AKIDAH ISLAM
Kelompok 1
SAKINA Nirma Wafiq ARTIKA ICHSAN
A12121001 Kartikasari Nur Asfia A12121023 A12121026
A12121010 A12121016
Sumber-sumber
aqidah ditegaskan dalam banyak ayat Al-Qur’an, diantaranya
firman ALLAH dalam QS.An-nisa:59.
ُول هَّللا ِ ِإلَى فَ ُر ُّدوهُ َش ْي ٍء فِي تَنَا َز ْعتُ ْم فَِإ ْن ۖ ِم ْن ُك ْم اَأْل ْم ِر َوُأولِي ال َّرسُو َل ا ََأ ِطيعُو ِ ون ُك ْنتُ ْم ِإ ْن َوال َّرس
َ ُتُْؤ ِمن
Sumber-sumber
Allah swt berfirman dalam QS.An-Nisa:115.
Akidah Islam
setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti
jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, kami
biarkan dia dalam kesesatan yang telah
dilakukannya itu dan akan masukkan ia kedalam
Neraka Jahannam, dan itu seburuk-buruk
tempat kembali.” Imam Syafi’I menyebutkan
bahwa ayat ini merupakan dalil pembolehan
disunnatkannya Ijma’, yaitu diambil dari kalimat
“Jalannya orang-orang yang beriman”.
4. Akal Sehat Manusia
Akidah Islam
5. Fitrah kehidupan
Keyakinan akan keberadaan Allah Keyakinan yang dialami oleh orang Keyakinan dimiliki oleh orang
swt berdasar ilmu pengetahuan yang telah melewati tahap pertama, yang telah menyadari bahwa alam
tentang sebab akibat atau melalui yaitu ilmu al yaqin, sehingga setiap kali semesta ini pada hakekatnya adalah
hukum kausalita, seperti keyakinan dia melihat sesuatu kejadian, tanpa bayangan dari Penciptanya, sehingga
dari para ahli ilmu kalam. Misalnya apa melalui proses sebab akibat lagi dia dia dapat merasakan wujud yang
saja yang ada di alam semesta ini langsung meyakini akan wujud Allah; sejati itu hanyalah Allah, sedangkan
adalah sebagai akibat dari sebab yang sebagaimana ucapan: Sayyidina Abu lainnya hanyalah bukti dari wujud
telah ada sebelumnya. Sedangkan Bakar As Siddiq ra.: yang sejati tersebut, yaitu Allah
sebab yang telah ada sebelumnya yang swt.
juga merupakan akibat dari sebab ُ ْت َش ْيًئا ِإالَّ َو َرَأي
ْت هللاَ فِ ْي ِه ُ َما َرَأي
yang sebelumnya lagi, sehingga sampai
pada satu sebab yang tidak "Tiadalah aku melihat sesuatu, kecuali
diakibatkan oleh sesuatu sebab, yang aku melihat Allah pada sesuatu
disebabkan penyebab pertama atau tersebut"
causa prima. Dan itulah Tuhan.
Menurut bahasa Arab, PENGERTIAN IMAN Iman secara istilah,
kata iman berakar pada kata Iman adalah percaya dengan cara maknawi atau terminologis
amana – yu;minu – imana yang membenarkan sesuatu dalam hati, kemudian merupakan percaya dengan
secara harfiah atau etimologis diucapkan oleh lisan, dan dikerjakan dengan amal yakin akan keberadaan Allah,
dapat diartikan sebagai perbuatan. Malaikat Allah, Kitab-kitab –
percaya dan yakin. Secara NYA, para Rasul-NYA,
bahasa, iman dapat diartikan Pengertian Iman Menurut Al-Quran dan akhirat, hingga qadha dan
sebagai tashdiq atau Para Ulama. Dalam Al-Quran, iman disebutkan qadar yang telah terangkum
membenarkan yang maknanya dengan pelafalan yaqin atau meyakini. Seperti dalam rukun iman menurut
hampir sama secara istilah. pada surat Al-Baqarah ayat 4. ajaran agama Islam.
Contoh perilaku :
6. Iman Kepada Qada dan Qadar 1. Senantiasa menyadari dan memahami bahwa
semua yang terjadi pada diri kita adalah atas
Iman kepada qada dan qadar merupakan salah satu izin dari Allah oleh sebab itu satu-satunya
rukun iman yang wajib diyakini seorang muslim. pilihan adalah menerima kenyataan dengan
Keimanan ini dilakukan dengan mempercayai bahwa senantiasa berusaha memperbaiki diri.
Allah SWT telah menetapkan takdir manusia, baik itu 2. Bersikap sabar atas segala hal yang terjadi
ketentuan yang buruk maupun yang baik. pada diri kita.
3. Rajin dan giat dalam berusaha sebab meyakini
tak ada usaha yang sia-sia di mata Allah SWT,
semua akan mendapatkan balasan.
4. Berprasangka baik dan optimis dalam menjalani
hidup.
5. Selalu berusaha tawakkal dalam keadaan
apapun.
6. Jauh dari kesombongan dan keangkuhan sebab
meyakini semua kelebihan, prestasi dan
keberhasilan yang dicapai adalah ketentuan
yang datangnya dari Allah SWT.
Proses Terbentuknya Iman
Proses terbentuknya iman dalam diri seseorang itu melalui 2 tahap, diantaranya:
1. Didahului Oleh Pengetahuan Tentang Tuhan Artinya, bahwa iman itu dapat diperoleh lewat proses berpikir,
perenungan mendalam, survey atau penelitian terhadap alam semesta.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-
tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata)”Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa neraka (Q.S. Ali Imran:190-191).
2. Timbulnya Sikap Percaya Kepada Allah, Meskipun kepercayaan pada tahap ini masih labil, tergantung pada
seberapa banyak pengetahuan tentang Allah dan upaya kontemplasinya terhadap alam semesta tersebut,
namun iman pada tahap ini akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya pengetahuan yang diperoleh
atau pengalaman yang dijalani.
1. Munculnya fenomena pergaulan yang jauh dari
tuntunan syariat Islam, seperti bergandengan tangan,
berpelukan bahkan jauh lebih dari itu dianggap
sesuatu yang lumrah.