Anda di halaman 1dari 18

Akun, Saldo Normal, Transaksi

Oleh: Inosensius Harmin Jandu, SP.,


M.P
Prodi Sosial Ekonomi Pertanian
UNIKA St. Paulus Ruteng
AKUN
Pengertian Akun
Akun adalah daftar atau tempat yang digunakan untuk mencatat dan
menggolongkan tiap-tiap transaksi yang mengakibatkan perubahan-
perubahan pada harta, utang, modal, pendapatan, dan biaya. Tiap-
tiap jenis harta, utang, modal, pendapatan dan beban disediakan
sebuah akun tersendiri. Dengan demikian banyaknya akun yang
diperlukan oleh setiap perusahaan berlainan dengan perusahaan lain,
yaitu disesuaikan dengan kebutuhan.
Secara umum, akun dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Akun riil (tetap)
Akun riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, saldo
akun terbawa dari satu periode ke periode berikutnya. Akun riil
terdiri dari tiga kelompok, yaitu harta, kewajiban, dan modal;
2. Akun nominal (sementara)
Akun nominal (sementara) adalah akun yang disajikan
dalam laporan laba rugi, akun nominal terdiri dari dua kelompok,
yaitu pendapatan dan beban
Penggolongan akun secara lebih rinci adalah sebagai berikut :

1. Akun Harta (Assets)


Harta (aktiva) adalah sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang
terjadi akibat transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat pada masa yang
akan datang. Harta merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan
untuk menjalankan usahanya.
Harta dapat dikelompokkan atas kelancaran (likuiditas), yaitu harta lancar,
investasi jangka panjang, harta tetap, harta tidak berwujud, dan harta-harta
lainnya.
Akun harta meliputi:
 Kas. Kas adalah uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat
baik yang ada dalam perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan yang
terdapat pada bank.
 Surat-surat berharga (efek). Efek adalah surat-surat yang dimiliki perusahaan
untuk diperjualbelikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bank yang
dipakai.
 Wesel tagih adalah piutang yang diperkuat dengan promes.
Lanjutan...

 Persedian barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia untuk dijual
(dalam perusahaan dagang), persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan
barang jadi (dalam perusahaan manufaktur).
 Perlengkapan adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan
perusahaan dan diperkirakan habis dipakai dalam setahun. Misalnya,
perlengkapan kantor atau perlengkapan toko (biasanya juga disebut bahan
habis pakai).
 Beban dibayar di muka, berarti biaya yang telah dibayar, tetapi manfaat dari
pembayaran belum diperoleh atau digunakan, seperti asuransi dibayar di muka,
sewa dibayar di muka, dan iklan dibayar di muka.
2. Akun Kewajiban (Liabilities)
Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan
pada masa yang akan datang sebagai akibat kegiatan usaha.
Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangka panjang.
1. Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang
dari satu tahun. Utang lancar meliputi :
a. awesel bayar, yaitu utang yang disertai promes;
b. utang usaha atau utang dagang, yaitu kewajiban yang timbul karena pembelian
jasa atau barang secara kredit;
c. biaya yang masih harus dibayar, yaitu beban yang sudah terjadi tetapi belum
dibayar, misalnya utang sewa, utang gaji, dan utang bunga;
d. pendapatan diterima di muka, yaitu kewajiban yang disebabkan perusahaan
menerima lebih dahulu uang, sedangkan penyerahan jasa atau barang belum
dilakukan
2. Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih
dari satu tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk membeli
peralatan-peralatan baru atau mesinmesain baru. Yang termasuk utang jangka
panjang antara lain :
1. utang bank, yaitu pinjaman modal kerja dari bank untuk perluasan usaha;
2. utang hipotek, yaitu pinjaman dari bank dengan jaminan aktiva tetap;
3. utang obligasi, yaitu utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan
menjual surat-surat berharga.
2. Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya
lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk
membeli peralatan-peralatan baru atau mesinmesain baru. Yang termasuk
utang jangka panjang antara lain :
1. utang bank, yaitu pinjaman modal kerja dari bank untuk perluasan usaha;
2. utang hipotek, yaitu pinjaman dari bank dengan jaminan aktiva tetap;
3. utang obligasi, yaitu utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan
menjual surat-surat berharga.
3. Utang lain-lain adalah utang yang tidak termasuk utang lancar ataupun
utang jangka panjang. Misalnya, utang kepada direksi dan kepada pemegang
saham.
3. Akun Modal (Equility)
Akun modal pada perusahaan perseorangan disertai nama pemilik, sedangkan
akuntansi modal pada persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada
perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham.
Modal adalah: selisih antara harta dan kewajiban, dan merupakan hak pemilik
perusahaan atas sebagian perusahaan.

4. Akun Pendapatan
Pendapatan dibedakan atas:
1.pendapatan usaha, yaitu pendapatan yang berhubungan langsung dengan
kegiatan usaha;
2.pendapatan di luar usaha, yaitu pendapatan yang tidak berhubungan
langsung dengan kegiatan usaha, misalnya sebuah perusahaan dagang
menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan usaha pihak
lain.
5. Akun Beban

Beban adalah: pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan


usaha untuk memperoleh pendapatan.

Beban dapat dibedakan atas:


1.beban usaha, yaitu pengorbanan yang langsung berhubungan dengan
kegiatan usaha
2.beban lain-lain, yaitu pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan
kegiatan pokok usaha, misalnya beban bunga yang dibayar oleh perusahaan pada
saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari bank.
 
Saldo Normal Akuntansi
Saldo normal pada proses akuntansi adalah perkiraan bahwa jenis akun
tertentu akan memiliki saldo debit atau kredit berdasarkan klasifikasinya di
dalam bagan akun. Mungkin saja akun yang diharapkan memiliki saldo
normal sebagai debit sebenarnya memiliki saldo kredit, dan sebaliknya.
Saldo ini biasanya akan berpengaruh terhadap pertambahan atau
berkurangnya cari jumlah satu rekening. Saldo normal juga diartikan
sebagai klasifikasi terhadap sebuah perkiraan akun yang menggunakan
sebuah prinsip pembukuan secara berpasangan.
Rumus saldo perkiraan akuntansi
Fungsi Dari Saldo Normal dalam Akuntansi

1. Sebagai Aturan Pencatatan Akuntansi


2. Penentu Antara  Saldo Debet Dan Kredit
2. Penentu Antara  Saldo Debet Dan Kredit
4. Pengelompokan Akun Riil 
5. Pengelompokkan Akun Nominal
6. Memudahkan Membaca Aset Dan Kewajiban
Jenis-Jenis Saldo Normal dalam Akuntansi
1. Saldo Normal Aset
Pada setiap akun atau nomor rekening, jumlah dari saldo akan selalu dilakukan
perhitungan terlebih ketika membuat laporan keuangan. Tentunya dalam kondisi
normal akun aset saldo antara debet dan kredit akan lebih besar sisi debet.
2. Saldo Normal Liabilias dan Ekuitas
Akun liabilitas (kewajiban) dan juga ekuitas (modal), pada kondisi yang normal
akan berada disebelah kanan atau kredit. Tak heran jika jumlah antara kredit dan
debit biasanya akan lebih tinggi yang kredit
3. Saldo Normal Pendapatan dan Biaya
pendapatan ini bisa berupa sebuah jumlah uang yang diterima karena aktivitas
penjualan barang maupun jasa. 
4. Saldo Normal Beban
Beban ini meliputi segala biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk apapun itu.
Sebagai contoh untuk akun beban yaitu beban administrasi, beban penjualan
seperti halnya gajo, promosi angkut pembelian, sewa toko, dan yang lainnya. 
Pengertian Jurnal umum adalah sebuah jurnal yang dipakai untuk
mencatat semua jenis bukti transaksi keuangan yang muncul dari
semua transaksi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu.
Tujuan Dibuatnya Jurnal Umum
Setelah memahami definisinya, tentunya kita juga harus mengerti apa
tujuan dibuatnya general ledger tersebut. Dengan adanya general
ledger, maka kita dapat mengidentifikasi dan melakukan hal-hal yang
berhubungan dengan transaksi keuangan, diantaranya:
 Identifikasi terhadap transaksi yang terjadi
 Penilaian terhadap transaksi
 Pencatatan dampak ekonomi dari transaksi dalam perusahaan
Prinsip Dasar Dalam Membuat Jurnal Umum
Dalam akuntansi, ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam
membuat jurnal umum, diantaranya:
 Proses identifikasi bukti transaksi keuangan yang terjadi pada suatu
perusahaan. Misalnya, memo, kwitansi, nota, invoice (baca: pengertian
invoice), dan lain-lain.
 Menentukan akun yang mengalami pengaruh terhadap transaksi yang
terjadi, dan mengklasifikasikannya dalam jenis utang, harta, atau modal.
 Menentukan apakah terjadi pengurangan atau penambahan terhadap akun
yang berhubungan dengan transaksi
 Memutuskan apakah melakukan kredit atau mendebit akun yang
berhubungan dengan transaksi.
 Membuat catatan transaksi ke dalam general ledger berdasarkan bukti
transaksi yang ada.
Contoh Kasus dan Soal Jurnal Umum
Berikut ini adalah contoh data transaksi  PT. Dimas Jaya yang telah dikumpulkan dan terjadi
pada bulan Desember 2019 :
 Desember 1:Dibeli barang dagangan secara kredit dari PT. Laba laba seharga Rp.
160.000.000,- dengan termin 2/10, n/30.
 Desember 2: Dijual barang dagangan kepada Tn Fahmi senilai Rp. 50.000.000,- dengan
termin 1/10,n/30.
 Desember 4 : Dijual barang dagangan kepada Tn Irfan senilai Rp. 80.000.000,- dengan
termin 2/10,n/30.
 Desember 4 : Dikembalikan barang yang dibeli pada tanggal 1 Desember seharga Rp
20.000.000,-.
 Desember 8 : Dibayar seluruh hutang kepada PT. Laba laba untuk pembelian barang
dagangan yang dilakukan pada tanggal 1 Desember.
 Desember 9 : Diterima pengembalian barang dagangan yang dibeli oleh Tn Irfan seharga
Rp. 10.000.000,-
 Desember 11 : Diterima pembayaran secara penuh dari Tn Fahmi untuk barang dagangan
yang dijual pada tanggal 2 Desember.
 Desember 13 : Diterima pembayaran secara penuh dari Tn Irfan untuk
penjualan barang dagangan pada tanggal 4 Desember.
 Desember 12 : Dibeli barang dagangan dari Firma Putra seharga Rp.
600.000.000,- dengan termin 5/10,n/30.
 Desember 15 : Dibeli perlengkapan kantor seharga Rp. 90.000.000,-
dengan termin 1/10,n/30.
 Desember 16 : Dibayar biaya pengangkutan untuk pembelian barang
dagangan yang dilakukan 12 Desember sebesar Rp. 6.000.000,-
 Desember 18 : Dijual barang dagangan kepada CV. Metafors kredit
seharga Rp. 60.000.000,- dengan termin 2/10,n/30.
 Desember 20 : Dijual barang dagangan secara tunai seharga Rp.
40.000.000,-
 Desember 22 : Dibayar Hutang kepada Firma Putra untuk pembelian
barang tanggal 12 Desember.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai