Anda di halaman 1dari 26

Kata Pengadilan secara etimologi berasal dari kata “adil”

yang menunjukkan kata sifat, namun apabila mendapat


imbuhan menjadi kata Pengadilan yang menunjukkan kata
benda dan menurut salah satu kamus berarti dewan atau
majelis yang mengadili perkara, mahkamah, proses
mengadili, keputusan Hakim, sidang Hakim ketika
mengadili perkara, rumah (bangunan) tempat mengadili
perkara.
Sedangkan niaga adalah segala bentuk kegiatan jual beli dan
sebagainya, untuk memperoleh untung dagang.12/29/2017
 Menurut peraturan perundang-undangan tentang kepailitan, pihak yang
berkepentingan dapat mengajukan permohonan ke Pengadilan Niaga.
 Permohonan tersebut adalah dalam bentuk permohonan pernyataan
pailit yang diajukan oleh pihak Kreditor atau Debitor (Vide Pasal 2
ayat (1) UU.Kep), maupun permohonan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan oleh Debitor maupun oleh
Kreditor (Vide Pasal 212 UU.Kep).
 Dengan demikian permohonan pailit dan PKPU diajukan ke
Pengadilan Niaga sesuai dengan kompetensi absolut yang diatur dalam
Pasal 300 UU.Kep.Yang dimaksud dengan Pengadilan Niaga adalah
merupakan pengkhususan Pengadilan di bidang perniagaan yang
terbentuk dalam lingkungan Peradilan Umum.
KEBERADAAN PENGADILAN NIAGA
 Konsep dasar mengenai adanya Pengadilan Niaga ini telah ada sejak tahun
ketika diundangkannya UU No. 14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman,
dimana Pasal 10 menentukan pembagian kekuasan badan peradilan kepada 4
lingkungan kekuasaan peradilan yang masing-masing memiliki lingkungan
wewenang mengadili tertentu dan meliputi badan- badan peradilan tingkat
pertama dan tingkat banding.Kekuasaan Badan Peradilan tersebut meliputi :
a. Lingkungan peradilan umum;
b. Lingkungan peradilan agama;
c. Lingkungan peradilan tata usaha negara; dan
d. Lingkungan peradilan militer.
Terhadap keempat lingkungan badan peradilan tersebut tidak menutup
kemungkina adanya pengkhususan dalam masing-masing lingkungan, misanya
dalam peradilan umum dapat diadakan pengkhususan berupa pengadilan lalu
lintas, pengadilan anak, pengadilan ekonomi, dsbnya dengan undang-undang.
KEBERADAAN PENGADILAN NIAGA
 Pengadilan Niaga adalah Pengadilan dalam lingkungan Badan
Peradilan Umum dan bukan lingkungan badan peradilan yang berdiri
sendiri (Vide Pasal 1 ayat (7) UU.Kep)
 Pengadilan Niaga memeriksa dan memutus perkara-perkara
perniagaan dan akan diberi wewenang memeriksa dan memutus
perkara-perkara perniagaan lainnya yang akan ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.
 Penetapan Pengadilan Niaga sebagai Pengadilan yang berwenang
memeriksa dan memutus permohonan atau perkara kepailitan
semata-mata untuk mengefisiensikan proses pemeriksaan
permohonan Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang (PKPU) (dan Perkara perniagaan tertentu lainnya).
LANJUTAN
 Pengadilan Niaga dibentuk berdasarkan Pasal 300 ayat (1) Undang
Undang No. 37 tahun 2004 yang berbunyi :“Pengadilan sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang ini, selain memeriksa dan memutus
permohonan pernyataan pailit dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang, berwenang pula memerika dan memutus perkara lain di bidang
perniagaan yang penetapannya dilakukan dengan undang-undang”.
 Pengadilan Niaga merupakan suatu Pengadilan khusus di bidang
perniagaan yang dibentuk di lingkungan Peradilan Umum yang didirikan
pada tanggal 20 Agustus 1998.Pengadilan Niaga ini merupakan andalan
khusus dari Undang Undang No. 37 tahun 2004, yaitu Pengadilan yang
khusus memeriksa dan memutus perkara-perkara dibidang perniagaan
termasuk tetapi tidak terbatas pada pemeriksaan perkara kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
STATUS PENAGADILAN NIAGA
 Kewenangan Pengadilan Niaga adalah Pengadilan dalam lingkungan
Badan Peradilan Umum dan bukan lingkungan badan peradilan yang
berdiri sendiri.
 Pengadilan Niaga memeriksa dan memutus perkara-perkara
perniagaan dan akan diberi wewenang memeriksa dan memutus
perkara- perkara perniagaan lainnya yang akan ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.
 Penetapan Pengadilan Niaga sebagai Pengadilan yang berwenang
memeriksa dan memutus permohonan atau perkara kepailitan
semata-mata untuk mengefisiensikan proses pemeriksaan
permohonan Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang (PKPU) (dan Perkara perniagaan tertentu lainnya).
PENGORGANISASIAN
 Mengenai pengorganisasian, sepenuhnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi
peradilan umum. Untuk pertama kalinya Pengadilan Niaga dibentuk pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat dan kemudian dilakukan secara bertahap dan ditetapkan dengan
Keputusan Presiden.
 Berdasarkan Keppres No. 97 tahun 1999, Pemerintah membentuk pengadilan niaga
pada 5 pengadilan negeri, yaitu Pengadilan Negeri Ujung Pandang, Pengadilan Negeri
Medan, Pengadilan Negeri Surabaya, Pengadilan Negeri Surabaya dan Pengadilan
Negeri Semarang.
 Hakim pada Pengadilan Niaga adalah Hakim yang secara khusus ditugasi untuk
memeriksa dan memutus permohonan kepailitan atau perkara komersil tertentu. Pada
Pengadilan Niaga selain terdapat Hakim Niaga juga dimungkinkan adanya Hakim Ad
Hoc bila memang diperlukan, yang diangkat oleh Presiden atas usul Ketua Mahkamah
Agung.
 Pengadilan Niaga administrasinya di bawah Ketua Pengadilan Negeri karena berada di
lingkungan Peradilan Umum.
KOMPETENSI PENGADILAN NIAGA
 Menurut Pasal 300 ayat (1) UU No 37 Tahun 2004, pengadilan niaga
memeriksa dan memutus permohonan pernyataan pailit dan PKPU dan
berwenang pula memeriksa dan memutus perkara lain di bidang
perniagaanya yang penetapannya dilakukan dengan undang-undang.
 Berdasarkan ketentuan tersebut, maka pengadilan niaga berwenang pula
mengadili perkara perniagaan lainnya. Seperti masalah yang berkaitan
dengan HAKI yang mengalokasikan proses beracara kepada pengadilan
niaga.Kewenangan yang dimiliki oleh Pengadilan Niaga merupakan
kewenangan absolut untuk memeriksa dan memutus permohonan pailit
dan hal-hal yang berkaitan dengan perniagaan, dimana wilayahnya
meliputi tempat tinggal atau kedudukan Debitor. Sehingga ketentuan
Undang Undang No. 37 Tahun 2004 merupakan ketentuan yang bersifat
lex specialis di bidang kepailitan.
Perkara niaga yang dapat dimasukkan dalam kompetensi absolut Pengadilan Niaga antara lain adalah :
 Permohonan pernyataan pailit dalam kepailitan;

 Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;

 Sengketa yang berkaitan dengan Perseroan Terbatas (PT) dan atau organnya;

 Hal-hal lain yang diatur dalam Buku Kesatu dan Buku Kedua Kitab Undang-undang Hukum

Dagang, seperti mengenai Firma, C.V., Komissioner, Expeditur, Pengangkut, Surat-surat Berharga
(wesel, Cek, Surat Hak Atas Kekayaan Intelektual, dan lain-lain.
Perkara Niaga yang tidak termasuk kompetensi absolut Pengadilan Niaga dapat juga diartikan sebagai
berikut :
1. Sengketa yang tidak termasuk kompetensi absolut Pengadilan Negeri, Peradilan Agama, Peradilan
Militer, Peradilan Tata Usaha Negara, Peradilan Anak-Anak, P4D, P4P dan BPSP;
2. 2. Sengketa mengenai status perorangan (personen),termasuk warisan yang diatur dalam Kitab
Undang-undang Hukum Perdata, dan;
3. Sengketa yang berhubungan dengan perjanjian dimana para pihak telah membuat perjanjian
arbitrase tertulis, dimana para Pihak telah membuat kesepakatan tentang cara penyelesaian
sengketa perdata diluar Peradilan umum.
 Mengenai kewenangan realtif pengadilan diatur dalam Pasal 118 HIR yang mengatur
pembagian kekuasan untuk mengadili antar pengadilan yang serupa, tergantung dari
tempat tinggal tergugat atau dikenal dengan asas Actor Secuitor Forum Rei.Berkaitan
dengan kewenangan relatif sesuai dengan asas actor secuitor forum rei, maka ketentuan
Pasal 3 menentukan :(1) Putusan pernyataan pailit diputus oleh pengadilan niaga yang
daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan debitor(2) Dalam hal debitor
meninggalkan wilayah Indonesia, pengadilan yang berwenang adalah pengadilan niaga
yang daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan debitor(3) dalam hal debitor
adalah pesero suatu firma, pengadilan niaga yang daerah hukumnya meliputi tempat
kedudukan firma berwenang memutuskan.(4) dalam hal debitor tidak berkedudukan di
Indonesia, namun menjalankan profesinya atau usahanya di wilayah negara RI,
pengadilan niaga yang berwenang adalah pengadilan niaga yang daerah hukumnya
meliputi tempat kedudukan atau kantor pusat debitor menjalankan profesinya atau
usahanya di wilayah negara RI.(5) dalam hal debitor merupakan badan hukum, tempat
kedudukan hukumnya sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar.
 Pada saat pengadilan niaga pertama kali terbentuk, otomatis
asas di atas tidak dapat diterapkan karena pada saat ini hanya
ada 1 pengadian niaga, yaitu pengadilan niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sehingga kewenangan
relatif tersebut ada pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
untuk perkara kepailitan dan PKPU seluruh
Indonesia.Namun sejak berlakunya Perpres No. 97 tahun
1999 dimana dibentuk pengadilan niaga lain selain
pengadilan niaga yang beroperasi di Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat, yaitu Pengadilan Niaga Ujung Pandang,
Medan, Surabaya dan Semarang.
 P. Niaga Jakarta(P.Negeri Jak-Pus)Meliputi : DKI Jakarta, Jawa
Barat, Sumsel, Lampung, KalbarP.
 Niaga MedanMeliputi : Propinsi Sumut, Riau, Sumbar,
Bengkulu, Jambi, Nangro Aceh5 domisilipengadilan niagauntuk
seluruhIndonesiaKepres No.97/1999DOMISILIHUKUMP.
 Niaga SurabayaMeliputi : Prop. Jatim, Kalsel, Kalteng, Kaltim,
Bali, NTB, NTT
 P. NiagaUjung PandangMeliputi : Prop. Sulsel, Sul. Tenggara,
Sulteng, Sulut, Maluku, Papua
 P. Niaga SemarangMeliputi : Prop. Jateng danDI Yogyakarta
 Pasal 303 UUK Baru“Pengadilan tetap
berwenang memberikan dan menyelesaikan
permohonan pernyataan pailit dari para pihak
yang terikat perjanjian yang memuat klausula
arbitrase, sepanjang utang yang menjadi dasar
permohonan pernyataan pailit telah memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2
ayat 1UU ini”
SYARAT KEPAILITANSYARAT KEPAILITAN
 Debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak
membayar lunas sedikitnya satu hutang yang telah jatuh waktu dan
dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan yang
berwenang …, baik atas permohonannya sendiri, maupun atas
permohonan seorang atau lebih kreditornya (Pasal 2 Ayat (1)
UUK-PKPU)Setiap Kreditor yang tidak mampu membayar
utangnya yang berada dalam keadaan berhenti membayar kembali
hutang tersebut, baik atas permintaannya sendiri mupun atas
permintaan seorang kreditor atau beberapa orang kreditornya,
dapat diadakan putusan oleh Hakim yang menyatakan bahwa
debitor yang bersangkutan dalam keadaan pailit. (Pasal 1 Ayat (1)
Fv)
CONCURSUS CREDITORIUM
 Debitor harus mempunyai dua kreditor atau lebihRasio
kepailitan adalah Pembagian HartaSatu kreditor, yang
berlaku Prinsip KUHPerdataConcursus Creditorium
Debitor harus mempunyai dua kreditor atau lebihRasio
kepailitan adalah Pembagian HartaSatu kreditor, yang
berlaku Prinsip KUHPerdata
 Landmark Decision (Jumlah Kreditor & Solven)
Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Nomor
10/Pailit/2000/PN.NIAGA.JKT.PSTPutusan Kasasi
Mahkamah Agung Nomor 021K/N/2002
DEBITUR DAN KREDITUR
 Pengertian Debitor dan Kreditor
BW tidak memberikan definisi tentang Debitor dan KreditorUndang Undang kepailitan
1998 tidak memberikan definisi tentang Kreditor dan DebitorIstilah :Debitor adalah pihak
yang memiliki utang terhadap Kreditor dan;Kreditor adalah pihak yang memiliki piutang
terhadap DebitorUU Nomor 37 Tahun 2004 memberikan definisi tentang Debitor dan
Kreditor dan Utang.
 Penafisiran SempitDebitor adalah pihak yang memiliki utang yang timbul semata mata dari
perjanjian utang piutangKreditor adalah pihak yang memiliki tagihan atau hak tagih berupa
pembayaran sejumlah uang yang hak tersebut timbul semata mata dari perjanjian utang
piutang
 Penafsiran LuasDebitor adalah pihak yang memiliki kewajiban membayar sejumlah uang
yang timbul dari kewajiban tersebut dapat terjadi karena sebab apapun baik karena
perjanjian utang piutang atau karena perjanjian lain maupun yang timbul karena undang
undangKreditor adalah pihak yang memiliki tagihan atau hak tagih berupa pembayaran
sejumlah uang yang hak tersebut timbul baik karena perjanjian apapun maupun karena
undang undang.
 Undang Undang Kepailitan No. 37 2004
Debitor adalah orang yang mempunyai utang karena perjanjian atau
undang undang yang dapat ditagih dimuka pengadilanKreditor adalah
orang yang mempunyai piutang karena perjanjian atau undang undang
yang dapat ditagih dimuka pengadilan
 Jenis Jenis Debitor dan Kreditor
Indonesia hanya mengenal satu Debitor dan Kreditor namun dalam
pengajuan permohonan pailit dibedakan antara :- Debitor bukan bank dan
Bukan perusahaan efek- Debitor bank- Debitor perusahaan efekDebitor
Perusahaan Asuransi, Reasuransi, Dana pensiun, BUMN yang bergerak di
bidang kepentingan publikAmerika dan beberapa negara Common Law
System memisahkan jenis jenis Debitor menjadi 2 yaitu :1. Debitor
perorangan (Bankruptcy)2. Debitor Korporasi (Insolvency)
 Kreditor Menurut Penjelasan Pasal 2 Ayat (1)
Kreditor adalah Kreditor Konkuren, Kreditor
Separatis, dan Kreditor PreferenPutusan Kasasi
MA Nomor 07/K/1999 menolak kreditor
separatis yang tidak melepaskan hak
separatisnyaPutusan Kasasi MA Nomor
015/K/1999 menolak Kantor pajak untuk
dikategorikan sebagai kreditor karena kedudukan
hak istimewanya
YURISDIKSI PENGADILAN

Keputusan pengadilan niaga wilayah hukum


DebitorWilayah hukum kedudukan terakhir
debitor(khusus debitor yang meninggalkan wilayah
RI)Tempat kedudukan firma yang berstatus
debitorKantor pusat Debitor khusus debitor yang
tidak berkedudukan di indonesiaDebitor badan
hukum sesuai dengan Anggaran Dasar badan
hukum tersebut.
PERMOHONAN KEPAILITAN
 Permohonan Kepailitan oleh Debitor
sendiriPermohonan Kepailitan oleh Salah satu atau
lebih dari KreditorPermohonan Kepailitan oleh
Kejaksaan untuk kepentingan umumPermohonan
Kepailitan oleh Bank Indonesia apabila Debitornya
adalah BankPermohonan Kepailitan oleh Bapepam
apabila Debitornya adalah perusahaan efekPermohonan
Kepailitan oleh Menteri Keuangan apabila Debitornya
adalah perusahaan Asuransi, BUMN
 Permohonan Pailit oleh Debitor
Debitor dapat mengajukan Kepailitan sendiri
(Voluntary Petition)Syarat syarat
Permohonan;Mempunyai 2 atau lebih
KreditorTidak membayar utang yang telah jatuh
tempo dan telah dapat ditagihHarus disetujui oleh
Kreditor Mayoritas (pendapat STR)
 Permohonan Pailit oleh Kreditor
Syarat :Salah satu Kreditor memiliki
piutangDebitor tidak membayar salah satu utang
yang telah jatuh tempo dan telah dapat
ditagihHarus disetujui oleh Kreditor Mayoritas
(pendapat SRS)Dalam kredit Sindikasi hanya
Loan Syndication yang berhak mengajukan
permohonan pailit. (pendapat SRS)
 Permohonan Kepailitan oleh Kejaksaan untuk kepentingan
umum
Pengertian kepentian umum yang sangat biasPenafsiran
Kepentingan umumKepres No.55 Tahun 1993 tentang pengadaan
tanahKepentingan umum adalah kepentingan seluruh lapisan
masyarakatUU no. 5 Tahun 1986Kepentingan umum adalah
kepentingan bangsa dan negara dan atau kepentingan masyarakat
bersama dan atau kepentingan pembangunan sesuai dengan
peraturan perundang undangan yang berlakuUU No Tahun 2000
tentang KejaksaanKepentingan umum adalah kepentingan
bangsa dan negara dan atau kepentingan masyarakat luas
 Permohonan Kepailitan oleh Bank Indonesia
Hanya Bank Indonesia yang boleh mengajukan permohonan pailit suatu BankPermohonan
Kepailitan oleh Menteri KeuanganHanya Menteri Keuangan yang boleh mengajukan
permohonan pailit perusahaan asuransi
 Permohonan Kepailitan oleh Bapepam
Permohonan pernyataan pailit suatu perusahaan efek hanya boleh dilakukan oleh
Bapepam.Perusahaan efekPenjamin emisiPerantara Pedagang efekManajer Investasi
 UU No.30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan APS
Pasal 11(1) Adanya suatu perjanjian arbitrase tertulis meniadakan hak para pihak untuk
mengajukan penyelesaian sengketa atau beda pendapat yang termuat dalam perjanjiannya ke
Pengadilan Negeri.(2) Pengadilan Negeri wajib menolak dan tidak akan campur tangan di
dalam suatu penyelesaian sengketa yang telah ditetapkan melalui arbitase,
 UU Nomor 37 Tahun 2004Pasal 303Pengadilan tetap berwenang memeriksa dan
menyelesaikan permohonan pernyataan pailit dari para pihak yang terkait perjanjian yang
memuat klausula Arbitrase, sepanjang utang yang telah memenuhi ketentuan dalam pasal 2
ayat 1.
 Kewenangan Pengadilan Niaga
Kewenangan ArbitrseSengeketa Ada tidaknya
utangArbitrase harus menetapkan terlebih
dahulu.Besarnya utang DebitorKewenangan
Pengadilan NiagaMenerima Permohonan
PailitMembuktikan pasal 2 ayat 1 UUK &
PKPUBesarnya utang Debitor Debitor pailit

Anda mungkin juga menyukai