Anda di halaman 1dari 13

APENDISITIS

PENGERTIAN APENDISITIS

• Radang usus buntu atau apendisitis adalah


peradangan usus buntu, sebuah organ yang
merupakan tabung sepanjang 1,5 cm
membentang dari usus besar.
BAGAIMANA APENDISITIS BISA TERJADI?

• Apendisitis adalah peradangan pada apendiks atau yang disebut Usus Buntu.
Apendiks adalah organ kecil sebesar 1 ruas jari yang menempel pada usus besar
di sisi kanan bawah perut. Bagian dalam usus buntu membentuk cul-de-sac
yang biasanya menyambung ke usus besar.
 
• Bila usus buntu tersumbat, usus buntu akan meradang dan bakteri bisa tumbuh
di dalamnya. Penyumbatan bisa disebabkan oleh tinja yang mengeras (disebut
fecolith),gt;pembengkakan kelenjar getah bening di usus, atau bahkan infeksi
parasit.
• Jika usus buntu yang terinfeksi tidak diangkat, usus buntu bisa pecah dan
konten di dalamnya bisa menyebar. Infeksi dari usus buntu yang pecah bisa
sangat serius karena bisa menyebar ke seluruh perut (jenis infeksi ini disebut
peritonitis) dan bisa berdampak kematian.

• Apendisitis biasanya menyerang anak-anak dan remaja berusia antara 10 dan


20 tahun, apendisitis jarang terjadi pada bayi. Apendisitis adalah penyakit
paling umum yang menyebabkan operasi perut darurat pada anak-anak.
Apendisitis tidak menular.
GEJALA APENDISITIS

• Ada beberapa gejala apendisitis klasik yang muncul, meliputi:


i. Nyeri dekat pusar atau perut bagian atas yang menjadi semakin tajam
ketika bergerak ke perut kanan bawah. Ini biasanya merupakan tanda
pertama.
ii. Kehilangan selera makan
iii. Mual atau muntah segera setelah sakit perut dimulai
iv. Pembengkakan perut
v. Demam
vi. Ketidakmampuan untuk kentut (flatus)
• Selain itu seiring berjalannya waktu, gejala apendisitis lainnya dari usus
buntu muncul, meliputi:
i. Nyeri tajam di mana saja, diantaranya di perut bagian atas atau bawah,
punggung, atau rektum
ii. Nyeri ketika buang air kecil
iii. Muntah yang mendahului nyeri perut
iv. Kram parah
v. Sembelit atau bahkan diare
• Jika memiliki salah satu gejala apendisitis yang disebutkan di atas,
segera cari bantuan medis, karena diagnosis dan pengobatan
sangat penting. Jangan makan, minum, atau menggunakan obat
nyeri, antasida, obat pencahar, atau bantalan pemanas, yang dapat
menyebabkan apendiks meradang dan pecah.
DIAGNOSIS APENDISITIS

• Tes berikut ini biasanya digunakan untuk diagnosis:


a. Tes perut untuk mendeteksi peradangan
b. Tes urine untuk menyingkirkan infeksi saluran kemih
c. Tes rektum
d. Tes darah untuk melihat apakah ada tanda leukositosis yang artinya
ada suatu peradangan/infeksi
e. CT scan atau USG.
PENGOBATAN APENDISITIS

• Operasi untuk mengangkat usus buntu, yang disebut apendiktomi, adalah


pengobatan standar untuk radang usus buntu. Secara umum, jika dicurigai usus
buntu, dokter cenderung segera mengambil apendiks sehingga perforasi dapat
dicegah. Jika usus buntu telah membentuk abses, pasien dapat menjalani dua
prosedur: satu untuk mengeringkan abses nanah dan cairan, dan prosedur
selanjutnya untuk mengangkat apendiks. Namun, ada beberapa penelitian yang
menunjukkan bahwa pengobatan apendisitis akut dengan antibiotik dapat
menghilangkan kebutuhan untuk operasi.
• Antibiotik yang diberikan sebelum apendiktomi dapat digunakan untuk
melawan peritonitis. Anestesi umum biasanya diberikan, dan apendiks
akan diangkat melalui sayatan perut atau dengan laparoskopi. Jika Anda
mengalami peritonitis, perut juga perlu diirigasi dan nanah perlu
dikeringkan.
• Dalam waktu 12 jam operasi pasien dapat bangun dan bergerak. Pasien
biasanya dapat kembali ke kegiatan normal dalam 2-3 minggu. Jika
operasi dilakukan dengan laparoskop (instrumen teleskop untuk melihat
isi perut), sayatan yang dilakukan akan lebih kecil dan pemulihan lebih
cepat.
• Setelah operasi usus buntu, hubungi dokter jika Anda mengalami:
a. Muntah yang tidak terkontrol
b. Sakit perut yang meningkat
c. Pusing/ pingsan
d. Muntahan atau kencing yang disertai darah
e. Peningkatan rasa sakit dan kemerahan di bekas sayatan
f. Demam
g. Nanah dalam luka
• Perlu diketahui, tidak ada cara untuk mencegah apendisitis atau radang usus
buntu. Namun, usus buntu kurang sering pada orang yang makan makanan tinggi
serat, seperti buah-buahan dan sayuran segar.

Anda mungkin juga menyukai