OBSERVASI
Tahap kedua dalam pengumpulan data adalah
pengamatan, dan pada praktiknya kita lebih
sering menyebutnya dengan observasi.
Observasi adalah mengamati perilaku dan
keadaan klien untuk memperoleh data tentang
masalah kesehatan dan keperawatan klien.
Tujuan dari observasi adalah
mengumpulkan data tentang
masalah yang dihadapi klien
melalui kepekaan alat panca indra
Yang perlu di observasi
• REPETISI
Di sini komunikasi non-verbal memiliki fungsi
untuk mengulang kembali gagasan yang
disajikan secara verbal. Misalnya setelah
seseorang menjelaskan penolakannya
terhadap suatu hal, ia akan menggelengkan
kepalanya berulang kali untuk menjelaskan
penolakannya.
• SUBSTITUSI
Di sini komunikasi non-verbal memiliki fungsi untuk
menggantikan lambing-lambang verbal.
Misalnya tanpa sepatah katapun seseorang
berkata, ia dapat menunjukkan persetujuan
dengan mengangguk-anggukkan kepala.
• KONTRADIKSI
Di sini komunikasi non-verbal memiliki fungsi untuk
menolak pesan verbal atau memberikan makna
yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya
seseorang memuji prestasi rekannya dengan
mencibirkan bibirnya sambil berkata: “Hebat, kau
memang hebat”.
• KOMPLEMEN
Di sini komunikasi non-verbal memiliki fungsi untuk
melengkapi dan memperkaya makna pesan non-
verbal. Misalnya air muka seseorang
menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak
terungkap dengan kata-kata.
• AKSENTUASI
Di sini komunikasi non-verbal memiliki fungsi untuk
menegaskan pesan verbal atau
menggarisbawahinya. Misalnya seseorang
mengungkapkan kejengkelannya sambil
memukul mimbar.
PENTINGNYA KOMUNIKASI NON-VERBAL DALAM
KOMUNIKASI SEHARI-HARI:
1. Faktor-faktor non-verbal sangat menentukan
makna dalam komunikasi interpersonal
Ketika kita mengobrol atau berkomunikasi tatap
muka, kita banyak menyampaikan gagasan dan
pikiran kita lewat pesan-pesan non-verbal. Pada
gilirannya orang lain pun lebih banyak membaca
pikiran-pikiran kita lewat petunjuk-petunjuk non-
verbal. Menurut Birdwhistell tidak lebih dari 30%-
35% makna sosial percakapan atau interaksi
dilakukan dengan kata-kata, dan sisanya
dilakukan dengan pesan non-verbal.
2. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan non-verbal
ketimbang pesan verbal.
e. Pesan artifaktual
• Pesan ini diungkapkan melalui penampilan, body image,
pakaian, kosmetik, dll. Umumnya pakaian kita pergunakan
untuk menyampaikan identitas kita, yang berarti
menunjukkan kepada orang lain bagaimana perilaku kita
dan bagaimana orang lain sepatutnya memperlakukan kita.
Selain itu pakaian juga berguna untuk mengungkapkan
perasaan (misal pakaian hitam berarti duka cita) dan
formalitas (misal sandal untuk situasi informal dan batik
untuk situasi formal)
f. Pesan paralinguistik
• Merupakan pesan non-verbal yang berhubungan dengan cara
mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat
menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan dengan cara yang
berbeda. Hal-hal yang membedakan antara lain : nada, kualitas
suara, volume, kecepatan, dan ritme. Secara keseluruhan, pesan
paralinguistik merupakan alat yang paling cermat unuk
menyampaikan perasaan kita kepada orang lain.
vocabulary
racing
intonasi suara
singkat dan jelas
timing
Amati Kalimat Kunci atau Kata Kunci Kalimat Kunci:
Perhatikan ‘I Statement’ klien (Saya tidak cocok
dengan X, Saya sedih)
Konselor: bantu klien untuk eksplor fakta dan
mengkonkritkan situasinya, eksplor perasaan klien
berkaitan dengan hal tersebut dan maknanya bagi
klien.
Kata Kunci:
Perhatikan kata-kata yang selalu diulang-ulang oleh
klien
Bantu klien untuk mengeksplorasi fakta, perasaan,
dan makna dibalik kata kunci tersebut
Perhatikan verbal underlining > bisa melihat apa yang
penting bagi klien
PENGAMATAN DAN PENAFSIRAN
(INTERPRETASI)
tahap-tahap:
1. refleksi perasaan
2. klarifikasi
3. refleksi
4. konfrontasi
5. interpretasi
Pesan verbal dan non verbal seringkali juga
bersifat kontradiktif. Ketika kita mengucapkan
sesuatu tetapi melakukukan sesuatu yang lain,
kita mengirimkan pesan yang kontradiktif.
Ketika kita sadar adanya pesan yang
kontradiktif tersebut, kecenderungan dari kita
adalah lebih mempercayai petunjuk non
verbal. Penelitian yang dilakukan dalam ilmu
komunikasi juga menyimpulkan bahwa
komunikasi non verbal lebih sulit dimanipulasi
dibandingkan dengan petunjuk verbal ( kata-
kata )
1. Yang harus dilakukan
untuk melakukan observasi, hal-hal yang harus dilakukan :
a. Rencanakan terlebih dahulu observasi yang akan
dilakukan, meliputi :