Anda di halaman 1dari 16

TRAUMA BASSA

Bela Malika Yusuf


Murtada Abdillah
Zia Faradilah

Preseptor:
dr. Muti Lestari Sp.M
Anatomi Kornea
Definisi
 Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang
menimbulkan perlukaan mata, dan merupakan kasus gawat darurat
mata

 Trauma basa pada mata adalah keadaan dimana mata terpapar zat
kimia yang memiliki pH >7, baik dalam bentuk cair, padat maupun
gas.
Trauma akibat bahan kimia basa akan memberikan
akibat yang sangat gawat pada mata. Alkali akan
menembus dengan cepat kornea, bilik mata depan,
dan sampai pada jaringan retina
ETIOLOGI
 Amonia
 Soda kuat

 Semen

 CaOH
 NaOH

 Cairan pembersih dalam rumah tangga


KLASIFIKASI
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS

01
 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
o Kelopak Mata
o Konjungtiva
o Lensa
Pemeriksaan Penunjang

 slit lamp  tonometri

 kertas lakmus
 Ophthalmoscope
Diagnosis Banding
 Konjungtivitis
Konjungtivitis adalah peradangan selaput yang meliputi bagian
depan mata atau konjungtiva dan menyebabkan mata berwarna kemerahan.
Konjungtivitis memiliki gejala seperti mata berair dan terasa gatal. Selain
itu, jika konjungtivitis terjadi akibat alergi, terkadang muncul lapisan
lengket pada bulu mata.

 Konjungtivitis hemoragik akut


Disebabkan oleh golongan enterovirus-70 dari golongan
pikornavirus RNA. Gambaran klinis yang ditemukan adalah bilateral,
nyrocos, folikel pada palpebra, dan perdarahan subkonjungtiva. Infeksi ini
mempunyai faktor risiko pada komunitas kumuh, ekonomi rendah,
higienitas rendah.
Diagnosis Banding

 Keratokunjugtivitis sicca
Keratokonjungtivitis sicca adalah suatu keadaan
keringnya permukaan kornea dan konjungtiva yang
diakibatkan oleh berkurangnya fungsi air mata.

 Ulkus kornea
Ulkus Komea, yang juga dikenal sebagai suatu luka
mata (eyesore), adalah kondisi medis yang ditandai dengan
timbulnya suatu luka terbuka pada komea, lapisan bening
pada bagian depan bola mata. Biasanya, kondisi ini terjadi
sebagai akibat dari suatu infeksi; faktor risiko termasuk mata
kering dan penggunaan kontak lensa yang berlebihan.
Tatalaksana

 Irigasi
Tatalaksana
Medikamentosa
 Steroid
diberikan secara inisial dan di tappering off setelah 7-10 hari. Dexametason 0,1% ED dan
Prednisolon 0,1% ED diberikan setiap 2 jam.
 Sikloplegik
Atropin 1% ED atau Scopolamin 0,25% diberikan 2 kali sehari.

 Asam askorbat
Natrium askorbat 10% topikal diberikan setiap 2 jam. Untuk dosis sitemik dapat diberikan
sampai dosis 2 gr.
 Beta bloker/karbonik anhidrase inhibitor
Diberikan secara oral asetazolamid (diamox) 500 mg.
 Antibiotik
Dapat diberikan bersamaan antara topical dan sistemik (doksisiklin 100 mg).
Tatalaksana
pembedahan

Tindakan pembedahan biasanya dilakukan apabila dalam beberapa


minggu tidak ada tanda penyembuhan dari mata yang terpapar zat kimia.
Tetapi berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 2:
 Pembedahan Segera
 Pembedahan Lanjut
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada kasus trauma basa pada mata antara lain
1. Simblefaron, adalah gejala gerak mata terganggu, diplopia, lagoftalmus, sehingga kornea dan penglihatan terganggu.
2. Komea keruh, edema, neovaskuler
3. Sindroma mata kering; Cedera kimia dapat menghancurkan sel-sel goblet konjungtiva, yang menyebabkan pengurangan atau
bahkan tidak adanya lender dalam tear film, yang dapat menyebabkan keratoconjunctivitis sicca (mata kering)
4. Katarak traumatik, trauma basa pada permukaan mata sering menyebabkan katarak. Komponen basa yang mengenai mata
menyebabkan peningkatan pH cairan akuos dan menurunkan kadar glukosa dan askorbat. Hal ini dapat terjadi akut ataupun
perlahan-lahan. Trauma kimia asam sukar masuk ke bagian dalam mata maka jarang terjadi katarak traumatik.
5. Glaukoma merupakan komplikasi tersering dari trauma kimia pada mata, zat kimia dapat menyebabkan rusaknya struktur camera
occuli anterior dan inflamasi di trabecular meshwork. Trauma kimia dengan derajat 3 dan 4 dapat menyebabkan kenaikan tekanan
intraokular secara signifikan daripada kelas I atau II.
PROGNOSIS

Prognosis trauma kimia pada mata sangat ditentukan oleh bahan penyebab trauma tersebut.
Derajat iskemik pada pembuluh darah limbus dan konjungtiva merupakan salah satu indikator
keparahan trauma dan prognosis penyembuhan. Iskemik yang paling luas pada pembuluh darah
limbus dan konjungtiva memberikan prognosa yang buruk. Bentuk paling berat pada trauma kimia
ditunjukkan dengan gambaran “cooked fish eye" dimana prognosisnya adalah yang paling buruk,
dapat terjadi kebutaan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai