Anda di halaman 1dari 41

Pemicu 8

Fobia
• Ketakutan irasional yang jelas, menetap dan berlebihan terhadap
suatu objek spesifik, keadaan dan situasi
• Jenis
• Agorafobia  ruang terbuka, org byk serta sulit u/ segera menyingkir
ketempat aman
• Fobia spesifik  ketakutan terhadap objek tertentu
• Tipe: Hewan, lingkungan alam, darah, injeksi, luka
• Fobia sosial  ketakutan irasional pada situasi tertentu
Etiologi
• Faktor biologis
• Fobia sosial: peningkatan pelepasan epinefrin & norepinefrin
• Faktor genetik
• Fobia spesifik: ¾ pasien punya sekurangnya 1 sanak keluarga derajat pertama
dgn fobia spesifik dari tipe yang sama
• Fobia sosial: 3x pada keluarga derajat pertama
• Faktor psikososial
Perjalanan penyakit
• Kasus agorafobia dicetuskan o/ gangguan panik
• Jika gangguan panik diobati  agorafobia membaik
• Alkohol  memperberat perjalanan agorafobia
Tanda dan Gejala
• Pasien agorafobia menghindari situasi pada saat sulit u/ mendapat
bantuan
• Lebih suka ditemani kawan/ anggota keluarga ditempat tertentu
(jalan yg ramai, toko yg padat, ruang tertutup (lift, terowongan))
• Fobia spesifik: ketakutan yg jelas, menetap & tak beralasan terbatas
pada objek/situasi spesifik
• Fobial sosial: takut tampil didepan orang yg blm dikenal/ situasi yg
memungkinkan ia dinilai o/ org/ menjadi pusat perhatian
Tatalaksana
• SSRI : 1st fobia sosial
• Benzodiazepine, venlafaxine, buspirone, MAOI, antagonis b-
adrenergik reseptor : 1 jam sblm terpapar dgn stimulus fobia
• Agorafobia:
• Antiansietas
• Antidepresan
• psikoterapi: terapi kognitif perilaku
• Fobia spesifik: terapi pemaparan
Gangguan cemas
menyeluruh
Gangguan cemas menyeluruh
• Paling sering dijumpai
• Prevalensi 3-8%
• Perempuan:laki-laki 2:1
Etiologi
• Teori biologi
• Area otak yg diduga terlibat dalam timbulnya GAD adalah lobus oksipitalis yg
punya reseptor benzodiazepin tertinggi. Basal ganglia , sist. Limbik, korteks
frontal jg dihipotesiskan terlibat. Neurotransmiter yg terlibat adalah GABA,
serotonin, norepinefrin, glutamat.
• Teori genetik
• Terdapat hubungan genetik pasien GAD dan gangguan depresi mayor pd ps
wanita. 25% keturunan pertama; 50% kembar monozigot; 15% kembar zigotik
• Teori psikoanalitik
• Menghipotesiskan bahwa anxietas adalah gejala dr konflik bawah sadar yg tdk
terselesaikan
Diagnosis
DSM IV
• Kecemasan yg berlebihan timbul hampir setiap hari, sepanjang hari, selama sekurangnya 6 bln
• Penderita merasa sulit mengendalikan kekhawatirannya
• Kecemasan disertai >3/6 gejala:
• Kegelisahan
• merasa mudah lelah
• Sulit berkonsentrasi/ pikiran menjadi kosong
• Iritabilitas
• Ketegangan otot
• Gangguan tidur
• Fokus kecemasan tdk terbatas pd gangguan axis I, misalnya kecemasan adalah bukan tentang menderita suatu
serangan panik (pd ggg panik), merasa malu pd situasi umum, merasa jauh dari rumah/ sanak saudara dekat,
penambahan BB
• Kecemasan menyebabkan penderitaan yg bermakna secara klinis/ gangguan pd fs sosial, pekerjaan
• Gangguan yg tjd adalah bkn karna efek fisiologis langsung dr suatu zat/ kondisi medis umum
Gambaran klinis
• Gejala:
• Anxietas
• Ketegangan motorik: bergetar, kelelahan, sakit kepala
• Hiperaktivitas autonom: nafas pendek: berkeringat, palpitasi, gejala sal.
pencernaan
• Kewaspadaan secara kognitif: irritabilitas
• Biasanya dtg ke dokter dgn gejala diare kronik
• Memperlihatkan perilaku mencari perhatian
DD
• Intoksikasi kafein
• Kondisi putus zat/ obat seperti alkohol, hipnotik sedatif
• Gangguan panik
• Fobia
• Gangguan obsesif kompulsif
• hipokondriasis
Prognosis
• Kronis berlangsung seumur hidup
• 25% penderita akhirnya mengalami gangguan panik, jg dpt mengalami
gangguan depresi mayor
Terapi
• 1st line: Benzodiazepin
• Dosis rendah, dinaikkan bertahap
• Lama pengobatan 2-6 minggu dilanjutkan dgn tappering off 1-2 minggu
• Buspiron
• Efektif pd 60-80%
• Efektif memperbaiki gejala kognitif
• Tdk menyebabkan withdrawl
• Efek klinis baru terasa 2-3 minggu
Gangguan panik
Gangguan panik
• Dinegara barat 1,7% dari populasi orang dewasa
• Angka kejadian sepanjang hidup gangguan panik dilaporkan 1,5-5%
• Di indonesia belum dilakukan studi epidemiologi
Etiologi
• Faktor biologik
• Gangguan fungsi neurotransmiter: serotonin, GABA, norepinefrin
• Faktor genetik
• Pada keturunan pertama ps dgn gangguan panik dgn agarofobia punya resiko
4-8x mengalami serangan sama
Perjalanan penyakit
• Dimulai pd akhir masa remaja, awal masa dewasa
• Berlangsung kronis
• Pada saat serangan 1-2, ps sering mengabaikannya, dan baru
menyadari saat frekuensi& intensitas bertambah, dan dapat pula
dipicu oleh kafein & nikotin yg berlebihan
• Depresi sering menyertai
Tanda dan Gejala
• Ditandai dgn serangan panik yg berulang
• Serangan panik terjadi spontan dan tdk terduga + gejala otonomik yg kuat
• Serangan sering dimulai selama 10 menit, gejala meningkat secara cepat
(nyeri dada, berdebar-debar, keringat dingin, tercekik)
• Pernafasan yg tdk stabil adalah spesifik pd gangguan panik
• Gejala mental yg dirasakan ialah rasa takut yg hebat, & ancaman akan
kematian/ bencana
• Pada pemeriksaan mental dijumpai seperti kesulitan bicara, gagap,
gangguan memori
Tatalaksana
• SSRI
• Sentralin, fluoksetin, fluvoksamin, escitalopram
• Diberikan 3-6 bln
• Alprazolam
• Onset kerja cepat
• 4-6 minggu, tappering off
Gangguan obsesif kompulsif
Gangguan obsesif kompulsif
• Pikiran/tindakan yang berulang yg menghabiskan waktu/
menyebabkan distress
• Obsesi: aktivitas mental seperti pikiran, perasaan, ide, impuls yg
berulang dan distrusif
• Kompulsi: pola perilaku tertentu yg berulang dan disadari seperti
menghitung, memeriksa, menghindar
Epidemiologi
• Prevalensi: 2-2,4%
• Mulai saat remaja/ dewasa muda (18-24 thn)
• Laki-laki= perempuan
Etiologi
• Multifaktor: interaksi antara faktor biologik, genetik, psikososial
Gambaran klinis
• Ada ide/ impuls yg terus menerus menekan kedalam kesadaran
individu
• Perasaan cemas akan ide/ impuls yg aneh
• Obsesi dan kompulsi egoalien
• Pasien mengenali obsesi dan kompulsi merupakan sesuatu yg abstrak
dan irasional
• Penderita merasa adanya keinginan kuat untuk melawan
Gambaran klinis
• 4 gejala utama:
• Obsesi ttg kontaminasi: mencuci, membersihkan objek yg dicurigai
terkontaminasi
• Obsesi tentang ragu2: tema obsesi tentang situasi berbahaya (lupa
mematikan kompor, mengunci pintu)
• Pikiran yg intrusif: pikiran berulang tentang sexual/ tindakan agresif
• Simetri:
• Kebutuhan untuk simetri, ketepatan sehingga bertindak lamban (makan bs memerlukan
waktu berjam-jam)
• Pola lain: obsesi bertemakan keagamaan, trichotilomania, menggigit jari
Tatalaksana
• Clomipramine 3x25mg
• ES: mengantuk
• SSRI
• Fluoxetin 2x20mg
• Sertraline 2x50mg
• Esitalopram 2x10mg
• Fluvoxamin 2x50mg
Gangguan stress pasca
trauma
Epidemiologi
• 10,3% pria
• 18,3% wanita
Faktor predisposisi
• Adanya gangguan psikiatrik pada yg bersangkutan/ keluarganya
• Adanya trauma masa kanak
• Kecenderungan untuk mudah menjadi khawatir
• Ciri kepribadian ambang, paranoid, dependent, antisosial
• Mempunyai karakter yg bersifat introvert; adanya problem kesulitan
untuk menyesuaikan diri
• Adanya kebutuhan emosional yg tdk terpenuhi
• Terpapar oleh kejadian luar biasa sebelumnya baik
Faktor presdisposisi
• Berdasarkan DSM IV, ada bbrp jenis kejadian yg potensial meningkatkan angka
kejadian
• Kekerasan personal (kekerasan seksual, penyerangan fisik)
• Penculikan
• Penyanderaan
• Serangan militer
• Serangan teroris
• Penyiksaan
• Ditahan dalam penjara
• Bencana alam
• Kecelakaan mobil yg berat
• Didiagnosis penyakit berat
Gambaran klinis
• Ingatan kembali akan peristiwa traumatik
• Individu sengaja menghindari berbagai situasi yg mengingatkan akan
peristiwa traumatik
• Menunjukkan gejala depresi, ide bunuh diri, sulit tidur, penggunaan
alkohol/ zat adiktif
Tatalaksana
• Fluoxetin 10-60mg/hr
• Sertralin 50-200mg/hr
• Fluvoxamine 50-300mg/hr
• Amitriptilin 50-300mg/hr
• Imipramin 50-300mg/hr
Gangguan somatoform
Gangguan somatoform
• Gangguan dicirikan dengan gejala somatik yg banyak yg tdk dpt
dijelaskan berdasarkan pemeriksaan fisik/ lab
• Keluhan yg diutarakan sangat berlimpah
Epidemiologi
• 0,2-2% wanita
• 0,2% pria
• Wanita: pria 5:1
• Onset Sebelum usia 30 thn
Etiologi
• Faktor biologis : 10-20% wanita turunan pertama
• Faktor psikososial: ex: orang tua mengajarkan anak untuk
menggunakan somatisasi
Gambaran klinis
• Memiliki banyak keluhan
• Gejala umum yg sering dikeluhkan:
• Mual, muntah
• Sulit menelan
• Sakit pada lengan dan tungkai
• Nafas pendek
• Amnesia
• Komplikasi kehamilan & menstruasi
Diagnosis
• Awitan gejala sebelum 30 thn
• Pasien memenuhi minimal 4 gejala nyeri, 2 gejala GI, 1 gejala seksual,
1 gejala pseudoneurologik, dan tak dpt dijelaskan melalui PF/ lab
Trikotilomania
DSM-IV diagnostic criteria
A. Recurrent pulling out of one’s hair
resulting in noticeable hair loss.
B. An increasing sense of tension
immediately before pulling out the
hair or when atempting to resist the
behaviour. Etiologi :
• stressful situations Pemeriksaan :
C. Pleasure, gratification, or relief when
• disturbances in mother-child Pemeriksaan klinis, biopsi
pulling out the hair.
relationships scalp (leukositosis &
D. The disturbance is not better
•Fear of being left alone anemia hipokrom),
accounted for by another mental
• Racent object loss imaging (MRI / CT)
disorder and is not due to a general
medical condition (dermatological)
E. The disturbance causes clinically Tatalaksana :
significant distress or impairment in Farmako : steroid topikal & hydroxyzine hydrochloride (vistaril)
social,occupational, or other imortant Non-farmako : terapi perilaku (biofeedback, self monitoring,
areas of functioning. covert desensitization, habit reversal )

Prognosis :
Epidemiologi : < 6 th cenderung mudah diatasi dan berespon pada saran,
•Awal – pertengahan dewasa muda dukungan, dan strategi perilaku.
• wanita > pria > 13 th prognosisnya lebih buruk
• biasanya pada anak tertua / anak Komplikasi :
satu2nya Trichobezoars, malnutrtsi, obstruksi intestinal
Hipokondriasis
Gambaran klinis:
Seseorg yg berpreokupasi dgn •Pas yakin mrk menderita peny serius yg
ketakutan/keyakinan menderita suatu peny belum bisa dideteksi, mrk sulit diyakinkan
serius shg menimbulkan penderitaan bagi yg sebenarnya
dirinya & mengganggu kemampuannya •Mrk mempertahankan keyakinan bahwa
sehari2 (min 6 bulan) dirinya mengidap suatu peny, semakin
lama keyakinannya beralih ke peny lain
•Keyakinannya bertahan meski hasil lab
Epid: 4-6% populasi pas medik umum; awitan
negatif
segala usia ( tersering 20-30 thn); angka •Keyakinan tidak berupa waham
kejadian tidak dipengaruhi strata sosial, •Sering disertai dgn gejala depresi /
pendidikan; keluhan tjd 3% pada mahasiswa
berkomorbid dgn ggg depresi & ggg
kedokteran pada 2 thn pertama pendidikan,
cemas
bersifat sementara

Etiologi:
•Skema kognitid yg salah (kembung  dirasa Terapi: pas biasanya menolak utk diterapi
sakit perut) psikiatrik (edukasi pas utk menurukan
•Model pembelajaran sosial (sakit utk peny kroniknya); farmakoterapi utk
menhindar dr masalah hipokondriasis berkomorbid dgn ggg lain
•Bentuk varian: depresi & cemas (cemas, depresi)

Anda mungkin juga menyukai