Menurut HB Jassin • Melayu Lama • Sastra Indonesia Modern • Angkatan 20 • Angkatan 33 / Pujangga Baru • Angkatan 45 • Angkatan 66 • Kita akan menggunakan periodisasi HB Jassin dalam melihat pembagian sastra Indonesia. Dipilihnya periodisasi HB Jassin dengan pertimbangan kemudahan dan kesederhaan konsep. Sudah barang tentu periodisasi yang lain juga bisa kita pertimbangkan. Namun untuk keperluan perkuliahan dipilih konsep periodisasi HB Jassin. • Dengan demikian istilah sastra pra Indonesia dapat dimaknai sastra sebelum Indonesia ada. Istilah Indonesia sendiri mengacu kepada konsep negara, bangsa dan wilayah. • Indonesia baru lahir tahun 1945. Sebelumnya negara, bangsa dan wilayah yang kita kenal sebagai Indonesia masih sebagai bagian dari Kerajaan Belanda yang dikenal dengan Hindia Belanda. • Akan tetapi sebelum Indonesia ada, sudah banyak penulis-penulis Hindia Belanda menulis dengan menggunakan Bahasa Melayu -- kelak akan menjadi Bahasa Indonesia. Dengan adanya karya sastra yang ditulis dengan Bahasa Melayu ini, dianggaplah karya sastra tersebut sebagai bagian dari sastra Indonesia. Kenapa tidak dianggap sebagai sastra Belanda? • Karena bahasa yang digunakan bukan Bahasa Belanda, tetapi menggunakan Bahasa Melayu yang nanti akan menjadi bahasa Indonesia. • Jadi yang menjadi pertimbangan adalah penggunaan bahasa yaitu Bahasa Melayu. • Jadi karya sastra yang menggunakan bahasa Melayu dianggap sebagai bagian dari sejarah sastra Indonesia. • Sastra yang menggunakan bahasa Melayu dalam sejarah sastra Indonesia dikenal sebagai sastra Melayu lama. Kadang ada yang menyebut karya sastra lama saja. Karya sastra melayu lama ini ada yang disampaikan secara lisan ada yang disampaikan secara tulis. • Pengertian Karya Sastra Lama (lisan): Sastra lama adalah sastra yang berbentuk lisan atau sastra melayu yang tercipta dari suatu ujaran atau ucapan.