Teori relativitas khusus by : kelompok 1

1. Ahmad Rudi
affandi
2. Eka Septiana

3. Kayla Kusuma
Prasetyo
BAGAN PEMBAHASAN
bab II
bab I
(Eksperimen
(Relativitas Michelson-
Galileo-Newton) Morley)
bab V
(Akibat Prinsip
Relativitas
Khusus)
bab III
(Teori bab IV
Relativitas (Transformasi
Khusus Lorenzt)
Einstein)
 (RELATIVITAS
BAB GALILEO-
NEWTON)
I
 Relativitas Galileo-Newton
Galileo dan Newton mengemukakan mengenai apa yang sekarang kita sebut prinsip relativitas Newton. Dalam teorinya,
relativitas Newton menjelaskan gerak-gerak benda jauh di bawah kecepatan cahaya. Teori relativitas secara umum mempelajari
bagaimana pengukuran besar fisika yang bergantung pada pengamat seperti halnya dengan peristiwa yang diamati. Suatu objek
dikatakan bergerak jika kedudukan benda tersebut berubah terhadap kerangka acuannya. Dimana, dalam pembahasan relativitas,
kerangka acuan yang digunakan disebut dengan kerangka acuan inersial, yaitu kerangka acuan dimana hukum I Newton (Hukum
Inersia) berlaku. Prinsip relativitas Galileo dikenal pula sebagai prinsip relativitas klasik. Karena hanya berkaitan dengan hukum-
hukum gerak Newton. Prinsip relativitas Galileo tersebut dibangun berdasarkan dua postulat antara lain :
1. Waktu adalah besaran mutlak
2. Hukum-hukum gerak Newton tidak berubah bentuk (invarian)
Relativitas Galileo-Newton
Transformasi ini dikenal dengan nama transformasi Galileo. Kita akan meninjau
dua sistem kerangka acuan S dan S’. Kerangka acuan S’ bergerak relatif terhadap
S sepanjang suatu garis lurus ke kanan dengan laju v. Ada dua macam obyek
dengan kerangka acuannya masing-masing. Obyek O dengan kerangka XYZ dan
obyek O’ dengan kerangka X’Y’Z’. Karena sumbu Y sejajar dengan Y’ dan
sumbu Z sejajar pula dengan Z’. Maka bisa dikatakan Y=Y’ dan Z=Z’, sehingga
yang perlu diperhatikan hanyalah sumbu X dan X’. Menurut Galileo, O melihat
O’ bergerak sejauh :

X’ = X – Vt

Sementara jika dibalik, O’ melihat O bergerak sejauh:

X = X’ + Vt
 (EKSPERIMEN
BAB MICHELSON-
MORLEY)
II
 Eksperimen Michelson-Morley
Eksperimen Michelson dan Morley diawali pada tahun 1887, Albert Michelson (1852-1931) dan Edward Morley (1838-1923)
melakukan suatu percobaan untuk mengukur kecepatan bumi terhadap eter, yaitu suatu medium hipotetik/medium cahaya yang
dahulu diyakini diperlukan untuk membantu perambatan radiasi elektromagnetik. Setelah dilakukan percobaan, ternyata
keberadaan eter tidak dapat dibuktikan. Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan Michelson-Morley yaitu tidak terdapat
adanya eter sebagai medium perambatan cahaya.
 (TEORI RELATIVITAS
BAB KHUSUS EINSTEIN)

III
 Teori Relativitas Khusus
Einstein
Teori relativitas khusus didasarkan pada 2 postulat, Einstein, yaitu :

Postulat pertama :
Hukum fisika dapat dinyatakan dalam bentuk matematis yang sama meskipun diamati dari kerangka acuan yang bergerak
dengan kecepatan tetap terhadap kerangka acuan yang lain.

Postulat kedua :
Kelajuan cahaya di dalam ruang hampa ke segala arah adalah sama untuk semua pengamat, tidak tergantung pada gerak
sumber cahaya maupun pengamat. Sebagai konsekuensi dari Postulat Einstein tersebut maka kecepatan, panjang benda dan
massa benda bersifat relatif (nisbi).
BAB
(TRANSFORMASI
LORENTZ)

Iv
 Transformasi Lorentz
Transformasi Lorentz merupakan transformasi koordinat untuk gerak partikel yang sangat cepat mendekati kecepatan cahaya.
Ini adalah salah satu konsep yang menjadi dasar teori relativitas khusus. Tidak seperti pada transformasi Galileo yang
menyatakan bahwa waktu bersifat mutlak, Transformasi Lorentz menyatakan bahwa waktu bersifat relatif. Lorentz
memandang bahwa transformasi Galileo tidaklah cukup mampu menjelaskan apa yang terjadi pada dunia elektromagnetis dan
Lorentz mengusulkan revisinya. Maka persamaan Transformasi Galileo kemudian ditulisnya ulang menjadi :

Dengan Y sebuah konstanta, yang tidak dipengaruhi oleh

waktu.
BAB V 1. Relativitas
Kecepatan

2. Relativitas Panjang
(Kontraksi Lorentz)
(AKIBAT PRINSIP
3. Relativitas Waktu
RELATIVITAS KHUSUS) (Dilatasi Waktu)

4. Relativitas
Massa
 1. RELATIVITAS KECEPATAN
Tidak ada kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya. Rumus penjumlahan kecepatan
relativitas ialah sebagai berikut.
CONTOH SOAL
1. Seorang astronot berada di stasiun luar angkasa
mengamati dua buah pesawat A dan B yang datang
menuju stasiun Luar Angkasa masing-masing dari arah
yang berlawanan dengan laju Va = Vb = 0.25 c. Maka
kelajuan pesawat A menurut Astronot di pesawat B
adalah...
Jawab:
diketahui:
Va = 0,25 c
Vb = 0,25 c
Ditanya: V?
Setelah kita mengetahui kecepatan masing-masing
pesawat dapat kita hitung dengan rumus berikut:
 2. RELATIVITAS PANJANG
(KONTRAKSI LORENTZ)

Menurut teori ini, jika benda bergerak mendekati kecepatan

cahaya, maka panjang benda seolah-olah tampak memendek
(kontraksi panjang). Apabila diukur oleh pengamat yang diam
terhadap benda tersebut, relativitas panjang bisa dirumuskan
sebagai berikut:
CONTOH SOAL
2. Sebuah balok kayu yang diukur saat bergerak
menyusut sebesar 30cm dari panjang benda yang
diukur dalam keadaan diam. Bila panjang benda dalam
keadaan diam sebesar 150cm dan kecepatan cahaya
dinotasikan dengan c, berapa kecepatan benda
tersebut dalam keadaan bergerak?
Jawab:
Ubah panjang benda ke dalam satuan meter terlebih
dahulu.
L0 = 150cm (panjang benda dalam keadaan diam)
     = 1,5 m
L = L0 - Penyusutan panjang
L = 1,5 m - 0,3 m
L = 1,2 m
Ditanya: c?
Karena besar benda saat diam diketahui dan panjang
benda saat bergerak telah diketahui kita dapat
menghitung kecepatan benda saat bergerak.
 3. RELATIVITAS WAKTU
Merupakan waktu yang diukur oleh sebuah jam yang bergerak
terhadap kejadian lebih besar daripada jam yang diam terhadap
kejadian. Relativitas waktu bisa dirumuskan sebagai berikut:

(DILATASI WAKTU)
CONTOH SOAL
Seorang astronot yang memiliki saudara kembar pergi
ke ruang angkasa pada umur 32 tahun menggunakan
pesawat luar angkasa yang melaju dengan kecepatan
hingga mencapai 80% kecepatan cahaya. Astronot
tersebut kembali ke bumi dan pada saat itu saudara
kembarnya sudah berumur 44 tahun. Berapakah umur
saudara kembarnya menurut astronot yang baru
kembali ke bumi?
Pembahasan dan jawaban:
Diketahui bahwa v = 0,8c
Karena pertanyaannya adalah menurut si astronot,
maka astronot merupakan kerangka yang diam,
sedangkan saudara kembarnya (yang tinggal di bumi)
sebagai kerangka yang bergerak terhadap pesawat luar
jadi menurut astronot, umur saudara kembarnya
angkasa.
seharusnya hanya bertambah usia sebesar 7,2 tahun
maka ∆t = 44 – 32 = 12 tahun
( ), bukan sebanyak 12 tahun ( ).
Sehingga:
Sehingga menurut astronot, saudara kembarnya baru
berusia 32 – 7,2 = 39,2 tahun.
4. RELATIVITAS MASSA
massa benda yang bergerak (m) akan lebih besar daripada massa
benda tersebut saat diam (mo). Rumusnya adalah sebagai berikut:
CONTOH SOAL
Bayangkan ada alat yang dapat
melontarkan peluru massa 2 kg dalam
keadaan diam, dengan kecepatan sangat
tinggi, 0,5c. Berapakah massa peluru
tersebut saat Bergerak?
 5. Momentum relativistik
Tiap benda yang bergerak dengan kecepatan v, memiliki momentum linier yang
berbanding lurus dengan massa dan kecepatannya. Momentum suatu benda bergerak
dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya c, akan mengalami perubahan dalam
momentum tersebut karena mengalami gejala relativitas.
CONTOH SOAL
Sebuah partikel bermassa 5 gram bergerak dengan
kecepatan 0,8 c terhadap pengamat dilaboratorium.
Hitunglah momentum partikel tersebut.
Pembahasan / penyelesaian soal
Pada soal ini diketahui:
mo = 5 gram = 0,005 kg
v = 0,8 c
c = 3 . 108 m/s
Cara menghitung momentum relativistik menggunakan
rumus disamping ini.

= 2 . 106 kg.m/s
 6. Kesetaraan massa dan
Menurut Einstein, jika terjadi penyusutan massa, maka
energi
Sementara itu, hubungan antara energi total,
akan timbul energi. Hal ini menunjukkan adanya energi diam, dan energi kinetik adalah sebagai
kesetaraan massa dan energi. Benda yang diam maupun berikut.
bergerak memiliki energi.
Energi saat benda diam dan saat bergerak atau energi
total dapat dirumuskan sebagai berikut.
CONTOH SOAL
Agar energi kinetik benda bernilai 25% energi diamnya, maka benda harus bergerak
dengan kelajuan .… (dengan c adalah kelajuan cahaya dalam vakum).
Thank You