Anda di halaman 1dari 13

VARIASI DALAM

PENGUKURAN

PODOJOYO, SKM, M.KES


VARIASI DLM PENGUKURAN

Tiap pengukuran selalu ada peluang terjadinya


variasi hasil.
Apakah variasi masih bisa diterima ?
Apakah harus dikoreksi ?

Peneliti harus mengeliminasi/mengurangi


kesalahan pengukuran
SUMBER VARIASI

SUMBER KETERANGAN
• Variasi Pengukuran • Alat dan cara
• Instrumen pengukuran
• Pemeriksa • Orang yang mengukur
(inter – intra)
• Variasi Biologis • Perubahan variabel
• Pada satu subjek karena waktu
• Antar subjek • Perbedaan biologis dari
satu subjek ke subjek lain
Karakteristik pengukuran dan alat ukur yang harus
diperhitungkan dalam penelitian :
 Reliabilitas (kehandalan)
 Validitas (kesahihan)
Definisi Kehandalan

Istilah lain : Reliabilitas, reprodusibilitas, presisi,


ketepatan pengukuran.
Apabila hasil pengukuran akan memberikan
hasil/nilai yang sama/hampir sama apabila
dilakukan (pengukuran) berulang-ulang.

Mempengaruhi kekuatan penelitian


3 Jenis Variabilitas dlm Proses Pengukuran

1. Variabilitas pengamat
 Menunjukkan variabilitas pada pemeriksa.
 Pemilihan kata pada wawancara, keterampilan
dalam (alat) pengukuran
2. Variabilitas subjek
 Merujuk variasi biologi
 Fluktuasi emosi, tekanan darah, pemakaian obat
3. Variabilitas instrumen
 Yang mempengaruhi ketepatan instrumen
 Suhu kamar, getaran/kemiringan
Penilaian Kehandalan Pengukuran

Variabel numerik :
 Menggunakan simpangan baku (standar deviasi).
 Koefisien Variasi (simpangan baku/rata-rata)  semakin kecil
nilai SD/CV semakin handal.
Variabel Kategori :
 Mengunakan nilai kappa (k)

nilia 0,8 – 1,0  sangat baik


Nilai 0,6 – 08  memadai
Nilai < 0,6  kurang baik
Strategi untuk Meningkatkan Kehandalan Pengukuran

Standarisasi cara pengukuran


Pelatihan pengukur
Penyempurnaan instrumen
Automatisasi
Pengulangan pengukuran
Kesahihan

Validitas
Seberapa tepat alat ukur dapat menyatakan apa yang
seharusnya diukur.
Contoh : menimbang emas  digital/kuantitatif
balance.
Terdapat 3 bias pengukuran

1. Bias pengamat : distorsi yang konsisten (sadar/tdk


sadar) yang dilaklukan oleh pelaksana pengukuran
(menilai/melaporkan hasil pengukuran).
2. Bias subjek : distorsi yang konsisten oleh subjek
penilitian. C/ bias recall
3. Bias instrumen : kesalahan sistemik akibat
ketidakakuratan alat ukur.
Penilaian Kesahinan

Variabel numerik :
 Membandingkan alat ukur tersebut dengan alat ukur yang
baku sebagai penera.
Variabel kategori :
 Membandingkanya dengan alat ukur yang terbaik yang ada
(gold standard)
 Diperoleh nilai sensitivitas, spesifisitas dan nilai prediksi.
Keputusan untuk meningkatkan reliabilitas dan
validitas sangat tergantung pada pertimbangan
peneliti .
Pertimbangan peneliti :
 Pentingnya variabel tersebut akan diukur (dlm kontek
penelitian)
 Besarnya pengaruh realibilitas dan validitas alat ukur dalam
penelitian.
 Pemampulaksanaan (biaya).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai