Anda di halaman 1dari 39

KEBIJAKAN

PROSES ASUHAN GIZI


DI PUSKESMAS

DINAS KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG


SISTEMATIKA PENYAJIAN

Kebijakan PAG di Puskesmas 2


LATAR BELAKANG

Kebijakan PAG di Puskesmas 3


PEMBANGUNAN
KESEHATAN 2015-2019

PROGRAM
INDONESIA
SEHAT

KELUARGA
3 BUKU
SEHAT
1.Agenda Pembangunan Nasional
2.Agenda Pembangunan Bidang
3.Pembangunan Berdimensi
Kewilayahan
PRIORITAS PEMBANGUNAN
KESEHATAN
(RPJMN KESEHATAN 2015-2019)

5
SITUASI STATUS GIZI MASYARAKAT
SAAT INI
a. Masalah gizi masyarakat (kurang gizi, stunting, obesitas) terjadi pada
semua strata ekonomi masyarakat baik perdesaan dan atau perkotaan.
b. Implikasi persoalan ini berkaitan dengan bonus demografi dan atau
produktivitas serta daya saing bangsa pada masa yang akan datang.
c. Hal yang mendasari bukan hanya KEMISKINAN, namun juga
KETIDAKTAHUAN MASYARAKAT akan makanan sehat dan zat gizi yang
diperlukan pada semua kelompok usia.

PERPRES 42/2013
tentang
GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN
PERBAIKAN GIZI TARGET 2025

Melibatkan 12 K/L,
Akademisi, CSO, 1
TREN MASALAH GIZI
BALITA RISKESDAS,
Underweight
Cut of point
2007 – 2018
10%
• Underweight
menurun terutama
pada kelompok
Stunting status gizi buruk
Cut of point
20% • Stunting menurun
cukup signifikan
terutama pada
Wasting
kelompok status
Cut of Point sangat pendek
5% • Wasting menurun
terutama pada
kelompok status
Gemuk sangat kurus
• MASIH MENJADI
Gemuk menurun
Sumber: MASALAH GIZI
Riskesdas
MASYARAKAT
Triple Burden
Gizi Buruk dan Gizi
DEFISIENSI Kurang 17,7%
1 KALORI DAN
PROTEIN Stunting 30.8%

2 DEFISIENSI Anemia pada Ibu hamil


ZAT GIZI MIKRO 48, 9%

Gizi Lebih Balita 8%


3 KELEBIHAN Gizi Lebih penduduk
KALORI usia > 18 Tahun 28.9%
8
Riskesdas, 2018
POLA KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT INDONESIA
Konsumsi pangan penduduk Indonesia masih Pola makan merupakan faktor risiko nomor 1
didominasi oleh padi-padian. Konsumsi bahan
pangan hewani dan sayur dan buah masih
yang berkontribusi pada kematian dan
rendah. kecacatan di Indonesia

Skor Pola Pangan Harapan Faktor Risiko Kematian dan Kecacatan di


(PPH) Tahun 2017 mencapai Indonesia,
83,04%. 2007-2017

25%
Padi-padian

21,74
%
Sayur
dan 15,49%
Buah Pangan
9,81% Hewani
Kacan
g-
kacan
gan
Sumber: Kementerian
Pertanian

Penduduk usia ≥ 5
tahun kurang konsumsi Sumber: IHME Data Visualization
sayur dan buah Sumber: Riskesdas, 2018

9
PELAYANAN GIZI PUSKESMAS

Kebijakan PAG di Puskesmas 10


SISTEM MANAJEMEN
PUSKESMAS

DID B IFUN
UK ERM GS
NAL TU
IO MU IP &

UN U
S
A ER N S IZI

G TU A N
R
E I B G S G SI
P

SU DA
O GS U D AN RA
N D L G

MB N
FU AN VEI NTE
P I
DI UR ER

ER
IK
S T SARANA

DA

YA
WAKTU PRASAR
ANA
SDM
KOMPETEN
MOTIVASI
TGG JWB ALAT
DANA

LOGISTI
K

KEPEMIMPINAN
3H, NO BED, 4E KERJASAMA DLM ORGANISASI KOMUNIKASI SBC-KAIPA
11
Manajemen Pusk. Manajemen Program Gizi (UKP
& UKM) Gizi Terselenggara Bermutu  Status Gizi Terselenggaranya
Masy ↗, Lihat 18 Indikator Gizi, dll 2 Fungsi Pusk.
Sesuai Standar

YANZI (UKP & UKM)


UKP Bukan Hanya Pengobatan  UKP Berkualitas
dlm Pelayanan Gizi  Merata Berkualitas
Terpadu (Ps. 3 /1f; Ps.5; Ps.7; / PMK: 12
75/2014)
UKM:
UKK (Usaha Kesehatan
Kerja): Deteksi dini penyakit
Anak Usia SMP/A &
Lansia dan norma sehat dalam • remaja
Kespro remaja UKM Anak Usia
bekerja: wujud Germas di • Konseling: Gizi Sekolah
PUS &
tempat kerja HIV/AIDS, NAPZA UKS/ M (Usaha
WUS dll Kesehatan Sekolah/
UKM: UKP: • Suplementasi Fe Madrasah) 
Posbindu • Konselin • Upaya Kes
• Konseling Transformasi UKS/ M:
Lansia: g Sekolah
dan merupakan wujud
penanggulanga • Pelayana
pelayanan Germas di institusi
n PTM, senam n KB
gizi lansia
• PKRT Anak Usia sekolah/madrasah/
bersama, dll) • Lansia Pesantren
 integrasi ke sehat, CONTINUUM
• UKK SD
•Penjaringan
Rumah Desa bugar, • P4K •Bulan Imunisasi Anak
Sehat produktif • Buku KIA OF CARE Sekolah
• ANC terpadu •Upaya Kes Sekolah
• Kelas Ibu Hamil •PMT-AS
Ibu • Suplementasi • ASI eksklusif •Promosi MJAS di
Hamil besi folat • Imunisasi sekolah
UKM: UKP: • PMT ibu hamil dasar lengkap Balita
Kelas ibu KEK • Pemantauan
• IMD
hamil, • Vit K 1 inj • Suplementasi pertumbuhan UKM: UKP:
Rumah • Imunisasi Kalsium dan Posyandu • Pemantauan
Tunggu • Penanggulanga perkembangan (Penimbangan pertumbuhan &
Hep B
Kelahira n kecacingan • PMT/MP-ASI , PMT, perkembangan
• Kemitraan
n PMT • TT ibu hamil • Zink untuk Imunisasi, • PMT/MP-ASI
Bidan
Bumil  • Rumah tunggu manajemen Pendidikan • Fortifikasi besi
Dukun
integrasi • KB pasca kelahiran diare gizi, dll) PAUD dan kegiatan
ke • Vit A Bayi (Pendidikan suplementasi
persalinan
Rumah • MTBS Anak Usia (Taburia)
• PONED-
Desa PONEK Dini) • Vit A
Sehat • Promosi  Integrasi ke • MTBS
ASI Rumah Desa • Pemberian obat
Eksklusif Ibu Bersalin, 1000 HPK Sehat cacing
• Zink untuk13
• Konseling Nifas dan manajemen diare
Mneyusui
Kebijakan PAG di Puskesmas 14
Program Gizi yg berkualitas dan Customized di Puskesmas 
Menerapkan Konsep Paradigma Sehat & Penguatan Pelayanan
Kesehatan & Gizi, Terintegrasi dlm Pelayanan UKP & UKM
15
Melalui Pendekatan PDIME dalam PAG
8 Sasaran KIA dan Gizi dalam
RPJMN 2015-2019

1.Menurunkan 3. Menurunkan angka 6. Menurunkan


angka kematian bayi per prevalensi balita
kematian ibu 1.000 kelahiran hidup kekurangan gizi
per 100.000 menjadi 24 (underweight)
kelahiran 4. Menurunkan prevalensi
menjadi 17%
hidup bayi dengan berat lahir
menjadi 306 rendah (BBLR) 7. Menurunkan balita
2.Menurunkan menjadi 8% kurus (wasting)
prevalensi 5. Meningkatkan menjadi 9,5%
anemia pada prevalensi bayi usia 8. Menurunkan
ibu hamil kurang dari 6 bulan prevalensi baduta
menjadi 28% yang mendapat ASI
pendek dan sangat
Eksklusif menjadi
pendek (stunting)
50% Kebijakan PAG di Puskesmas 16
menjadi 28%
6 Indikator Sasaran Kegiatan Pembinaan
Gizi Masyarakat Tahun 2019

1. Persentase ibu 3. Persentase bayi usia 6. Persentase


hamil KEK yang kurang dari 6 bulan remaja putri
mendapatkan yang mendapat ASI yang mendapat
makanan tambahan Eksklusif sebesar 50%
Tablet Tambah
sebesar 95% 4. Persentase bayi baru
2. Persentase ibu lahir mendapat Inisiasi Darah (TTD)
hamil yang Menyusu Dini (IMD) sebesar 30%
mendapatkan 90 sebesar 50%
Tablet Tambah 5. Persentase balita
Darah (TTD) selama kurus yang mendapat
masa kehamilan makanan tambahan
sebesar 98% sebesar 90%
Kebijakan PAG di Puskesmas 17
SURVEILANS GIZI

Kebijakan PAG di Puskesmas 18


PENGERTIAN SURVEILANS GIZI
Definisi
Pengamatan secara terus menerus dan teratur terhadap
status gizi, faktor penyebab, dan faktor resikonya, melalui
pengumpulan data, pemanfaatan data dari laporan rutin,
yang dianalisis agar menghasilkan informasi

Untuk:
Didiseminasikan kepada stakeholder, policy makers,
dan decision makers

Sebagai masukan dalam:


Merumuskan kebijakan, mengambil keputusan,
merencanakan program, evaluasi dan melakukan
tindakan
KOMPONEN KEGIATAN SURVEILANS GIZI

1. Isyarat Dini (“Early Warning”)  Frekuensi:


bulanan, setiap saat ada kejadian

2. Analisis Situasi Gizi (PSG, Riskesdas, Survei


lainnya)  Frekuensi: Setengah Tahunan,
Tahunan, Tiga tahunan, atau Lima tahunan

3. Diseminasi Hasil Kegiatan  Frekuensi:


setiap ada informasi
ALUR PELAKSANAAN SURVEILANS GIZI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

POSYANDU PUSKESMAS KABUPATEN


Pengiriman pencatatan Laporan
REKAPITULASI REKAPITULASI
DATA RUTIN DATA RUTIN
PENGUMPULAN DARI
DATA RUTIN dari POSYANDU
feedback feedback PUSKESMAS
POSYANDU
informasi Entry data/
feedback

feedback ePPGBM informasi


Data individu
by name by Entry data
EPPGBM address
menjadi sumber ENUMERAT
data dan OR
informasi untuk
kegiatan PUSAT SEKTOR
PROVINSI
Surveilans Gizi LAIN
PEMANFAATAN INFORMASI
SURVEILANS TIDAK HANYA
MENGUMPULKAN DATA
ANALISIS SEGERA DATA UNTUK PERBAIKAN GIZI
TUJUAN
HASIL SURVEILANS SEBAGAI EVIDENCE –BASED UNTUK PENGAMBILAN KEBIJAKAN DAN TINDAKAN

INTERPRE PENGAMB
PENGUMP PENGELO
PRIORITAS TASI/ ILAN
ULAN MPOKAN ANALISIS
I DATA REKOMEN KEPUTUSA
DATA DATA
DASI N

Menetapkan Mengumpulk Pengolahan data Menganalisa membuat membuat


pritoritas an data secara agregat data rekomendasi keputusan dan
data yang dilapangan dan terstruktur menggunak program dan kebijakan yang
dibutuhkan dan membuat an tools kebijakan implementatif
laporan yang ada berdasarkan hasil berbasis bukti
Manajemen data perlu menjadi prioritas program di daerah analisis
Pemanfaatan data perlu dioptimalkan

Kapasitas SDM untuk menganalisa data perlu ditingkatkan

Akses dan transparansi data

Setiap kebijakan dan program perlu


mempertimbangkan hasil analisis data
Source: John Field 1987. Food Policy; Global
Nutrition Report 2017
Gunakan 3 Parameter Status Gizi untuk Intervensi
Membangun Survailans Gizi yang
Cek BB/U Skrining Kuat
•Setiap Posyandu Punya Alat Ukur BB
awal dan Panjang Badan
•Buku KIA Cukup (Alat Dx Stunting)
• Normal
•Kader yang Kompeten
• Gizi Kurang
• Gizi Buruk PMT
Pemulihan
TFC INTERVENSI GIZI
Cek TB/U 1.Pendekatan
• Normal Lintas Sektor Tk
Desa
• Pendek PMT dan
• Sangat 2.Lokus kegiatan di
Undernutrisi Posyandu
Pendek Stimulasi 3.Pendekatan
kronik Keluarga
(pemberdayaan
Cek BB/TB keluarga)
4.Pelaksana: Kader,
PKK, Ibu Balita
• Normal PMT
• Kurus
• Sangat Kurus Undernutrisi Akut Pemulihan
TFC
DETEKSI DINI KEJADIAN GIZI BALITA DI POSYANDU

LANGKAH-
LANGKAH

25
PEMANFAATAN DATA SUVEILANS DALAM
PROSES ASUHAN GIZI
Pengertian
Proses
Asuhan Gizi

Sebuah pendekatan
Metoda standar dalam sistematik dalam
memecahkan masalah gizi, memberikan pelayanan
meningkatkan kualitas dan asuhan gizi yang
keberhasilan asuhan gizi, berkualitas, melalui
membutuhkan cara berpikir serangkaian aktivitas yang
kritis dan menggunakan terorganisir yang meliputi
terminologi internasional identifikasi kebutuhan gizi
(International Dietetic and sampai pemberian
NutritionTerminology – pelayanannya untuk
IDNT) memenuhi kebutuhan gizi.
Konsep Dasar PAG 27
TUJUAN PAG

Konsep Dasar PAG 28


4 langkah Proses Asuhan Gizi

Konsep Dasar PAG 29


4 LANGKAH PROSES ASUHAN GIZI

MEMANFAATKAN
DATA HASIL
SURVEILANS

Kebijakan PAG di Puskesmas 30


4 langkah Proses Asuhan Gizi

Konsep Dasar PAG 31


PEDOMAN PROSES ASUHAN
GIZI (PAG) PUSKESMAS

Kebijakan PAG di Puskesmas 32


TUJUAN

Kebijakan PAG di Puskesmas 33


SASARAN PEDOMAN PAG
Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
gizi di puskesmas

Sumber foto: Google

Kebijakan PAG di Puskesmas 34


Proses Asuhan Gizi di Puskesmas

S
U
R
V
E
I
L
A
N
S
Sifat: Preventif, Promotif, Kuratif & Rehabilitatif
Subjek: Nutrisionis/Dietisien dan tenaga kesehatan yang telah mendapat
pembekalan materi asuhan gizi
35
LANDASAN HUKUM
Peraturan
UU Nomor 36 UU Nomor 36 Pemerintah Nomor
Tahun 2009 Tahun 2014 tentang 33 Tahun 2012
tentang Kesehatan Tenaga Kesehatan Tentang Pemberian
ASI Eksklusif

Permenkes No. 75 Permenkes No. 39 Permenkes No. 26


Tahun 2013 tentang Tahun 2013 tentang Tahun 2013 tentang
Angka Kecukupan Susu Formula Bayi dan Penyelenggaraan
Gizi Produk Bayi Lainnya Pekerjaan dan Praktik
Tenaga Gizi

Permenkes No. 23 Permenkes No. 25 Permenkes No. 41


Tahun 2014 tentang Tahun 2014 tentang Tahun 2014 tentang
Upaya Perbaikan Gizi Upaya Pelayanan Pedoman Gizi
Masyarakat Kesehatan Anak Seimbang

Permenkes No. 88
Permenkes No. 97
Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Tahun 2014 tentang
Tahun 2014 tentang Standar Tablet Tambah
Darah bagi Wanita Usia Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Kehamilan
Subur dan Ibu Hamil
36
RUANG LINGKUP

Kebijakan PAG di Puskesmas 37


RUANG LINGKUP

Kegiatan Dilakukan oleh


BELUM
SEMUA
PUSKESMAS
MENPUNYAI
TENAGA GIZI

DIHARAPKAN
MAMPU
MELAKUKAN
PAG
Kebijakan PAG di Puskesmas 38
TERIMA KASIH

Kebijakan PAG di Puskesmas 39

Anda mungkin juga menyukai