Anda di halaman 1dari 17

Pemilihan Bacaan Sastra Anak

(alur, tokoh dan tema)


Pertemuan #2
Teori mengenai Pemilihan Bacaan Sastra Anak
• Peneliti telah mengidentifikasikan umur serta tahapan dan karakteristik
perkembangan kejiawaan anak yang meliputi aspek berfikir, bahasa,
personalitas, moral, dan pertanyaan yang dapat membantu dalam seleksi
bacaan anak (Saxby & Winch, 1991: 26)
• Hal lain yang dapat ditambahkan menurut Brady (1987:52) adalah aspek fisik
dan pertumbuhan konsep cerita
Tahapan perkembangan anak
1. Pertimbangan ketertarikan anak terhadap suatu bacaan harus dilihat sebagai
kriteria seleksi yang lebih penting daripada anggapan kecocokan yang
dilakukan oleh kacamata orang dewasa.
2. Tahapan dalam perkembangan anak secara umum dan terhadap tahapan
perkembangan secara khusus akan memberikan informasi yang berharga
dalam pemilihan bacaan anak.
3. Akan membantu dalam seleksi bacaan, tapi bukanlah hal yang kaku, bukan
sebuah harga mati.
4. Pemahaman sesuai dalam pemilihan bacaan dengan tahapan perkembangan
anak perlu diperluas dengan mencakup kontribusi tiap tahapan itu.
Tahapan Perkembangan Bacaan Anak
1. Perkembangan Intelektual
• Pertama: tahap sensori-motor (0-2 tahun) permainan bunyi yang ritmis, sajak
berirama. Memunculkan rasa keindahan pada anak.
• Kedua: tahap praoperasional (2-7 tahun). Anak mulai belajar
mengaktualisasikan dirinya lewat bahasa, bermain, dan menggambar, dan
jalan pikiran anak masih bersifat egosentris, menempatkan dirinya sebagai
pusat dunia, yang didasarkan persepsi segera dan pengalam langsung karena
masih kesulitan menempatkan dirinya antara orang lain, belum memahami
sudut pandang orang lain. Buku bergambar, buku objek dan situasional, buku
yang terdapat alur yang mencerminkan tingkah laku dan perasaan anak.
• Ketiga: tahap operasioanl (7-11 tahun) logika yang stabil; bisa membuat klasifikasi sederhana,
klasifikasi objek menurut sifatnya (warna), klasifikasi karakter tertentu. Dapat buat urutan
sebagaimana mestinya (huruf dan angka), pengembangan imajinasi ke masa lalu dan masa
depan, mulai berargumen dan memecahkan masalah. Bacaannya; urutan logis (alur
sebab/akibat), cerita sederhana (masalah, cara pengisahan, tokoh-tokoh), buku bergambar
yang lebih bervariatif.
• Keempat: tahap operasi formal (11-12 tahun ke atas). Disebut tahap awal dewasa
(adolescent) kemmapuan berpikir abstrak. Berpikir ilmiah, teoritis, argumentatif dan menguji
hipotesis. Memecahkan masalah secara logis yang melibatkan masalah lain yang terkait.
Buku bacaannya adalah buku yang menampilkan alur cerita ganda, alur cerita yang
mengandung plot dan subplot. Persoalan dan karakter yang lebih kompleks.
Tahapan Perkembangan Anak
• 2. Perkembangan Moral (anak memiliki kecenderungan moral yang berubah)
• Baik dan buruk = hukuman dan hadiah atau terkendala aturan yang dibuat
oleh orang dewasa
• Penilaian ada baik dan buruk tidak ada alternatif lain. Perkembangan anak
memungkinkan pertimbangan atas faktor lingkungan dan situasi.
• Penilaian atas konswekensi yang terjadi kemudian dan berkembanan
dengan aspek motivasi.
• Tingkah laku buruk seiring dengan hukuman yang berjalan, semakin buruk
semakin berat hukumannya. Lalu akan menjadi lebih adil lagi sesuai konteks.
Tahapan menurut Kohlberg (1991: 30-31)
1. Penghormatan tanpa pemertanyaan terhadap kekuatan yang ada di luar
jangkauan; baik vs buruk, boleh vs tidak boleh konsekuensi fisik yang diperoleh.
2. Hubungan dipandang dalam pemahaman marketplace, daripada loyalitas,
keadilan, atau rasa terima kasih. Cubit maka cubit balik.
3. Stereotipe anak yang baik. Mendapat persetujuan dari orang tuanya
/kelompoknya.
4. Aturan yang pasti atau konvensi sosial.
5. Aturan umum yang standar dan menjadi konvensi masyarakat.
6. Pada hati nurani dan etika yang konsisten secara universal.
3. Perkembangan emosional dan personal
Dicintai dan dapat mencintai, dimengerti, aman dan selamat, diakui sebagai anggota
kelompok dan memiliki kebebasan untuk tumbuh dan berkembang.
Hierarki kebutuhan anak:
• Safety needs
• Love and affection, belonginess need
• Esteem needs
• Self-actualization needs
• Need to know and understand
• Aesthetic need
Proses dalam Diri Anak
• Fully functioning: berfungsi sebagai seorang manusia
• Becoming: menjadi manusia yang dapat mengaktualisasikan dirinya
Bacaan Anak yang berelasi dengan Bahasa
• Sudah siap secara intelektual
• Sudah siap secara emosional
• Sudah siap memahami isi bacaan
• Struktur organisasi sudah bisa dijangkau
4. Perkembangan Bahasa
• Anak sudah punya alat untuk menangkap bahasa, anak sudah memiliki
bakat (innate capacity) berupa language acquisition devices secara alami.
• Tahapannya: 2 tahun: menggunakan satu suku kata/dua suku kata secara
terpisah. Ma-ma.
• Sekolah mengajarkan apa yang boleh dan tidak boleh dikatakan.
• Fantastic journey pemerolehan bahasa memunculkan teori akuisisi bahasa
pada anak
Teori Akusisi Bahasa
• Lahir secara alami
• Cara dengan menirukan, melihat dan menirukan orang dewasa berbicara
• Anak mempergunakan bahasa sebagai sarana untuk mengorganisasikan
dan menerangkan dunia.
Akuisisi Bahasa dan Bacaan Anak
• Aspek intelektual
• emosional
• Kemampuan bahasa anak
• Struktur organisasi isi bacaan
Penilaian Sastra Anak
• Di akhir cerita mintalah tanggapan anak

1. Alur harus sederhana sehingga mudah dipahami oleh anak


• Isi cerita harus berkaitan dengan dunia anak atau bagaimana anak
memandang sesuatu tersebut. Adanya konflik, yang menyulut ketegangan,
rasa ingin tahu, rasa penasaran terhadap kelanjutan cerita.
• Konflik: manusia dengan alam/lingkungan, manusia dan masyarakat,
manusia dengan diri sendiri, manusia dengan tuhan.
• Permasalahan dan konflik bersifat universal
Alur dalam Cerita untuk Anak
• Sederhana, sebab dan akibat.
• Permasalahan dapat dijangkau oleh anak
• Hubungan antar peristiwa harus jelas hubungan sebab dan akibatnya.
• Urutan cerita harus linear dan runtut (tidak ada sorot balik)
o Plausibiltas masuk akal dan logis.
o Suspense
o Surprise
o unity
Tokoh dan Penokohan
• Tokoh hitam vs Tokoh putih
• Flat character bukan round character
• Lifelikeness
• Pengungkapan tokoh: telling and showing (dramatic)
Latar
• Latar netral (tidak terikat dengan alur dan tokoh) dan Fungsional
• Latar yang baik untuk bacaan anak adalah latar yang fungsional

Anda mungkin juga menyukai