Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Nama : Rizky Rinardy Kore


kelas : B
Nim : 1901110060
LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Ilmu adalah hal penting yang yang harus dimiliki oleh setiap manusia.
Tanpa adanya ilmu maka kehidupan manusia tidak akan berjalan
dengan baik. Ilmu pengetahuan yang dimiliki setiap individu berbeda-
beda.Berkembangnya ilmu baik itu teknologi, informasi, dan metode
pada bidang pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi tetaplah
dibutuhkan suatu pengalaman dalam pekerjaan lapangan.Program
Studi Teknik Bangunan Universitas Nusa Cendana mewajibkan peserta
didik untuk mengikuti mata kuliah Praktik Kerja, guna untuk
menambah pengalaman mahasiswa dalam dunia lapangan.
TUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja adalah :
1. Sebagai syarat pengajuan untuk mengikuti mata kuliah wajib Praktik Kerja
Lapangan dan menempuh ujian akhir Program Studi Teknik Bangunan.
2. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mahasiswa.
3. Mahasiswa mampu memahami, mengerti dan membandingkan ilmu
dalam bentuk teori dan ilmu dilapangan.
4. Menambah pengalaman mahasiswa dalam dunia kerja, khususnya
proyek konstruksi.
5. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi,
pemerintah dan perusahaan
Praktek Kerja Lapangan dimulai tanggal 13 September
s.d 28 Oktober 2021. Dimulai dengan melapor diri pada
kantor PP, peninjauan lokasi, dan pelaksanaan praktek
kerja lapangan.
Nama Proyek : Proyek Pembangunan Lanjutan
Gedung Kuliah Fisip
Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Struktur Kolom dan Plat
Lantai
Lokasi : jln adisucipto, FISIP-UNDANA
Nilai Kontrak : Rp. 4.050.430.000,-(EMPAT
MILYAR LIMA PULUH JUTA EMPAT RATUS TIGA
PULUH RIBU RUPIAH )
Tahun Anggaran : 2021
Pelaksana : PT. INDORAYA KUPANG
Konsultan Pengawas : PT. KONINDO PANORAMA Gambar tamapak depan gedung prodi ilmu
KONSULTAN komunikasi
Konsultan Perencana : PT. DWIPA MITRA KONSULTAN
Jenis Bangunan : Bangunan Tiga Lantai
Data umum proyek
 Ruang kuliah 1 : 9m x 7m
 Ruang kuliah 2 : 9m x 7m
 Ruang kulaih 3 : 6m x 6m
 Ruang kulaih 4 : 12m x 6m
 Ruang kulaih 5 : 12m x 6m
 Ruang tunggu : 6m x 6m
 Gudang : 6m x 3m
 Aula : 21m x 11m
 Toilet : 7m x 3m

pada dasarnya pekerjaan proyek dilakukan atas dasar Rencana kerja dan Syarat (RKS)
yang telah ditetapkan dan disetujui pada waktu tanda tangan naska kontrak kerja.
Luas bangunan keseluruhan lantai 2: 63,35 m x 36,50 m. Dengan jumlah ruangan pada
bangunan lantai 2 ini ada 9 ruangan dengan ukuran masing-masing ruangan:
penamaan ruangan dan fungsi sebagai
berikut
Ruang tunggu Toilet
Ruangan kuliah Ruangan dimana tempat
Sebuah ruangan yang dirancang khusus lengkap dengan
kloset,persediaan air dan perlengkapan lain yang
Sarana utama kegiatan untuk persinggahan dimana bersih,aman,higienis dimana para mahasiswa dan dosen
perkuliahan adalah orang duduk atau berdiri ataupun pengunjung pada tempat perkuliahan untuk
membuang hajat serta memenuhi kebutuhan fisik,sosial dan
Ruang kuliah.Setiap sampai acara atau janjian psikologis lainya.toilet juga tempat fasilitas sanitasi untuk
program studi sudah yang mereka tunggu dimulai. tempat buang air besar dan kecil,tempat cuci tangan dan muka
diberi data ruangan
kelas sesuai dengan
jumlah Gudang Aula
mahasiswa.dimana
ruangan perkuliahan ini Sebagai tempat penyimpanan Ruangan besar yang dapat digunakan
sarana dan prasarana perkuliahan untuk rapat,upacara dan kegiatan lainya
dipergunakan sebagai seperti; sosialisasi kegiatan kampus,
mana mestinya, dan seperti alat-alat praktek dan
semininar,workshop,pelatihan-
dilengkapi dengan alat dokumen atau berkas-berkas pelatihan,ukm dll
pembantu atau sarana- yang sudah tidak terpakai.
prasarana perkuliahan.
.
Proses pelaksnaan

Pekerjaan kolom Jenis kolom dengan fungsi masing-masing:


• Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini
kolom adalah batang tekan vertikal merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan
pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan
dari rangka struktur yang memikul pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk
beban dari balok kemudian memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada
meneruskan ke pondasi. pekerjaan tempatnya.
• Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan
kolom melibatkan beberapa
yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok
kegiatan antara lain: penentuan as memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling
kolom, pembuatan bekisting kolom, membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari
tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk
pemasangan beisting kolom, menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga
pembuatan tualangan kolom, mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum
pengecoran kolom, dan proses redistribusi momen dan tegangan terwujud.
• Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan
pembongkaran bekisting kolom.
yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil
atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok
memanjang.
Kolom pengikat sengkang leteral
 merupakan kolom beton yang
ditulangi dengan batang tulangan
pokok memanjang, yang pada
jarak spasi tertentu diikat dengan
pengikat sengkang ke arah
lateral. Tulangan ini berfungsi
untuk memegang tulangan pokok
memanjang agar tetap kokoh
pada tempatnya.
 Ukuran kolom: 50x50 cm
 Jarak anatara kolom: 6 m
 Tinggi kolom : 4 m
• pengecoran kolom menggunakan
beton ready mix dengan mutu K-300.
Pengecoran kolom dilakukan melalui
ujung atas kolom dan pengecoran
tidak boleh berarti pada tengah-
tengah kolom, karena nantinya akan
berakibat fatal untuk struktur
tersebut. Batas pengecoran harus
dihentikan pada jarak ¼ dari bentang
dari tumpuan ujung pertemuan
antara kolom dengan balok.
• Pembongkaran Bekisting dan perawatan Kolom
proses pembongkaran bekisting dan kepala kolom
setelah kolom setelah beton diangap mengeras.
pembongkaran bekisting kolom dilakukan setelah
ada peretujuan dari pengawas, dengan tenaga
orang. pembongkaran bekisting kolom dilakukan
setelah pengecoran berumur 12 jam ( paling
lambat, setelah umur beton 24 jam) pada saat
pembongkaran bekisting selesai, maka langsung
dilakukan perawatan beton, yaitu dengan
menggunakan roll secara merata (naik turun )
proses ini dilakukan sebanyak 4 kali. baahan
material sisa pembogkaran bekisting bisa
dipindahkan menggunakan mobile crane yang
sudah disiapkan.
• Plat lantai
Plat lantai merupakan lantai yang tidak terletak
diatas tanah secara langsung ,yang merupakan lantai
pembatas antara tingkat satu dengan tingkat
selanjutnya.Plat lantai dipikul oleh balok ,yang
bertumpu pada kolom struktur .Proyek
pembangunan Gedung Ilmu komunikasi FISIP-
UNDANA.Candiland ini menggunakan plat lantai
setebal 120 mm .Pelaksanaan pembuatan plat lantai
yang baik dapat mempengaruhi kekuatan dari
bangunan itu sendiri. Apabila dalam pelaksanaan
pembuatan plat lantai terdapat kegagalan maka akan
berakibat fatal ,bahkan bisa meruntuhkan seluruh
bangunan .
Pemasangan Tulangan
Tulangan adalah hal terpenting dalam sebuah
struktur .Tulangan dapat memperkuat beton.Tulangan
plat lantai pada proyek pembangunan Gedung ilmu
komunikasi FISIP-UNDANA.Candiland terdiri dari
tulangan atas dan tulangan bawah.
Langkah-langkah yang dilakukan saat pemasangan
tulangan plat lantai adalah :

Pembersihan bekisting dasar plat lantai.


Memasangan tulangan bawah diletakan diatas beton
decting dengan ketebalan 2,5 cm.
Memasang bar decker (cakar ayam) yang diikat dengan
kawat bendrat ,yang dipasang diantara tulangan atas
dan tulangan bawah untuk mendapatkan jarak
tertentu.
Pengecora plat lantai
Beton ready mix adalah
adukan beton siap pakai
yang diibuat sesuai mutu
pesanan sehingga pelaksana
proyek dapat berlangsung
menggunakan untuk proses
pengecoran. Pegangkutan
beton dari tempat
pembuatan beton ready mix
ke lokasi proyek
menggunakan mixer truck.
Pengecoran menggunakan
beton ready mix dengan
mutu beton K 275 untuk plat
lantai
Pekerjaan Pembongkaran Bekisting plat lantai

Proses pembongkaran bekisting perlu dilakukan


secara hati – hati agar bekisting tersebut masih
bisa digunakan kembali untuk pekerjaan
lainnya. Pembongkaran bekisting dilakukan
apabila struktur pelat lantai sudah mengering
dan mengeras. Hal ini perlu diperhatikan agar
pada saat pembongkaran bekisting, material
beton yang sudah dicor tidak mengalami
kerusakan
Analisi dan Pembahasan Masalah Proyek
1. Masalah cuaca
cuaca yang buruk dapat mengakibatkan terhambatnya
kemajuan suatu proses pekerjaan pada proyek, contohnya
seperti hujan
2. Masalah Beton yang keropos
beton yang keropos pada proyek pembangunan gedung
kuliah ilmu komunikasi UNDANA ditemukan ada beberapa
kolom dan balok.
3. Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
penyelesaian prosedur K3 pada proyek pembangunan
gedung kuliah ilmu komunikasi UNDANA ini diatur dengan
barbagai aturan yang berlaku serta memberikan batasan-
batasan dalam pekerjaan kontruksi agar pekerjaan berjalan
dengan baik tanpa menimbulkan bahaya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai