Kelayakan akuakultur

Mempelajari faktor-faktor mendasar

yang mempengaruhi kelayakan akuakultur
Pembangunan
akuakultur
Lokasi
Perbaikan atau
akuakultur
Kawasan

Pengembangan
akuakultur

Kajian Kelayakan
(Feasibility Study)
 Faktor mendasar yang mempengaruhi kelayakan
pembangunan, perbaikan dan pengembangan akuakultur

Independen Dependen
-tidak dipengaruhi faktor lain -dipengaruhi faktor independen
-tidak dapat dirubah secara efektif -dipengaruhi faktor dependen lain
-dapat diubah secara efektif

1. Lingkungan fisik 1. Teknologi

2. Manusia 2. Komoditas
3. Infrastruktur
4. Sarana produksi ( benih,
pakan, obat-obatan dsb.)
 Lingkungan Fisik
(terkait dengan ketersediaan dan kesesuaiannya)

• Ketersediaan lahan
• Topografi dan elevasi lahan
• Sifat tanah: komposisi (kesuburan), tekstur
• Hujan: frekuensi, jumlah dan distribusi
• Air: kualitas, kuantitas, ketersediaan
• Iklim: suhu, periode pencahayaan, penguapan,
musim,
• Pencemaran: kualitas, kuantitas
• Aksesibilitas: kemudahan akan bahan (sarana
produksi dan pasar)
 Manusia
(Sosekbud, kelembagaan, legal)

 Pandangan dan filosifi hidup

 Attitude/kebiasaan/sikap (kemampuan mengadopsi teknologi
oleh produsen, kesukaan makan ikan, pantangan)
 Pasar, elastisitas, daya beli
 Legal: perundang-undangan, peraturan dan kebijakan
pembangunan (keinginan dan kemampuan pemerintah untuk
menyediakan infrastuktur, kredit dan sebagainya)
 Politik
 Pelayanan kelembagaan
 pendidikan untuk pelatih profesional
 penelitian untuk menghasilkan teknologi dan menyediakan
informasi rasio-ekonomi
 penyuluhan informasi bagi pengguna
 administrasi untuk mengkoordinasikan pelayanan internal
maupun antara pemerintah dan non pemerintah.

Sulit dirubah, memerlukan waktu !!

 Faktor dependen

• Teknologi: ekstensif, semi-intensif, intensif, super

intensif
• Komoditas: beragam jenis komoditas akuakultur
• Fasilitas produksi: kolam, karamba jaring apung,
tambak dsb.
• Sarana produksi ( benih, pakan, obat-obatan dsb.)

Mudah dirubah dan dipengaruhi lingkungan fisik, manusia,

dan faktor dependen lain !!
Fasilitas Budidaya (kolam, KJA, tambak dsb.)
dipengaruhi sifat fisik lingkungan, manusia dan
teknologi:

• Kolam/tambak cocok di dataran rendah yang rata,

sedangkan raceways (kolam air deras) di pegunungan
• Pemerintah membatasi pengembangan KJA di waduk Cirata
• Pengembangan tambak harus memperhatikan rencana tata
ruang wilayah (peruntukan untuk kawasan hutan mangrove)
• Raceways harus dengan pakan buatan
 Teknologi Akuakultur

 Ditentukan berdasarkan kondisi lingkungan

fisik, manusia dan komoditas yang dipilih
 Teknologi budidaya cukup luas dan berkembang
sehingga jarang menjadi faktor pembatas dalam
memproduksi jenis ikan konvensional.
 Setiap faktor (tersebut diatas) mempengaruhi
pemilihan dan dampak informasi dan teknik
yang digunakan
 Faktor teknologi budidaya ini sangat terkait dan
saling bergantung, perubahan dalam satu faktor
mempengaruhi faktor lain
 Komoditas akuakultur

 Dapat ditentukan dan dirubah sesuai dengan kondisi

lingkungan fisik dan pasar (contoh: tilapia tidak cocok
dikultur pada suhu sekitar 20oC)
 Pakan dengan nutrisi lengkap penting bagi pemeliharaan
ikan mas di jaring apung, namun tumbuh baik tanpa
pakan di perairan yang kaya akan plankton
 Permintaan pasar akan ikan mas cukup tinggi di suatu
lokasi, tetapi terlalu rendah di lokasi lain
 Tuna merupakan jenis ikan budidaya yang potensial jika
teknologi untuk reproduksi dan produksinya tersedia.
 Bila terjadi penurunan permintaan akan suatu komoditas,
pilih komoditas yang lain. Perubahan komoditas tersebut
dipengaruhi oleh lingkungan fisik, manusia, ketersediaan
prasaranan dan sarana produksi, dsb. Perubahan tersebut
berdampak kepada teknologi yang akan digunakan
 Peningkatan
SDM Penerimaan &
Kesejahteraan
Komoditas Biological Sistem
Akuakultur Requirement Teknologi
Akuakultur

Pengembangan
SDA Kesesuaian Daya Dukung Akuakultur
Lingkungan

Kebijakan Pasar
Legal
Pembangunan
dan Lingkungan

Tata Ruang

Kegiatan
Akuakultur yang
Berkelanjutan
Kerangka logis kelayakan pengembangan akuakultur