Anda di halaman 1dari 29

Reseptor Kanal Ion

Sebagai Target Aksi


Obat
Nama : Syancin Patuwo
Nim : 2061100026

2
Pendahuluan
Reseptor kanal ion (ligand-gated ion channel receptor) disebut juga resepror
ionotropik.
Reseptor ini pada umumnya berada dalam 3 kondisi fungsional, yaitu istirahat,
terbuka, atau terdesensitisasi.

Sifat-sifat pentingpentingnya:
1. Teraktivasi sebagai respons tehadap ligan spesifik/neutrotransmiter,
2. Memungkinkan ion melalui membran yang yang semula impermeabel
3. Selektif terhadap ion-ion tertentu..

3
1. Reseptor Asetilkolin Nikotinik
Asetilkolin merupakan molekul yang pertama kali diidentifikasi sebagai
neutransmiter pada awal abad 20 oleh Dale, Loewi, dan Feldberg.
Asetilkolin juga merupakan neurotransmiter utama pada saraf motorik di
neuromuscular junction pada golongan vertebrata.
Asetilkolin yang dilepaskan dari ujung presinaptik akan mengalami
sedikitnya 3 peristiwa., yaitu:
1. Akan beraksi pada reseptornya, baik pada pascasinaptik atau
perisinaptik.
2. Asetilkolin akan diambil kembali (di –re-uptake) ke dalam ujung
perisinaptik, tapi dalam bentuk hasil metabolismenya yaitu kolin, yang
kemudian akan digunakan lagi sebagai perkusor sintesis asetilkolin.
3. Asetilkolin dapat mengalami degradasi menjadi kolin dan asetat.
Skematik aksi obat pada reseptor asetilkolin nikotinik
pada jalur sintesis dan degradasinya
Reseptor asetilkolin terbagi menjadi dua tipe, yaitu reseptor asetilkolin
nikotinik dan reseptor asetilkolin muskarinik.
Reseptor asetilkolin nikotinik adalah reseptor terkait dengan kanalion ,
sedangkan reseptor muskarinik adalah reseptor yang tergandeng dengan
protein G.
Mekanisme Aksi Molekuler Kontraksi Otot

8
1. Antagonis reseptor asetilkolin niotinik
Reseptor nikotinik yang menjadi target aksi obat antagonis adalah reseptor
nikotinik yang berada di ganglia otonom dan di neuromuscular junction.

1. Antagonis reseptor asetilkolin niotinik


Reseptor asetilkolin nikotinik dapat diaktivasi oleh beberapa obat atau
senyawa, antara lain nikotin dan lobelin.
2. Reseptor GABA
GABA merupakan neurotransmiter inhibitor, utama di sistem saraf pusat mamalia
dan terdapat pada hampir 40% saraf.

Jalur sintesis dan degradasi


GABA
Reseptor GABA terdapat dalam 3 tipe, yaitu:
1. Reseptor GABAA
2. Reseptor GABAB
3. Reseptor GABAC
3. Reseptor Glutamat
Glutamat adalah asam amino nonesensial yang berfungsi sebagai neurotransmiter
pemicu (excitatory) utama di otak.

Diagram skematik biosintesis dan degradasi


glutamat
4. Reseptor Reseptor 5-HT3 (Serotonin)

Serotonin merupakan senyawa neurotransmiter monoamina yang terlibat


dalam berbagai penyakit yang cukup luas cakupannya, meliputi penyakit
psikiatrik, seperti depresi, kecemasan, skizofrenia, dan gangguan obsesif
kompulsif; sampai migrain, gangguan makan, dan gangguan pencernaan.
Serotonin dijumpai pada jaringan kardiovaskuler, sistem saraf perifer, sel
darah, dan sistem saraf pusat.
Serotonin disintesisdari prekursornya triptofan dengan bantuan enzim
triptofan hidroksilase dan asam amino aromatik dekarboksilase.
Jalur biosintesis serotonin (5-HT) beserta degradasinya
Reseptor Tergandeng
Protein G Sebagai
Target Aksi Obat
PENDAHULUAN
Reseptor tergandeng protein G, disebut juga reseptor metabotropik,
merupakan famili terbesar dari reseptor membran sel. Reseptor ini
menjadi mediator respons seluler berbagai molekul, seperti hormon,
neurotransmiter, mediator lokal, dan lain-lain. Reseptor tergandeng
protein merupakan satu rantai polipeptida tunggal yang keluar masuk
menembus membran sel sampai 7 kali sehingga dikatakan memiliki 7
transmembran.

Protein G adalah suatu protein yang terdiri atas tiga rantai polipeptida
yang berbeda yang disebut subunit α, β dan γ.
Skematik reseptor tergandeng protein G, dengan gugus
amina di daerah ekstrasel dan gugus karboksilat di
sitoplasmik.

17
- Jalur transduksi signal pada GPCR ada dua, yaitu jalur adenilat siklase dan
jalur fosfolipase.
- Adenilat siklase adalah enzim yang mengkatalisis perubahan ATP menjadi
bentuk siklisnya, yaitu siklik AMP (cAMP)
- Fosfolipase adalah enzim yang menguraikan/mendegradasi senyawa
fosfolipid.
- Kapan suatu aktivitas GPCR akan melalui jalur adenilat siklase atau
fosfolipase, tergantung pada macam protein G yang terlibat.
- Berdasarkan aksinya protein G ada 3 jenis, yaitu:
1. Gs (stimulatory G protein) yang bekerja mengaktifkan enzim adenilat siklase
2. Gi (inhibitory G protein) yang bekerja menghambat enzim adenilat siklase
3. Gq yang bekerja mengaktifkan enzim fosfolipase pada jalur fosfolipase.
1. Aktivitas GPCR Melalui Jalur Adenilat Siklase
2. Aktivitas GPCR Melalui Jalur Fosfolipase
Reseptor Asetilkolin Muskarinik

- Reseptor asetilkolin muskarinik terdiri atas lima subtipe


yang semuanya tergandengdengan protein G, yaitu
reseptor M1, M2, M3, M4, M5.
- Respon yang timbul dari aktivasi reseptor muskarinik oleh
asetilkolin dapat berbeda-beda, tergantung pada subtipe
reseptor dan lokasinya.
Reseptor Adrenergik

- Reseptor adrenergik merupakanreseptor yang memperantarai berbagai


aksi saraf simpatik, meliputi pelepasan energi dari glukosa,denyut
jantung, dilatasi saluran pernapasan, dan pengaturan sirkulasi perifer.
- Reseptor ini merupakan reseptor bagi neurotransmiter golongan
katekolamin, yaitu adrenalin/epinefrin dan noradrenalin/norepinefrin.
- Epinefrin dan norepinefrin adalah hormon yang disekresikan oleh
glandula adrenal dan disintesis dari prekursornya tirosin dengan
bantuan beberapa enzim.
Skema Jalur Sintesis dan Degradasi Norepinefrin

23
Skematik Sinaps Adrenergik beserta Tempat Aksi Obat-obatnya, baik jalur
sintesis mapupun degradasi

24
- Adrenalin dan noradrenalin bekerja menghasilkan berbagai efek
biologis/farmakologis melalui aksi pada reseptornya, yaitu reseptor
adrenergik.
- Reseptor adrenergik terbagi menjadi dua subtipe, yaitu α danβ yang
merupakan reseptor metabotropik.
- Masing-masing subtipe ini dibagi lagi menjadi α1 dan α2 serta β1, β2,
dan β 3
Reseptor Dopamin

- Dopamin adalah senyawa katekolamin yang penting pada


otak mamalia yang mengontrol berbagai fungsi, meliputi
aktivitas lokomotor, kognisi, emosi, reinforcement positif,
dan regulasi endokrin.
- Setiap reseptor dopamin memiliki struktur yang sama dan
memediasi efeknya melalui GPCR.
- Semua reseptor dopamin tersusun dari sekitar 400 asam
amino.
Reseptor Angiotensin

- Angiotensin adalah hormon peptida yang berasal dari


protein angiotensin.
- Angiotensin diubah menjadi angiotensin I dengan katalisis
renin. Selanjutnya angiotensin I akan diubah menjadi
angiotensin II dengan dikatalisis oleh enzim ACE.
- Beberapa aksi angiotensin II di berbagai organ antara lain
menyebabkan kontraksi arteri, memicu sekressi aldosteron,
meningkatkan reabsorbsi Na di ginjal, dan meningkatkan
pelepasan epinefrin dari adrenal.
Reseptor Histamin

- Histamin merupakan senyawa amin endogenous yang diproduksi


melalui proses dekarboksilasi asam amino L-histidin dan disimpan
dalam sel mast, basofil dan beberapa neuron.
- Histamin merupakan mediator utama reaksi alergi atau inflamasi
karena disintesis oleh sel-sel imunitas seperti sel mast dan basofil dan
dilepaskan jika ada stimulus berupa ikatan antigen dan antibodi (IgE).
- Efek histamin terhadap proses fisiologis tubuh dimediasi oleh empat
tipe reseptor yang berbeda, yaitu reseptor histamin H1, H2, H3, dan
H4.
TERIMA
KASIH

29

Anda mungkin juga menyukai