Anda di halaman 1dari 12

HAKIKAT MANUSIA

Oleh:
-
Putri Juliana
Renita Kamarulah
Retno Ayu Adhinda
Definisi
Hakikat Manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep
yang mendasar tentang manusia dan makna eksistensi manusia
didunia.Didalam eksistensinya, manusia memiliki berbagai aspek
kehidupan individualitas, sosialitas, kultural, moralitas, dan religius.
Adapun yang lain, Hakikat Manusia adalah makhluk yang
mempunyai tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.(Muhammad S. Sumantri)
Hakikat Manusia
01. 02.
Manusia sebagai makhluk Manusia sebagai makhluk
ciptaan tuhan individu

03. 04.
Manusia sebagai makhluk
Manusia sebagai makhluk
sosial
yang unik dan multidimensi
1. Manusia Sebagai Makhluk Ciptaan Tuhan

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan dan berkedudukan sama di


hadapan Tuhan. Manusia dianugerahi akal budi dan hati nurani sehingga mampu
membedakan yang baik dan yang buruk, serta mempunyai kebebasan untuk
memutuskan sendiri perilaku dan perbuatannya. Kebebasan tersebut merupakan
kebebasan dasar dan hak-hak dasar yang disebut dengan hak asasi manusia yang
melekat pada diri setiap manusia secara kodrati sebagai anugrah dari Tuhan.
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa paling
sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Karena manusia mempunyai akal
dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, serta mampu membatasi diri
dengan perbuatan yang tidak harus dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan mana
yang positif dan mana yang negative. Pada dasanya manusia tersusun atas dua unsur
yaitu materi dan immateri, jasmani dan rohani.
Lanjutan..

Sebagai insan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, manusia harus mengabdi kepada Sang
Pencipta. Untuk mengabdi kepada Sang Pencipta maka manusia harus memiliki ilmu agama.
Manusia dapat menghayati agama melalui proses pendidikan agama, penanaman sikap dan
kebiasaan dalam beragama dimulai sedini mungkin, meskipun masih terbatas pada latihan
kebiasaan (habit formation). Tetapi sebagai pengembangan pengkajian lebih lanjut tentunya tidak
dapat diserahkan hanya kepada satu pihak sekolah saja atau orang tua saja melainkan keduannya
harus berperan. Untuk memenuhi kebutuhan manusia tentang pengetahuan agama, maka
dimasukkannya kurikulum pendidikan agama di sekolah-sekolah. Tugas pendidikan agama yaitu
membina pribadi manusia untuk mengerti, memahami, menghayati, dan mengamalkan aspek-
aspek religi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Selaras dengan pandangan manusia sebagai
makhluk beragama, maka menggali nilai-nilai yang melandasi pendidikan itu hendaknya
memperhatikan nilai-nilai yang bersumber pada Tuhan Yang Maha Esa dengan meyeimbangkan
antara kehidupan dunia dan akherat.
2. Manusia sebagai makhluk individu
 Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur
fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia
individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur
tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai
individu.

 Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian.
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh
faktor bawaan (genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling
berinteraksi terus-menerus.
3. Manusia sebagai makhluk sosial

• Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga
diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam
hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan
manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan
dirinya dalam berbagai bentuk. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada
diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain,
manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah
manusia.

• Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan
bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan
bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
4. Manusia sebagai makhluk yang unik dan multidimensi

Unik artinya satu-satunya. Setiap orang adalah dirinya, satu-satunya, berbeda dengan yang
lain, berbeda dengan sudara kandungnya bahkan saudara kembarnya,. Mengapa berbeda ? karena
proses kehadiran setiap orang melalui waktu yang berbeda, “cara” yang berbeda, ruang yang
berbeda dan suasana psikologis yang berbeda.Semisal, Ada seorang ibu memiliki 5 anak,
ternyata kelima-kelimanya berbeda dari segi sifat dan lainnya.
Disamping perbedaan yang terbentuk oleh proses kehadiran, juga ada keunikan yang
berasal dari desain Sang Pencipta, yaitu wajah, suara dan sidik jari. Dari milyaran manusia tidak
ada orang yang sama persis wajahnya, sama persis suaranya dan yang sama persis sidik jarinya.
Keunikan manusia juga merupakan perwujudan (tajalli) dari kesempurnaan Tuhan Sang
Pencipta. Hanya Yang Maha Sempurna yang bisa menciptakan keunikan yang sempurna.
Lanjutan..
Manusia merupakan makhluk multidimensi karena hakikat manusia jika dilihat dari
kedudukan kodratnya, manusia terdiri atas dua unsur yakni sebagai makhluk pribadi berdiri
sendiri dan sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Manusia sebagai makhluk multidimensi menunjukan bahwa manusia memiliki
kekayaan dimensi yang luar biasa untuk dipelajari. Kekayaan manusia dalam dimensi-dimensinya
menjadi kajian berbagai ilmu untuk menemukan, mengakui, merumuskan, menganalisis dan
akhirnya ilmu-ilmu berusaha untuk menyelesaikan sejumlah problematika manusia yang secara
eksistensial merupakan makhluk problematika atau makhluk penuh persoalan dan masalah. 
Ada empat macam dimensi, yaitu :
1.    Dimensi keindividualan
2.    Dimensi kesosialan
3.    Dimensi kesusilaan
4.    Dimensi keberagaman
Kesimpulan
Pada hakekatnya manusia adalah sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa,
diciptakan dalam bentuk paling sempurna.Manusia adalah makhluk ciptaan
Tuhan sebagaimana juga makhluk-makhluk yang lain di muka bumi ini dan
setiap makhluk yang dijadikan itu memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakan
ia dengan makhluk lainnya.Manusia pada hakikatnya adalah makhluk utama
dalam dunia alami, makhluk yang berkemauan bebas, makhluk yang sadar dan
sadar diri, kreatif, idealis, serta makhluk moral. Sifat hakikat manusia diartikan
sebagai ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil ( jadi bukan hanya gradual )
membedakan manusia dari hewan.
Contoh Tokoh
Daftar Pustaka
Muhammad S. Sumantri, “Hakikat Manusia dan Pendidikan” Modul 1.
Hal.14
e-journal uajy, Volume 2, Nomor 1, Hal 203
Suherman, Dkk. 2020. MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER.
Banyumas : CV.Pena Persada Redaksi

Anda mungkin juga menyukai