Anda di halaman 1dari 26

PENYAKIT GERIATRI

BATASAN USIA LANJUT

DEPKES RI membagi Lansia sebagai berikut :


1. Klp menjelang usia lanjut (45 – 54 th) sebagai
masa VIRILITAS
2. Klp usia lanjut (55 – 64 th) sebagai masa
PRESENIUM
3. Klp usia lanjut (65 th > ) sebagai masa SENIUM
MENURUT ORGANISASI KESEHATAN DUNIA

Lanjut usia meliputi:


Lanjut usia (elderly) = antara 60 dan 74 thn
Lanjut usia tua (old) = antara 75 dan 90 thn
Usia sangat tua (very old) = diatas 90 thn
MENURUT Dra. Ny. JOS MASDANI
(psikolog UI)

Lanjut usia merupakan kelanjutan dari usia


dewasa.
Kedewasaan dapat dibagi menjadi empat
bagian
• Fase iuventus, antara 25 sampai 40 tahun
• Fase vertilitas, antara 40 sampai 50 tahun
• Fase prasenium, antara 55 sampai 65
tahun
• Fase senium, 65 tahun hingga tutup usia
MENURUT Prof. Dr. KOESMANTO
SETYONEGORO

Pengelompokan lanjut usia sebagai berikut;

• Usia dewasa muda (elderly adulhood), 18 atau


29-25 tahun.
• Usia dewasa penuh (middle years) atau
maturitas, 25-60 tahun atau 65 tahun
• Lanjut usia (geriatric age) lebih dari 65 tahun
atau 70 tahun
70-75 tahun (young old)
75-80 tahun (old)
Lebih dari 80 (very old)
Birren and Jenner (1997) membedakan usia menjadi
tiga :

 Usia biologis;
jangka waktu seseorang sejak lahirnya berada dalam
keadaan hidup dan mati
 Usia psikologis
kemampuan seseorang untuk mengadakan
penyesuaian-penyesuaian kepada situasi yang
dihadapinya.
 Usia sosial
peran-peran yang diharapkan atau diberikan
masyarakat kepada seseorang sebungan dengan
usianya.
 
Secara umum, menjadi tua ditandai oleh kemunduran
biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala kemuduran
fisik, antara lain :
• Kulit mulai mengendur dan wajah mulai keriput
serta garis-garis yang menetap
• Rambut kepala mulai memutih atau beruban
• Gigi mulai lepas (ompong)
• Penglihatan dan pendengaran berkurang
• Mudah lelah dan mudah jatuh
• Gerakan menjadi lamban dan kurang lincah
Masalah fisik sehari-hari yang sering ditemukan
pada lansia
1. Mudah Jatuh
• Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau
saksi mata yang melihat kejadian, yang mengakibatkan seseorang
mendadak terbaring/terduduk di lantai atau tempat yang lebih
rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka (Ruben,
1996).
Stabilitas badan dibentuk oleh :
 Sistem sensorik penglihatan (visus) & pendengaran.
 SSP stroke & parkinson sering diderita oleh lansia gangguan pada
SSP respon tidak baik terhadap input sensorik (Tinneti,1992)
 Kognitif Dimentia meningkatnya resiko jatuh
 Muskuloskeletal faktor yg berperan besar terjadinya jatuh (faktor
murni milik lansia) yg berhubungan dg proses menua yg fisiologis , mis :
kekakuan jaringan penghubung, berkurangnya massa otot, perlambatan
konduksi saraf, penurunan visus/lapang pandang  menyebabkan
gangguan gaya berjalan (gait), penurunan ROM, penurunan kekuatan
otot, perpanjangan waktu reaksi, goyangan badan.
 SEMUA PERUBAHAN TSB MENGAKIBATKAN
KELAMBANAN BERGERAK,LANGKAH YG PENDEK-
PENDEK, PENURUNAN IRAMA, KAKI TIDAK DAPAT
MENAPAK DGN KUAT & CENDERUNG GAMPANG
GOYAH, SUSAH/TERLAMBAT MENGANTISIPASI BILA
TERJADI GANGGUAN : TERPELESET, TERSANDUNG,
KEJADIAN TIBA-TIBA SHG MUDAH JATUH
Penyebab jatuh pada lansia
1. Faktor instrinsik :
Gangguan jantung & sirkulasi darah
Gangguan sistem gerak
Gangguan SSP  neuropati perifer
Gangguan penglihatan
Gangguan psikologis
Infeksi telinga
Gangguan adaptasi gelap
Pengaruh obat-obatan yang dipakai
Vertigo
Faktor ekstrinsik :
Cahaya ruangan yang kurang terang
Lantai yang licin
Tersandung benda-benda
Alas kaki kurang pas
Tali sepatu
Turun tangga
Kursi roda yang tidak terkunci
Faktor Faktor
Intrinsik Ekstrinsik

Kondisi Fisik & Obat2an yang


& neuropsikiatrik diminum
FALLS
Pe↓ visus & (Jatuh Alat2 bantu
pendengaran ) berjln

Perubahan
neuromuskuler, gaya Lingk yg tdk
berjln, & reflek postural mndukung
krn proses menua
Komplikasi akibat jatuh pada lansia :
Rusaknya jaringan lunak : robek atau tertariknya
jaringan otot,robeknya arteri/vena
Patah tulang
Hematoma
Disabilitas/kekacauan
Meninggal

Lansia dicegah agar tidak jatuh mengidentifikasi


faktor resiko, menilai & mengawasi keseimbangan
gaya berjalan, mengatur serta mengawasi faktor
situasional.
2. Mudah lelah
Penyebab :
 Faktor psikologis (perasaan bosan, keletihan,
perasaan depresi)
 Gangguan organis : anemia, kekurangan vitamin,
perubahan pd tulang (osteomalasia), gangguan
pencernaan, kelainan metabolisme
(DM,hipertiroid), gangguan ginjal dengan uremia,
gangguan faal hati dan gangguan sistem
peredaran darah & jantung.
 Pengaruh obat-obatan : obat penenang,obat
jantung & obat yg melelahkan daya kerja otot.
3. Kekacauan mental akut
Penyebab :
 Keracunan
 Alkohol
 Penyakit infeksi dengan demam tinggi
 Radang selaput otak
 Penyakit metabolisme
 Dehidrasi
 Gangguan fungsi otak
 Gangguan fungsi hati
 Radang selaput otak (meningitis)
4. Nyeri dada
Penyebab :
 Penyakit jantung koroner
 Aneurisme aorta
 Radang selaput jantung
 Gangguan pada sistem pernafasan
 Gangguan pada saluran pencernaan bagian atas
 Sesak nafas pada waktu melaksanakan kerja fisik
 Kelemahan jantung
 Gangguan sistem saluran nafas
 berat badan berlebih
 Anemia
5. Sesak nafas pada waktu melakukan aktifitas.
Penyebab :
kelemahan jantung,gangguan sistem saluran nafas,BB berlebih,anemia.
6. Berdebar-debar (palpitasi), penyebab : gangguan irama jantung, KU yg lemah,
faktor-faktor psikologis.
7. Pembengkakan kaki bagian bawah penyebab : gagal jantung ,bendungan vena
bagian bawah, kekurangan vit.B1, penyakit hati, penyakit ginjal.
8. Nyeri pinggang /punggung, penyebab : gangguan sendi,gangguan
pankreas,kelainan ginjal,ganggaun pada rahim,gangguan pada kelenjar prostat.
9. Sukar menahan air seni, penyebab : radang kandung kemih,radang saluran
kemih,kelainan kontrl pada saluran kemih.
10, Sukar menahan BAB, penyebab : kelainan pada usus besar,kelainan pada
ujung saluran pencernaan.
 Gangguan ketajaman penglihatan karena presbiopi, refleksi
lensa berkurang, katarak, glaukoma, infeksi mata
 Gangguan pendengaran karena otosklerosis, ketulian
menyebabkan kekacauan mental
 Gangguan tidur karena lingkungan kurang tenang, organik
dan psikogenik (depresi, irritabilitas)
 Keluhan pusing-pusing karena migren, glaukoma, sinusitis,
sakit gigi, dsb
 Keluhan perasaan dingin dan kesemutan anggota badan
karena ggn sirkulasi darah lokal, ggn syaraf umum dan lokal
 Mudah gatal-gatal karena kulit kering, eksema kulit, DM,
gagal ginjal, hepatitis kronis, alergi
Penyakit Yang Sering Dijumpai Pada Lansia

Menurut Stieglitz (1945), ada 4 penyakit yang sangat erat hubungannya


dengan proses menua yakni :
1. Gangguan sirkulasi darah : hipertensi, kelainan pembuluh darah,
gangguan pembuluh darah di otak dan ginjal.
2. Gangguan metabolisme hormonal : DM, Klimakterium, &
ketdkseimbangan thyroid
3. Gangguan pd persendian : osteoartritis, gout artristis, ataupun
penyakit kolagen lainnya
4. Berbagai macam neoplasma
Penyakit Usia Lanjut di Indonesia :
1. Penyakit2 sistem pernafasan
2. Penyakit2 Kardiovaskuler & pembuluh darah
3. Penyakit2 Pencernaan makanan
4. Penyakit2 Sistem urogenital
5. Penyakit2 Gangguan metabolik/endokrin
6. Penyakit2 Pada persendian dan tulang
7. Penyakit2 Yang disebabkan oleh keganasan
Nina Kemala Sari dari Divisi Geriatri,
Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS Cipto
Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia menyebut tujuh
penyakit kronik degeratif yang kerap dialami
para lanjut usia, yaitu:
a. Osteo Artritis (OA)
b. Osteoporosis
OA adalah peradangan sendi yang terjadi akibat
Osteoporosis merupakan salah satu bentuk gangguan tulang dimana
peristiwa mekanik dan biologik yang
masa atau kepadatan tulang berkurang. Terdapat dua jenis
mengakibatkan penipisan rawan sendi, tidak
osteoporosis, tipe I merujuk pada percepatan kehilangan tulang
stabilnya sendi, dan perkapuran. OA merupakan
selama dua dekade pertama setelah menopause, sedangkan tipe II
penyebab utama ketidakmandirian pada usia
adalah hilangnya masa tulang pada usia lanjut karena terganggunya
lanjut, yang dipertinggi risikonya karena trauma,
produksi vitamin D.
penggunaan sendi berulang dan obesitas.

c. Hipertensi
Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah
sistolik sama atau lebih tinggi dari 140 mmHg dan
tekanan diastolik lebih tinggi dari 90mmHg, yang
terjadi karena menurunnya elastisitas arteri pada
proses menua.
Bila tidak ditangani, hipertensi dapat memicu
terjadinya stroke, kerusakan pembuluh darah
(arteriosclerosis), serangan/gagal jantung, dan gagal
ginjal
Sekitar 50% dari lansia memiliki gangguan intoleransi glukosa dimana gula darah masih tetap
normal meskipun dalam kondisi puasa. Kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes melitus,
dimana kadar gula darah sewaktu diatas atau sama dengan 200 mg/dl dan kadar glukosa darah saat
d. Diabetes Mellitus puasa di atas 126 mg/dl. Obesitas, pola makan yang buruk, kurang olah raga dan usia lanjut
mempertinggi risiko DM. Sebagai ilustrasi, sekitar 20% dari lansia berusia 75 tahun menderita DM.
Beberapa gejalanya adalah sering haus dan lapar, banyak berkemih, mudah lelah, berat badan terus
berkurang, gatal-gatal, mati rasa, dan luka yang lambat sembuh.

Merupakan kumpulan gejala yang berkaitan dengan kehilangan fungsi intelektual dan daya ingat
secara perlahan-lahan, sehingga mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari. Alzheimer
merupakan jenis demensia yang paling sering terjadi pada usia lanjut. Adanya riwayat keluarga, usia
e. Dimensia
lanjut, penyakit vaskular/pembuluh darah (hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi), trauma kepala
merupakan faktor risiko terjadinya demensia. Demensia juga kerap terjadi pada wanita dan individu
dengan pendidikan rendah.
Penyempitan pembuluh darah jantung sehingga aliran darah
f. Penyakit jantung koroner menuju jantung terganggu. Gejala umum yang terjadi adalah
nyeri dada, sesak napas, pingsan, hingga kebingungan.

Kanker merupakan sebuah keadaan dimana struktur dan fungsi


sebuah sel mengalami perubahan bahkan sampai merusak sel-sel
lainnya yang masih sehat. Sel yang berubah ini mengalami mutasi
karena suatu sebab sehingga ia tidak bisa lagi menjalankan fungsi
g. Kanker
normalnya. Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua
setelah penyakit jantung. Faktor resiko yang paling utama adalah
usia. Dua pertiga kasus kanker terjadi di atas usia 65 tahun. Mulai
usia 40 tahun resiko untuk timbul kanker meningkat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai