bervariasi.

Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, anoreksia, berat


badan menurun dan demam.Terkadang dapat terjadi kelelahan
yang hebat.
Poliartritis simetris, terutama pada sendi perifer,termasuk sendi-
sendi interfalangs distal hampir semua sendi di artrodial dapat
terangsang.
Kekakuan di pagi hari selama lebih dari satu jam, dapat bersifat
generalisata tetapi terutama menyerang sendi-sendi.
E. Patofosiologi
F. Komplikasi

Rheumatoid arthritis sendiri tidak fatal, tetapi komplikasi penyakit dapat


mempersingkat hidup beberapa individu.Secara umum,rheumatoid arthritis
progresif dan tidak bisa disembuhkan.Tetapi mempengaruhi bagian lain dari
tubuh selain sendi,seperti berikut ini :
1. Neuropati perifer memengaruhi saraf yang paling sering terjadi ditangan dan
kaki.Hal ini dapat mengakibatkan kesemutan,matirasa,atau rasaterbakar.
2. Anemia.
3. Skleritis adalah suatu peradangan pada pembuluh darah di mata yang dapat
mengakibatkan kerusakan kornea, skleromalasia
4. Infeksi. Pasien dengan rheumatoid arthritis memiliki resiko lebih tinggi
untuk infeksi.
5. Masalah GI
6. Osteoporosis.
7. Penyakit paru.
8. Penyakit jantung..
9. Sindrom S jogren.
10.Linfoma dan kanker lainnya.
G.Pemeriksaan Diagnostik
H. Penatalaksanaan

Perawatan yang optimal pasien dengan rheumatoid arthritis


membutuhkan pendekatan yang terpadu dalam terapi
farmakologis dan non farmakologis.
1. Farmakologis
 DMARDs (disease-modifing anti-rheumatic drugs)
 Glukokortikoid adalah obat anti inflamasi
 Analgesik,
2. Nonfarmakologis
 Pendidikan kesehatan
 Fisioterapi dan terapi fisik
 Terapi okupasi
 Terapi kompres hangat
 
KONSEP MANAGEMEN ASUHAN KEPERAWATAN

engkajian
1.P
a.Anamnesis
b.Anamnesis dilakukan untuk mengetahui identitas.
c.Keluhan Utama
d.Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang nyeri klien, perawat dapat menggunakan
metode PQRST.
e.Riwayat Penyakit Sekarang
f.Riwayat Penyakit Dahulu
g.Riwayat Penyakit Keluarga
h.Riwayat Psikososial
i. Pola Aktivitas/Istirahat
j. Kardiovaskuler
k.Integritas Ego
l. Makanan/Cairan
m. Hygiene
n.Neurosensori
o.Nyeri/Kenyemanan
p.Keamanan
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada rheumatoid arthritis:
a. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis
infeksi/penyakit.
b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan enggan untuk
memulai gerakan, gangguan musculoskeletal; kerusakan sendi,
nyeri, penurunan ketahanan.
c. Resiko tinggi trauma berhubungan dengan ketidakmampuan
untuk menggerakkan tungkai bawah, penurunan kekuatan otot,
pasca-antroplati, dan ketidaktahuan cara mobilisasi yang adekuat.
d. Resiko tinggi infeksi berhubungandengan portdeentree lukapasca-
bedah.
e. Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan, kondisi sakit,
perubahan peran keluarga,kondisi status sosio
ekonomi(Muttaqin,2011).
3. Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan pada asuhan keperawatan pada pasien stroke
dengan masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik(Yasmara,2016).
Tabel Intervensi Keperawatan.
Diagnosa keperawatan Kriteria hasil(NOC) Intervensi(NIC)
Nyeri akut berhubungan Kontrol nyeri: Manajemen nyeri
dengan agens cedera 1) Melaporkan nyeri :Independen
biologis (rheumatoid meredaatauterkendali. 1) Selidiki laporan
arthritis). 2) Mengikuti regimen nyeri,dengan mencatat
farmakologis yang lokasidan intensitas
diresepkan. 2) Anjurkan klien
3) Memasukkan mengambil posisi yang
keterampilan relaksasi nyaman sementara
dan aktivitas pengalihan ditempat tidur atau
ke dalam program duduk di kursi.
kendali nyeri. Tingkatkan tirah baring
saat diindikasikan
3) Tempatkan dan pantau
pemakaian bantal.
4) Dorong perubahan
posisi sering.
5) Anjurkan bahwa klien
mandi siram atau mandi
pancur air hangat pada
saat bangun dan/atau
saat mau tidur.Beri
kompres hangat lembab
ke sendi yang sakit
beberapa kali sehari
6) Beri pijatan lembut.
7) Beri medikasi sebelum
aktivitas rencana dan
olahraga sesuai indikasi.
4. Implementasi:
Mandiri
a. Mengkaji keluhan nyeri, skala, serta catat lokasi dan intensitas,
faktor-faktor yang mempercepat dan respon rasa sakit nonverbal.
b. Memberikan matras/kasur keras, bantal kecil, tinggikan tempat
tidur sesuai kebutuhan.
c. Membiarkan pasien mengmbil posisi yang nyaman
d. Menganjurkan pasien untuk sering merubah posisi
e. Menganjurkan paisen untuk mandi dengan air hangat
f. Memberikanmasaseyanglembut.
g. Mendorong dan mengajar ipenggunaan teknik pengendalian stress
h. Melibatkan hiburan diaktivitas pasien.

Kolaborasi
i. Memberikan obat sesuai petunjuk: asetilsalisilat(aspirin),NSAID
(ibuprofen,dll),D-penisilamin(cuprimine),antasida,produk kodein.
j. Membantu pasien dengan terapifisik.
k. Memberikan kompres hangat.
5. Evaluasi

Dari hasil evaluasi dengan masalah nyeri akut/ kronis pada


pasien dengan rheumatoid arthritis, setelah dilakukan
tindakan keperawatan diharapkan masalah nyeri
akut/kronis dapat teratasi atau berkurang dengan kriteria
hasil yang telah dicapai menurut(Wilkinson J.M.,Buku Saku
Diagnosis Keperawatan: diagnosis NANDA, intervensi NIC,
kriteria hasil NOC Edisi 9,2011) yaitu:
a. Tingkat kenyamanan : tingkat pesepsi positif terhadap
kemudahan fisik dan psikologis.
b. Pengendalian nyeri : tindakan individu untuk
mengendalikan nyeri.
c. Tingkat nyeri: keparahan nyeri yang dapat diamati atau
dapat dilaporkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai