Anda di halaman 1dari 54

i an

e l it
e n f
e P a t i
o d l i t
e t ua
M K
Disusun Oleh :
Dr. M.Hidayat Ginanjar
SILABUS
MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN (3
SKS)

Tujuan Pembelajaran :
Mata kuliah ini membahas cara-cara melakukan penelitian, mulai
dari mengidentifikasikan masalah, menyusun rancangan,
mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data serta menuliskan
laporan hasil penelitian sebagai karya ilmiah dalam bidang
pendidikan.
Mata kuliah ini sangat berguna untuk menyusun skripsi dan
pengembangan ilmu ketarbiyahan. Mata kuliah ini berkaitan erat
dengan filsafat pendidikan
KOMPETENSI

1. Kemampuan mengidentifikasi permasalahan.


2. Kemampuan menyusun rencana penelitian.
3. Kemampuan megolah dan menganalisa data
penelitian.
4. Kemampuan melaporkan hasil penelitian
sebagai karya ilmiah dalam bidang
pendidikan.
SUBSTANSI MATERI

1. Pengertian metode penelitian kualitatif


2. Kriteria dan jenis-jenis penelitian
3. Ruang lingkup Penelitian Pendidikan
4. Pemilihan dan perumusan masalah serta pengembangan kerangka
penelitian
5. Langkah-langkah penelitian
6. Teknik Penelitian
7. Penentuan bahan pustaka
8. Teknik pengumpulan data, penyajian, pengolahan data dan analisa dan
interpretasi data
9. Penarikan kesimpulan
10. Membuat rancangan/proposal penelitian
11. Format penulisan; teknik pengutipan literatur
12. Sistematika penulisan laporan penelitian
REFERENSI

Djam’an Satori, Metode Penelitian Kualitatif, 2014.


Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan
Muhammad Djunaidi Ghony, Metode Penelitian Kualitatif
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif
Mathhew B.Miles A.Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif
James P.Spradley, Metode Etnografi
Abdurrahman Fatoni, Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi.
Sutrisno Hadi, Metodologi Research
Penelitian Kualitatif diartikan sebagai :
 Penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. (Lexy
J.Moleong, 2004 : 3)
 Penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan
dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode
yang ada.
(Denzin dan Lincoln, 1987).
 Penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang
tidak menggunakan prosedur analisis statistik.
(Lexy J.Moleong, 2014:6).
 Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang
tidak dapat dicapai dengan menggunakan
prosedur statistik atau kuantifikasi.
 Penelitian kualitatif menekankan pada quality
atau hal terpenting yang berupa kejadian,
fenomena, dan gejala sosial.
 Gejala sosial adalah makna dibalik kejadian
yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi
konsep pengembangan teori baru.
(M.Djunaidi Ghony, PK, 2012 : 25)
Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang bertolak dari
pandangan bahwa fokus penelitian adalah kualitas makna
(hakikat dan esensi). Penelitian didasarkan pada asumsi
bahwa; realitas adalah subjektif dan jamak seperti yang ada
pada individu-individu partisipan yang diteliti (asumsi
ontologis), peneliti berusaha melakukan pendekatan dengan
partisipan dalam pengumpulan data (asumsi epistimologis),
peneliti lebih mengutamakan perspektif partisipan dari pada
perspektif peneliti. Peneliti menggunakan gaya penulisan
naratif, penggunaan istilah/terminologi kualitatif, dan batasan
definisi-definisi yang digunakan (asumsi retorika),
menggunakan logika induktif, bekerja secara rinci, deskripsi
rinci tentang konteks studi yang diteliti dan disain penelitian
fleksibel/dapat berubah (asumsi metodologis). (John W.Creswell,
Research Design Quantitatif & Qualitatitfe Aproach (London: Sage Publication, 1994), h.5
DEFINISI UMUM

PENELITIAN KUALITATIF ADALAH


PENELITIAN YANG BERMAKSUD UNTUK
MEMAHAMI FENOMENA TENTANG APA
YANG DIALAMI OLEH SUBJEK
PENELITIAN, misalnya; perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dll,…secara holistik dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah.
PENGERTIAN METODE KUALITATIF

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian


yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara
purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi.
5 CIRI UTAMA PENELITIAN KUALITATIF
1. Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai
sumber data secara langsung (naturalistic), peneliti merupakan
instrumen kunci;
2. Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik terhadap data
yang dipaparkan dengan kata-kata atau gambar;
3. Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil.
Peneliti lebih berkonsentrasi pada jwbn pertanyaan apa,
mengapa dan bagaimana;
4. Sifatnya induktif, yakni dimulai dari data dan fakta sebagaimana
adanya, bukan dari teori;
5. Penelitian kualitatif mengutamakan makna bukan angka-angka
dari hasil pengukuran. Peneliti kualitatif peduli dengan apa
disebut perspektif partisipan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah :
Observasi (pengamatan)
Wawancara
Pemanfaatan dokumen
PENELITIAN KUALITATIF
Adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa
atau aktifitas sosial yang berlangsung di masyarakat.
Bersifat induktif dimana peneliti membiarkan permasalahan muncul dari data lapangan atau
dibiarkan terbuka untuk diinterpretasi.

Metode – metode dalam penelitian kualitatif

Metode Kualitatif interaktif : Metode Kualitatif non interaktif :


1. Study Etnografi 1. Analisis Konsep
2. Studi Historis 2. Analisis Historis
3. Studi fenomologis 3. Analisis Kebijakan
4. Studi kritis
5. Studi kasus
BERDASARKAN METODENYA, PENELITIAN
KUALITATIF TERBAGI BEBERAPA
JENIS/ISTILAH YANG DIGUNAKAN

1.Etnografi
2.Fenomenologis
3.Studi Kasus
4.Grounded Teori
5.Biografi
6.Analisis Isi (content analisys)
(Bogdan & Biklen, 1982: 4-8)
Etnografi, penelitian dilakukan bertujuan
menemukan tema budaya;
Fenomenologis, penelitian bertujuan menggali
pengalaman subjek partisipan;
Studi kasus, dengan tujuan pendalaman kasus;
Grounded teori, penelitian bertujuan
menghasilkan teori baru dari data;
Biografi, bertujuan menggali pengalaman
individu dan menyusunnya dalam bentuk cerita
(biografi atau autobiografi) ;
Analisis isi, penelitian bertujuan
mendeskripsikan konten dari teks.
PEMANFAATAN PENELITIAN
KUALITATIF
Untuk meneliti latar belakang fenomena yang tidak dapat diteliti melalu
penelitian kuantitatif ;
Penelitian perilaku dan penelitian motivasional;.
misalnya; peranan, nilai, sikap, dan persepsi;
Untuk memahahami isu-isu rumit sesuatu proses;
Untuk memahami isu-isu rinci tentang situasi dan kenyataan yang
dihadapi seseorang;
Untuk memahami isu-isu yang sensitif;
Untuk keperluan evaluasi;
Untuk lebih memamahami setiap fenomena yang sampai sekarang belum
banyak diketahui;
Digunakan oleh peneliti yang bermaksud meneliti sesuatu secara
mendalam;
Dimanfaatkan oleh peneliti yang ingin meneliti sesuatu dari segi
PROSEDUR PENELITIAN KUALITITATIF
 Diperlukan studi awal (observasi) mencari data/masalah yang unik diteliti,
peneliti melihat, mendengar, merasakan;
 Menentukan fokus dan sub fokus penelitian berdasarkan data;
 Menyiapkan protokol Riset (daftar pertanyaan penting, diambil dari rumusan
masalah, lalu dikembangkan pada instrument) ;
 Harus mendalam dan holistik;
 Validasi : harus ada data atau konsep yang memperkuat temuan ;
 Perlu ada Key Informan yang menguasai data ;
 Menentukan Key Informan ;
 Perlu sample purposing (sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan,
yaitu sesuai dengan sifat-sifat, karakteristik, ciri, kriteria sampel ).
 Teori/konsep tidak bersifat dominan ;
 Ada generalisasi analisis (lihat contoh kasus yang terjadi di tempat lain) ;
(Prof.Dr.Makruf Akbar, Workshop Penelitian di UNJ, Tgl.17-10-2012)
PENJELASAN ISTILAH-2 :

HOLISTIK :
Penelitian Kualitatif memandang berbagai masalah selalu
berada dalam kesatuannya tidak terlepas dari kondisi yang
lain yang menyatu dalam suatu konteks. Berbagai variabel
yang dikaji tidak bisa dipahami secara terpisah dari posisi
keterkaitanya dalam suatu konteks keseluruhan.

VALIDASI :
Menurut Suharsimi Arikunto, validitas adalah keadaan
yang menggambarkan tingkat instrumen bersangkutan
yang mampu mengukur apa yang akan diukur.
Triangulasi ialah usaha mengecek kebenaran data atau informasi
yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda
dengan cara mengurangi sebanyak mungkin perbedaan yang terjadi
pada saat pengumpulan dan analisis data.
Menurut Norman K.Denzin, triangulasi meliputi empat hal,
yaitu:
1. Triangulasi metode
2. Triangulasi antar-Peneliti (jika penelitian dilakukan
dengan kelompok)
3. Triangulasi sumber data
4. Triangulasi teori
Alur Penelitian

.
TAHAP - TAHAP PENELITIAN KUALITATIF

Pengamatan Lapangan
Telaah Kepustakaan
(Studi Pendahuluan)

Fokus Masalah Penelitian

Pengumpulan Data
Keabsahan/Uji (Wawancara Mendalam) Keabsahan/Uji
Kredibilatas Data (Observasi Lapangan) Kredibilatas Data
(Studi Dokumentasi)

Pengolahan Data Pra Analisis


a. Koding
b. Klasifikasi Data
c. Reduksi Data

Analisis Data
a. Analisis Dalam Situs
b. Analisis Antar Situs

Pembahasan

Kesimpulan dan Saran


CONTOH-CONTOH PENELITIAN KUALITATIF

 Peran Ibu Dalam Menanamkan Tauhid Pada Anak Usia


Sekolah Dasar (Studi Kasus Di Kelurahan Padasuka,
Kecamatan Ciomas Bogor)
 Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Pesisir melalui
Pendidikan keterampilan Non formal
 Pembelajaran Keaksaraan Fungsional Orang Dewasa dan
Faktor Sosial Budaya
 Faktor-faktor penyebab terjadinya kriminalitas di kalangan
remaja (Studi kasus di Lapas Anak Tangerang)
 Partisipasi masyarakat marginal dalam program
keaksaraan fungsional di Wilayah Pantura Subang
ANAK JALANAN DAN MODEL
PENANGANANNYA (STUDI KUALITATIF
TENTANG ANAK JALANAN YANG DIBINA OLEH
YAYASAN DIAN MITRA, YAYASAN
KESEJAHTERAAN ANAK INDONESIA, DAN
YAYASAN AMALIA DI JAKARTA).
STRATEGI POLITIK PKS DALAM MENGHADAPI
PEMILU 2019 DI JAWA TIMUR
STRATEGI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
NELAYAN BERBASIS LOKALITAS (STUDI KASUS
PENGENTASAN KEMISKINAN DI MUARA
ANGKE KELURAHAN PLUIT KECAMATAN
PENJARINGAN JAKARTA UTARA)
SISTEMATIKA PENELITIAN KUALITATIF

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Kegunaan Penelitian
BAB II TINJAUAN TEORITIK
A. Deskripsi Konseptual Fokus dan Sub
Fokus Penelitian
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Latar Penelitian
D. Metode dan Prosedur Penelitian
E. Data dan Sumber Data
F. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
G. Prosedur Analisis Data
H. Pemeriksaan Keabsahan Data
1. Kredibilitas (derajat kepercayaan)
2. Transferabilitas (keteralihan)
3. Defendabilitas (kebergantungan)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Latar Penelitian
B. Temuan Penelitian
1. Subfokus 1
2. Subfokus 2
3. Subfokus 3
4. Subfokus, dst
C. Pembahasan Temuan Penelitian
1. Pembahasan Subfokus 1
2. Pembahasan Subfokus 2
3. Pembahasan Subfokus 3
4. Pembahasan Subfokus, dst
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN :

1 Pedoman Observasi
2. Pedoman wawancara (protolol riset)
3. Catatan Lapangan Hasil Observasi
4. Catatan Lapangan Hasil Wawancara
5. Hasil Analisis Data
6. Dokumen Pendukung (Foto dan dokumen)
 Riwayat Hidup
PERBEDAAN ANTARA PENELITIAN KUANTITATIF DAN
KUALITATIF
1. PARADIGMA ILMIAH 1. ALAMIAH

2. KRITERIA “RIGOR”; validitas, 2. KRITERIA RELEVANSI,


reliabilitas, objektivitas signifikansi dari pribadi thd
lingkungan; kepastian-keaslian

3. Teori Apriorihipotesis 3. Dari-dasar (groundied)


deduktif dan logis

4. Reduksionis; dlm fokus relatif 4. Ekspansionis; perspektif


kecil keseluruhan
5. Kualitas: dapatkah X 5. Apakah X menyebabkan Y dlm
menyebabkan Y? latar alamiah?
6. Proposional; yang dinyatakan 6. Proposisional; yang diketahui
dlm bentuk Bahasa bersama; intuisi (perasaan)
7. Bertujuan untk verifkasi 7. Usaha menemukan pengethn yg
hipotesis belum ada dlm teori
8. Instrumen: pensil-paper 8. Peneliti sendiri

9. Pengumpulan data dan 9. Selama dan sesudah


analisis ditetapkan pengumpulan data
sebelumnya
10. deain: pasti 10. Muncul - berubah

11. Gaya: intervensi 11. Seleksi

12. Latar: laboratorium 12. Alam

13. Perlakuan: stabil 13. Bervariasi

14. Satuan kajian: Variabel 14. Pola-pola

15. Unsur kontekstual: 15. Turut campur atas


kontrol undangan
CATATAN :

Data kuantitatif diperoleh dari responden.


Dalam penelitian kualitatif, tidak dikenal
istilah ”responden” tetapi informan.
Data penelitian kuantitatif berupa angka-
angka dan analisis menggunakan statistik.
Dalam penelitian kualitatif tidak disebut
sebagai ”data”, tetapi ”informasi” yang
berasal dari informan atau narasumber.
CONTOH HASIL PENELITIAN KUALITATIF v

BUDAYA KERJA SYARIAH DI UNIVERSITAS DJUANDA


BOGOR

PENELITI :
M. HIDAYAT GINANJAR
NO.REG: 7617110642

Loading...
Latar Belakang Masalah
Pengembangan perguruan tinggi
mempertimbangkan aspek
pengembangan dan perubahan
masyarakat

Universitas Djuanda (UNIDA)


Latar berdiri tahun 1987 dengan motto
Kampus Bertauhid yang
Belakang menjunjung tinggi nilai Syariah
Masalah Islam

Budaya kerja syariah yang


diterapkan di UNIDA adalah
cerminan pemaknaan nilai-nilai
Syariah masing-masing dosen
Fokus dan Sub Fokus Penelitian

.
BUDAYA KERJA SYARIAH DOSEN UNIVERSITAS
Fokus DJUANDA BOGOR
Penelitian
Budaya kerja syariah ditinjau dari aspek; filosofi
dasar, sistem nilai, keyakinan-keyakinan, norma-
norma dan aturan-aturan yang digunakan di UNIDA.

Proses budaya kerja syariah dalam lingkup;


aktivitas dosen, prosedur kerja, dan interaksi
Sub Fokus sosial.

Kondisi lingkungan kerja dosen di Universitas


Djuanda dalam lingkup iklim kerja , dukungan
pimpinan dalam melaksanakan tugas kerja dosen.

Kualitas kerja dosen Universitas Djuanda dalam


melaksanakan tugas Tridharma Perguruan Tinggi.
Rumusan Masalah

.
Bagaimanakah budaya kerja syariah ditinjau dari
aspek; filosofi dasar, sistem nilai, keyakinan-
keyakinan, norma-norma dan aturan-aturan
yang digunakan di UNIDA?

Bagaimana proses budaya kerja syariah


dalam lingkup; aktivitas dosen, prosedur
Rumusan kerja, dan interaksi sosial di UNIDA Bogor?
Masalah
Bagaimanakah kondisi lingkungan kerja dosen di
Universitas Djuanda dalam lingkup; iklim kerja,
dukungan pimpinan dalam melaksanakan tugas
kerja dosen?

Bagaimana kualitas kerja dosen UNIDA dalam


melaksanakan tugas Tridharma Perguruan
Tinggi?
Kegunaan Penelitian

.
Informasi bagi pimpinan perguruan tinggi
(PTN/PTS) dalam pengembangan
manajemen pendidikan tinggi.

Pemacu/pendorong bagi peneliti sejenis


Kegunaan dengan obyek budaya kerja syariah
Penelitian
Rekomendasi dalam memperbaiki
kualitas penyelenggaraan pendidikan
tinggi di masa depan

Pengembangan ilmu pengetahuan dalam


bidang manajemen pendidikan tinggi
berdimensi syariah/spiritual.
TINJAUAN TEORITIS

Dalam perspektif Islam, kerja bukan sekadar memenuhi


kebutuhan perut, tapi juga untuk memelihara harga diri
dan martabat kemanusiaan yang seharusnya dijunjung
tinggi. Karenanya, bekerja dalam Islam menempati posisi
yang teramat mulia.
Kerja pada hakikatnya adalah manifestasi amal kebajikan.
Sebagai sebuah amal, maka niat dalam menjalankannya
akan menentukan penilaian, maka makna bekerja sebagai
nilai ibadah, bahkan memperoleh kedudukan yang tinggi
di sisi Allah. suatu pekerjaan yang tidak didasari atas
ibadah akan berakibat pada formalitas belaka yang tidak
disertai dengan nilai spiritualitas.
TINJAUAN TEORITIS

Uraian tentang budaya dan kerja memberikan


pemahaman tentang budaya kerja sebagai sikap,
ketaatan, kepatuhan terhadap norma-norma, etika
yang menjadi aturan dan berlaku dalam
melaksanakan aktivitas baik fisik maupun mental
untuk menghasilkan barang atau jasa dalam suatu
institusi.
Rancana menyatakan bahwa budaya kerja dalam
suatu jabatan ataupun organisasi menjadi faktor
utama dalam menentukan maju atau mundurnya
sebuah organisasi (institusi) (Rancana, 2004: 2)
TINJAUAN TEORITIS

Suparta mendefinisikan bahwa budaya kerja adalah


suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup
sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan
juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu
kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi
perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta
tindakan yang terwujud sebagai kerja (Suparta, 2012:
15)
Adapun definisi budaya kerja syariah atau budaya
kerja Islami dikemukakan oleh Tasmara, yaitu;
mengaktualisasikan seluruh potensi iman, fikir dan
zikir serta keilmuan untuk memberikan nilai
kebahagiaan bagi alam semesta (Tasmara, 2002: 161)
TINJAUAN TEORITIS

Lebih spesifik, Hafidhuddin (2003:72)


mengemukakan bahwa budaya kerja syariah yang
diterapkan dalam setiap institusi syariah adalah
akronim dari kata "SIFAT" yang merupakan
singkatan dari :
Shiddiq,
Istiqamah,
Fathanah,
Amanah, dan
Tabligh.
Etos Kerja Syariah

.
Penelitian yang Relevan

1. Arwildayanto, Budaya Kerja Tenaga Pengajar


(Studi Kasus di Universitas Negeri Padang),
2004.
2. Muhammad Hidayat, Pengaruh Kinerja Dosen
Terhadap Prestasi Hasil Belajar Mahasiswa
Penelitian (Studi kasus di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-
Relevan Hidayah Bogor), 2006.
3. Muhammad Priyatna, Pelaksanaan Manajemen
Syariah pada Lembaga Pendidikan Berbasis
Syariah (Studi kasus di STAI Al-Hidayah
Bogor), 2011.
Metodologi Penelitian

METODE Pendekatan
Studi Kasus

JENIS
Kualitatif Naturalistik
PENELITIAN
Research
Metodologi
Penelitian
ANALISA Model Interaktif dari
DATA Miles dan Huberman

KESIMPULAN Induktif
Metodologi Penelitian

Lokasi Universitas Djuanda


Penelitian Ciawi Bogor Jawa
Barat

Informan Rektor, Dosen, dan


Staf Akademik
Metodologi
Penelitian
Tehnik Dokumentasi,
Pengumpulan Wawancara dan
Data Observasi

Analisis Data Reduksi, Display dan


Kesimpulan
Diagram Alur Penelitian

.
Kesimpulan

1. Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor


menerapkan budaya kerja syariah, yaitu
budaya kerja berbasis TAUHID dan
telah ditegaskan dalam visinya, yaitu;
“Menjadi Universitas berkualitas untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa yang
menyatu dalam tauhid”.
Kesimpulan

.
Manifestasi nilai-nilai syariah bermuara pada nilai tauhid
mencakup keyakinan, norma, aturan yang dipegang teguh
oleh dosen dalam pelaksanaan tugas Tridharma perguruan
tinggi guna mencapai produktivitas kerja dan prestasinya.
a. Filosofi dasar bahwa kerja sebagai ibadah menjadi
keyakinan bagi dosen/pegawai dan diformalkan oleh
institusi UNIDA (dis.204)
b. Sistem nilai tauhid yang bersumber dari dalil naqliyah
dijadikan panduan dan penunjuk arah seluruh proses
dan komponen pendidikan secara komprehensif dan
holistik.
Kesimpulan Penelitian

c. Keyakinan kepada prinsip Tauhid dijadikan panduan


dan penunjuk arah seluruh proses dan komponen
pendidikan secara komprehenship dan holistik dalam
upaya meningkatkan kualitas kerja dosen dan layanan
pendidikan yang menekankan aspek ideologi-spiritual
dan aspek perilaku (values action).
d. Norma yang diterapkan menjadikan kampus UNIDA
bernuansa Islami.
e. Aturan yang digunakan disesuaikan dengan perundang-
undangan dan terintegrasi dengan prinsip Tauhid.
Kesimpulan Penelitian

2. . Proses pembentukan budaya kerja syariah kepada pegawai (dosen) dilakukan


dengan doktrinasi secara terstruktur dan sistemik oleh pimpinan Universitas
Djuanda.
a. Aktifitas budaya kerja syariah tercermin dari implementasi nilai-nilai tauhid di
lingkungan kampus, antara lain; budaya shalat berjamaah, budaya salam dan
berjabatan tangan, budaya berkata santun, budaya membaca al-Qur’an
(khatmil qur’an), budaya memberi nasehat melalui kegiatan kuliah ringkas,
kajian kitab kuning, aktif dalam kajian-kajian keagamaan, majlis tasbih, majlis
dhuha, majlis ilmi, dan kegiatan ramadhan in campus.
b. Prosedur kerja disesuaikan dengan konsep tauhid, masuk dalam aturan
akademik terjabarkan dalam satuan acara perkuliahan (SAP) berbasis tauhid,
tidak mendikotomikan ilmu (sains) dengan agama. Tugas dosen disesuaikan
dengan BKDnya.
c. Interaksi antar dosen/pegawai penuh keakraban (familier), tidak ada dikotomi
antara dosen PNS dan Non PNS, saling menghargai, saling mendukung dan
mementingkan kepentingan bersama. Etos kerja syariah tampak
terimplementasikan dalam perilaku dan penampilan kerja dosen
Kesimpulan Penelitian

Budaya kerja syariah membentuk karakter dosen dan


karyawan memiliki akhlak yang baik (ahlaqul karimah)
sehingga karyawan selalu berpedoman kepada nilai
kejujuran dan profesionalisme. Akhlak merupakan hasil
pembentukan budaya syariah yang dituangkan dalam
konsep Tauhid, dimana konsep ini menghasilkan kecerdasan
spiritual berdasar konsep ke-Esaan kepada Allah SWT.
Konsep ini memberikan motivasi beramal sesuai apa yang
digariskan Allah SWT.
Kesimpulan Penelitian

3 Kondisi lingkungan kerja dosen sangat mendukung bagi


terwujudnya budaya kerja syariah dan mengadopsi hukum
Islam dalam perilaku/adab kehidupan islami di kampus UNIDA.
a. Iklim kerja di lingkungan Universitas Djuanda cukup
kondusif dan penuh kekeluargaan (familier), interaksi antara
dosen penuh keakraban, saling menghargai, saling
mendukung dan saling mementingkan kepentingan bersama.
Iklim persahabatan antar pegawai, dosen dan unsur pimpinan
telah terbina dengan baik. Dosen UNIDA lebih care, lebih
peduli terhadap pekerjaannya dan lebih peduli terhadap
orang lain.
Kesimpulan Penelitian

b. Budaya kerja syariah di Universitas Djuanda


digerakkan oleh power pimpinan. Pimpinan UNIDA
menjadi motor penggerak sekaligus menjadi
teladan. Lembaga Pengkajian dan Penerapan
Tauhid (LPPT) yang dibentuk oleh Rektor
merupakan implementasi kebijakan pimpinan
untuk mensukseskan implementasi budaya kerja
syariah berbasis tauhid.
Kesimpulan Penelitian

4. Kualitas kinerja dosen UNIDA dalam pelaksanaan tugas


Tridharma setiap tahunnya ada peningkatan, antara lain :
a. Kualitas kerja dosen di bidang akademik memiliki
katagori BAIK dan menunjukkan peningkatan setiap
tahunnya. kinerja dosen pada kegiatan seminar,
penulisan makalah, dan jurnal ada kenaikan setiap
tahunnya.
b. Kinerja dosen di bidang riset, juga ada kenaikan, baik
secara kuantitas/jumlah penelitian yang dihasilkan
maupun dari banyaknya proposal penelitian yang
diajukan para dosen ke universitas melalui LPPM.
Kesimpulan Penelitian

c. Kualitas kerja dosen dalam kegiatan pengabdian kepada


masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh dosen
UNIDA juga ada peningkatan, baik secara volume
maupun jumlah dana yang dikeluarkan.
Pelaksanaan tugas PKM banyak dilakukan oleh dosen
UNIDA, baik pada tingkat fakultas secara mandiri
maupun tingkat universitas, seperti; bakti sosial,
sumbangan sosial, Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik,
pengawas independen Ujian Nasional,
pelatihan/penyuluhan, pembinaan masyarakat desa
binaan, pemberantasan buta huruf dan sebagainya.
Wassalamualaikum...
Terimakasih
Atas kesempatan yang diberikan, mohon
masukan dan arahan untuk perbaikan kualitas
penelitian ini.

M. HIDAYAT GINANJAR
No. Reg : 7617110642

Anda mungkin juga menyukai