Anda di halaman 1dari 8

PERANCANGAN

PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA SURYA (PLTS)
ROOFTOP GRID-CONNECTED
DAFFA MAHADIKA ARDIAN
IKI 6
PRINSIP KERJA

• Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan
energi dari cahaya matahari untuk menghasilkan energi listrik. Komponen utama dari
PLTS adalah panel surya fotovoltaik yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi
energi listrik sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan listrik sehari-hari. Arus listrik
yang dihasilkan oleh panel surya fotovoltaik adalah arus listrik searah (DC) sehingga
dibutuhkan komponen lainnya seperti inverter untuk mengkonversi arus listrik searah
(DC) ini menjadi arus listrik bolak-balik (AC).
PRINSIP KERJA

• Di Indonesia, pengguna listrik konvensional sudah banyak yang mulai beralih dan menggunakan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan jumlahnya pun semakin bertambah dari waktu ke
waktu. Pembangkit listrik tenaga surya menggunakan dua metode.
• 1. Prinsip Kerja PLTS Dengan Fotovoltaik
• Prinsip kerja ini mengubah energi cahaya menjadi listrik secara langsung dengan menggunakan efek
bernama fotolistrik.
• 2. Prinsip Kerja PLTS Dengan Pemusatan Energi Surya
• Prinsip kerja ini menggunakan lensa maupun cermin yang sudah dikombinasikan dengan sistem
pelacak. Tujuannya agar dapat terfokus ke energi matahari di satu titik sehingga menggerakkan
mesin panas atau kalornya. Perbedaan antara fotovoltaik dengan pemusatan energi surya terletak
pada cara kerja keduanya.
PRINSIP KERJA

• Untuk industri, perumahan dan gedung komersial, PLTS ini lebih direkomendasikan
dibandingkan dengan PLTS lainnya. Atap menjadi lokasi yang strategis untuk
mendapatkan banyak sinar matahari. Sinar matahari tersebut kemudian ditangkap oleh
panel surya yang terpasang di atap bangunan atau rumah Anda.
PADA PERANCANGAN SISTEM PLTS ROOFTOP GRID-CONNECTED DILAKUKAN
DENGAN BEBERAPA TAHAPAN.

• 1. Penilaian Situs (site assesment)


• 2. Pemilihan Komponen PLTS Grid-Connected.
• 3. Menentukan Jumlah PV Array
• 4. Matching Array dengan Inverter
• 5. Sistem Proteksi.
• 6. Cable Sizing
• 7. Pemilihan Mounting system
• 8. Diagram kelistrikan
• 9. Rancangan akhir PLTS
KELEBIHAN

• PLTS memiliki banyak sekali manfaat untuk membantu kehidupan manusia yang dapat menyediakan energi
listrik yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. PLTS mampu mengolah foton matahari dan
mengubahnya menjadi energi listrik. Listrik ini yang kemudian bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-
hari untuk menyalakan peralatan elektronik dan sebagainya.
• PLTS juga ramah lingkungan sehingga ekosistem bumi bisa lebih terjaga. Dengan menggunakan energi listrik
yang dihasilkan dari energi alternatif sinar matahari, bumi akan terhindar dari polusi udara. Sumber energinya
berupa cahaya matahari sehingga tidak pernah habis. Berbeda dengan listrik PLN konvensional yang
membutuhkan bahan bakar sehingga menyebabkan polusi udara.
• Manfaat yang paling dapat dirasakan adalah pembangkit listrik tenaga surya dapat mengurangi biaya
penggunaan listrik harian. Energi listrik yang dihasilkan dari energi surya akan bisa digunakan sebelum
menggunakan energi listrik PLN sehingga tagihan listrik PLN ini bisa Anda hemat.
KEKURANGAN

• 1. Biaya
• Biaya awal untuk membeli tata surya cukup tinggi. Ini termasuk pembayaran panel surya,
inverter, baterai, kabel, dan untuk pemasangan. Namun demikian, teknologi tenaga surya
terus berkembang, jadi dapat diasumsikan bahwa harga akan turun di masa mendatang.
• 2. Tergantung Cuaca
• Meskipun energi matahari masih dapat dikumpulkan selama hari mendung dan hujan,
efisiensi tata surya menurun. Panel surya bergantung pada sinar matahari untuk
mengumpulkan energi matahari secara efektif.
TANTANGAN DALAM PENGEMBANGAN

• Masih banyak desa-desa di Indonesia yang belum mendapatkan akses listrik secara
merata. Meskipun angka rasio elektrifikasi perdesaan mencapai 99,48% atau meningkat
signifikan 84% dari tahun 2019, per Agustus 2020 masih terdapat 433 desa di Indonesia
yang belum teraliri listrik. Secara terperinci, 433 desa tersebut terbagi di daerah Papua
sebanyak 325 desa, Papua Barat sebanyak 102 desa, Nusa Tenggara Timur sebanyak 5
desa, dan Maluku 1 desa. Dengan menggunakan energi alternatif dari tenaga surya,
diharapkan akses listrik akan dapat segera dinikmati secara merata oleh semua
masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai