Anda di halaman 1dari 27

Deteksi HIV/AIDS, Sifilis dan

Hepatitis pada Ibu Hamil

Heri Sutanto

Divisi Tropik Infeksi

SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUD dr. Saiful Anwar Malang

Lab Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Brawijaya


Framework Upaya Pengendalian
Populasi Kunci
1. Penasun STANDAR PELAYANAN
2. Penjaja Seks MINIMAL
L/TL
Bayi NORMA-STANDAR-
3. GWL Ibu Hamil
Balita PROSEDUR-KRITERIA
4. Pasangan seksual

KEBIJAKAN & STRATEGI


Populasi Berisiko INTERVENSI
KOMPREHENSIF INTERVENSI
1. Pasangan ODHA INSTITUSI/KELEMBAGAA
BERKESINAMBUNGAN
2. WBP N KESEHATAN
Pasangan BERBASIS RISIKO Anak
Usia KESEHATAN Usia 1. DINKES PROV/KAB/KOTA
Populasi Rentan Subur Sekolah 2. RS
PUSAT/DAERAH/SWASTA
1. Ibu Hamil 3. BALAI KESEHATAN
2. Pasien IMS 4. PUSKESMAS
3. Pasien TB/Hep REMAJA
4. Balita Gibur

Populasi umum
Remaja Usia 15-24
tahun

KELUARGA SADAR KESEHATAN


PROGRAM PENGENDALIAN HIV-AIDS
Aspek Legal PENUNJANG Logistik

Surveilans Perencanaan

PROMOTIF & KURATIF REHABILITATIF


PREVENTIF

IMS PPIA IO LAB PBM PBR

KTHIV
ARV
TB KD
KIE PDBN
3 ZERO
Zero Zero Zero
new HIV AIDS related
discrimination
infection death

FAST
TRACK

90% 90% 90%


orang ODHA ODHA on ART
mengetahui mendapatkan mengalami
status HIVnya ARV supresi VL
Milestone
LKB & SUFA • 90% Pop kunci tahu
Target 90/90/90
status HIV
• 100% skrining EID
pd bayi dr Ibu HIV+

2030
2013 2016 2019 2020 2027

Permenkes ttg Skrining Tripel eliminasi HIV, 3 zero


HIV, Sifilis, bumil Sifilis & Hepatitis pd bayi
STRATEGIC USE OF ARV-SUFA
TEMUKAN OBATI PERTAHANKAN
(Tes HIV) (Pemberian ARV tanpa melihat CD4) (Meningkatkan retensi ART)

• Ibu Hamil HIV


• Peningkatan
• pasangan ODHA (ODHA Hamil)
koordinasi
• ODHA - TB
• ibu hamil • Peran aktif ODHA dan
• ODHA - Hepatitis keluarga
• pasien IMS
• pasien TB • ODHA – pasangan • Strategi komunikasi
• pasien Hepatitis negatif • Dukungan ODHA
(Serodiscordant) • Kartu Pasien
• Populasi Kunci beregister nasional
• ODHA Populasi
• Pasien di layanan diisi lengkap
Kunci
kesehatan di daerah • Ikhtisar Perawatan
• ODHA di daerah
epidemi meluas diisi lengkap
epidemi meluas
RENCANA AKSI NASIONAL
PENGENDALIAN HIV
SEKTOR KESEHATAN 2015-2019

1. Meningkatkan Cakupan Layanan HIV- AIDS


dan IMS melalui LKB (Layanan Komprehensif
HIV dan IMS yang Berkesinambungan)

2. Memperkuat sistem kesehatan nasional dalam


pelaksanaan Layanan Komprehensif
Berkesinambungan (LKB) HIV-AIDS dan IMS
Strategi 1
Meningkatkan Cakupan Layanan HIV-AIDS
dan IMS melalui LKB

1. Peningkatan Konseling dan Tes HIV


2. Peningkatan Cakupan dan Retensi Pengobatan ARV
3. Pengendalian Infeksi Menular Seksual (IMS)
4. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu dan Anak (PPIA),
5. Kolaborasi TB-HIV
6. Pengembangan Laboratorium HIV dan IMS
7. Program Pengurangan Dampak Buruk Napza (PDBN) 
8. Kewaspadaan Standar
9. Peningkatan Promosi Pencegahan HIV dan IMS
10. Meningkatkan Pengamanan Darah Donor dan Produk
Darah Lain
Strategi 2
Penguatan Sistem Kesehatan Nasional
dalam pelaksanaan LKB

1. Penguatan Sistem Pembiayaan  Program


2. Penguatan Manajemen Program
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia
4. Penguatan Sistem Informasi Strategis,
5. Monitoring dan Evaluasi
5. Penguatan Tata Kelola Logistik program
6. Memperkuat Jejaring Kerja dan
7. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat
Dasar Hukum
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2013
TENTANG PEDOMAN PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK
• Pasal 2 ayat 1 “Penularan HIV dari Ibu ke Anak dapat terjadi selama masa kehamilan, saat
persalinan dan saat menyusui”
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2014
TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KONSELING DAN TES HIV
• Pasal 4 Ayat 1 “Penyelenggaraan Konseling dan Tes HIV wajib terintegrasi dengan
pelayanan KIA, KB, pelayanan kesehatan reproduksi, pelayanan kesehatan remaja,
pelayanan IMS, pelayanan TB, pelayanan Hepatitis, serta pelayanan NAPZA dan
rehabilitasi di fasilitas pelayanan kesehatan.“
Prinsip Umum
“Kehamilan tidak menimbulkan
kekebalan terhadap infeksi”
“Infeksi berat menimbulkan efek yang
lebih besar pada ibu dan janin yang
dikandung”
“Antibodi ibu bisa melalui plasenta
dan memberikan kekebalan pasif pada
janin yang dikandung”
“Bayi bisa membentuk antibodi
sendiri setelah 14 minggu”
Janin dan Infeksi
• Efek Tidak Langsung – Oksigenasi Jantung,
Pertukaran Nutrisi
• Efek Langsung – Invasi ke plasenta dan
menginfeksi Janin
• Virus lebih sering dibanding bakteri
• Jarang menimbulkan efek ke janin
kecuali infeksi berat kecuali infeksi
berat pada ibu
Infeksi dan Janin
Infeksi Menyebabkan =

- Keguguran
- Kelainan Bawaan
- Hidrops Fetalis
- Kematian Janin

- Prematuritas
- Prematur Ruptur Membran
- Tertularnya janin yang dikandung
HIV
 Prevalensi infeksi bervariasi
 Resiko transmisi vertikal 20-40%
paling besar pada saat peripartum
 Skreening dan terapi yang tepat
dapat mengeliminasi hampir
menyeluruh transmisi vertikal
 Seksio Cesarea mampu
menurunkan resiko transmisi lebih
dari 4 x
 Viral load kurang dari 1000
kemungkinan menular ke janin
sangat rendah
Estimasi dan proyeksi jumlah ibu hamil yang membutuhkan
Layanan PPIA di Indonesia tahun 2012-2016
Faktor yang berperan dalam penularan HIV dari
ibu ke bayi
Waktu dan Risiko Penularan HIV dari Ibu ke Anak
Risiko Penularan HIV dari Ibu ke Anak saat hamil,
bersalin dan menyusui
Pencegahan dalam arti luas ( 4 Prong/Kegiatan)

1. Mencegah perempuan terinfeksi HIV

2. Mencegah perempuan positif hamil tak direncanakan

3. Mencegah penularan HIV dari ibu hamil HIV positif ke


bayinya

4. Menatalaksana ibu dan bayi


HIV
1
0
0p
r
eg
n
an
tH
I
Vp
o
si
ti
v
e w
o
me
n

Sekitar 7 bayi
terinfeksi dalam
kandungan

Sekitar 15
bayi terinfeksi
saat persalinan

Sekitar 13 bayi
terinfeksi melalui
ASI-terutama
pada awal
kehidupan
HIVT-E23

PMTCT dapat menurunkan resiko penularan dari ibu ke anak dari 35% menjadi 2%
Pencegahan penularan dari ibu ke bayi

Selama kehamilan Sesudah melahirkan


Saat persalinan

Operasi caesar
Antiretrovirus Persalinan aman Susu formula, Ibu
antiretrovirus susu
Antiretrovirus untuk
bayi
Hepatitis B dan C
Ibu Hamil dengan Hepatitis B (+)
Hepatitis B
 Infeksi intrauterin prevalensi
5%
 Infeksi Intrapartum
prevalensi 95%
 Infeksi kongenital 90%
menjadi karier
 Sekitar 1% ibu adalah resiko
potensial bagi bayinya
 Bayi baru lahir sebaiknya
mendapat imunitas pasif
(HBIg) dan aktif imunisasi (3
dosis vaksin) – melindungi
lebih dari 90% kasus
Hepatitis C
 Resiko transmisi ke janin 6-30%
 Meningkat dengan ko infeksi
penyakit lain (contoh : HIV)
 Tidak ada terapi pencegahan
 Seksio Cesarea masih belum
dipastikan mampu menurrunkan
resiko transmisi
 Mencegah prosedur invasive
Syphilis
 Penyebab :T.Pallidum

 Insiden <1:1000 pregnant women

 Dapat terjadi infeksi transplasenta


sejak usia kehamilan 15 minggu

 Setelah persalinan masuk dalam


stadium sekunder jika tidak diobati

 Skrening – VDRL

 Test Diagnostik – TPHA

 Terapi : High dose Penicillin's


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai