Anda di halaman 1dari 20

Pendidikan Agama Islam

AKIDAH ISLAM
Kelompok 1
SAKINA Nirma Wafiq ARTIKA ICHSAN
A12121001 Kartikasari Nur Asfia A12121023 A12121026
A12121010 A12121016

Niswatun Nur Rahmi Nurhaliza Citra Andini Sri Angelika


Nafi’ah S. Madanun Hasan A12121040 Salawali
A12121030 A12121035 A12121039 A12121041
Pengertian Akidah
Dalam bahasa Arab akidah berasal dari kata al-'aqdu‫ ) )ا ْل َع ْق ُد‬yang berarti
ikatan, at-tautsiiqu (‫ ) )ا لتَّ ْوثِي ُْق‬yang berarti kepercayaan atau keyakinan
yang kuat, al-ihkaamu ( ُ‫)ا ِإل ْح َكام‬ ْ ) ang artinya mengokohkan (menetapkan),
dan ar-rabthu biquw-wah‫ ) )ا ل َّربْطُ بِ قُ َّو ٍة‬yang berarti mengikat dengan kuat.
Sedangkan menurut istilah (terminologi), akidah adalah iman yang teguh
dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang
meyakininya.Akidah dalam istilah Islam yang berarti iman. Semua sistem
kepercayaan atau keyakinan bisa dianggap sebagai salah satu akidah.
Fondasi akidah Islam didasarkan pada hadits Jibril, yang memuat definisi
Islam, rukun Islam, rukun Iman, ihsan dan peristiwa hari akhir.
1. Al-Qur’an Sebagai Sumber Aqidah

Firman ALLAH SWT yang diwahyukan kepada


Rasulullah melalui perantara malaikat Jibril. Di
dalamnya ALLAH telah menjelaskan segala sesuatu
yang telah dibutuhkan oleh hamba-Nya sebagai bekal
kehidupan di dunia dan di akhirat. Ia merupakan
petunjuk bagi orang-orang yang diberi petunjuk,

Sumber-sumber pedoman hidup bagi orang-orang yang beriman, dan


obat bagi jiwa-jiwa yang terluka. Sebagaimana Firman
ALLAH dalam QS.Al-An’am:115.

Akidah Islam ْ ‫ت َوتَ َّم‬


‫ت‬ َ ِّ‫ص ْدقًا َرب‬
ُ ‫ك َك ِل َم‬ ْ
ِ ‫“ال َع ِلي ُم ال َّس ِمي ُع َوهُ َو ۚ ِل َك ِل َماتِ ِه ُمبَ ِّد َل اَل ۚ َو َع ْداًل‬

dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur’an)


dengan benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah
Firman-Nya. Dan Dia Maha Mendengar dan Maha
Mengetahui”.
2. As-Sunnah Sebagai Sumber Aqidah

Seperti halnya Al-Qur’an, As-Sunnah adalah satu jenis wahyu


yang datang dari Allah Swt walaupun Lafadznya bukan dari Allah
tapi maknanya datang darinya. Hal ini diketahui dalam firman
Allah QS. An-Najm: 3-4. “dan tidaklah yang diucapkan-Nya itu
(Al-Qur’an) menurut keinginan-Nya. Tidak lain (Al-Qur’an itu)
adalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.”
As-Sunnah dalam menetapkan syari’at termasuk perkara

Sumber-sumber
aqidah ditegaskan dalam banyak ayat Al-Qur’an, diantaranya
firman ALLAH dalam QS.An-nisa:59.

‫ُول هَّللا ِ ِإلَى فَ ُر ُّدوهُ َش ْي ٍء فِي تَنَا َز ْعتُ ْم فَِإ ْن ۖ ِم ْن ُك ْم اَأْل ْم ِر َوُأولِي ال َّرسُو َل ا ََأ ِطيعُو‬ ِ ‫ون ُك ْنتُ ْم ِإ ْن َوال َّرس‬
َ ُ‫تُْؤ ِمن‬

Akidah Islam َ ِ‫ين َأيُّهَا يَا تَْأ ِوياًل َوَأحْ َس ُن َخ ْي ٌر ٰ َذل‬


ِ ‫ك ۚاآْل ِخ ِر َو ْاليَ ْو ِم بِاهَّلل‬ َ ‫“هَّللا َ آَأ ِطيعُوآ َمنُوا الَّ ِذ‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah


Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) diantara
kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah pada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (As-
Sunnah), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu, lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.”
3. Ijma’ para Ulama

Sumber aqidah yang berasal dari


kesepakatan para mujtahid Umat Muhammad
saw setelah beliau wafat, tentang urusan pada
suatu masa. Mereka bukanlah orang yang
sekedar tahu tentang ilmu tetap juga memahami
dan mengamalkan ilmu. Berkaitan dengan ijma’,

Sumber-sumber
Allah swt berfirman dalam QS.An-Nisa:115.

“dan barang siapa menentang Rasul (Muhammad)

Akidah Islam
setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti
jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, kami
biarkan dia dalam kesesatan yang telah
dilakukannya itu dan akan masukkan ia kedalam
Neraka Jahannam, dan itu seburuk-buruk
tempat kembali.” Imam Syafi’I menyebutkan
bahwa ayat ini merupakan dalil pembolehan
disunnatkannya Ijma’, yaitu diambil dari kalimat
“Jalannya orang-orang yang beriman”.
4. Akal Sehat Manusia

Akal juga menjadi sumber hukum aqidah dalam


Islam. Hal ini merupakan bukti bahwa Islam sangat
memuliakan akal serta memberikan haknya sesuai
dengan kedudukannya, dengan cara memberikan
batasan dan petunjuk kepada akal agar tidak
terjebak kedalam pemahaman-pemahaman yang tidak
benar. Hal ini sesuai dengan sifat akal yang memiliki

Sumber-sumber keterbatasan dalam memahami suatu ilmu atau


peristiwa.

Akidah Islam
5. Fitrah kehidupan

Dalam sebuah hadits Rasulullah saw bersabda :


“setiap anak yang lahir dalam keadaan fitrah, maka
kedua orangtuanyalah yang membuat ia menjadi
yahudi, nasrani, atau majusi.( H. R. MUSLIM )
Dari hadits dapat diketahui bahwa sebenarnya
manusia memiliki kecenderungan untuk menghamba
kepada ALLAH. Akan tetapi bukan berarti bahwa
bayi yang lahir telah mengetahui rincian agama islam.
Tingkatan-Tingkatan 1. Taqlid yang haram :Taqlid  mengikuti adat
kebiasaan atau pendapat nenek moyang, Taqlid kepada
Akidah orang atau sesuatu yang tidak diketahui kemampuan
dan keahliannya, dan Taqlid kepada perkataan atau
pendapat seseorang.
1. Taqlid

Menurut bahasa, taqlid -bentuk


masdar dari kata qallada berarti kalung 2. Taqlid yang dibolehkan : Golongan awan atau
yang dipakai/dikalungkan ke leher orang orang yang berpendidikan wajib, dan Golongan yang
lain, atau seperti binatang yang akan memenuhi syarat-syarat berijtihad.
dijadikan dam, dimana lehernya diberi
kalung sebagai tanda, atau seperti
kambing yang lehernya telah diikat
3. Taqlid yang diwajibkan : aqlid orang yang
dengan tali atau tambang yang dapat
memiliki kemampuan berijtihad kepada seorang
ditarik ke mana saja, tanpa disadari oleh ulama, dan taqlid orang yang telah memenuhi
kambing yang bersangkutan. kemampuan berijtihad kepada seorang mujtahid lain.
Tingkatan-Tingkatan Akidah
2. Ilmu Yaqin 3. Ainul Yaqin 4. Haqqul yaqin

Keyakinan akan keberadaan Allah Keyakinan yang dialami oleh orang Keyakinan dimiliki oleh orang
swt berdasar ilmu pengetahuan yang telah melewati tahap pertama, yang telah menyadari bahwa alam
tentang sebab akibat atau melalui yaitu ilmu al yaqin, sehingga setiap kali semesta ini pada hakekatnya adalah
hukum kausalita, seperti keyakinan dia melihat sesuatu kejadian, tanpa bayangan dari Penciptanya, sehingga
dari para ahli ilmu kalam. Misalnya apa melalui proses sebab akibat lagi dia dia dapat merasakan wujud yang
saja yang ada di alam semesta ini langsung meyakini akan wujud Allah; sejati itu hanyalah Allah, sedangkan
adalah sebagai akibat dari sebab yang sebagaimana ucapan: Sayyidina Abu lainnya hanyalah bukti dari wujud
telah ada sebelumnya. Sedangkan Bakar As Siddiq ra.: yang sejati tersebut, yaitu Allah
sebab yang telah ada sebelumnya yang swt.
juga merupakan akibat dari sebab ُ ‫ْت َش ْيًئا ِإالَّ َو َرَأي‬
‫ْت هللاَ فِ ْي ِه‬ ُ ‫َما َرَأي‬
yang sebelumnya lagi, sehingga sampai
pada satu sebab yang tidak "Tiadalah aku melihat sesuatu, kecuali
diakibatkan oleh sesuatu sebab, yang aku melihat Allah pada sesuatu
disebabkan penyebab pertama atau tersebut"
causa prima. Dan itulah Tuhan.
Menurut bahasa Arab, PENGERTIAN IMAN Iman secara istilah,
kata iman berakar pada kata Iman adalah percaya dengan cara maknawi atau terminologis
amana – yu;minu – imana yang membenarkan sesuatu dalam hati, kemudian merupakan percaya dengan
secara harfiah atau etimologis diucapkan oleh lisan, dan dikerjakan dengan amal yakin akan keberadaan Allah,
dapat diartikan sebagai perbuatan. Malaikat Allah, Kitab-kitab –
percaya dan yakin. Secara NYA, para Rasul-NYA,
bahasa, iman dapat diartikan Pengertian Iman Menurut Al-Quran dan akhirat, hingga qadha dan
sebagai tashdiq atau Para Ulama. Dalam Al-Quran, iman disebutkan qadar yang telah terangkum
membenarkan yang maknanya dengan pelafalan yaqin atau meyakini. Seperti dalam rukun iman menurut
hampir sama secara istilah. pada surat Al-Baqarah ayat 4. ajaran agama Islam.

Menurut Imam Ahmad, Menurut Imam Syafii,


iman seorang muslim dapat ‫ك ۚ َوبِااْل ٰ ِخ َر ِة هُ ْم ُْوقِنُ ْو ۗ َن‬ َ ‫َوالَّ ِذي َْن يُْؤ ِمنُ ْو َن بِ َمٓا اُ ْن ِز َل اِلَ ْي‬
َ ِ‫ك َو َمٓا ا ُ ْن ِز َل ِم ْن قَ ْبل‬ iman seorang muslim meliputi
bertambah dan berkurang. perkataan serta perbuatannya.
bertambah karena seseorang Artinya: “Dan mereka yang beriman kepada iman dapat bertambah maupun
melaksanakan amalan tertentu (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu berkurang. Bertambahnya
dan berkurang karena orang (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah iman seseorang disebabkan
tersebut meninggalkan amalan. diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin oleh ketaatan pada Allah,
akan adanya akhirat.” sedangkan berkurangnya iman
seseorang disebabkan oleh
kemaksiatan.
RUKUN IMAN
Contoh perilaku :
• Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah.
• Menunaikan zakat, berinfak dan sedekah
dengan ikhlas dan banyak.
• Menjaga aqidah dalam diri dari perilaku
1. Iman Kepada Allah syirik, khurafat, dan bid’ah.
• Menunaikan segala sesuatu yang diwajibkan
Iman kepada Allah artinya seorang muslim harus oleh Allah SWT dari segi beribadah maupun
percaya kepada Allah SWT sebagai suatu Zat yang bermuamalah.
tiada tandingan-Nya. Ia wajib percaya bahwa Allah • Mencintai sesama muslim sebagai saudara
SWT adalah penguasa alam semesta dan tidak ada seiman.
duanya. Ia juga harus percaya bahwa semua makhluk • Mentadabburi segala ciptaan Allah yang ada
menyembah Allah, tak hanya manusia, melainkan juga di langit maupun di bumi beserta seluruh alam
hewan, tumbuhan, jin, hingga malaikat. semesta serta menyakini bahwa Allah Maha
kuasa atas segala yang telah diciptakan-Nya.
• Senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang
telah Allah berikan kepada kita dengan
memperbaiki serta meningkatkan kualitas
ibadah.
RUKUN IMAN
Contoh perilaku :

1. Berkata dan berbuat jujur karena di mana


pun dan kapan pun karena malaikat pasti
senantiasa mengawasi kita.
2. Iman Kepada Malaikat 2. Taat terhadap perintah-perintah Allah dan
menjauhi larangannya karena ada Malaikat
Iman kepada malaikat berarti meyakini
dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT Rakib dan Atid yang akan mencatat amal baik
menciptakan malaikat sebagai makhluk yang dan buruk.
diutus untuk melaksanakan segala perintah- 3. Melaksanakan perintah Allah dengan ikhlas.
Nya.
4. Selalu berusaha memperbaiki diri sendiri.
5. Memperbanyak ibadah.
6. Perilaku yang ditampilkan mampu menjadi suri
tauladan bagi lingkungan.
RUKUN IMAN

3. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Contoh perilaku :


Iman kepada kitab-kitab Allah swt artinya percaya 1. Meyakini keberadaan kitab-kitab Allah.
dan meyakini bahwa Allah swt mempunyai kitab yang 2. Meyakini bahwa Al-Qur’an merupakan kitab
telah diturunkan kepada para rasul-Nya agar menjadi suci terakhir yang diturunkan Allah Swt
pedoman hidup bagi umatnya. Hukum beriman kepada kepada manusia.
kitab-kitab Allah swt adalah fardhu’ain (wajib bagi 3. Menjaga shilaturahmi dan atau ukhuwwah
setiap orang yang beragama Islam). Muslim (Orang dengan sesama ahlul kitab.
Islam) yang tidak mempercayai adanya kitab-kitab 4. Menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman
Allah swt maka dinamakan murtad (keluar dari ajaran hidup.
Islam).
RUKUN IMAN

4. Iman Kepada Nabi dan Rasul Contoh perilaku :


Iman kepada Nabi dan Rasul Allah SWT berarti
kita harus meyakini bahwa nabi dan rasul adalah 1. Beriman kepada para Rasul Allah Swt.
manusia utusan Allah yang diperintahkan untuk 2. Mempercayai bahwa rasul adalah benar
menyampaikan kabar gembira dan ancaman di muka
bumi. Selain itu, beriman kepada nabi dan rasul, adanya dan utusan Allah Swt.
artinya memercayai segala ajaran baik lisan maupun 3. Mengikuti keteladanan hidup nabi dan rasul.
tindakan sebagai teladan para nabi dan rasul.
Jumlah nabi dan rasul sangat banyak, namun kita 4. Menjauhi segala larangan dan mengerjakan
diwajibkan memercayai 25 nama-nama nabi dan rasul.
perintah Allah Swt.
RUKUN IMAN

5. Iman Kepada Hari Akhir

Iman kepada hari akhir adalah percaya dan Contoh perilaku :


meyakini bahwa seluruh alam termasuk dunia dan
seisinya akan mengalami kehancuran. Hari akhir 1. Orang yang beriman kepada hari akhir akan
ditandai dengan ditiupnya terompet Malaikat Israfil. berperilaku baik dan senantiasa memberikan
Dijelaskan bahwa pada hari itu daratan, lautan dan informasi kepada orang lain.
benda-benda di langit porak-poranda. Gunung-gunung 2. Orang yang beriman kepada hari akhir akan
meletus, hancur, dan berhamburan. Bumi berguncang senantiasa rajin beribadah untuk
dan memuntahkan isi perutnya. Lautan meluap dan mempersiapkan bekal kehidupan di akhirat.
menumpahkan seluruh isinya. Benda-benda yang ada di 3. la akan senantiasa berhati-hati dalam sikap
langit bergerak tanpa kendali. Bintang, planet, dan dan tindakannya karena ia yakin bahwa setiap
bulan saling bertabrakan. perbuatannya akan mendapat balasan yang
setimpal.
Para ulama mengelompokkan kiamat menjadi dua 4. la akan selalu berusaha menghindarkan diri
macam, yaitu kiamat Sugra dan Kubra. dari berbagai perbuatan maksiat dan
kesalahan.
RUKUN IMAN

Contoh perilaku :

6. Iman Kepada Qada dan Qadar 1. Senantiasa menyadari dan memahami bahwa
semua yang terjadi pada diri kita adalah atas
Iman kepada qada dan qadar merupakan salah satu izin dari Allah oleh sebab itu satu-satunya
rukun iman yang wajib diyakini seorang muslim. pilihan adalah menerima kenyataan dengan
Keimanan ini dilakukan dengan mempercayai bahwa senantiasa berusaha memperbaiki diri.
Allah SWT telah menetapkan takdir manusia, baik itu 2. Bersikap sabar atas segala hal yang terjadi
ketentuan yang buruk maupun yang baik. pada diri kita.
3. Rajin dan giat dalam berusaha sebab meyakini
tak ada usaha yang sia-sia di mata Allah SWT,
semua akan mendapatkan balasan.
4. Berprasangka baik dan optimis dalam menjalani
hidup.
5. Selalu berusaha tawakkal dalam keadaan
apapun.
6. Jauh dari kesombongan dan keangkuhan sebab
meyakini semua kelebihan, prestasi dan
keberhasilan yang dicapai adalah ketentuan
yang datangnya dari Allah SWT.
Proses Terbentuknya Iman
Proses terbentuknya iman dalam diri seseorang itu melalui 2 tahap, diantaranya:
1. Didahului Oleh Pengetahuan Tentang Tuhan Artinya, bahwa iman itu dapat diperoleh lewat proses berpikir,
perenungan mendalam, survey atau penelitian terhadap alam semesta.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-
tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata)”Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa neraka (Q.S. Ali Imran:190-191).

2. Timbulnya Sikap Percaya Kepada Allah, Meskipun kepercayaan pada tahap ini masih labil, tergantung pada
seberapa banyak pengetahuan tentang Allah dan upaya kontemplasinya terhadap alam semesta tersebut,
namun iman pada tahap ini akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya pengetahuan yang diperoleh
atau pengalaman yang dijalani.
1. Munculnya fenomena pergaulan yang jauh dari
tuntunan syariat Islam, seperti bergandengan tangan,
berpelukan bahkan jauh lebih dari itu dianggap
sesuatu yang lumrah.

2. Media dan dunia entertainment, gemerlapnya


Tantangan Orang dunia hiburan yang didukung dengan media
yang Beriman di Era Modern membuat orang-orang dapat terlena olehnya.
Anak-anak sekarang lebih hafal dengan lagu-lagu
orang dewasa, cara bicara bahkan tindakan yang
dilakukan oleh orang dewasa.

3. Kemajuan Teknologi saat ini sebagai penunjang


kebutuhan hidup tidak dapat dielak. Namun, akan
menjadi salah jika kemajuan bidang teknologi
tersebut untuk memfitnah orang, menghancurkan
karakter orang, sebagaimana majunya berbagai media
sosial.
Ciri-Ciri Orang yang beriman

1. Takut kepada ALLAH SWT


2. Khusyu’ saat Sholat
3. Senang mendengar bacaan ayat Al-Qur’an
4. Senang berinfak
5. Tidak mengerjakan hal yang sia-sia
6. Meneladani Rasul
7. Tawakal
8. Sabar
9. Memiliki akhlak yang baik
10. Selalu bersyukur
Thank You!
Do you have any questions ?

Anda mungkin juga menyukai