Anda di halaman 1dari 32

OM SWASTYASTU

TUGAS 1 TEKNOLOGI BAHAN

BAB 1a BAHAN BETON


JUMAT, 29 OKTOBER
2021
Kelompok 1:
Anggota:

 PUTU PUTRI SUWANDEWI ( 01 )


 I NYOMAN BRAMASTRA YANA ( 03 )
 WIKA WIDHIHARTA ( 05 )

KELAS 2

1C D4 MANEJEMEN PROYEK KONSTRUKSI


PENGERTIAN BETON
Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir,
kerikil, batu pecah atau agregat - agregat lain yang
dicampur jadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari
semen dan air membentuk suatu massa mirip batuan.
Terkadang satu atau lebih bahan aditif ditambahkan untuk
menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu, seperti
kemudahan pengerjaan (workability), durabilitas, dan
waktu pengerasan.

Perbandingan campuran bahan susun disebutkan


secara urut, dimulai dari ukuran butir yang paling
kecil (lembut) ke butir yang besar, yaitu :semen, pasir,
dan kerikil. Jadi jika campuran beton menggunakan
semen 1 : 2 : 3, Berarti campuran adukan betonnya
menggunakan semen 1 bagian, pasir 2 bagian, dan
kerikil 3 bagian. 3
JENIS JENIS BETON
Menurut Tjokrodimuljo (1996), macam-macam beton sebagai berikut:

a) Beton Normal c) Beton Massa


Merupakan beton yang cukup berat, dengan Beton massa adalah beton yang dituang dalam
Berat Volume 2400 kg/m³ dengan nilai kuat volume besar yaitu perbandingan antara volume
tekan 15 – 40 MPa dan dapat menghantar dan luas permukaannya besar. Biasanya di
panas. anggap beton massa jika dimensinya lebih dari 60
cm.
b) Beton Ringan
d) Beton Serat
Merupakan beton dengan berat kurang dari
Adalah beton komposit yang terdiri dari beton
1800 kg/m³. Nilai kuat tekannya lebih kecil
biasa dan bahan lain yang berupa serat. Bahan serat
dari beton biasa dan kurang baik dalam dapta berupa serat asbes, serat tumbuh-tumbuhan
menghantarkan panas. (rami, bamboo, ijuk), serat plastic (polypropylene)
atau potongan kawat logam.

4
e) Beton Non Pasir f) Beton Siklop
Adalah suatu bentuk sederhana dan jenis beton Beton ini sama dengan beton biasa, bedanya
ringan yang diperoleh menghilangkan bagian digunakan agregat dengan ukuran besar-besar.
halus agregat pada pembuatannya. Rongga dalam Ukurannya bisa mencapai 20 cm. Namun, proporsi
beton mencapai 20-25 %. agregat yang lebih besar tidak boleh lebih dari 20 %.

g) Beton Hampa (Vacuum Concrete)


Beton ini dibuat seperti beton biasa, namun h) Mortar
setelah tercetak padat kemudian air sisa reaksi Mortar sering disebut juga mortel atau spesi ialah
disedot dengan cara khusus, disebut cara vakum adukan yang terdiri dari
(vacuum method). Dengan demikian air yang
pasir, bahan perekat, kapur dan PC.
tinggal hanyalah air yang dipakai sebgai reaksi
dengan semen sehingga beton yang diperoleh
sangat kuat.
5
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BETON
Menurut Mulyono, kelebihan dan kelemahan beton adalah
sebagai berikut:

1. Kelebihan 2. Kekurangan
a) Dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan a) Bentuk yang telah dibuat sulit diubah.
kebutuhan konstruksi. b) Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan
b) Mampu memikul beban yang berat. ketelitian yang tinggi.
c) Tahan terhadap temperatur yang tinggi. c) Berat.
d) Daya pantul suara besar.
d) Biaya pemeliharaan yang kecil.

6
BAHAN BETON
Adapun 3 bahan utama peyusun beton yaitu :

SEMEN PASIR KRIKIL

7
SEMEN
Semen merupakan bahan yang berfungsi untuk mengikat agregat jika di
tambah air, dalam bentuk kesatuan massa beton. Sedangkan dalam
pengertiannya semen adalah zat yang digunakan untuk merekatkan batu bata,
batako maupun bahan bangunan lainnya. Semen dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu :
Semen non hidraulis Semen hidraulis
 Adalah semen yang tidak dapat mengeras Semen yang dapat mengeras dalam air menghasilkan
dalam air atau tidak stabil dalam air. padatan yang stabil dalam air. Oleh karena mempunyai
Contoh semen non hidraulis (hydraulic sifat hidraulis, maka semen tersebut bersifat:
binder) adalah lime dimana lime ini - Dapat mengeras bila dicampur air
merupakan perekat klasik dalam bangunan
yang dibuat dengan memanaskan - Tidak larut dalam air
limestone pada suhu 850° C. - Dapat mengeras walau didalam air 8

Contoh semen hidraulis adalah semen Portland


Semen memiliki beberapa jenis berdasarkan
kandungan bahan pembuatan tetapi yang umum di
pakai untuk beton :
1. Portland Cement
2. Portland Pozzolana Cement (PPC).
3. Pozzolan
4. Portland Pozzolana Cement

Menurut ASTM yang juga di adopsi menurut SK-SNI, type


semen yang ada lima buat berdasarkan kebutuhan ”sifat adukan
beton saat pengecoran “ dan mutu beton yang ingin di capai :
1. Type I (Portland cement).
2. Type II (Sulphate Resisting Cement).
3. Type III (Rapid Hardening Cement).
4. Type IV (Portland Pozzolana Cement (PPC). 9

5. Type V (Hydrophobic Cement).


CARA PEMBUATAN Semen dapat diproduksi dengan proses kering dan
proses basah. Dalam pembuatan semen dengan
SEMEN proses kering, bahan baku dihaluskan menjadi bubuk
halus di pabrik. Serbuk kering bahan mentah
disimpan secara terpisah di hopper. Kemudian
Bahan baku utama pembuatan mereka dicampur bersama dalam proporsi yang
semen hanya 2 yaitu : benar dan diumpankan ke rotary tajam di mana
• Batu kapur merupakan sumber klinker dihasilkan. Klinker ini selanjutnya digiling
utama dari seyawa kalsium. dengan gipsum, flyash, dll ditambahkan ke bubuk
klinker yang kemudian menjadi semen.
• Tanah liat adalah sumber utama
Dalam pembuatan semen dengan proses basah, air
dari seyawa silikat. ditambahkan dalam bubuk kering bahan baku untuk
membuat bubur atau campuran. Campuran ini
kemudian dikirim ke rotary di mana klinker
dihasilkan. Klinker digiling dan dicampur dengan
gipsum, abu, dll dalam proporsi yang diperlukan
yang menghasilkan semen.
10
Penggunaan Semen
Dalam Konstruksi

Berbagai jenis semen digunakan untuk membangun rumah atau bangunan lainnya. Hal ini
tergantung pada persyaratan fungsional struktur dan parameter desain. Penggunaan semen juga
tergantung pada karakteristik daya tahan, dan kondisi lingkungan dari lokasi proyek. Umumnya,
semen digunakan untuk membuat mortar dan beton. Semen memiliki kegunaan luar biasa ketika
digunakan dalam campuran beton cor.

Semen, ketika dicampur dengan air, berubah menjadi bubur yang mengikat dan mengeras.
Ketika air ditambahkan ke campuran semen, terjadi reaksi kimia dalam bentuk hidrasi yang
membuatnya menjadi bubur yang memiliki kekuatan mengikat, daya tahan & kekuatan yang
tinggi. Ketika ditimbang dengan benar dan dicampur dengan agregat dan air, semen dapat 11
membuat beton atau mortar. Itu tetap bisa digunakan untuk jangka waktu yang relatif lama.
PASIR
Pasir adalah contoh bahan material yang berbentuk butiran. Butiran pada pasir,
umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 mm. Materi pembentuk pasir adalah silikon
dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu
kapur. Pasir memiliki warna sesuai dengan asal pembentukannya. Dan seperti yang kita
ketahui pasir juga sangat penting untuk bahan material bangunan bila dicampurkan
dengan perekat semen.
12
Fungsi Pasir

a) Material urugan/pasir urug, yaitu b) Material mortar atau spesi/pasir pasangan, yaitu
pasir urug bawah pondasi, pasir digunakan sebagai adukan untuk lantai kerja,
urug bawah lantai, pasir urug di pasangan pondasi batu kali, pasangan dinding
bawah pasangan paving block. bata, spesi untuk pemasangan keramik lantai dan
keramik dinding, spesi untuk pasangan batu
alam, plesteran dinding.
c) Material campuran beton/pasir cor, yaitu untuk
campuran beton bertulang maupun tidak
bertulang, bisa kita jumpai dalam struktur
pondasi beton bertulang, sloof, lantai, kolom, 13

plat lantai, cor dak, ring balok, dan lain lain.


TIPE PASIR
Di Indonesia banyak sekali ditemukan tipe-tipe pasir yang satu sama
lain sulit sekali dibedakan, misalnya tipe pasir merah, pasir elod, pasir
pasang, pasir beton, dan pasir sungai. Seperti yang kita ketahui pasir
adalah bahan bangunan yang cukup berpengaruh untuk bahan
bangunan bisa dikatakan banyak dipergunakan dari struktur paling
bawah hingga struktur paling atas suatu bangunan. Berikut ini adalah 5
jenis pasir.
Pasir Merah
Pasir merah atau sering disebut Pasir Jebrod kalau di
daerah Sukabumi atau Cianjur karena pasirnya diambil
dari daerah Jebrod Cianjur. Pasir Jebrod biasanya
digunakan untuk bahan Cor karena memiliki ciri lebih
kasar dan batuannya agak lebih besar.
Pasir merah dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Konsituen utamanya yakni silisium juga dapat diolah
menjadi silikon, salah satu bahan semikonduktor yang
dipakai untuk memproduksi peranti-peranti elektronik
(Eletronic devices), selain itu pasir merah merupakan
bahan utama bagi pembuatan beton bangunan, bahan
pengecoran yang mempunyai ketahanan yang cukup 15
baik.
Pasir Elod

Ciri - ciri dari pasir elod ini adalah


apabila dikepal dia akan menggumpal
dan tidak akan puyar kembali. Pasir ini
masih ada campuran tanahnya dan
warnanya hitam. Jenis pasir ini tidak
bagus untuk bangunan. Pasir ini
biasanya hanya untuk campuran pasir
beton agar bisa digunakan untuk
plesteran dinding, atau untuk campuran
pembuatan batako.

16
Pasir Pasang

Pasir pasang, yakni pasir yang tidak


jauh beda dengan pasir jenis elod lebih
halus dari pasir beton. Ciri-cirinya
apabila dikepal akan menggumpal dan
tidak akan kembali ke semula. Pasir
pasang biasanya digunakan untuk
campuran pasir beton agar tidak terlalu
kasar sehingga bisa dipakai untuk
plesteran dinding.

17
Pasir Beton

Pasir beton adalah pasir yang warnanya


hitam dan butirannya cukup halus,
namun apabila dikepal dengan tangan
tidak menggumpal dan akan buyar
kembali. Pasir ini baik sekali untuk
pengecoran, plesteran dinding, pondasi,
pemasangan bata dan batu.

18
Pasir Sungai

Pasir sungai adalah pasir yang diperoleh


dari sungai yang merupakan hasil gigisan
batu-batuan yang keras dan tajam, pasir
jenis ini butirannya cukup baik (antara
0,063 mm – 5 mm) sehingga merupakan
adukan yang baik untuk pekerjaan
pasangan. Biasanya pasir ini hanya untuk
bahan campuran saja.

19
KRIKIL
Kerikil ialah bebatuan kecil, biasanya batu granit yang
dipecahkan, atau krikil bisa juga disebut dengan coarse
agregat. Ukuran kerikil yang selalu digunakan ialah antara 2
mm dan 75 mm. Kerikil sering digunakan dalam
pembangunan badan jalan, dan sebagai batu campuran
untuk memproduksi bata
Jenis-Jenis Krikil
Terdapat beberapa jenis batu krikil yang sudah diketahui, yakni sebagai
berikut :

a. Kerikil tepi
f. Krikil gunung
b. Kerikil pantai
g. Kerikil sungai
c. Kerikil teluk
h. Cadas teluk
d. Kerikil murni
i. Cadas tumbukan
e. Kerikil piemonte

21
QUARRY
Quarry adalah sistem tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-
endapan bahan galian industri atau mineral industri, antara lain: penambangan batu
gamping, marmer, granit, andesit dan sebagainya. Quarry dapat menghasilkan material
atau hasil tambang dalam bentuk loose/broken materials ataupun dalam bentuk
dimensional stones. Berdasarkan letak endapan yang digali atau arah penambangan atau
penggalian, secara garis besar quarry dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu Side hill
type dan Pit type.
Side Hill Type • Side hill type dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
Jalan masuk berbentuk spiral
Quarry
Cara ini diterapkan apabila seluruh lereng atau bukit akan
digali atau ditambang. Penggalian dilakukan mulai dari
Side Hill Type Quarry adalah system
bagian atas ke arah bawah.
penambangan yang diterapkan untuk
menambang batuan atau endapan Jalan masuk langsung
mineral industri yang letalnya di
Cara ini digunakan apabila hanya sebagian lereng saja yang
lereng bukit atau endapannya
berbentuk bukit. Berdasarkan jalan akan digali. Front kerjanya dibuat memanjang sepanjang
masuk (access road) ke front lereng yang akan digali dan jalan masuk dari salah satu
penambangan
sisinya atau dari depan.

23
Berdasarkan jalan masuk ke permuka kerja, pit type
memiliki tiga kemungkinan untuk membuatnya, yaitu:

Pit Type Quarry 1) Jalan Masuk Spiral


Apabila bentuk endapan yang akan ditambang kurang lebih
Pit Type Quarry adalah sistem bulat atau lonjong, maka jalan masuk dan front
penambangan yang diretapkan untuk penambangannya dibuat berbentuk spiral.
menambang batuan atau endapan 2) Jalan Masuk Langsung
mineral industri yang terletak pada Apabila bentuk endapan yang akan ditambang kurang lebih
suatu daerah yang relatif mendatar. memanjang atau persegi, maka jalan masuk ke front
Permuka kerja (front) di gali kea rah penambangan dibuat berbentuk langsung dari salah satu
sisi.
bawah sehingga membentuk
cekungan (pit). 3) Jalan Masuk Zig-Zag
Sama halnya dengan jalan masuk langsung apabila bentuk
endapan yang akan ditambang kurang lebih memanjang
atau persegi, maka jalan masuk ke front penambangan
dibuat berbentuk zig-zag dari salah satu sisi.
24
MIX DESIGN BETON
Mix Design dalam beton adalah pekerjaan merancang dan memilih material
bermutu tinggi untuk kepentingan produksi beton serta menentukan dalam mutu
dan kekuatan beton itu sendiri. Pekerjaan mix design tentu bukan pekerjaan
sederhana dituntut untuk cermat dalam memilih material yang akan digunakan
sebagai beton cor nantinya, atas dasar kondisi dilapangan khususnya kondisi
eksposur dan lain-lain. Satu lagi, juga harus menentukan cost of material se efisien
mungkin Diantara pekerjaan mix design yang sering ditemui yaitu di tempat
pembuatan beton ready mix atau batching plant.
Campuran Beton
Berikut ini adalah bahan dalam campuran beton yang digunakan dalam
desain batch beton:
a. Semen, semen merupakan bahan inti beton dan berfungsi sebagai pengikat
pada beton.
b. Air, air digunakan untuk mengubah semen menjadi semen atau cairan pucat.
c. Kerikil, kerikil ini adalah agregat kasar dan akan digabungkan dengan bahan
lain melalui semen.
d. Pasir, Pasir bertindak sebagai agregat halus, dan itu mengisi lubang dalam di
agregat kasar bersama dengan bubur semen.
26
Standarisasi Tahapan Pembuatan
Dalam proses pembuatan mix desain beton, penyusunan adukan beton tidak hanya
memperhatikan kinerja beton dalam satu situasi, tetapi juga mendesain beton untuk dua
kondisi yaitu fase plastis dan fase perkerasan.
Tahap plastis mengacu pada keadaan di mana bahan beton pertama kali dicampur untuk
membuat tekstur lembut, mengalir dan mudah berubah bentuk seperti adonan.
Pada saat yang sama, fase pengerasan jalan terjadi saat beton mulai mengering dan
mengeras. Pada tahapan plastis, standar beton harus memenuhi kemampuan proses, kohesi dan
memiliki waktu pengaturan yang lama. Pada tahap pengerasan, sifat yang dihasilkan harus
memiliki kekuatan dan daya tahan yang mapan.
Inilah sebabnya mengapa pekerjaan menentukan rasio dan proporsi campuran beton sangat
rumit dan membutuhkan banyak pengalaman. Pengalaman yang luas akan sangat berguna
untuk mempertimbangkan dan memodifikasi campuran sesuai dengan kondisi lingkungan agar
beton akhir memenuhi spesifikasi yang diperlukan. 27
Ketentuan Khusus yang Harus
Dipenuhi

 Kekuatan Tekan
 Workability
Ini adalah salah satu standar yang harus Ini menandakan bahwa pekerjaan dapat dilakukan dari
dimiliki beton. Kuat tekan yaitu besarnya tahap awal hingga tahap penyelesaian.
beban per satuan luas yang ditentukan sesuai
kebutuhan sebelum campuran beton disiapkan.

 Durability

Ketahanan beton menunjukkan seberapa tahan beton tersebut


dalam menghadapi kondisi lingkungan yang tidak menentu.
Kekuatan tersebut tergantung pada perbandingan antara air dan 28

semen.
Jenis Mix Design Beton

Dalam mebuat formulasi adonan beton terdapat tiga jenis mix design
beton, antara lain:
Nominal Mixes
Campuran nominal yaitu metode pembuatan campuran beton
sesuai dengan rasio yang telah ditentukan tanpa analisis
pencampuran. Di sini, teknisi lapangan hanya perlu mengikuti
parameter yang telah direkomendasikan oleh formulator beton tanpa
perlu modifikasi. Keunggulan dari desain campuran beton ini adalah
penggunaannya yang sangat mudah, namun kekurangan dari jenis ini
adalah hanya dapat digunakan pada kondisi normal.
29
 Campuran Standar
Karena campuran nominal hanya dapat digunakan dalam kondisi normal, jenis desain campuran
beton lainnya diperlukan dalam berbagai kondisi. Sebab ketika parameter yang ditentukan dalam
kondisi normal digunakan, akan menghasilkan hasil yang beragam yang tidak sesuai untuk kondisi
yang berbeda. Oleh karena itu, banyak spesifikasi yang telah dijelaskan dengan pertimbangan
berbagai kondisi. Perhatikan bahwa penerapan campuran spesifikasi ini disebut campuran standar.

 Designed Mixes

Mix Design beton di sini, tugas perancang campuran beton adalah menentukan kinerja dan mutu
beton, dan pabrikan akan menentukan proporsi campuran beton. Cara ini cukup untuk mendapatkan
rasio campuran yang paling sesuai dan menghasilkan beton dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi.

30
Persyaratan Mix Design
Salah satu persyaratan mendasar dalam memilih serta menentukan jumlah material campuran diantaranya:

a. Menentukan kuat tekan minimum yang didapat dari hasil pertimbangan struktural
b. Menentukan kebutuhan peralatan yang memudahkan dalam proses pekerjaan untuk keperluan pemadatan
disesuaikan dengan peralatan pemadatan yang tersedia
c. Menentukan faktor air-semen (fas) maksimum dan/atau kandungan semen maksimum untuk memberikan
ketahanan yang cukup sesuai dengan kondisi-kondisi lokasi pengerjaan
d. Menentukan kandungan semen maksimum untuk menghindari penyusutan, keretakan akibat siklus temperature
dalam massa beton
e. Penggunaan zat tambah admixture pada beton juga salah satu tidak terlewatkan dalam perhitungan campuran
31
beton, dibutuhkan ketepatan dalam takaran supaya tidak salah dalam memberikan zat kimia tersebut.
THANK
YOU!
OM SANTIH,
SANTIH, SANTIH,
OM

Anda mungkin juga menyukai