Anda di halaman 1dari 28

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA

( HIPPII )

Kebijakan Kementerian Kesehatan tentang


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasyankes
(Permenkes No 27 tahun 2017)

Ns. ABDUL JALAL, S.Kep, M.Kes (ARS)


Kurikulum Vitae TAK
TAU

AKA ….
Nama : ABDUL JALAL
L M ……
Kantor : RSUD TUGUREJO NA NYA
Riwayat Pendidikan K KE MA
1. SD 1988 TA NA
2. SMP N 1 KUDUS 1991
3. SMA N 1 KIDUS 1994
4. D3 KEPERAWATAN DEPKES SMG 2000
5. S1 FIK 2007
6. S2 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT MIKM UNDIP 2012
7. NERS 2017
Riwayat Pekerjaan
8. GENERAL HOSPITAL SABAH MALAYSIA TIMUR 2000- 2001
9. RSUD TUGUREJO 2003 – SEKARANG
10. KETUA KOMITE KEPERAWATAN RSUD TUGUREJO 2009-2012
11. IPCN RSUD TUGUREJO 2013- SEKARANG
12. KETUA KOMITE KEPERAWATAN RSUD TUGUREJO 20017-2019
Riwayat Organisasi
13. PENGURUS PPNI KOMISARIAT RSUD TUGUREJO 2005 - 2010
14. PENGURUS PPNI PROVINSI JAWA TENGAH 2010 -2015
15. SEKRETARIS PPNI KOTA SEMARANG 2011-2016
16. KETUA FORUM KOMITE KEPERAWATAN RS JATENG 2016 - 2019
17. SEKRETARIS II HPMI JAWA TENGAH 2013 – 2018
18. KETUA HIPPII JAWA TENGAH 2016-2021
19. PENGURUS DPP PPNI 2018 - 2020
Pendahuluan
POKOK BAHASAN

Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

PPI Dalam Kerangka Mutu

Penutup

2
PROGRAM INDONESIA SEHAT
RENSTRA 2015-2019

PILAR 1. PARADIGMA PILAR 2. PENGUATAN PILAR 3. JKN


YANKES
SEHAT
Program
• Peningkatan Program
Program • Benefit
Akses terutama
• Promotif - Preventif • Sistem pembiayaan:
pd FKTP
sebagai pilar utama • Optimalisasi asuransi – azas
upaya kesehatan Sistem gotong royong
• Kendali Mutu &
Rujukan
• Peningkatan Mutu Kendali Biaya
• Pemberdayaan Penerapan pendekatan • Sasaran: PBI &
masyarakat continuum of care Non PBI

Intervensi berbasis resiko


kesehatan (health risk)

KELUARGA SEHAT T

P
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Penguatan Pelayanan Kesehatan di Indonesia

PROGRAM
PENINGKATA PROGRAM Terwujudnya
N AKSES PENINGKATA Akses Pelayanan
• SARANA N MUTU Kesehatan
PRASARANA • AKREDITASI Dasar dan
• KOMPETENS RS Rujukan yang
I SDM • AKREDITASI berkualitas Bagi
• ALAT PKM Masyarakat
KESEHATAN

4
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
REGULASI PERUMAH
SAKITAN
PUSAT DAERAH RS

VISI, MISI DAN


STRATEGI
INPUT PROSES OUTPUT

 Good corporate gov.


 Administrasi  Kinerja klinik
 Good clinical gov.
 Sarpras  NDR/ GDR RS
 Kendali mutu &
 Peralatan kesehatan  BOR/LOS/TOI
biaya
 SDM  Surveilans Infeksi
 Patient Safety  Kinerja keuangan
Standar Pelayanan
 Pembinaan dan  Tingkat kepuasan
pengawasan

PERSYARATAN PELAYANAN KES DAN


MONITORING DAN
PERIZINAN PEMBINAAN MUTU PENGAWASAN
5
PARADIGMA BARU PELAYANAN KESEHATAN

• Patient Loyalty
• Patient Satisfaction Service
excellent/
• Patient Safety Performanc
e

Kecepatan tindakan Keterpaduan


Keakuratan
Ketepatan diagnosis Kenyamanan Corporate &
Clinical
governance

SDM Manajemen Rumah


Yang kompeten dan efektif PERANSakit
KOMITE MEDIS &
KOMITE KEPERAWATAN
6
MENGAPA PPI MERUPAKAN PRIORITAS
DUNIA?
DATA GLOBAL:
• RATA2 1 DARI 10 PASIEN DIRAWAT MENGALAMI HAI’S DI DUNIA  1 DARI
10 PASIEN HAI’S DUNIA MENINGGAL
• SEBENARNYA KEMATIAN BISA DICEGAH
• 9-92,% DARI PETUGAS KESEHATAN TIDAK RUTIN CUCI TANGAN
• DATA AMR:
• MORTALITY RATE KARENA MRSA >50% DIBANDING KARENA S AUREUS
• ANTARA 38,7% -50,9% MENYEBABKAN INFEKSI LUKA OPERASI
SEHINGGA TIDAK
DAPAT MENGGUNAKAN AB STANDAR
• NICU: ANGKA INFEKSI NEONATUS NEGARA BERKEMBANG 3-20X NEGARA
INDUSTRI
• PELAYANAN IBU ( AFRIKA ):SAMPAI 20% DAPAT MENGALAMI ILO PASCA
SC
Sumber: WHO11 %
MENYEBABKAN KEMATIAN
• Perkiraan kematian akibat AMR
saat ini sebesar 700.000/ thn
• Tahun 2050- ada 10 juta
kematian/tahun karena AMR
• Angka kematian lebih tinggi
dibandingkan dengan akibat
kanker*
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS
WHO : terjadi pada 5 – 10 % pasien dirawat

LOS Memanjang dan biaya


meningkat (cost uneffectiveness)

WHO : 50 % bisa dicegah dengan


perubahan perilaku petugas
LANDASAN HUKUM

• UU No 36/2009 tentang Kesehatan


• UU No 44/2009 tentang RS
• UU No 29/2004 tentang Praktik Kedokteran
• Permenkes No 8/2015 tentang Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba di RS
• Permenkes No 27 tahun 2017 tentang PPI di
Fasyankes

11
Meningkatkan mutu
layanan RS dan fasilitas
pelayanan kesehatan
lainnya → cost effective

Melindungi nakes &


masyarakat dari penularan
penyakit menular (Emerging
Infectious Diseases)

Mencegah terjadinya
HAIs (Healthcare
Associated Infections)

12
PERMENKES 27/ 2017
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI FASYANKES

• Berlaku sejak tgl 12Mei 2017


• Tediri dari: 12 pasal
• Ruang lingkup Permenkes:
– FKRTL (rumah sakit)
– FKTP: Puskesmas, Klinik dan
praktik mandiri
tenaga kesehatan

13
PPI
Kewaspadaan
Pengunaan
standar dan
antimikroba Bundles
berdasarka
secara bijak
n transmisi

SURVEILANS PENERAPAN TERHADAP:


PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PPI • HAI’S
• INFEKSI YANG BERSUMBER DARI
MASYARAKAT
14
PENGGUNAAN
SURVEILLENS
BUNDLES DIKLAT
HAI’s ANTIMIKROBA
YANG BIJAK

Infections/HAIs)
:
Monitoring
Penerapan PPI melalui Infection
terkait pelayanan Control Risk
kesehatan (Health Assesment (ICRA),
Care Associated

RUANG Audit dan


Kewaspadaan LINGKUP monitoring
isolasi, PROGRAM lainya secara
PPI berkala.

15
STRATEGI INTERVENSI

1. Kebijakan → SK Menkes, SK Dirut RS → Komite PPI dan Tim


PPIRS
2. Adanya IPCN purna waktu 1 : 100 TT
3. Capacity Building → ToT dan Pelatihan
4. In House Training RS
5. Surveilans PPIRS
6. Monitoring dan evaluasi → Laporan dan Supervisi
7. Akreditasi RS → Implementasi PPI
8. Regional Trainer Linkage
Pencatatan dan
Pelaporan
Tujuan:
• Pengkajian
• Perencanaan • Pimpinan Fasyankes (min
Pembentukan • Tata kelola PPI yang 2x/th atau sesuai
• Pelaksanaan
baik kebutuhan
Komite/ Tim PPI • Mutu pelayanan • Monev
• • Dinkes Kab/ Kota, Dinkes
medis & PS serta Pembinaan
Provinsi dan Kemenkes
pekerja fasyankes secara berkala 6 bln sekali
terjamin dan Tugas atau sesuai kebutuhan
terlindungi :
PERMENKES 27/ 2017
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI FASYANKES

• Susunan organisasi Komite PPI adalah Ketua, Sekretaris, dan Anggota


yang terdiri dari IPCN/Perawat PPI, IPCD/Dokter PPI dan anggota
lainnya.

IPCD/Dokter PPI :
a. Dokter wakil dari tiap KSM (Kelompok Staf Medik).
b. Dokter ahli epidemiologi.
c. Dokter Mikrobiologi.
d. Dokter Patologi Klinik.
18
PERMENKES 27/ 2017
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI FASYANKES

Kriteria IPCD Tugas IPCD


• Dokter yang mempunyai • Berkontribusi dalam pencegahan, diagnosis dan terapi infeksi
yang tepat.
minat dalam PPI • Menyusun pedoman penggunaan antibiotika dan surveilans.
• Mengikuti pendidikan • Mengidentifikasi dan melaporkan pola kuman dan pola resistensi
dan pelatihan dasar PPI antibiotika.
• Bekerjasama dengan IPCN melakukan monitoring kegiatan
• Memiliki kemampuan surveilans infeksi dan mendeteksi serta investigasi KLB.
leadership. • Membimbing dan mengadakan pelatihan PPI bekerja sama
dengan bagian pendidikan dan pelatihan (Diklat) di rumah sakit.
• Monitoring kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.

19
PERMENKES 27/ 2017
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI FASYANKES

Kriteria IPCN
• Perawat dengan pendidikan minimal DIII Keperawatan.
• Mempunyai minat dalam PPI.
• Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI dan IPCN.
• Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara.
• Memiliki kemampuan leadership dan inovatif.
• Bekerja purnawaktu.

20
Infection Prevention Control Nurse (IPCN)

 IPCN  menolong pencegahan infeksi pasien yang


mengalami infeksi di rumah sakit dan klinik.
 Menginstruksikan perawat lain dan tim kesehatan lain
untuk
melakukan prosedur sanitasi yang benar,
perkembangan yang terdapat mempelajari pada
bakteri mengidentifikasi penyebab yangtubuh pasien, tubuh
mengganggu
bakteri
 pasien.
Bertanggung terhadap pencatatan dan tidak lanjut
jawab
pengelolaan infeksi pasien.
MONITORING DAN EVALUASI
• Untuk mengukurkeberhasilan
pelaksanaan program dan
kepatuhan penerapan oleh
petugas
• Evaluasi angka kejadian HAI’s

• ICRA ( INFECTION CONTROL RISK


ASSESMENT)
• AUDIT
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
• Advokasi, sosialisasi dan bimbingan teknis
• Pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM
• Monitor dan evaluasi

Dinas kesehatan Prov/kabupaten/kota, perhimpunan


/ asosiasi FASYANKES dan organisasi profesi terkait
I. KELOMPOK STANDAR (ARK,HPK,AP,
PELAYANAN BERFOKUS PAP,PAB,PKPO
PADA MKE)
PASIEN (7 BAB)

(PMKP,PPI,TKRS,
II. KELOMPOK MFK, KKS, MIRM)
STANDAR STANDAR
(6 BAB)
NASIONAL MANAJEMEN RS
AKREDITASI RUMAH
SAKIT III. SASARAN
ED 1 KESELAMATAN SKP
PASIEN PONEK
HIV/AID
IV. PROGRAM S TB
NASIONAL PPRA
GERIAT
RI
V. INTEGRASI
PENDIDIKAN
KESEHATAN IPKP
DALAM
HAND HYGIENE/KEBERSIHAN TANGAN:
• Merupakan salah satu prosedur yang
paling penting dan efektif
mencegah Healthcare Associated
Infections (HAIs) bila dilakukan
dengan baik dan benar
• PILAR DALAM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
• Komponen sentral dari Patient
Safety
• Bagian dari kewaspadaan
standar 25
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

• SKP.1 Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar


• SKP.2 Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif
• SKP.3 Meningkatkan Keamanan Obat-obat Yang Harus Diwaspadai
• SKP.4 Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur Yang
Benar, Pembedahan Pada PasienYang Benar
• SKP.5 Mengurangi Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
• SKP.6 Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh
26
PENUTUP
Tantangan
• Komitmen pimpinan RS untuk menerapkan PPI di RS
• Turnover petugas terlatih PPI tinggi
• Masih terbatasnya anggaran untuk program PPI nasional
• Perubahan Budaya petugas kesehatan kesadaran untuk menurunkan penularan
infeksi terkait pelayanan kesehatan
Tindak Lanjut
• Penguatan PPI melalui pemenuhan standar dan peningkatan kapasitas SDM
• Surveilans HAIS
• Monitoring dan evaluasi
27
TERIMA KASIH

28

Anda mungkin juga menyukai