DAN
KORUPSI
Kenalan yuu.......
Biodataku
Nama : Syamsiah, S.Pd
Tempat/tgl Lahir : segeri, 30 Mei 1977
Alamat : Jl Kemakmuran Cempae, kel segeri
Pekerjaan : 1. Guru SMA Negeri 2 Pangkep
2. Guru SMA Babussalam Boddie
3. Guru MTSs DDI Segeri
4. IRT
Presiden Republik Indonesia:Musrenbangnas
PSIKOTROPIKA
P Bahan lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau hasil
rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia
sedangkan
Your Picture Here
Psikotropika akan
meningkatkan keaktifan
penggunanya
GOLONGAN 1
Hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan.
GOLONGAN 2
Berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
GOLONGAN 3
Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan.
CONTOH : Codein
CODEIN
CONTOH ZAT ADIKTIF
DAN LAINNYA
DASAR HUKUM :
UU NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG
NARKOTIKA
TEMBAKAU
Rokok dan alkohol merupakan pintu
masuk NAPZA di kalangan REMAJA.
Perkembangan Narkoba Jenis Baru Sangat Pesat Karena Dibuat
Memodifikasi Rantai Kimia Narkoba Lama:
Juni 1982
Maret 1981
Maret 1981
Juli 1980
BAGAIMANA
CARA
NARKOBA MA-
SUK KE IN-
DONESIA ?
MODUS OPERANDI
BB : SHABU DIMASUKAN DIDALAM TAS WANITA
UNTUK SIAP EDAR
MODUS OPERANDI
DIMASUKAN DALAM RAMBUT
CONTOH PERMEN YANG MENGADUNG NARKOBA
Anak Bidan di
Banyumas Makan
Permen Susu, setelah
3 (tiga) hari tidak mau
Makan, malah NGE-
FLY, setelah di cek ke
BNN, ternyata hasil-
nya POSITIF mengan-
dung Narkoba jenis
BENZODIAZEPIN
Apa sanki penyalagunaan narkoba ?
UU RI NO.35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
(1)Setiap orang yang tanpa hak atau (2) Dalam hal perbuatan menanam, memeli-
melawan hukum menanam, memelihara, hara, memiliki, menyimpan, menguasai,
memiliki, menyimpan, menguasai, atau atau menyediakan Narkotika Golongan I
menyediakan Narkotika Golongan I dalam dalam bentuk tanaman sebagaimana di-
bentuk tanaman, dipidana dengan pidana maksud pada ayat (1) beratnya melebihi 1
penjara paling singkat 4 (empat) tahun (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima)
dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan batang pohon, pelaku dipidana dengan
pidana denda paling sedikit pidana penjara seumur hidup atau pidana
Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta ru- penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan
piah) dan paling banyak paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pi-
Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar ru- dana denda maksimum sebagaimana di-
piah). maksud pada ayat (1) ditambah 1/3
(sepertiga).
Apa sanki penyalagunaan narkoba ?
UU RI NO.35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
(1)Setiap orang yang tanpa hak atau (2) Dalam hal perbuatan memiliki, menyim-
melawan hukum memiliki, menyimpan, pan, menguasai, atau menyediakan
menguasai, atau menyediakan Narkotika Narkotika Golongan I bukan tanaman se-
Golongan I bukan tanaman, dipidana bagaimana dimaksud pada ayat (1) berat-
dengan pidana penjara paling singkat 4 nya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipi-
(empat) tahun dan paling lama 12 (dua dana dengan pidana penjara seumur hidup
belas) tahun dan pidana denda paling atau pidana penjara paling singkat 5 (lima)
sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus tahun dan paling lama 20 (dua puluh)
juta rupiah) dan paling banyak tahun dan pidana denda maksimum seba-
Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar ru- gaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah
piah). 1/3 (sepertiga).
Apa sanki penyalagunaan narkoba ?
UU RI NO.35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
(1)Setiap orang yang tanpa hak atau (2) Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual,
melawan hukum menawarkan untuk di- menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual
jual, menjual, membeli, menerima, men- beli, menukar, menyerahkan, atau menerima
jadi perantara dalam jual beli, menukar, Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud
atau menyerahkan Narkotika Golongan I, pada ayat (1) yang dalam bentuk tanaman berat-
dipidana dengan pidana penjara seumur nya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5
hidup atau pidana penjara paling singkat (lima) batang pohon atau dalam bentuk bukan
5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua tanaman beratnya 5 (lima) gram, pelaku dipidana
puluh) tahun dan pidana denda paling dengan pidana mati, pidana penjara seumur
sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar hidup, atau pidana penjara paling singkat 6 (e-
rupiah) dan paling banyak nam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar ru- dan pidana denda maksimum sebagaimana di-
piah). maksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
Apa sanki penyalagunaan narkoba ?
UU RI NO.35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
(1) Setiap Penyalah Guna: (2) Dalam memutus perkara sebagaimana dimaksud
a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri pada ayat (1), hakim wajib memperhatikan keten-
dipidana dengan pidana penjara paling tuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54,
lama 4 (empat) tahun; Pasal 55, dan Pasal 103.
b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri
dipidana dengan pidana penjara paling (3) Dalam hal Penyalah Guna sebagaimana dimak-
lama 2 (dua) tahun; dan sud pada ayat (1) dapat dibuktikan atau terbukti
c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri sebagai korban penyalahgunaan Narkotika,
dipidana dengan pidana penjara paling Penyalah Guna tersebut wajib menjalani rehabili-
lama 1 (satu) tahun. tasi medis dan rehabilitasi sosial.
PREFENTIF / PENCEGAHAN DINI BAGI REMAJA
JAGA DIRI (AGAMA / BENTENG DIRI)
KENALI JENIS NARKOBA,AKIBAT,CARA PEMAKAIAN, MODUS PENYEBARAN
JAGA PERGAULAN/LINGKUNGAN
DENGAN KENALI AREA X (POTENSI NARKOBA)
1. Setiap Korupsi bersumber pada Kekuasaan yang di delegasikan (delegated power; derived power)
2. Korupsi melibatkan fungsi ganda yang kontradiktif dari pejabat-pejabat yang melakukan.
3. Korupsi dilakukan dengan tujuan untuk kepentingan pribadi; klik/clique; kelompok.
4. Orang-orang yang mempraktekkan korupsi biasanya berusaha untuk merahasiakan perbuatannya.
5. Korupsi dilakukan secara sadar & disengaja oleh pelakunya.
Upaya-upaya menangkal korupsi
Cara Moralistik
Faktor penting dalam persoalan korupsi adalah faktor sikap & mental manusia.
Cara ini dilakukan secara umum melalui pembinaan mental & moral, penyu-
luhan keagamaan, etika, dan hukum.
Malu jadi KORUPTOR ?
Thank you
SMA NEGERI 2 PANGKEP
sjamsuddinasjamsiah@gmail.com 2021