Anda di halaman 1dari 10

ADMINISTRASI

PAJAK
KD 3.12
Menerapkan pajak penghasilan orang pribadi
KD 4.12
Membuat laporan hasil perhitungan PPh orang pribadi
Apa itu PPh Orang
Pribadi??? Siapa Subjek Pajak???
Dalam pembahasan ini yang
dimaksud subjek pajak adalah
orang pribadi yang bertempat
PPh Orang Pribadi adalah tinggal di Indonesia atau
pajak yang dikenakan berada di Indonesia lebih dari
terhadap subjek pajak orang 183 hari dalam periode 12
pribadi atas penghasilan bulan dan orang pribadi yang
yang diperoleh dalam tahun dalam satu tahun pajak berada
pajak. di Indonesia, serta mempunyai
niat untuk bertempat tinggal di
Indonesia.
Subjek pajak
Orang pribadi, warisan
belum terbagi

Badan

Bentuk Usaha Tetap


Subjek Pajak dapat dibedakan menjadi:
1. Subjek pajak dalam 2. Subjek pajak luar
negeri negeri
Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal
Subjek pajak di Indonesia atau ada di Indonesia tidak
orang pribadi lebih dari 183 hari dalam 12 bulan dan
badan yang tidak didirikan dan tidak
berkedudukan di Indonesia yang
menjalankan usaha/berkegiatan melaluii
Subjek pajak BUT di Indonesia
badan

Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal


Subjek pajak di Indonesia atau ada di Indonesia tidak
warisan lebih dari 183 hari dalam 12 bulan dan
badan yang tidak didirikan dan tidak
berkedudukan di Indonesia yang dapat
menerima penghasilan dari Indonesia tidak
dari menjalankan usaha/berkegiatan melalui
BUT di Indonesia
Subjek Pajak Dalam Negeri
Subjek pajak orang
pribadi, yaitu: Subjek pajak badan Subjek pajak warisan
• Orang pribadi yang • Badan yang • Warisan yang
bertempat tinggal didirikan atau belum dibagi
di Indonesia lebih bertempat sebagai satu
dari 183 hari dalam kedudukan di kesatuan
jangka waktu 12 Indonesia menggantikan yang
bulan atau berhak
• Orang pribadi yang
dalam suatu tahun
pajak berada di
Indonesia dan
mempunyai niat
bertempat tinggal
di Indonesia.
Bukan Subjek Pajak Penghasilan
1. Badan perwakilan negara asing
2. Pejabat perwakilan diplomatik, konsulat atau pejabat dari
negara asing, dengan syarat:
• bukan WNI
• tidak menerima penghasilan lain diluar jabatan
• Negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal
balik
3. Organisasi internasional
4. Pejabat perwakilan organisasi internasional, dengan syarat:
• bukan WNI
• tidak menerima penghasilan lain diluar jabatan
Perbedaan Wajib Pajak Dalam Negeri dan Wajib Pajak Luar
Negeri

Wajib Pajak Dalam Negeri: Wajib Pajak Luar Negeri:

• Dikenakan pajak atas • Dikenakan pajak hanya atas


penghasilan baik yang penghasilan yang berasal dari
diterima atau diperoleh dari sumber penghasilan di
Indonesia dan dari luar Indonesia
Indonesia
• Dikenakan pajak berdasarkan
• Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan bruto
penghasilan netto
• Tarif pajak yang digunakan
• Tarif pajak yang digunakan
adalah tarif sepadan (tarif
adalah tarif umum (Tarif UU
UU PPh pasal 26)
PPh pasal 17)
• Tidak wajib menyampaikan
• Wajib menyampaikan SPT
SPT
OBJEK PAJAK PENGHASILAN
Objek pajak adalah penghasilan, a. Penggantian atau imbalan berkenaan
yaitu setiap tambahan kemampuan dengan pekerjaan atau jasa yang
diterima atau diperoleh termasuk
ekonomis yang diterima atau
gaji, upah, tunjangan, honorarium,
diperoleh Wajib Pajak, baik yang komisi, bonus, gratifikasi, uang
berasal dari Indonesia maupun dari pensiun, premi asuransi jiwa,
luar Indonesia, yang dapat dipakai asuransi kesehatan yang dibayar
untuk konsumsi atau untuk oleh pemberi kerja atau imbalan
menambah kekayaan Wajib Pajak dalam bentuk lainnya, kecuali
yang bersangkutan, dengan nama ditentukan lain berdasarkan Undang-
Undang Pajak Penghasilan.
dan dalam bentuk apa pun.
b. Hadiah dari undian atau pekerjaan
atau kegiatan dan penghargaan
Berdasarkan ketentuan pasal 4 c. Laba usaha
ayat (1) Undang-Undang Nomor d. Keuntungan karena penjualan atau
36 tahun 2008 yang termasuk di karena pengalihan harta
dalam pengertian Objek Pajak e. Penerimaan kembali pembayaran
Penghasilan: pajak yang telah dibebankan sebagai
biaya
f. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan
pengembalian utang
g. Dividen
h. Royalti
i. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
j. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala
k. Keuntungan karena pembebasan utang
l. Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing
m. Premi asuransi
n. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya
terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan
bebas
o. Tambahan kekayaan netto yang berasal dari penghasilan yang
belum dikenakan pajak
BUKAN OBJEK PAJAK PENGHASILAN
• Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh para
penerima zakat yang berhak, sepanjang tidak ada hubungannya dengan
usaha, pekerjaan, kepemilikan atau penguasaan antara pihak-pihak
yang bersangkutan
• Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis
keturunan lurus satu derajat atau pengusaha kecil yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan
• Warisan
• Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang
diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dari
wajib pajak atau pemerintah
• Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan
dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi
dwi guna dan asuransi bea siswa
• Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari peseroan
komanditer

Anda mungkin juga menyukai