Anda di halaman 1dari 29

MORFOLOGI BUNGA

BUNGA
 DIANGGAP SEBAGAI RANTING DENGAN DAUN-
DAUN YANG BERUBAH FUNGSI
 MERUPAKAN DASAR DARI SISTEM KLASIFIKASI
TUMBUHAN
 PENTING UNTUK

DIKETAHUI &DIPAHAMI
BAGIAN-BAGIAN BUNGA
BAGAN ORGANISASI BUNGA
BUNGA LENGKAP
 Bagian-bagian Asesories
- Tangkai
- Daun Pelindung
- Dasar Bunga
- Diskus Kelenjar
- Daun Kelopak
- Daun Mahkota Bunga
 Bagian Utama
- Benang Sari : Tangkai Sari ; Kepala Sari dan Tepung Sari
- Putik : Kepala Putik; Turus (Style); Bakal Buah dan Bakal
Biji
BUNGA SEMPURNA atau MONOCLINIC
BUNGA TIDAK LENGKAP
 Bagian-bagian Asesories : Tidak ada, bunga-bungan tidak lengkap.

- Daun mahkota bunga tidak ada, bunga apetalous


- Daun mahkota dan kelopak bunga tidak ada,
bunga apetalous dan asepalous

 Bagian Utama, tidak ada, bunga-bunga tidak lengkap dan tidak


sempurna
- Benang sari dan putik terdapat dalam bunga yang
terpisah pada pohon yang sama (Jenis Berumah satu)
- Benang sari dan putik dalam bunga yg terpisah
pada pohon sejenis yang berbeda (Jenis berumah dua)
SUSUNAN BUNGA
 AXILLARY : Bunga-bunga tersusun pada ketiak-ketiak
daun
 TERMINAL : Bunga-bunga

tumbuh pada ujung-ujung


ranting
KOMPOSISI BUNGA
 Bunga Tunggal : pada satu tangkai bunga terdapat hanya
satu bunga
 Bunga Majemuk atau Inflorescence : bunga-bunga
berkelompok atau bunga-bunga tersusun pada satu
tangkai persekutuan.
- Bunga Majemuk terbatas : Cyme
- Bunga Majemuk tidak terbatas : Spike, Catkin
atau ament, Receme, Panicle, Corymb, Umbel,
Head.
MORFOLOGI BUAH
ORGAN TUMBUHAN YG MENGANDUNG BIJI
BUAH CONIFER : Dapat Kering atau Berdaging
1) Buah Yang terdiri dari Satu Biji Yang sebagian atau
seluruhnya tertutup oleh aril (Daging biji)
2) Buah yang terdiri dari beberapa sisik berkayu atau
keras atau sisik berdaging, masing-masing dengan
1 biji atau lebih dan tersusun pada sumbu
membentuk kerucut (cone)
BUAH CONIFER

OVULETE SCALE WITH SEEDS


BUAH ANGIOSPERMAE
1) BUAH TUNGGAL dan terbentuk oleh satu Putik
2) BUAH MEJEMUK dan terbentuk oleh Dua atau
Lebih Putik Yang Terdapat Pada dasar Bungan Yang
Sama

BUAH TUNGGAL:
1. Buah Kering Tidak Merekah
Buah longkah (achene): buah kecil, berongga & berbiji
satu,
Buah Samara : buah keras bersayap
contoh : Dipterocarpaceae
Buah keras kecil (nut)
2. Buah Kering Merekah
 Polong (Legume): hasil dari putik tunggal yang
merekah sepanjang garis kampuh (suture)
 Buah bumbung (Follicle) : hasil dari satu putik
yang merekah sepanjang satu garis kampuh
 Buah kotak (capule): hasil dari putik majemuk
merekah sepanjang dua atau lebih kampuh
Buah Berdaging
 Buah empelur (Pome): hasil putik majemuk,
dinding luar bakal buah berdaging, dinding dalam
menjangat membungkus banyak biji
 Buah batu (Drupe): berbiji satu, biasanya hasil
dari putik tunggal, dinding luar berdaging, dinding
dalam keras
 Buah buni (Berry) : buah berbiji banyak, dinding
luar dan dalam berdaging dengan biji-biji
terbungkus dakam massa seperti bubur
contoh : Tomat
BUAH MAJEMUK
1. Buah Aggregate : kumpulan buah tunggal yang
berasal dari putik-putik terpisah pada bunga
yang sama yang terdapat pada dasar bunga
persekutuan. Contoh: Srikaya, Sirsak
2. Buah Multiple : kumpulan buah tunggal yang
berasal dari putik-putik bunga-bunga yang
terpisah-pisah
Contoh : Nangka, Nenas
KULIT BATANG / PAPAGAN LUAR
1. Berdamar
Pada jeni-jenis suku Dipterocarpaceae, Hutan di Indonesia,
khususnya di Kalimantan dan Sumatera, kaya akan jenis-
jenis dari famili Dipterocarpaceae: 9 marga dan 260 jenis
Marganya : Anisoptera, cotylelobium, Dipterocarpus,
Dryobalanops, Hopea, Parashorea, Shorea, Upuna dan
Vatica
Pada suku Burseraceae (Canarium spp & Santria spp)
Suku Araucariaceae (Agathis spp)
2. Licin
Apabila papagan luar Tidak memperlihatkan retakan-retakan
atau lekah & dianggap rata
Contoh: jenis-jenis pohon Vatica, Koompasia excelsa dab
Alstonia augustiloba
3. Berlekah
Apabila papagan luar seakan-akan
membentuk alur dan beralur dan adapula
membentuk huruf V atau bentuk sampan
contoh :
- Marga Hopea dan Shorea
Dipterocarpacea)
- Marga Calophyllum (Guttiferae)
Variasi : berlekah dangkal – sangat dalam.
Sempit – lebar, teratur rapat – jarang tidak
teratur
KARAKTERISTIK BATANG POHON
BENTUK BATANG DARI PENAMPANG MELINTANG
 BULAT ( tingkat pohon dan perdu)

 BERSEGI : Segi tiga dan Segi Empat (herba dan liana)

KONDISI PERMUKAAN BATANG


 HALUS

 LICIN

 BERALUR DANGKAL DAN DALAM

 BERALUR SEMPIT DAN LEBAR

 RETAK-RETAK
 Batang beralur (grooved atau sulcatus): batang yang permukaannya
terdapat alur-alur secara jelas, membujur batang.
contoh:
Pinus (Pinus merkusii; Pinus insularia; Pinus eldarica), mindi ( Melia azedarach),
pasang (Lithocarpus sundaicus), gerunggang (Cratoxylon arborescens) dan pohon getah
perca (Palaquium gutta)
 Batang berduri (thorny atau spinosus) : batang, dahan dan ranting yang
permukaannya terdapat duri-duri.
Contoh:
pilang (Acacia leucoploea), kawista (Limonia acidissima, randu (Ceiba pentandra), dadap
ayam (Erythrina varirgata)
 Batang Berbekas (scarred atau asperus) : batang yang permukaannya
terdapat bekas luka-luka atau goresan.
Contoh : pada Famili Magnoliaceae dan Moraceae terdapat bekas berupa cincin
mengelilingi batang, dahan dan ranting (lingkaran penumpu)
Kelapa (Cocos nucifera) pinang merah (Cyrtochys lakka), pinang sirih (Areca catechu);
Jenis pohon rantingnya terdapat cincin bekas daun penumpu: nangka (Artocarpus
heterophylla), sukun (Artocarpus communis) karet kebo (Ficus elastica)
 Batang berlentisel (Lentilosus): batang yg permukaannya
memiliki banyak lentisel (mulut kulit). Mis: Sengon laut
(Paraserianthes falcataria), kenari (Canarium vulgare),
damar (Agathis loranthifolia, Agathis bornensis),damar
putih (Agathis alba)
 Batang berserpih (scaberus): batang yang kulitnya
mengelupas krn banyak banyak kulit mati & mengelupas,
shg tampak berserpih. Mis: kapur singkel (Dryobalanops
aromatica), kayu putih (Melaleuca leucadendron, Melaleuca
canjuputi), angsana(Pterocarpus indicus), bungur lilin
(Lagestroemia speciosa), medang perawas (Litsea odorifera)
 Batang Halus (glabellus) : batang yang permukaannya
halus, mis: keladan (Dipterocarpus gracilis), mahang
(Macaranga pruinosa) mahang damar (Macaranga triloba),
jambu biji (Psidium guajava), Weru (Albizia procera)
 Batang Kasar (coriaceus): batang permukaannya kasar,
karena kulit batangnya retak2. mis: jati (Tectona grandis),
puspa (Schima wallichii), mahoni daun lebar (Swietenia
macrophyla)
 Batang Berbanir atau berakar papan: batang yg bagian
pangkalnya melebar hingga pada ketinggian tertentu
memipih searah dengan akar horizontal.mis: Meranti
tembaga(S.leprosula), Menggeris (Koompasia
excelsa)Keranji (Dialium indum), Benuang(Octomeles
sumatrana), Pulai (Alstonia scholaris), Simpur (Dillenia
eximia)
BAHAN EKSTRAKTIF PADA BATANG
 BAHAN EKSTRAKTIF : Zat Organik yang mencakup
sejumlah senyawa kimia dalam batang (dalam kayu dan
kulitnya), daun, buah dan dalam biji.
 BAHAN EKSTRAKTIF yang dihasilkan: Getah (Latex),
gom, damar, kopal, gondorukem, kemenyan, cinnamon,
jernang, soga dll.
 Getah atau bahan ekstraktif dalam kayu tersimpan pada
saluran yamg disebut Saluran Zat Ekstraktif. Letak
saluran berbeda-beda utk setiap jenis pohon yang
menghasilkan.
SISTEM PERCABANGAN
 Percabangan Monopodial : batang pokoknya selalu
tampak jelas, karena lebih besar dari cabang lainnya.
Contohnya: Pinus spp, Araucaria spp, casuarina spp
 Pecabangan Simpodial: batang pokoknya tdk tampak
jelas berbeda jika dibandingkan dgn cabang-cabangnya.
Contoh: sawo manila (Manilkara zapota), tanjung
(Mimusops elengi), Manilkara kauki.
 Percabangan dikotom (menggarpu): sistem percabangan
yg cab-cabnya selalu tumbuh menjadi dua dg ukuran
sama atau mendekati sama besar.
SISTEM PERCABANGAN PADA BATANG TUMBUHAN
ARAH TUMBUH DAHAN : ARAH TUMBUH TEGAK,
MENDATAR, CONDONG KEATAS DAN TERKULAI

 TEGAK (fastigiatus): arah pertumbuhan dg sudut antar


batang pokok dgn dahan cab sangat kecil. Contoh: Kenari
(canarium spp), akasia (Acacia auriculiformis), angsana
(Pterocarpus indicus) dan kopi (Coffea spp)
 MENDATAR (horizontalis): arah pertumbuhan dg
sudut antar batang pokok dgn dahan cab lebih kurang
90º. Contoh:ketapang(Terminalia catappa), randu (Ceiba
pentandra), damar (Agathis spp), tusam (Pinus spp),
durian (Durio zibetthinus)
 CONDONG KE ATAS (patens): arah pertumbuhan dg
sudut antar batang pokok dgn dahan/cab lebih kurang 45º.
Contoh: cemara laut (Casuarina equisetifolia) dan
berbagai jenis pohon mahoni (Swietenia spp)
 ARAH TUMBUH TERKULAI

(declinatus) : dahan /
cabang yang bagian
ujung melengkung
ke bawah
BENTUK TAJUK DAN TEKSTUR POHON
 Tajuk (tree crown): bhn pohon yang
terbentuk oleh sebagian batang beserta
seluruh dahan dan daun2nya dalam satu
kesatuan
 Bentuk Tajuk : Tidak beraturan, bentuk
jambang, bentuk jorong, bentuk
piramid/kerucut, bentuk tiang, bentuk
bundar dan bentuk meliyuk

Anda mungkin juga menyukai